WpMag

Selasa, 28 Juni 2011

BERSEPEDA TIDAK HANYA MAHASISWA, TAPI SEMUA

BERSEPEDA TIDAK HANYA MAHASISWA, TAPI SEMUA

Bersepeda, merupakan gaya hidup mahasiswa akhir-akhir ini. Entah mengapa banyak kita jumpai Mahasiswa yang kekampus atau sekedar jalan-jalan mnggunakan sepeda. ApakaH ini hanya trend atau memang kesadaran dalam mengurangi global warming. Kita tahu bahwasanya dunia yang kita huni ini makin lama-makin buruk keadaannya. Kita juga mendengar isu yang didengung-dengungkan oleh banyak orang didunia yaitu Global Warming. Global Warming ini merupakan pemanasan muka bumi yang nantinya akan berakibat pada kehidupan makhluk hidup didunia.
Bersepeda merupakan salah satu alternatif dalam mengurangi proses global Warming. Melalui bersepeda maka akan memciptakan lingkungan yang bebas dari gas buang kendaraan bermotor. Gas-gas buang yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor inilah yang mempercepat proses global warming. Dengan menumbuhkan kesadaran bersepeda maka akan diharapkan mampu menekan percepatan proses global Warming.
Perilaku masyarakat yang cederung tidak mau ribet dengan kehidupan membuat kebiasaan bersepeda telah hilang. Mereka cenderung lebih menyukai berkendaraan bermotor karena lebih efisien waktu. Kebiasaan inilah yang mengantarkan masyarakat khususnya mahasiswa untuk bisa bermalas-malasan. Maka dari itu perlu perubahan sikap untuk merubah gaya hidup. Merubah kebiasaan masyarakat dari memakai kendaraan bermotor ke kendaraan tak bermotor cukup sulit. Namun jika dengan niat yang tulus dan kemauan yang kuat maka itu semua akan mudah.
Salah satu cara yang sangat mudah adalah merubah kebiasaan dari diri sendiri. Dengan semangat diri untuk merubah gaya hidup dari yag semula memakai kendaraan bermotor menjadi tak bermotor adalah nilai tambah tersendiri. Perubahan diri sendiri ini, diharapkan mampu ditularkan kepada teman-teman dan semua orang. Maka akan dimungkinkan panggalakan bersepeda untuk mengurangi dampak gas buang akan dapat tercapai.
Menurut prof. Frobose, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari bersepeda, diantaranya bersepeda akan memperbaiki sirkulasi darah secara keseluruhan dan dapat meningkatkan kualitas sistem kekebalan dengan mengijinkan tubuh untuk melindungi dirinya dari virus dan bakteri. Melihat manfaat yang sangat besar dari bersepeda, maka TIdak diragukan lagi bahwasanya gaya hidup bersepeda patut untuk dilakukan.
Peran kampus dalam menggalakkan bersepeda untuk kebaikan lingkungan dan kesehatan dapat dengan memberikan peraturan (regulasi) kepada seluruh masyarakat kampus untuk menggunakan sepeda. Namun regulasi ini harus diatur dan dipertimbangkan matang-matang dengan melihat kondisi beberapa aspek yang berpengaruh. Tujuannya agar nantinya peraturan yang dibuat tidak hanya di atas kertas, namun dapat terealisasi dalam kehidupan. Peraturan yang dibuat tidak hanya untuk mahasiswa, namun untuk semua masyarakat kampus, mulai dari petugas akademik, dosen, rektorat, dll.
Jika ini dapat dilakukan, maka gaya hidup bersepeda ke kampus maupun dikampus akan dapat terealisasi dan akan juga mengurangi dampak global warming. Salam bersepeda

MENGIKUTI KULIAH PAK MENTERI

MENGIKUTI KULIAH PAK MENTERI


Senin, 20 juni merupakan kehormatan bagi fakultas pertanian Universitas Gadjah Mada yang menghadirkan menteri kelautan dan perikanan Indonesia. Beliau, Dr.Ir Fadel Muhammad datang untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan para dosen. Kuliah umum Menteri Kelautan dan Perikanan ini merupakan serangkaiaan acara dalam Lustrum Fakultas Pertanian ke XIII. Sebelumnya beliau telah mengisi seminar di pasca sarjana UGM dan sekaligus mengikuti pembukaan sekolah pasca sarjana yang dibuka oleh retor UGM. Seminar yang dilakukan di sekolah Pasca sarjana bertema peningkatan Sumberdaya Manusia didaerah pesisir. Seminar ini dihadiri oleh berbagai mahasiswa lintas fakultas dan para dosen serta diikuti oleh peserta umum. Dari materi yang disampaikan dalam seminar, beliau memparkan berbagai potensi sumberdaya manusia dan pengelolaan yang baik untuk kemajuan Indonesia. Beliau juga memaparkan berbagai fakta dilapangan dan target-target yang akan dicapai dalam program kerjanya. Yang diharapkan dari beliau adalah kerjasama antara berbagai pihak khususnya para mahasiswa maupun dosen dalam mengelola sumberdaya perikanan dan kelautan yang ada.
Siang pukul 13.00 WIB, rombongan kementerian kelautan dan perikanan datang dan memsuki ruang Auditorium Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Rombongan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini disambut tepuk tangan meriah dari para peserta yang ingin mendengarkan kuliah umum bapak menteri. Dari sekian banyak peserta yang memenuhi ruangan, mayoritas adalah mahasiswa dari Jurusan Perikan. Sambutan dari dekan Fakultas Pertanian prof Dr. Ir Triwibowo Yuwono mengawali acara kuliah umum ini. Beliau mengenalkan lebih dekat tentang berbagai kegiatan perkuliaan di kampus pertanian. Tak lama berselang kuliah umum dimulai yang di sampaikan oleh Dr.Ir Fadel Muhammad.
Kuliah umum dimulai dipandu oleh moderator Prof.Dr,Ir Rustadi, MSc. dari jurusan Perikanan. Tema dalam kuliah umum ini adalah “Road Map peningkatan Pembangunan Perikanan tahun 2009-2011” yang mana merupakan cermin target kementerian perikanan dan kelautan. Dr.Ir Fadel Muhammad tidak hanya menyinggung masalah pesisir namun beliau juga menyampaikan perikanan secara luas. Beliau memaparkan potensi-potensi yang dapat digali dari laut maupun darat Indonesia. Selian itu beliau mengharapkan potensi-potensi tersebut dapat dieksploitasi dengan bijak dan berkelanjutan.. Tak terkecuali beliau memaparkan berbagai program kerjanya dan targe-target yang ingin ia capai dalam kepemimpinannya di KKP. Keinginan beliau yaitu dapat bekerjasama dengan para akademisi untuk mensukseskan program kerja KKP. Selain memberikan kuliah beliau juga membuka sesi tanya jawab kepada mahasiswa. Banyak mahasiswa yang menyinggung masalah kemiskinan dan pembangunan pesisir. Ada juga yang menanyakan impor ikan dari luar negeri. Tak terkecuali masalah kelestarian lingkungan bawah laut yang terus dieksploitasisecara besar-besaran. Namun mantan gubernur Gorontalo itu dapat memberikan jawaban yang memuaskan bagi mahasiswa.
Kedatangan beliau sangat berarti bagi para mahasiswa dan semua peserta kuliah umum. Beliau memberikan wawasan yang luas tentang dunia perikanan khususnya di Indonesia dan menunjukkan kedekatannya dengan para mahasiswa.
Terimakasi Dr.Ir Fadel Muhammad



Senin, 20 Juni 2011

MENUNGGU DEWI SINTA PULANG

MENUNGGU DEWI SINTA PULANG

Rama masih bingung, karena kehilangan istrinya yaitu dewi Sinta. Karena permintaan dewi Sinta yang melihat kidang yang indah maka ia meminta sang Rama untuk mengkapnya. Akhirnya ketika ditinggal berburu, dan terlalu ceroboh, dewi Sinta malah hilang diculik oleh Rahwana. Ia dibawa ke kerajaan Rahwana yaitu Ngalenngka. Dewi sinta tak dapat berkutik apa-apa. Ia terkekan dalam dunia yang sempit. Tak dapat mengembangkan kreasinya. Ia juga tak dapat mengekspresikan dirinya. Yang paling parah ia sulit untuk menghasilkan generasi penerus yang berkualitas. Sulit menciptakan para intelektual-intelektual muda yang kreatif. Karena tekanan dan kebijakan-kebijakan di negeri Ngalengka ia frustasi. Karena dalam Ngalengka ia seperti patung, atau mungkin mati suri, namun ia masih hidup. Jiwa, hati dan raganya masih bergerak.
Rama dan adiknya sulit untuk melawan Rahwana. Jatayu yang menghalangi Rahwana ketika menculik Sinta pun tak dapat berkutik. Rama bingung, begitu juga para petinggi jurusan. Tak hayal usaha-usaha yang dikerahkan tak berbuah manis. Ia sulit untuk menembus kerajaan Ngalengka dan merebut kembali Dewi Sinta. Walaupun sudah berkonspirasi dengan mahasiswa, nampaknya belum bisa mengambil kembali dewi Sinta. Dosen-dosen dan para petinggi jurusan masih berfikir terus menemukan strategi yang pas dan momentum yang tepat.
Akhirnya momentum itu datang ketika Batara Guru dan para Dewa lain sedang makan-makan dengan para petinggi fakultas pertanian. Sebenarnya Batara Guru memang sudah tahu, bahwasanya di negeri Ngalengka ini sedang terjadi permasalahan. Namun ia menunggu waktu itu datang. Pada tanggal 20 juni 2011, ketika ia dan para dewa dikayangan diundang dalam Lustrum fakultas Pertanian UGM ia berbicara lantang dan siap membantu dalam pembebasan dewi Sinta. Ia akan meminta Hanoman dan bala tentaranya untuk bergabung dengan Rama dan para mahasiswa mengambil kembali dewi Sinta
Pidato Batara Guru itu disambut hiruk-pikuk tepuk tangan dari para mahasiswa dan dosen. Rahwana ternyata mencium gerak-gerik Batara Guru dan para dewa. Ia juga melihat pergerakan para mahsiswa dan oposisi di negerinya. Tak hayal ia kebingungan dan mencoba mengerahkan segenap kekuatannya agar dewi Sinta tak keluar dari kerajaannya.
Batara Guru sangat antusias dan siap membantu dalam mengambil kembali dewi Sinta. Baginya dewi Sinta sangat penting karena nantinya dalam jiwa dan raga dewi Sinta lah terlahir intelektual-intelektual muda yang mampu bekerjasama membangun Indonesia. Kementerian kelautan dan perikanan (KKP) sangat berharap nantinya dewi Sinta mampu memberikan kontribusi yang nyata ketika telah keluar dari kerajaan Ngalengka dan mengabdi sepenuhnya untuk negara.
Peperangan dimulai, ketika Hanoman akan merebut kembali dewi sinta, namun ia tertangkap. Akhirnya ia dibakar oleh Rahwana, baginya api bukanlah apa-apa dan kemudian api pun tak mampu membunuhnya. Rama dan para mahasiswa berbondong-bondong menyerang kerajaan Ngalengka, tak terkecuali para bala tentara hanoman dan KKP juga ikut. Akhirnya Rahwana dapat ditumbangkan dan dewi Sinta dapat dibawa pulang kembali ke Negeri asalnya.

Kamis, 16 Juni 2011

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI PERIKANAN “SETRATEGI PENINGKATAN TARAF HIDUP MASYARAKAT NELAYAN PANTAI PRIGI”

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI PERIKANAN
“SETRATEGI PENINGKATAN TARAF HIDUP MASYARAKAT NELAYAN PANTAI PRIGI”















OLEH :
Robin
Budidaya perikanan
09/283398/PN/11661





JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011

KATA PENGANTAR

Hanya milik Tuhan Semesta Alam lautan ilmu, karunia dan segala kemudahan sehingga penyusunan makalah pengantar ekonomi perikanan ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan pengganti ujian akhir semester genap.
Tidak akan terhenti walau tidak akan pernah tercukupi, ucapan terima kasih penyusun kepada dosen pengampu mata kuliah pengantar ekonomi perikanan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini bermanfaat dan memberi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah pengantar ekonomi perikanan ini masih banyak kekurangan sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.










Yogyakarta, Juni 2011


Penyusun




2


DAFTAR ISI

Halaman Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang 4
I.2 Metode penyusunan Makalah 5
I.3 Tujuan Penulisan Makalah ...........5
BAB II. PEMBAHASAN
II.1 Masyarakat nelayan miskin dan perekonomiaanya....................6
II.2 Faktor-faktor yang menyebabkan nelayan kecil menjadi miskin.8
II.3 Strategi untuk meningkatkan taraf hidup nelayan kecil..............10
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan 12
DAFTAR PUSTAKA 13









3

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki pantai terpajang kedua diduni setelah Kanada yaitu dengan panjang pantai 81.000 km. Dari 67.439 desa di Indonesia, kurang lebih 9.261 desa dikategorikan sebagai desa pesisir. Desa-desa peisisr inilah yang merupakan kantong-kantong kemiskinan terstruktural yang potensial. Kerawanan dibidang sosial-ekonomi dapat menjadi lahan subur bagi timbulnya kerawanan-kerawanan dibidang kehidupan yang lain.
Sejak krisis finansial pada pertengahan 1997 angka penganguran dan jumlah penduduk miskin terus membengkak masing-masing kini mencapai 37 juta dan 60 juta orang. Dan diantara penduduk miskin tersebut nelayan merupakan kelompok masyarakat yang paling menderita secara ekonomi.
Fenomena kemiskinan nelayan di negeri ini sudah berlangsung lintas generasi dan seakan tidak pernah berhenti seiring dengan perkembangan jaman dan gempitanya pembangunan. Sumberdaya alam yang melimpah dinegeri ini tak dapat memberikan jaminan untuk kehidupan mereka. Kehidupan nelayan tetap saja dalam keadaan ketertimpangan dan penindasan oleh berbagai pihak. Nelayan seolah-olah menjadi alat utuk memperkaya diri segelintir orang dinegeri ini. Apalagi dengan tidak adanya perlindungan dari pemerintah, mengakibatkan nelayan semakin terpuruk tingkat kehidupannya.
Luasnya lautan di Indonesia tak dapat memberikan kehidupan yang layak bagi nelayan. Eksploitasi yag dilakukan oleh para nelayan tak dapat mengentaskan mereka dari keterhimpitan perekonomian. Hal inilah yang menjadikan tugas rumah bagi pemerintah. Dimana pemerintah harus turun tangan dan memecahkan berbagai masalah yang ada dalam kehidupan perekonomian nelayan.




4
1.2. Rumusan Masalah
• Apa yang dimaksud masyarakat nelayan miskin dan ekonominya?
• Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mereka menjadi miskin?
• Bagaimana strategi yang tepat untuk meningkatkan taraf hidup perekonomian nelayan kecil
1.3. Tujuan Penulisan makalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ekonomi perikanan. Selain itu juga untuk memberikan gambaran perekonomian masyarakat nelayan.























5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Masyarakat nelayan miskin dan perekonomiaanya
Nelayan dan komunitas desa pesisir adalah masyarakat yang tinggal didaerah pantai atau dekat pantai dengan memanfaatkan sumberdaya alam berupa lautan untuk memenuhi kehidupannya. Bank Dunia menetapkan bahwa garis batas kemiskinan adalah US $ 50 perkapita pertahun untuk pedesaan dan US $ 75 perkapita per tahun untuk perkotaan. Pada dasarnya kemiskinan dapat dibedakan menjadi beberapa tipe berdasarkan tingkatannya. Pertama, Kemiskinan absolut dapat diartikan apabila tingkat pendapatannya di bawah “garis kemiskinan”atau sejumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan minimum,antara lain kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, perumahan, dan pendidikanyang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja. Kedua, Kemiskinan relatif yaitu kondisi dimana pendapatannya berada pada posisi di atas garis kemiskinan, namun relatif lebih rendah dibanding pendapatan masyarakat sekitarnya. Selain itu ada juga kemiskinan struktural dimana kondisi atau situasi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan
Nelayan pada umumnya adalah bagian dari kelompok masyarakat miskin yang berada pada level paling bawah dan sering kali menjadi korban pertama yang paling menderita akibat ketidakberdayaan dan kerentanannya. Nelayan miskin adalah bagian dari komunitas masyarakat pesisir yang secara sosial-ekonomi rentan, tidak memiliki tabungan, kurang atau tidak berpendidikan, dan acapkali menghadapi tekanan kemiskinan yang kuat karena berbagai keterbatasan yang dimiliki dan pengaruh faktor struktural di sekitarnya. Nelayan miskin di Indonesia dapat digolongkan kedalam kemiskinan struktural karena belum adanya kebijakan pembangunan yang merata ke seluru masyarakat nelayan sehingga menyebabkan ketimpangan. Kemiskinan struktural biasanya terjadi didalam suatu masyrakat dimana terdapat perbedaan yang tajam antara mereka yang hidup melarat dengan mereka yang hidup dalam kemewahan dan kaya raya. Mereka itu, walaupun merupakan mayoritas teerbesar dari masyarakat, dalam realita tidak mempunyai apa-apa untuk mampu memperbaiki nasib

6
hidupnya. Sedangkan minoritas kecil masyarakat yang kaya raya biasanya berhasi memonopoli dan mengontrol berbagai kehidupan, terutama dari segi ekonomi dan politik. Selama golongan kecil yang kaya raya itu masih menguasai kehidupan masyrakat, selama itu pula dipwerkirakan struktur sosial yang berlaku akan bertambah. Akibatnya terjadilah apa yang disebut dengan kemiskinan struktural.
Nelayan biasanya hanya memanfaatkan sumberdaya alam yang ada dilaut, sehingga ketika sumberdaya itu berkurang akan berdampak pada perekonomiannya. Laut merupakan sumberdaya alam yang bersifat terbatas dan dalam pemanfaatannya harus memenuhi kriteria serta persyaratan agar tidak habis. Selain itu dalam menggali sumberdaya dilaut nelayan harus berjibaku melawan derasnya alam, sehingga harus
mengetahui seluk-beluk tentang lautan. Pemanfaatan sumberdaya alam juga tergantung dengan musim, maka dari itu dalam mengeksploitasi laut nelayan hanya dapat sebagian. Karena pada musim-musim tertentu cuaca di laut sangat buruk sehingga tidak memungkinkan untuk mendapatkan hasil dari tangkapan. Musim inilah yang biasa nelayan sebut sebagai musim paceklik ikan.
Nelayan yang hanya menggantungkan hidupnya dari laut memiliki tingkat perekonomian yang rendah. Mereka hanya mendapatkan uang dari hasil laut, sehingga ketika nelayan tak melaut tak akan mendapatka apa-apa. Acapkali ketika musim paceklik ikan nelayan hanya dapat beraktifitas memperbaiki jaring. Sedangkan untuk menopang kebutuhan pokok mereka biasanya mengandalkan utang dari para juragan ataupun rentenir. Utang ini dapat dilunasi ketika nelayan kembali melaut dan mendapatkan hasil tangkapan yang banyak. Namun jika hasil tangkapan tak mencukupi kebutuhan sehari-hari, mereka tidak dapat melunasi hutang.
Alat-alat produksi (kapal dan jaring) yang digunakan untuk melaut biasanya mereka dapatkan dari pinjaman juragan. Sedangkan sistem pembayarannya adalah membagi hasil tangkapan dengan juragan. Ketika semua alat produksi dan bahan bakar yang digunakan untuk melaut adalah dari juragan maka nelayan harus memberikan separuh dari hasil tangkapanya ke Juragan. Hal inilah yang membuat kemiskinan secara berkelanjutan pada nelayan kecil. Sistem bagi hasil yang tak merata ini mengakibatkan pendapatan nelayan menjadi rendah dan ujung-ujungnya pada kemiskinan nelayan.


7
Gambaran nelayan miskin ini terlihat dengan jelas didaerah pantai Prigi kabupae Trenggalek. Walaupun pantai Prigi merupakan tempat pelelangan ikan yang cukup besar dan merupakan pelabuhan nusantara kehidupan nelayannya jauh dikatakan sejahtera. Kehidupan mereka seperti kebanyakan nelayan di daerah lain. Ketika musim paceklik ikan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka tetap saja ngutang ke berbagai pihak seperti juragan/ tengkulak maupun rentenir.

2.2. Faktor-faktor yang menyebabkan nelayan kecil menjadi miskin
Banyak faktor yang dianggap sebagai penyebab kemiskinan nelayan. Penyebab kemiskinan nelayan ini telah tersistem dan sulit untuk dibenahi. Kemiskinan ini telah terjadi berpuluh-puluh tahun, namun sekarang belum ada titik terang penyelesaiannya. Menurut Kusnadi, 2006 mengidentifikasi sebab-sebab pokok yang menimbulkan kemiskinan nelayan, diantaranya:
a). Belum adanya kebijakan dan aplikasi pembangunan kawasan pesisir dan
masyarakat nelayan yang terintegrasi atau terpadu di antara para pelaku
pembangunan.
Faktor inilah yang menjadi penyebab sulitnya masyarakat nelayan untuk berkembang. Pemerintah sebagai intitusi yang berwenang, belum memberikan kebijakan yang berpihak pada nelayan maka apa kah mungkin nelayan dapat berkembang dan sejahtera. Minimnya pembangnan daerah pesisir merupakan faktor pendorong kemiskinan nelayan. Pembangunan infrastruktur yang miim juga akan menyulitkan nelayan untuk mengakses dunia luar. Inilah yang terjadi di daerah-daerah pesisir Indonesia. Mereka selit berkembang dan maju karena pemerintah belum memberikan fasilitas yang memadai.
b). Menjaga konsistensi kuantitas produksi (hasil tangkap) sehingga aktivitas sosial
ekonomi perikanan di desa-desa nelayan berlangsung terus
Menjaga konsistensi kuantitas produksi menjadi dsangat penting karena menyangkut penghasilan nelayan setiap harinya. Jika produksi hali tangkapan tidak kontinyu maka dapat berimbas pad penghasilan. Cuaca beragam yang terjadi di Indonesia mengakibatkan nelayan sulit untuk mendapatkan hasil tangkapan yang

8
maksimal dan kontinyu. Cuaca merupakan faktor alam, dan untuk mengatasinya sangat sulit, maka dari itu haru dicarikan jalan keluar untuk menggantikannya.
c). Keterbatasan modal usaha atau investasi sehingga menyulitkan nelayan
meningkatkan kegiatan ekonomi perikanannya
Nelayan yang hanya mengandalkan moadal dari pinjaman juragan aatupun rentenir akan menjadikan beban psikis dalam menjalani hidup. Pinjaman modal dari pemerintah yang rendah ditambah lagi minimnya koperasi didaerah pesisir dimanfaatkan leh para rentenir untuk memeras nelayan lewat hutang dengan bunga yang tinggi. Hal inlah yang emndasari perekonomian mereka rendah dan jauh dikatakan dari sejahtera. Untuk mengembalikan modal yang dipinjamnya nelayan
harus berjibaku dengan ketidak pastian musim maupun cuaca. Akibatnya jika tangkapan rendah mereka tidak dapat lagi melunasi hutangnya , dan ujung-ujungnya hutangnya malah bertumpuk-tumpuk.
Fakta ini sesuai dengan keadaan nelayan kecil dipantai prigi dimana mayoritas kehidupan mereka jauh dikatakan dari sejahtera. Sehingga untuk menopang hidupmya dibantu oleh istri-istri mereka yang berperan sebagai penjual ikan asap ataupun buruh tarik jaring. Tak heran jika perjuangan mereka tak berimabas pada kehidupan yag lebih layak. Masalah yang mendasar nelayan kecil pantai Prigi adalah sulitnya menjaga kuantitas produksi dan minimnya modal untuk keberlanjutan usaha mereka.
Kuantitas produksi menjadi masalah yang sangat peting dimana merupakan kebutuhan pokok agar kehidupan nelayan dapat terpenuhi. Kuantitas produksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya cuaca, musim,dan alat produksi. Cuaca dan musim merupakan faktor yang tidak dapat dirubah oleh nelayan. Sehingga dalam menghadapi ini nelayan pasrah dengan keadaan yang ada. Lain halnya dengan cuaca dan musim alat produksi adalah faktor yang juga sangat penting. Alat produksi ini meliputi perahu dan alat tangkap. Alat produksi ini sangat penting karena akan berpengaruh pada hasil tangkapan. Kebanyakan nelayan kecil menggunakan perahu kecil dengan kecepatan 4 pk, maka hanya dapat menjangkau beberapa mil dari pantai. Mereka tak dapat mengeksplotasi ikan yang berada jauh dari pantai ataupun di ZEE (zona ekonomi eksklusif). Hasil tangkapan mereka hanya sedikit karena jangkauan perahu mereka kecil.

9
2.3 Strategi untuk meningkatkan taraf hidup nelayan kecil
Permasalahan kemiskinan masyaraat nelayan sangat kompleks dan tidak sedikit pihak yang mempunyai kepentingan atas kesengsaraan nelayan. Berdasarkan inventarisir permasalahan di atas, ada beberapa pemikiran yang mungkin bisa memberikan pemecahan masalah jika dilakukan secara komprehensif. Menurut kusnadi,2006 ada Beberapa tawaran yang coba dilakukan adalah sebagai berikut:
a). Meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergi program pembangunan antar unit kerja di internal instansi departemen; lintas departemen; atau antar pelaku pembangunan kawasan pesisir dan masyarakat nelayan.
Koordinasi yang jelas antar departemen dan instansi terkait akan memberikan jalan kemudahan dalam mengentaskan kemiskinan nelayan. Selain itu melibaktkan
berbagi pihak seperti akademisi, LSM akan sangat membantu . sumberdaya laut dan pesisir yang menjadi kewenagan berbagai pihak seperti dinas kelautan maupun kehutanan harus dapat bekerja sama dalam mengembangkan sumberdaya alam yang ada. Pembentukan regulasi yang tepat dan menguntungkan semua pihak diharapkan akan mampu menguraangi kemiskinan.
b). Meningkatkan kualitas teknologi penangkapan dan dukungan fasilitas lain yang memadai serta meningkatkan akses informasi nelayan terhadap layanan peta lokasi
potensi ikan
Peningkatan kulaitas nelayan sagat penting karena nantinya akan berdampak pada penghasilan mereka. Kualitas teknologi penagkapan yang baik serta didukung alat produksi yang memadai nantinya diharapkan akan meningkatkan produksi penagkapan. Penigkatan kualitas penagkapan dan fasilitas ini bisa dilakukan oleh pemerintah dengan mengucurkan bantuan seperti pengadaan perahu, jaring, dll. Selain itu diberikan penyuluhan tentang penagkapan yang baik dan ramah lingkungan, tujuannya agar nantinya semberdaya alam yang ada dapat dimanfaatkan denagn baik tanpa merusak lingkungan. Pengawasan dari pemerintah juga diperlukan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penagkapan dengan alat yang berbahaya dan mereusak lingkungan.

10
c). Mengembangkan fungsi lembaga keuangan mikro dan koperasi yang memihak nelayan dan Membangun usaha bersama, seperti melalui pemilikan sarana-sarana penangkapan secara kolektif.
Pengembangan lembaga mikro ini menjadi kewajiban karena merupakan faktor yang sangat penting untuk mengentaskan kemiskinan nelayan. Hal ini berguna untuk memberikan modal pada nelayan jika nantinya terjadi musim paceklik ikan. Ketika musim paceklik ikan tiba mereka biasanya berhutang kepada rentenir dengan bunga yang tinggi. Dengan diaktifkannya koperasi diharapkan akan mengurangi beban nalayan. Karena sistem koperasi ini memberikan pinjaman dengan bunga yang relatif rendah. Pembangunan usaha bersama pada kolompok nelayan diharapakan mampu meningkatkan kehidupan mereka. Usaha bersama ini meliputi kepemilikan sarana-sarana penangkapan. Dengan kepemilikan bersama akan mengurangi biaya produksi nelayan.
Sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja (padat karya), sumber pendapatan bagi nelayan, sumber protein hewani dan sumber devisa bagi negara. Salah satu usaha untuk meningkatkan nilai dan mengoptimalkan pemanfaatan produksi hasil tangkapan laut adalah dengan pengembangan produk bernilai tambah, baik olahan tradisional maupun modern. Strategi inilah yang dapat digunakan untuk meningkatkat taraf hidup nelayan kecil di Pantai Prigi. Realisasi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pelatian dan pengembangan usaha perikan. Pengembangan ini meliputi pengolahan hasil perikanan maupun usaha lain. Pengolahan hasil perikanan yang baik akan mampu meningkatkan kualitas dan nantinya berimbas pada peningkatan penghasilan. Pemerintah dapat membantu dengan membentuk usaha pengolahan ikan di daerah pesisir dan mengucurkan dana untuk modal. Selain pemerintah para akademisi juga bisa ikut serta untuk membantu memberikan pelatihan. Kerjasama antara pemerintah dan akademisi ini nantinya akan sangat membantu nelayan untuk meningkatkan penghasilan. Selain itu ketika musim paceklik ikan mereka tidak hanya menunggu musim berganti dan memperbaiki jaring, namun tetap dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan.

11


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kemiskinan nelayan bersifat struktural dan sulit untuk di entaskan. Namun semua masalah pasti ada jalan keluar. Dengan kerja keras semua element akan diharapkan mampu merubah kehidupan dan perekonomian nelayan kecil. Kerjasama yang bagus antar element seperti nelayan, pemerintah, LSM dan akademisi diharapkan akan memberikan titik terang untuk perekonomian nelayan kecil.






















12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007. Masalah dan Kebijakan Peningkatan Produk Periakan untuk Pemenuhan Gizi Masyarakat. Disampaikan pada seminar Nasional Hasil Pangan Sedunia oleh Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan

Basri Hasanudin,1985. “Beberapa Hal Mengenai Strukktur Ekonomi Masyarakat Pantai”, dalam A.S. Achmad dan S.S.Acip (ed.) Komuikasi dan Pembangunan. Sinar Harapan. Jakarta

Dahuri, R, 2005. Revitalisasi Koperasi Perikanan. Th XX, No 26

Kusnadi, 2002. Konflik Sosial Nelayan: Kemiskinan dan Perebutan Sumberdaya Pesisir. LkiS . Yogyakarta

Kusnadi, 2006. Perempuan Pesisir. LkiS. Yogyakarta

Republika, 22 Juni 1993 dan Zurkamain Sumbing, “Pengembangan Wilayah Pantai Terpadu dalam Rangka Pembangunan Daerah”, dalam Prosiding V Ekosistem Mangrove, Jakarta. Panitia Program MAB LIPI,1995

Sudarso, 2007.” Tekanan Kemiskinan Struktural Nelayan Tradisional di Perkotaan” Masyarakat, Kebudayaan dan Politik. Th XX, No 2. Universitas Airlangga . Surabaya

Rabu, 08 Juni 2011

MENANTI SOSOK ROMO MANGUN DI SUNGAI CITARUM

MENANTI SOSOK ROMO MANGUN DI SUNGAI CITARUM

Keadaan sungai Citarum saat ini mungkin hampir sama dengan keadaan sungai Code di Yogyakarta pada tahun 80’ an . Banyak sampah yang menghiasi sungai, kualitas air yang jelek hingga pendangkalan debit sungai. Ketika tahun 80’an sungai Code keadaannya sangat parah. Bantaran sungai dihuni oleh para rakyat kecil. Mereka bukanlah orang yang memiliki banyak uang, kebanyakan mereka adalah para warga yang terhimpit perekonomiannya.
Namun kini sungai Code sangat berbeda dengan keadaannya ditahun 80’an. Kini aliran air terlihat bersih dan tak ada sampah yang menghiasi perairan. Rumah-rumah di pinggiran sungai juga terlihat rapi dan menarik karena dihiasi dengan gambar yang beraneka ragam. Semua ini tak terlepas dari jasa seorang arsitektur yaitu Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau biasa dipanggil Romo Mangun. Berkat jasanya kini sungai code disulap menjadi sungai yang bersih, indah , dan sangat menarik. Beliau sangat berjasa dalam menguah wajah sungai Code hingga seperti saat ini.
Ketika akan dilakukan penggusuran oleh pihak pemerintah karena pemukiman didaerah bantaran sungai Code sangat meresahkan, beliau susah payah membela rakayat kecil. Dengan perjuangan tanpa lelah beliau mengubah kebiasaan masyarakt sungai Code. Selain itu yang terpenting dalam mengubah kebiasaan masyarakat adalah meningkatkan edukasi meraka. Dengan peningkatan pendidikan maka akan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan sungai.
Mungkin sosok Romo Mangun diperlukan dalam penangan sunagai Citarum saat ini. Sosok beliau yang selalu membela rakyat kecil harus ditiru dan dipraktikkan dalam kehidupan. Beliau yang dapat mengubah kebiasaan warga dan menumbuhkan kesadaraan rakyat akan pentinnya menjaga  kebersihan sungai sangat diperlukan untuk membangun sungai Citarum saat ini. Kini kita menunggu sosok Romo Mangun di Sungai Citarum.
Siapakah yang dapat menggantikan beliau dan membangun sungai Citarum yang telah parah keadaannya????.Pemerintahkah???? Wargakah????Swastakah????…..atau mungkin kita. Dan bahkan sangat mungkin jika semua komponen ini bergabung dan melebur menjadi satu dengan kekuatan baru untuk mewujudkan sungai Citurum yang lebih baik seperti sungai Code yang berada di Yogyakarta.

Prinsip Co-managemant Dalam Pengelolaan Sungai Citarum

Prinsip Co-managemant Dalam Pengelolaan Sungai Citarum


Sungai merupakan tempat air mengalir dari hulu ke hilir yang akan bermuara di laut. Sungai citarum merupakan sungai yang cukup besar dan terpanjang di Jawa Barat. Kondisi sungai citarum yang kian hari kian menurun mengakibatkan dampak yang sangat serius bagi kehidupan manusia. Masyarakat di sepanjang sungai citarum yang menggantungkan hidupnya dari sungai tersebut kini mulai terancam. Lahan pertanian kini mulai kekurangan air karena pendangkalan dan kini kualitas air yang masuk ke lahan pertanian mulai menurun sehingga bisa beraakibat pada kulitas hasil pertanian.
Kualitas air sungai Citarum yang kian hari kian menurun ini dapat disebabkan oleh limbah hasil indusitri. Limbah yang banyak mengandung fosfor ini sangat berbahaya dan akan menjadikan perairan kaya akan bahan organik. Ketika perairan mengalami penyuburan yang berlebih maka akan mengakibatkan banyaknya tumbuhan yang hidup. Seperti yang kita ketahuai di salah satu titik sungai Citarum mengalami eutrofikasi (penyuburan perairan). Eutrofikasi ini berdampak pada peledakan enceng gondok yang tak terkendali. Kemampuan enceng gondok untuk berkembang biak sangat cepat, sehingga tak heran sungai Citarum mulai disesaki oleh enceng gondok. Akibat yang sangat fatal adalah mayarakat yang ingin menyeberang sungai Citarum menjadi terhambat perjalanannya karena sungai tidak dapat dilewati yang disebabkan oleh padatnya enceng gondok.
Pengelolaan sungai citarum kembali sangat diperlukan dan bahkan harus segera dilaksanakan. Dalam kaitannya pengelolaan sungai citarum maka diperlukan peran serta masyarakat, swasta dan pemerintah. Pengelolaan sungai citarum bisa dilakukan dengan pendekatan co-managemant yang artinya pemerintah dan masyarakat berbagi tanggung jawab dan kewenangan dalam menjaga sumberdaya secara lokal (koeshendrajono,2007). Pemerintah sebagai intitusi yang sah diharapkan mampu mengkoordinasi dan memfasilitasi berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sungai Citarum.
Peran pemerintah disini dapat sebagi pembuat regulasi bersamaan dengan masyarakat serta pihak swasta sehingga hasil dari perundangan tidak berpihak pada salah satu steakhoulder. Dengan menitik beratkan pada kesamaan keuntungan yang didapat dari sungai Citarum, maka akan didapat suatu aturan yang menguntungkan semua pihak. Namun regulasi yang dibuat harus selalu melihat dan memperhatikan kondisi lingkungan sehingga tujuan bersama dan kelangsungan sumberdaya tetap terjaga. Selain itu pendangkalan sungai Citarum yang kian meningkat harus segera dilakukan pengerukan. Pihak pemerintah yang memiliki fasilitas cukup diharapkan segera melakukan pengerukan guna mencegah pendangkalan yang kian meningkat.
Pihak swasta yang sering menjadikan sungai sebagi tempat pembuangan akhir limbah produksi diharapkan mulai mengelola limbah mereka dengan baik. Pengelolaan limbah yang intensif sebelum dibuang ke sungai akan mengurangi dampak pencemaran sungai. Selain itu dengan dibentuknya regulasi yang saling menguntungkan diharapkan mampu menekan pencemaran limbah di sungai Citarum.
Masyarakat yang sangat menggantungkan hidupannya dari sungai Citarum kini mulai terganggu dengan keadaan sungai yang kian memburuk. Kini masyarakat sulit untuk mendapatkan air yang berkualitas baik untuk keperluan rumah tangga maupun lahan pertanian. Masyarakat merupakan komponen penting dalam penyelamatan sungai Citarum, hal ini dikarenakan masyarakat adalah orang yang banyak memanfaatkan sungai Citarum. Disini peran masyarakat adalah menjaga kebersihan sungai Citarum dengan tidak membuang sampah maupun limbah ke sugai. Dengan terbentuknya regulasi baru maka diharapkan masyarakat mampu menerapkannya sehingga sungai Citarum dapat terselamatkan. Sosialisasi pemerintah juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnnya menjaga kebersihan.
Kita dapat memulai penyelamatan sungai Citarum dari yang terkecil dengan mengubah perilaku dan kebiasaan untuk menjaga kebersihan. Kita tengok sungai Code yang ada di Yogyakarta. Sungai yang membelah Yogyakarta ini cukup baik kualitas airnya dan bahkan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan perikanan. Walaupun Sungai Code aliran airnya melewati kota, namun dengan pengelolaan yang baik dan kesadaraan masyarakat akan kebersihan maka sungai Code tetap terjaga airnya.
Ketika kita berada diatas Jembatan Code maka kita akan melihat indahnya rumah-rumah yang sedehana namun bersih dan rapi. Hal ini karena kesadaraan masyarakat yang tinggi serta peran pemerintah yang aktif. Pemerintah tak henti-hentinya mensosialisasikan akan pentingnya menjaga sungai agar tetap dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kalau bukan sekarang kapan lagi untuk menyelamatkan sungai Citarum????. Kalau bukan kita siapa lagi yang menyelamatklan sungai Citarum????. Maka dari itu kita harus memulai menyelamatkan sungai Citarum agar dapat kembali seperti dulu. Sehingga kelak anak cucu kita dapat menikmati dan memanfatkan sungai Citarum.

Sampan yang Tak Lagi Terkayuh

Sampan yang Tak Lagi Terkayuh



Pikirannya terbang ke masa silam, hampir dua tahun yang lalu, saat kisruh kenaikan BBM melanda negeri ini. Di saat sore yang merangkak enggan, saat ia berbincang dengan mendiang suaminya.

Senja mulai tua. Langit mulai berwarna biru pekat kekuningan, terbias matahari yang memancarkan kehangatan khas sore hari. Camar laut berterbangan menimbulkan suara bising di udara. Sebagian ada yang pulang, sebagian lagi masih sibuk memburu ikan-ikan yang malang. Tapi sosok perempuan setengah baya itu masih belum beranjak dari tempat duduknya pada sepotong kayu bekas pohon kelapa yang tumbang. Masih mematung menghadap lautan. Tatapan kosongnya masih mengarah pada gulungan ombak yang tak henti berkejaran, gemuruh menerjang batu karang. Kerudungnya yang terlihat lusuh, tak rapi lagi karena hembusan angin laut, tersibak, memperlihatkan rambut usangnya. Ia tak bergeming, tetap saja mematung dengan mata sayu menerawang. Hanya anak laki-laki kecil berumur lima tahunan dalam pangkuannya yang tak henti mengoceh sambil mempermainkan kupu-kupu kertas.

Linah, nama perempuan itu. Umurnya belumlah terlalu tua di usianya yang menginjak empat puluh lima tahun. Beban pikiranlah mungkin yang membuatnya seperti itu. Tatapan kosongnya masih menerawang ke tengah samudera. Menyiratkan suatu harapan besar pada perahu-perahu kecil di kejauhan sana. Masih tersirat sebuah harapan untuk menunggu anak pertamanya pulang dari menjala ikan. Samsul nama anak itu. Masih sangatlah muda untuk menjadi seorang nelayan. Umurnya yang belum genap menginjak angka lima belas tahun. Tapi dia nekad berjuang dengan ombak dan badai untuk hanya sekedar menyambung sebuah jalan atas nama kehidupan.

***

Linah mungkin patut bangga kepada anaknya. Dia mampu memahami kondisi keluarganya yang lambat laun mulai terasa rapuh. Sekilas matanya meneteskan air mata yang tak lagi segar. Matanya terlalu lelah untuk terus mengeluarkan air mata kesedihan. Pipinya tak lagi bisa merasakan basah air mata itu. Dia masih terduduk. Di sepotong kayu bekas pohon kelapa pinggir pantai itu, sudah beberapa hari ini Linah menghabiskan waktu sorenya untuk menunggu kedatangan anak sulungnya itu pulang dari menjala ikan. Sudah hampir tiga hari Samsul menjala ikan di tengah lautan. Jangankan batang hidungnya, bayangan perahunya saja tak pernah nampak dari pandangannya untuk merapat di pinggir pantai dekat rumahnya.

”Kemanakah kau nak, Kenapa kau belum pulang juga?” hatinya meratap dalam dingin. ”Aku tak kan membiarkamu untuk pergi lagi nak. Biarlah kita hidup dalam kemiskinan, asalkan kau selalu ada disisiku,” ratapnya makin dalam.

Tak jauh dari tempat dia duduk. Berdiri sebuah rumah kayu yang lebih pantas disebut gubuk. Disanalah dia bersama anaknya berteduh dari panas dan hujan. Di sanalah dia menyandarkan kehidupan yang dirasa makin sulit untuk dimengerti. Tak ada kursi, tak ada lemari. Bahkan sekat-sekat kamarpun tak nampak di rumah gubuknya itu. Hanya satu ruangan kecil di sudut, sebuah kamar mandi. Terlihat beberapa helai anyaman daun kelapa yang dia gunakan untuk sekedar duduk dan beristirahat. Serta nasi dan ikan-ikan kering di atas lembaran koran di sudut lainnya sebagai makanan pokoknya selama ini.

Titian waktu terasa begitu merambat pelan, seolah mengejek setiap jengkalan pengharapan di angannya. Dadanya sudah tak bisa lagi merasakan sesak atas apa yang dia terima dari sepenggal kisah hidup yang telah dijalaninya. Sepercik harapan selalu terbersit tatkala pagi mulai turun menyapa tanah. Mengharap anaknya, Samsul, datang menambatkan perahunya di bibir pantai dengan keadaan selamat. Memang tak ada lagi doa yang selalu dia panjatkan setiap hari, sehabis shalat, selain keselamatan untuk anak sulungnya itu. Baginya keselamatan jauh lebih berharga dari hanya sekedar hasil tangkapan yang berlimpah. Bahkan Linah pernah berjanji pada sepotong doanya. Ia tak akan membiarkan anaknya itu untuk pergi melaut lagi sebelum dirasa umurnya mencukupi untuk berjuang dengan gelombang badai di tengah laut sana.

***

Pikirannya terbang ke masa silam, hampir dua tahun yang lalu, saat kisruh kenaikan BBM melanda negeri ini. Di saat sore yang merangkak enggan, saat ia berbincang dengan mendiang suaminya.

”Aku berjanji, anak kita tak akan ku biarkan menjadi nelayan miskin seperti kita kelak bu” potongan kalimat mendiang suaminya itulah yang selalu menghantui alam pikiran Linah selama ini. ”Tapi pak, apa yang bisa kita perbuat, ditambah dengan keadaan ini, BBM naik, sedang hasil tangkapam ikan kita tidak seberapa.” ”Kelak, aku ingin melihat anakku seperti para mahasiswa yang sering mengadakan penelitian di desa kita bu, pintar, cerdas, dan bisa membuat perubahan.” ”Tapi dengan apa kita menyekolahkannya pak.” ”Dengan tekad bu, dengan niat dan kesungguhan kita.” ”Tapi...” ”Sudahlah bu, nanti malam aku akan pergi melaut, semoga hasil tangkapan malam ini bisa berlimpah. Dan besok aku akan ikut warga untuk berdemo menolak kenaikan BBM di depan DPRD.” ***

Di tengah keheningan yang bergelayut, Linah sering meratapi nasib yang menderanya. Masih terbayang jelas kejadian yang menimpa dia dan keluarganya pada malam kepergian suaminya melaut. Karena ternyata percakapan sore itu adalah percakapan terakhirnya dengan mendiang suaminya. Linah harus menerima kenyataan pada sore keesokan harinya suaminya harus pulang dalam keadaan tak bernyawa, karena terjadi kerusuhan dalam aksi demo.

Saat itu, Linah tak tahu harus berbuat apa demi masa depannya, terlebih masa depan anak-anaknya. Kesedihan tak kan merubah segalanya. Air mata hanya akan menjadi tetesan kering tanpa makna. Jelata hanya akan menjadi sebuah keabadian untuk orang seperti dia. Perlahan dia mulai menata kehidupan barunya, meskipun harus tertatih. Dan, hampir tiga hari yang lalu. Samsul mengutarakan niatnya dan nekad pergi melaut dengan harapan bisa menggantikan bapaknya sebagai pencari nafkah di keluarga. Dia pernah berujar pada Linah, ingin mewujudkan cita-cita almarhum bapaknya. Paling tidak, masih ada satu harapan yang tersisa. Hati Linah terenyuh. Sungguh dia tak mampu menahan keinginan Samsul yang begitu kuat, meskipun sejuta kecemasan terlihat dari buliran air matanya saat melepas Samsul perlahan mengarungi deruan ombak dengan perahu milik almarhum bapaknya.

Tak ada hari yang Linah lewatkan untuk tidak memandangi lautan. Masih dengan berjuta kecemasan. Masih dengan berjuta pengharapan. Hanya rasa yakin yang bisa menghibur hatinya untuk bisa kembali melihat Samsul pulang dalam keadaan baik.

Namun hingga kini, bayangan perahunya saja belum menampakkan diri di tengah lautan. Dan Linah masih setia menunggu anak pertamanya itu pulang dengan iringan doa yang tak henti-hentinya ia panjatkan demi keselamatan anaknya itu. Masih terduduk di bekas sebatang pohon kelapa yang tumbang dengan kerudung lusuhnya. Masih tegar dengan hembusan angin pantai yang mempermainkan rambut usangnya. Masih sabar menanti dengan iringan riuh suara camar dan gulungan ombak yang sebagian menerpa batu-batu karang. Dan, entah kapan semuanya akan berakhir.

*** Angin berdesir saat pagi mulai turun merangkak, di pesisir pantai lain nun jauh di sebelah barat. Diantara batu-batu karang, tampak perahu nelayan yang tertambat secara terpaksa, bagai pasrah menerjang karang. Beberapa meter dari perahu banyak orang berkerumun. ”Ada apa pak?” tanya seorang laki-laki paruh baya pada nelayan yang baru saja keluar dari kerumunan. ”Ada mayat pak, remaja, tersangkut diantara karang,” jawab nelayan itu ”Innalillahi.”

Bandung, Mei 2011

*)Aftar Ryan, seorang graphic designer dan penikmat sastra yang berkediaman di Bandung.
sumber : Kompas.com

Senin, 06 Juni 2011

NUTRISI DAN MANAJEMEN PAKAN UDANG VANNAME (Litopnaeus vannamei)

MAKALAH NUTRISI DAN MANAJEMEN PAKAN UDANG VANNAME (Litopnaeus vannamei)














OLEH :
Eka Satria Darma (11890)
Robin (11661)
Windi Amelia (11756)







JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011
KATA PENGANTAR

Hanya milik Tuhan Semesta Alam lautan ilmu, karunia dan segala kemudahan sehingga penyusunan makalah nutrisi dan manajemen pakan udang vaname ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan rangkuman kegiatan mata kuliah nutrisi dan manajemen pakan ikan yang dilakukan oleh penyusun selama kurang lebih satu semester.
Tidak akan terhenti walau tidak akan pernah tercukupi, ucapan terima kasih penyusun kepada dosen pengampu mata kuliah nutrisi dan manajemen pakan ikan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini bermanfaat dan memberi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah nutrisi dan manajemen pakan ikan ini masih banyak kekurangan sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.










Yogyakarta, Juni 2011


Penyusun





DAFTAR ISI

Halaman Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang 4
I.2 Metode penyusunan Makalah 8
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Sifat Biologi Udang Vanname
2.2. Sistem Pencernaan
2.3. Kebutuhan Nutrisi
2.4. Manajemen pemberian pakan
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Permintaan nutrisi pakan untuk pertumbuhan berbeda dengan nutrisi untuk menjalani aktivitasnya. Selain itu juga harus dipertimbangkan usia ikan apakah masih larva, remaja ataukah sudah tua. Misalnya saja ikan atau udang yang berada dalam masa pertumbuhan, maka ia membutuhkan lebih banyak protein, kecernaan nutrisi yang cukup tinggi, suplai calcium dan phosphor yang cukup banyak dan kandungan vitamin yang cukup tinggi. Kualitas pelet sangat dipengaruhi, selain oleh kualitas bahan pakan penysun pelet serta cara penyimpannya, juga dipengaruhi oleh sifat phisis. Dalam menyusun formula pakan udang atau ikan pertimbangan yang perlu dilakukan terutama adalah kandungan protein, lemak atau kalori dan ketersediaan bahan-bahan pakan yang berkualitas baik dan mudah didapat serta relatif murah harganya.
Udang merupakan komoditas perikanan yang memiliki potensi yang besar karena merupakan produk ekspor. Sektor budidaya udang saat ini mengalami banyak kendala yakni masalah lingkungan, penyakit, dan larangan dari negara pengimpor penggunaan bahan antibiotik. Dari segi pengadaan benih udang berkualitas dinuntut adanya ketersediaan induk udang yang syarat dengan kualitas prima. Domestikasi kualitas induk udang selain ditentukan oleh perbaikan genetiknya yang menghasilkanturunan bebas penyakit (SPF) dan tahan penyakit (SPR) juga ditentukan oleh kualitas nutrisi pakan yang dikonsumsinya. Kualitas pakan yang baik adalah jika ketersediaan nutrisi yang dikandung oleh pakan tersebut sesuai dengan kebutuhan nutrisi induk udang serta manajemen pemberian pakan yang tepat perlu diketahui.

1.2. Rumusan Masalah
• Bagaimana sifat biologi udang vanname?
• Sebutkan sistem pencernaan udang vanname?
• Sebutkan kebutuhan nutrisi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral) dan kebutuhan nutrient stadi (larva,benih,masa reproduksi,induk) pada udang vanname?
• Bagaimana manajemen pemberian pakan pada udang Vanname?
1.3. Tujuan Penulisan makalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah nutrisi dan manajemen pakan ikan yang dibahas menjadi bahan pembelajaran bagi kami khususnya dan mahasiswa lain pada umumnya sesuai dengan studi perikanan dalam lingkup baik peternakan.























BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Sifat Biologi Udang Vanname
Udang vanname (Litopnaeus vannamei) merupakan organisme akuatik asli pantai pasifik meksiko, amerika tengah dan amerika selatan. Udang vannamei memiliki nama umum pacific white shrimp, camaron blanco, dan longostino. Udang vanamei dapat tumbuh sampai 230 mm/9 inchi. Udang vanamei menyukai dasar yang berpasir dengan kedalaman sekitar 72 m dari permukaan laut. Spesies ini memiliki karapas yang bening sehingga warna pada ovary dapat terlihat.
Penggolongan udang vanname menurut Dore dan Frimodt 1987 diacu dalam Muzaki 2004) adalah :
Filum : Anthropoda
Kelas : Crustacea
Subkelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Penaidae
Genus : Litopenaeus
Spesies : Litopnaeus vannamei

Bagian tubuh udang vanamei terdiri dari kepala yang bergabung dengan dada (chepalothorax) dan perut (abdomen). Kepala udang vanamei terdiri dari antenula , antena, mandibula, dan sepasang maxillae. Kepala udang vanamei juga dilengkapi dengan 5 pasang kaki jalan (periopod) yang terdiri dari 2 pasang maxillae dan 3 pasang maxiliped. Perut udang vanamei terdiri dar 6 ruas dan juga terdapat pasang kaki renang (pleopod) serta sepasang uropod (mirip ekor) yang membentuk kipas bersama-sama telson. Sift udang vanamei aktif pada kondisi gelap dan dapat hidup pada kisaran salinitas lebar dan suka memangsa sesama jenis (kanibal), tipe pemakan lambat tapi terus menerus (continous feeder) serta mencari makan lewat organ sensor. Spesies ini memiliki 6 stadia naupli, 3 stadia protozoa, 3 stadia mysis dan stadia post larva dalam siklus hidupnya. Stadia post larva berkembang menjadi juvenil dan akhirnya menjadi dewasa (Haliman 2005 diacu dalam Pranoto 2007). Udang vanamei juga mempunyai nama F.A.O yaitu whiteleg shrimp, crevette pattes blanches, dan camaron patiblanco.
Udang vanamei dapat tumbuh sampai 230 mm/9 inchi (Dore dan Frimodt 1987 diacu dalam Muzaki 2004). Udang vanamei menyukai dasar yang berpasir dengan kedalaman sekitar 72 m dari permukaan laut (Dore dan Frimodt 1987 diacu dalam Muzaki 2004). Pada betina gonad pertama berukuran kecil, berwarna coklat keemasan atau coklat kehijauan pada musim pemijahan Penaeus vannamei, biasa juga disebut sebagai udang putih dan masuk ke dalam famili Penaidae. Anggota famili ini menetaskan telurnya di luar tubuh setelah telur dikeluarkan oleh udang betina. Udang Penaeid dapat dibedakan dengan jenis lainnya dari bentuk dan jumlah gigi pada rostrumnya. Penaeid vannamei memiliki 2 gigi pada tepi rostrum bagian ventral dan 8-9 gigi pada tepi rostrum bagian dorsal (Anonim , 2007). Penaeus vannamei memiliki karakteristik kultur yang unggul. Berat udang ini dapat bertambah lebih dari 3 gram tiap minggu dalam kultur dengan densitas tinggi (100 udang/m2). Berat udang dewasa dapat mencapai 20 gram dan diatas berat tersebut, Penaeus vannamei tumbuh dengan lambat yaitu sekitar 1 gram/ minggu. Udang betina tumbuh lebih cepat daripada udang jantan (Wyban et al., 1991).
Penaeus vannamei memiliki toleransi salinitas yang lebar, yaitu dari 2 – 40 ppt, tapi akan tumbuh cepat pada salinitas yang lebih rendah, saat lingkungan dan darah isoosmotik. Rasa udang dapat dipengaruhi oleh tingkat asam amino bebas yang tinggi dalam ototnya sehingga menghasilkan rasa lebih manis. Selama proses post-panen, hanya air dengan salinitas tinggi yang dipakai untuk mempertahankan rasa manis alami udang tersebut. Temperatur juga memiliki pengaruh yang besar pada pertumbuhan udang.
Penaeus vannamei akan mati jika tepapar pada air dengan suhu dibawah 15oC atau diatas 33oC selama 24 jam atau lebih. Stres subletal dapat terjadi pada 15-22 oC dan 30-33oC. Temperatur yang cocok bagi pertumbuhan Penaeus vannamei adalah 23-30oC. Pengaruh temperatur pada pertumbuhan Penaeus vannamei adalah pada spesifitas tahap dan ukuran. Udang muda dapat tumbuh dengan baik dalam air dengan temperatur hangat, tapi semakin besar udang tersebut, maka temperatur optimum air akan menurun (Wyban et al., 1991).
Udang biasa kawin di daerah lepas pantai yang dangkal. Proses kawin udang meliputi pemindahan spermatophore dari udang jantan ke udang betina. Peneluran bertempat pada daerah lepas pantai yang lebih dalam. Telur-telur dikeluarkan dan difertilisasi secara eksternal di dalam air. Seekor udang betina mampu menghasilkan setengah sampai satu juta telur setiap bertelur. Dalam waktu 13-14 jam, telur kecil tersebut berkembang menjadi larva berukuran mikroskopik yang disebut nauplii/ nauplius (Januri, 2008). Tahap nauplii tersebut memakan kuning telur yang tersimpan dalam tubuhnya lalu mengalami metamorfosis menjadi zoea. Tahap kedua ini memakan alga dan setelah beberapa hari bermetamorfosis lagi menjadi mysis. Mysis mulai terlihat seperti udang kecil dan memakan alga dan zooplankton. Setelah 3 sampai 4 hari, mysis mengalami metamorfosis menjadi postlarva. Tahap postlarva adalah tahap saat udang sudah mulai memiliki karakteristik udang dewasa. Keseluruhan proses dari tahap nauplii sampai postlarva membutuhkan waktu sekitar 12 hari. Di habitat alaminya, postlarva akan migrasi menuju estuarin yang kaya nutrisi dan bersalinitas rendah. Mereka tumbuh di sana dan akan kembali ke laut terbuka saat dewasa. Udang dewasa adalah hewan bentik yang hidup di dasar laut (Anonim , 2008).
Siklus kidup udang vaname

Udang yang dijadikan sebagai induk (broodstock) sebaiknya bersifat SPF (Specific Pathogen Free). Udang tersebut dapat dibeli dari jasa penyedia udang induk yang memiliki sertifikat SPF. Keunggulan udang tersebut adalah resistensinya terhadap beberapa penyakit yang biasa menyerang udang, seperti white spot, dan lain-lain. Udang tersebut didapat dari sejumlah besar famili dengan seleksi dari tiap generasi menggunakan kombinasi seleksi famili, seleksi massa (WFS) dan seleksi yang dibantu marker. Induk udang tersebut adalah keturunan dari kelompok famili yang diseleksi dan memiliki sifat pertumbuhan yang cepat, resisten terhadap TSV dan kesintasan hidup di kolam tinggi. Karakteristik induk udang baik yang lain adalah udang jantan dan betina memiliki karakteristik reproduksi yang sangat bagus. Spermatophore jantan berkembang baik dan berwarna putih mutiara. Udang betina matang secara seksual dan menunjukkan perkembangan ovarium yang alami. Berat udang jantan dan betina sekitar 40 gram dan berumur 12 bulan.
Sistem reproduksi Penaeus vannamei betina terdiri dari sepasang ovarium, oviduk, lubang genital, dan thelycum. Oogonia diproduksi secara mitosis dari epitelium germinal selama kehidupan reproduktif dari udang betina. Organ reproduksi utama dari udang jantan adalah testes, vasa derefensia, petasma, dan apendiks maskulina. Sperma udang memiliki nukleus yang tidak terkondensasi dan bersifat nonmotil karena tidak memiliki flagela. Selama perjalanan melalui vas deferens, sperma yang berdiferensiasi dikumpulkan dalam cairan fluid dan melingkupinya dalam sebuah chitinous spermatophore (Wyban et al., 1991).
Proses kawin alami pada kebanyakan udang biasanya terjadi pada waktu malam hari.Tetapi, udang Penaeus vannamei paling aktif kawin pada saat matahari tenggelam. Spesies Penaeus vannamei memiliki tipe thelycum tertutup sehingga udang tersebut kawin saat udang betina pada tahap intermolt atau setelah maturasi ovarium selesai, dan udang akan bertelur dalam satu atau dua jam setelah kawin (Wyban et al., 2005). Peneluran terjadi saat udang betina mengeluarkan telurnya yang sudah matang. Proses tersebut berlangsung kurang lebih selama dua menit. Penaeus vannamei biasa bertelur di malam hari atau beberapa jam setelah kawin. Udang betina tersebut harus dikondisikan sendirian agar perilaku kawin alami muncul (Wyban et al., 1991).
Dalam usaha pemeliharaan larva udang vanname, perlu adanya pengetahuan tentang sifat udang vanname, menurut Haliman, (2003), beberapa tingkah laku udang vanname yang perlu kita ketahui antara lain :
a. Aktif pada kondisi gelap (sifat noktunal)
b. Dapat hidup pada kisaran salinitas lebar (euryhaline)
c. Suka memangsa sesama jenis (sifat kanibal)
d. Tipe pemakan lambat, tapi terus-menerus (continuo feeder)
e. Menyukai hidup di dasar (bentik)
f. Mencari makanan lewat organ sensor (chemoreceptor)


2.2. Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
Di dalam satu siklus budidaya, pada saat tertentu udang dapat mengalami penurunan kondisi dan kualitas yang disebabkan oleh faktor alam (perubahan cuaca, lingkungan) maupun faktor yang berasal dari dalam tubuh udang itu sendiri (proses moulting). Pada kondisi seperti ini gejala yang biasanya muncul adalah penurunan nafsu makan udang atau pada kondisi yang lebih parah udang telah terinfeksi jenis penyakit tertentu. Terjadinya penurunan nafsu makan bagi udang merupakan indikasi yang perlu dicermati, karena bila tidak segera ditangani dapat menimbulkan masalah yang serius bagi udang. Penurunan nafsu makan tersebut akan membuat organ pencernaan udang dalam keadaan kosong dan selanjutnya dapat mengakibatkan penyusutan hepatopancreas sehingga udang pada kondisi yang lemah dan dapat menyebabkan udang mudah terkena masalah. Hepathopanchreas dapat diidentikkan dengan lambung udang. Organ ini merupakan pusat dari pencernaan udang dan terletak di bagian kepala dan pada kondisi normal berbentuk segitiga serta berwarna kecoklatan. Melalui pengamatan visual dari hepathopanchreas dapat diidentifikasi kondisi dan kualitas udang yang terkait dengan nafsu makannya. Pada kasus-kasus tertentu organ ini dapat pula untuk mengidentifikasi tingkat keparahan suatu permasalahan yang menjangkiti udang;
Kondisi normal hepatopanchreas udang diilustrasikan pada gambar di bawah.



2.3. Kebutuhan Nutrisi (Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin, dan Mineral) pada udang Vanname dan Kebutuhan nutrient studi larva, Benih, Masa reproduksi, dan Induk
Dalam meningkatkan produksi pada usaha budidaya udang Vannamei untuk memenuhi syarat gizi diperlukan pakan buatan, yang dimaksud pakan buatan ialah pakan yang diramu dari berbagai macam bahan. Pakan harus mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang bagi kebutuhan ikan atau udang. Karena nutrisi merupakan salah satu aspek yang sangat penting, jika makanan yang diberikan pada ikan mempunyai nilai nutrisi yang cukup tinggi, maka tidak saja memberikan kehidupan pada ikan tetapi juga akan mempercepat pertumbuhan. Seperti halnya hewan lainnya, udang juga memerlukan nutrien tertentu dalam jumlah tertentu pula untuk pertumbuhan, pemeliharaan tubuh dan pertahanan diri terhadap penyakit. Nutrien ini meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
a. Protein
Kebutuhan udang akan protein akan lebih besar dibandingkan dengan organisme lainnya. Fungsi protein di dalam tubuh udang antara lain untuk :Pemeliharaan jaringan,
Pembentukan jaringan, mengganti jaringan yang rusak, pertumbuhan. Umumnya protein yang dibutuhkan oleh udang dalam prosentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Protein merupakan nutrien yang paling berperan dalam menentukan laju pertumbuhan udang. Kebutuhan udang akan protein berbeda-beda untuk setiap stadia hidupnya, pada stadis larva kebutuhan protein lebih tinggi dibandingkan setelah dewasa. Hal ini disebakan pada stadia larva pertumbuha udang lebih pesat dibanding yang dewasa. Disamping itu sumber protein yang didapatkan oleh udang juga berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan kebiasaan makan dari udang dimana pada stadia larva mereka cenderung bersifat karnivora. Makanan yang baik bagi udang Vanname adalah yang mengandung protein paling bagus minimal 30% serta kestabilan pakan dalam air minimal bertahan selama 3-4 jam setelah ditebar. (Tacon, A. 1987).
Sintesis protein meningkat secara intensif selama proses pematangan gonad dan tentu saja hal ini membutuhkan protein dalam jumlah dan kualitas yang cukup. Meskipun studi tentang kebutuhan protein untuk induk udang masih kurang, disarankan bahwa profil asam amino pakan hidup dapat menyediakan profil asam amino yang mendekati kebutuhan induk itu sendiri. Beberapa studi menunjukkan bahwa ada peningkatan kandungan protein ovarium yang dikaitkan dengan perkembangan telur dan pemijahan. Kandungan protein pakan untuk induk berkisar dari 50% hingga beberapa % lebih rendah dari pakan.
b.Lemak
Lemak merupakan komponen nutrisi penting yang dibutuhkan untuk perkembangan ovarium, terutama asam lemak tidak jenuh tinggi (n-3 HUFA) dan fosfolipid. Konsentrasi lemak dalam pakan komersial untuk induk udang berkisar 10% dan ini 3% lebih tinggi dari pakan komersial untuk jenis grower. Total kandungan lemak dalam pakan dilaporkan tidak begitu penting berpengaruh, namun diyakini bahwa pakan yang kaya akan kandungan n-3 HUFA (asam eicosapentanoat=EPA dan asam docosaheksanoat=DHA) ditemukan mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan ovarium, fekunditas, dan kualitas telur. Kandungan asam arachidonat (20:4n-6) ditemukan tinggi dalam ovarium udang dan melimpah dalam cacing darah (polychaete), kerang dan simping. Asam lemak n-6 HUFAs ini sebagai prekursor hormon prostaglandin dan memainkan perananpenting dalam proses reproduksi dan vitellogenesis.Namun pada kenyataannya banyak dijumpai bahwa pakan komersial yang diformulasikan khusus untuk induk udang masih nampak defisiensi asam arachidonat dan EPA. Rasio n-3: n-6 HUFA sekitar 3:1 dilaporkan menghasilkan tingkat kematangan reproduksi udang yang optimum. Kebutuhan 2% fosfolipid dalam pakan disarankan baik untuk proses pematangan induk udang dan diyakini bahwa komposisi 50% dari total lemak telur adalah fosfolipid. Sumber lemak dalam bentuk trigliserida selama proses pematangan gonad juga meningkat dalam telur, dan diyakini nutrisi ini berperan sebagai sumber energi utama dalam reproduksi dan penentu kualitas telur dan naupli. Lemak mengandung kalori hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein maupun karbohidrat, karena perannya sebagai sumber energi sangat besar meskipun kadarnya dalam makanannya relatif kecil. Fungsi lemak dalam tubuh udang antara lain :
-Sumber energi
-Membantu penyerapan kalsium dan vitamin A dari makanan
Asam lemak penting bagi udang adalah asam linolenat, asam lemak ini banyak terdapat pada bagian kepala udang, didalam tubuh udang kelebihan lemak disimpan dalam bentuk trigliserida. Disamping asam lemak essensial udang juga membutuhkan klesterol dalam makanannya, sebab udang tak mampu mensintesa nutrien itu dalam tubuh udang. Kolesterol berperan dalam proses moulting. Penambahan kolesterol di dalam tubuh udang melalui makanan akan sangat berpengaruh pada kadar kolesterol, kebutuhan kolesterol diperkirakan sebanyak 0,5%.
c. Karbohidrat
Berbeda dengan hewan lainnya karbohidrat dalam tubuh udang tidak digunakan sebagai sumber energi utama. Kebutuhan udang akan karbohidrat relatif sedikit. Pendayagunaan akan karbohidrat di dalam tubuh udang tergantung dari jenis karbohidrat. Secara umum peranan karbohidrat di dalam tubuh udang adalah : Di dalam siklus krebs, Penyimpanan glikogen, Pembentukan zat kitin, Pembentukan steroid dan asam lemak, Kadar karbohidrat di dalam tubuh udang akan mempengaruhi kandungan lemak dan protein tetapi tidak mempengaruhi kandungan kolesterol di dalam tubuh. Kandungan karbohibrat untuk makanan larva udang diperkirakan lebih rendah 20%.
d. Vitamin dan Mineral
Kebutuhan udang akan vitamin relatif lebih sedikit, tetapi kekurangan salah satu vitamin dapat menghambat pertumbuhan. Tiap-tiap jenis vitamin mempunyai fungsi yang berbeda-beda, secara umum kegunaan vitamin bagi udang adalah untuk :
Pigmentasi, peranan dari vitamin A (karoten)
Laju pertumbuhan pertumbuhan peranan dari vitamin C
Kelebihan vitamin akan bersifat racun atau antagonis terhadap fungsi fisiologis udang.
Sumber mineral utama bagi udang adalah air laut. Mineral dalam tubuh udang berperan dalam pembentukan jaringan, proses metabolisme, pigmentasi dan untuk mempertahankan keseimbangan osmisis cairan tubuh dengan lingkungannya. Kebutuhan udang akan unsur Ca dan P yang optimum bagi udang diperkirakan 1,2 : 1,0. Kelebihan mineral dalam tubuh akan dapat menurunkan laju pertumbuhan dan mengganggu pigmentasi udang.
Kebutuhan mineral dan vitamin secara rinci untuk induk udang tidak diketahui, hanya sedikit studi pada vitamin A, C, dan E. Defisiensi vitamin E berkaitan dengan sperma yang abnormal pada udang putih Litopenaeus setiferus, dan perbaikan laju penetasan telur telah diamati sejalan dengan peningkatan vitamin E dalam pakan yang dikaitkan dengan kandungan yang lebih tinggi dalam telur. Hubungan positif juga diamati antara kandungan alfa-tokoferol dalam pakan dengan kualitas pemijahan induk dan penetasan naupli L. vannamei. Vitamin E juga berperan sebagai antioksidan alami dalam kuning telur.
Vitamin ditemukan terakumulasi dalam ovarium udang selama maturasi, yang menyarankan adanya peran vitamin dalam pakan. Kandungan vitamin C telur udang Fenneropenaeus indicus, dipengaruhi oleh kandungan vitamin C dalam pakan. Tingginya laju penetasan dikarenakan tingginya kandungan asam ascorbat dalam telur. Vitamin D juga diduga berperan penting dalam pakan induk dikarenakan peranannya dalam metabolisme kalsium dan fospor untuk krustase. (Tacon, A. 1987).
Mengenai kebutuhan mineral secara spesifik masih jarang dilakukan, kebanyakan diformulasikan dalam pakan dalam bentuk mineral campuran (kalsium, fospor, magnesium, natrium, besi, mangan, dan selinium). Difisiensi atau ketidakseimbangan mineral dapat berpengaruh negatif pada reproduksi krustase dan berperan dalam resorpsi oosit, penurunan daya reproduksi dan kualitas telur. Tubuh induk udang vaname ditemukan memiliki kandungan kalsium dan magnesium yang lebih rendah juga kandungan magnesium yang lebih rendah dalam hepatopankreas, hal ini mungkin dikarenakan kombinasi defisiensi mineral-mineral tersebut dalam pakan dan hilang saat proses molting dan transfer energi pematangan gonad. Koper juga ditemukan berkurang di hepatopankreas yang diduga ditransfer ke ovarium, meskipun kandungan di dalam tubuh induk udang meningkat. Disimpulkan bahwa masih sangat diperlukan kajian dan berbagai riset dilakukan pada nutrisi mineral dalam pakan buatan untuk induk udang penaeid.
Selama proses maturasi induk dibutuhkan energi pakan yang dapat menopang perkembangan sel telur induk udang betina dan sel sperma induk jantan menjadi matang. Sehingga pada tahap perkembangan telur, pakan menjadi penyumbang nutrisi yang terpenting dan esensial. Apalagi jikaablasi mata dilakukan dalam rangka untuk mempercepat maturasi induk. Selain protein, karkohidrat, vitamin dan mineral dalam pakan udang juga membutuhkan:
Karotenoid
Karotenoid, khususnya astaksantin merupakan antioksidan yang paling kuat dan berperan penting dalam perlindungan cadangan nutrisi induk udang dan perkembangan embrio dari kerusakan karena oksidasi. Karotenoid juga berperan sebagai agen pigmen dalam embrio dan larva bagi perkembangan kromatofor dan mata, dan sebagai prekursor vitamin A.
Keberadaan karotenoid dalam pakan sebagai sumber pigmen adalah esensial diperlukan karena ketidakmampuan udang mensintesis karotenoid. Selama proses pematangan gonad, karotenoid terakumulasi dalam hepatopankreas. Selama vitelogenesis, karotenoid diangkut ke dalam hemolimpha sebagai karotenoglikolipoprotein yang terakumulasi dalam telur sebagai bagian dari protein lipovitelin.
Hormon
Keuntungan pemberian pakan hidup pada induk udang adalah dikarenakan ketersediaan hormon atau prekusor-prekusor yang dikandungnya. Keberhasilan pemberian biomas artemia untuk pakan induk udang dikarenakan keberadaan hormon spesifik atau rantai analog peptida dari artemia yang cocok dan dibutuhkan oleh udang. Keunggulan cacing polikaeta digunakan sebagai pakan untuk maturasi induk udang dikarenakan kandungan hormon metil farnesoat yang dapat meningkatkan kinerja reproduksi.

2.4 Manajemen Pemberian Pakan
Program pemberian pakan pada budidaya udang putih merupakan langkah awal yang harus diperhatikan untuk menentukan baik jenis, ukuran frekuensi dan total kebutuhan pakan selama masa pemeliharaan (Adiwidjaya et al, 2005). Nutrisi dan pemberian pakan memegang peranan penting untuk kelangsungan usaha budidaya hewan akuatik. Penggunaan pakan yang efisien dalam usaha budidaya sangat penting kerena pakan merupakan faktor produksi yang paling mahal (Haryanti,2003). Oleh karena itu, upaya perbaikan komposisi nutrisi dan perbaikan efisiensi penggunaan pakan tambahan perlu dilakukan guna menigkatkan produksi hasil perikanan budidaya dan mengurangi biaya pengadaan pakan, serta meminimalkan produksi limbah pada media budidaya, sehingga dapat tercipta budidaya udang yang berkelanjutan (Adiwidjaya et al, 2005). Pengelolaan pakan harus dilakukan sebaik mungkin dengan memperhatikan apa, berapa banyak, kapan, berapa kali, dimana ikan/udang diberi pakan. Penerapan feeding ragim hendaknya disesuikan dengan tingkah laku kultivan, serta siklus alat pencernaan guna memaksimalkan penggunaan pakan (Tacon, A. 1987). Selain itu juga memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. ukuran pakan yang kita berikan
2. jumlah pakan yang diberikan
3. cara pemberian pakan
4. kontrol pakan ( di ancho )
5. sampling

1.ukuran butiran pakan.
Ukuran pakan yang diberikan harus sesuai dengan capit dan mulut udang karena sangat penting menyangkut efisiensi kestabilan lingkungan.pakan yang terlalu kecil dan terlalu besar,akan berakibat rendahnya efisiensi, dan akan cepat menurunkan kualitas air.
2. Jumlah pakan.
ditentukan oleh: jumlah tebar,nilai SR (survival rate) ,ukuran udang,dan tingkat feeding ratenya,lama cek ancho, kualitas air, fasilitas, tetapi untuk udang yang berumur 1 – 30 hari masih memakai feeding program. sedangkan kelanjutannya kita menggunakan kontrol ancho, dan cek saat sampling.
3. Cara pemberian pakan.
pada saat pakan no. D 0 S pemberian pakan harus dicampur dengan air agar pemberian pakan rata, cepat tenggelam, dan tidak berhaburan karena angin.setelah pakan no D0 pakan dibasahi secukupnya.pakan bisa ditebar keliling tanggul juga bisa dengan memakai rakit tergantung luas petak dan ketrampilan anak feeder.yang penting pakan jangan sampai tercecer di tanggul,dan harus tertebar merata di feeding area. Hindari penebaran pakan di dead zone. Pemberian pakan diancho diberikan setelah pakan selesai ditebar keseluruhan di petak atau kolam . Frekuensi pemberian pakan, awal kita berikan 3 kali sehari , kemudian 4 kali sehari dan 5 kali sehari. Jam pemberian pakan.sebaiknya diberikan pkl 07.00, 11.00, 15.00, 19.00, 23.00. diatas jam 23.00 jangan dilakukan pemberian pakan apapun alasannya karena saat itu kondisi kualitas air menurun, suhu turun, DO turun, H2S meningkat daya racun karena pH turun dan karyawan mengantuk.
4. Kontrol pakan di ancho.
ancho adalah alat komunikasi harian antara teknisi dengan udang dalam hal jumlah pakan, nafsu makan, ukuran udang,jumlah udang,kesehatan udang, sehingga ancho harus bagus dan tempatnya yang datar, dan arusnya jangan terlalu kencang.
Ancho berukuran 80 x 80 x10 cm.
-umur 10 hari ancho sudah diturunkan
-umur 20 hari ancho sudah diberi pakan sekedarnya
-umur 25 hari ancho diberi 0,3 % dikontrol 2-2,5 jam.
Apabila sampai umur 30 hari belum mau makan di ancho,makan pakan harus dipotong sampai 40 %nya.biasanya 2 hari kemudian udang sudah mau makan di ancho dan bisa dikontrol. Usahakan selang 3 – 4 hari setelah bisa dikontrol pakan bertahap dinaikkan dan dikembalikan ke porsi pada saat udang umur 30 hari.kemudian jumlah pakan disesuaikan dengan kemampuan makan udang.
Bila umur 25 hari pakan sudah bisa di kontrol 2,5 jam penambahan pakan jangan mengikuti program tetapi bisa ditambah max 10 %sehingga pada umur 30 hari kemampuan pakan udang sudah bisa seperti pada daftar.selanjunya pakan diikuti sesuai kemampuan makan udang dengan lama kontrol dan persen ancho.Setelah ancho bisa dikontrol selanjutnya mencari titik balance.pakan belum balan dalam arti masih kurang apabila ke 5 kali pemberian pakan habis semua pada jam kontrol.dan pakan sudah menunjukan balan bila pakan pada jam 23.00 sudah tidak habis.apabila kondisi sudah begini penambahan bisa dilakukan per 2 hari sekali.tetapi kontrol ancho tetap 5 kali sehari.
Dalam kondisi urgensi, pakan harus diperkaya dengan :
1. Vitamin ( multi vit, vit B komplek, vit C, vit E )
2. mineral Ca, P, Si, copper,zinc
3. immunostimulan (B glukan,
4. Probiotik ( Bacillus sp )
























BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam usaha pemeliharaan larva udang vanname, perlu adanya pengetahuan tentang sifat udang vanname, menurut Haliman, (2003), beberapa tingkah laku udang vanname yang perlu kita ketahui antara lain :
a. Aktif pada kondisi gelap (sifat noktunal)
b. Dapat hidup pada kisaran salinitas lebar (euryhaline)
c. Suka memangsa sesama jenis (sifat kanibal)
d. Tipe pemakan lambat, tapi terus-menerus (continuo feeder)
e. Menyukai hidup di dasar (bentik)
f. Mencari makanan lewat organ sensor (chemoreceptor)
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
Penggunaan pakan yang efisien dalam usaha budidaya sangat penting kerena pakan merupakan faktor produksi yang paling mahal (Haryanti,2003). Oleh karena itu, upaya perbaikan komposisi nutrisi dan perbaikan efisiensi penggunaan pakan tambahan perlu dilakukan guna menigkatkan produksi hasil perikanan budidaya dan mengurangi biaya pengadaan pakan, serta meminimalkan produksi limbah pada media budidaya, sehingga dapat tercipta budidaya udang yang berkelanjutan (Adiwidjaya et al, 2005). Pengelolaan pakan harus dilakukan sebaik mungkin dengan memperhatikan apa, berapa banyak, kapan, berapa kali, dimana ikan/udang diberi pakan





DAFTAR PUSTAKA
Adiwidjaya, A., Triyono, Herman, Aris Supramono dan Subiyanto, 2005. Manajemen Pakan dan Pendugaan Populasi Pada Budidaya Udang. DKP. Ditjen. Perikanan Budidaya. BPBAP. Jepara. 15 hal.
ANONIM , 2007. Penaeus vannamei . Diperoleh dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Penaeus_vannamei (Tanggal akses : 2 Juni 2011)

ANONIM , 2008. Shrimp Farm. Diperoleh dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Shrimp _farm (Tanggal akses : 2 Juni 2011)
Ariawan, K., dkk., 2005. Peningkatan produksi udang merguiensis melalui optimasi dan pengaturan oksigen. Laporan Tahunan. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau. Jepara.
Ekawati A. 2008. Impor Udang akan Diperketat. http://www.tempointeraktif.com [diakses pada tanggal 2 Juni 2011].
Haliman, Mo, S.B.,., 2003. Mutu induk dan Benih Udang Litopenaeus vannamae Yang Baik. Balai Besar Riset Perikanan. Budidaya Laut, Gondol-Bali.

Haryanti, 2003. Konsep Breeding Program Udang Intorduksi. Materi pertemuan
Pengembangan Jaringan Perbenihan dan Genetika Udang. DirektoratJenderal Perikanan Budidaya.
Januri. 2004. Pengaruh waktu penirisan dan penyimpanan udang head less (HL) beku terhadap perubahan berat dalam kaitannya dengan HCCP. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Muzaki A. 2004. Produksi udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada saat penebaran berbeda di tambak biocrete [skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
Tacon, A. 1987. The Nutrition and Feeding of Farmed and Shrimp – A Training Manual 3. Feeding Methods. The Field Document N0. 7/B., FAO-Italy.208 p.
WYBAN, JAMES A., SWEENEY, JAMES N., 1991. Intensive Shrimp Production Technology. The Oceanic Institute. Hawaii

Minggu, 05 Juni 2011

APA YANG SUDAH KITA LAKUKAN

APA YANG SUDAH KITA LAKUKAN

Udara malam yang dingin terasa ditubuh ini. Hisapan rokok yang melekat disela jari tangan mengurangi rasa dingin yang menyeruap datang. Asap rokok keluar dari mulut dan menyatu dengan udara malam. Sepuntung rokok menemaniku duduk di depan sekre ini. Aku memang jarang main di sekre KMIP, mungkin karena letaknya yang jauh dari jurusan. Setelah lama gak main kesini suasana gak jauh beda dengan yang dulu. Banyak ditemukan kertas-kertas yang gak penting, kotoran berserakan (untung saja bukan kotoran hewan,,,,hehehe).
Sejak pergantian pengurus para penghuninya pun mulai berganti. Dulu di sekre dihuni oleh kakak angkatan sekarang mulai dihuni oleh adik angkatan (kemana saja temen-teman angkatanku, kok gak ada???). Hisapan rokok terus berjalan memasukkan asap kaya karbon ke dalam paru-paru. Mengeluarkan asap penuh dengan kotoran. Mungkin apa yang kulakukan merusak diri sendiri dan bahkan merusak lingkungan, tapi aku tak peduli. Batang rokok mulai tersisa setengah, terlihat dari ujung seseorang datang, ternyata kakak angkatan dan ada alumni. Mereka datang menyambangi sekre dan melihat suasana yang ada. Kami pun terlihat ngobrol dengan enak. Ketika masih berlangsung ngobrol kami pun membahas masalah Fakultas. Isu yang telah lama ada dan bahkan sudah diperjuangkan oleh para alumni dan Dosen. Salah satu alumni bertanya padaku.
Sebenarnya kamu pingin gak, jurusan kita menjadi Fakultas Perikanan?
Ya pingin lah mas,..jawabku
Dia meneruskan pertanyaannya
Lantas apa yang sudah kamu berikan dan kamu lakukan untuk itu???
Aku mulai bingung menjawab pertanyaan ini, aku gelisah,,,,dalam hati kecilku, apa ya yang telah aku lakukan..????kayaknya aku belum melakukan apa-apa...
Sebelum aku memjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadaku, dia terus mengeluarkan steatment
Kami menjadi ragu, sebenarnya apa yang kita pikirkan ini, hanya sebatas angan-angan dan sebuah cita-cita yang bingung untuk mewwujudkannya. Kita hanya ingin jurusan ini menjadi Fakultas, namun itu sebatas keinginan tanpa ada upaya dan usaha. Apa ya mungkin itu terjadi. Jika telah menjadi Fakultas, maka apa sebenarnya yang ingin kita lakukan???apa sebenarnya yang ingin kita kerjakan???.
Aku mulai merasa apa yang dikatakan benar. Aku hanya dapat mengamini kata-kata yang dilkeluarkan. Aku malu, aku harus berbuat apa, aku juga bingung harus bagaimana.
Dia pun meneruskan pertanyaannya,
Apa kamu ikut organisasi jurusan (KMIP)?
Ya, mas. Jawab ku dengan nada yang sedikit rendah.
Apa yang telah kamu berikan di organisasi ini???. Apa yang telah teman-teman korbankan untuk organisasi ini???. Beliau terus melanjutkan pembicaraan dengan sedikit guyonan. Sekre KMIP ini kan sepi, apa kamu juga sering kesini. Cobalah untuk sering main kesini, sekedar ngobrol dengan teman-teman dan melepas penat dalam menjalani rutinitas. Mungkin di sinilah kita akan merefreh pikiran kita dan mendapatkan ide yang bagus untuk kemajuan KMIP dan jurusan kita.
KMIP ini kan rumah kedua kita di Jogja setelah kost/kontrakkan, masak dengan rumah sendiri kita jarang pulang. Kemana saja kita menghabiskan waktu selain di kampus???apa di angkringan sambil nongkrong??? Dikost atau kontrakkan sambil nonton TV dan main game ??? Atau jalan tak jelas kesana kemari dengan pacar atau sahabat. Mengapa kamu tak main saja kesini, ditempat ini sekre tercinta kita. Apa sekre ini ada yang kurang untuk tempat kita singgah dan melepas kepenatan setelah sekian beraktifitas???. Memang sekre ini tak dilengkapi komputer ataupun internet. Hanya TV yang ada dan menemani kita. Tapi apa itu yang membuat kita males untuk bermain kesini.???. apa itu yang membuat kita menjadi jarang pulang kesekre tercinta ini????
Kata-kata yang dikeluarkan tadi membuatku harus introspeksi diri. Aku memang bagian dari keluarga di KMIP (keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan). Aku memang jarang main kesini, mungkin karena gak ada temen dan letaknya yang agak jauh dari kampus. Aku mulai sadar dan dalam hati aku ingin disisa kepengurusan tahun ini aku memberikan sesuatu kontribusi yanng lebih dari pada tahun kemarin.

Sabtu, 04 Juni 2011

SOSOK BERPENGARUH DIPERIKANAN UGM

SOSOK BERPENGARUH DIPERIKANAN UGM

Gerimis yang terus turun telah membasahi aspal di sepanjang jalan menuju Malioboro. Perjalanan kami telah sampai di suatu tempat nongkrong, yaitu KR. Disinilah kami sering nongkrong bareng, bercanda gurau melepas penat yang ada. Angkringan kecil yang menyajikan banyak macam menu telah menemani obrolan kami. Setelah nonton futsal, yang akhirnya team kami (Perikanan) seri,dan menandakan kami gagal memperoleh juara, membuat kami kecewa. Tapi tak mengapa, itu hanya sebuah permainan yang tentu pasti ada yang menang dan ada yang kalah.
Beberapa kalimat menjurus tajam telah membuka obrolan kali ini. Sindiran silih berganti dilontarkan oleh masing-masing. Balasan, tembakan, tak mau menyerah ditunujukkan oleh semua yang duduk menikmati pemandangan lalu-lalang kendaraan yang lewat. Selain membicarakan hal-hal yang sangat menusuk, kami pun tak lupa membahas hal yang sangat lucu, dan bahkan disertai canda tawa tiada henti. sosok kontroversial di kampus juga ikut terbahas dalam obrolan santai kali ini. Inilah moment yang jarang ditemukan dikampus, dan hanya ada dalam obrolan canda penuh tawa di Angkringan KR. Sebenarnya aku hanya ingin menuliskan beberapa sosok kontroversial di kampus. Mungkin ini adalah sosok yang lagi hit dan merupakan orang yang sangat berpengaruh di perikanan (hahha)
Sosok kontroversial yang hadir dan dibahas oleh teman-teman adalah Suhar. Nama lengkapnya gak dikenal oleh teman-teman kampus. Hanya nama kerennya saja yang dikenal yaitu Suhar. Namanya didapat dari perjuangan yang sangat melelahkan dan sampai titik darah penghabisan (4L4Y). Menurut sumber yang didapat dari teman-teman kampus, nama Suhar ini lahir ketika si Nanda, Suhar, dan Sarkali (Putra) magang di BBAT Sukabumi. Daripada membahas nama yang gak begitu jelas mending kita bahas kisah pencitraannya di kampus perikanan UGM. Siapa yang gak kenal nama Suhar di Kampus, (pasti gak ada yang kenal.....hehehe). Ya enggak lah, semua orang pasti kenal dan bahkan tahu seluk-beluk dan sepak terjangnya di kampus. Sosok kontroversial ini terkenal dengan politik Pencitran nya. Berkat tim sukses yang dibentuk dengan sukarelawan beranggotakan 3 orang yaitu Sarkali, Nanda, dan Robin telah melejitkan namanya di kancah percaturan perikanan UGM. Namanya patut disandingkan dengan Prof Kamiso, Prof Rustadi, atau bahkan kajur kita Dr triyanto (hehehe). Kelihaiannya melobi sana-sini telah melambungkan namanya (Termasuk melobiTeeettttt). Jangan heran dengan sosoknya yang menjadi idola dimana-mana termasuk orang-orang di kebun binatang gembira Loka. Yai iyalah kan di guide nya.
Lain halnya dengan sosok kontroversial satu ini, melejit dengan nama yang gaul yaitu Lapen alias Sarkali alias putra alias ngantuk . Namanya yang banyak membebani hingga tubuhnya tak kuat menyangga. Raup mukanya kini terlihat pucat, dan bahkan nama lapen telah menggandoli matanya hingga terlihat ngantuk (kasihan bener anak ini, sabar yo le). Kadep PKSG ini dikenal dengan kebijksanaannya dalam setiap tindakan. Tak urung staf-satafnya menjadi sungkan dalam rapat hingga selalu terdiam tak bersuara menandakan ketawadhuanya (hehehe). Yang paling khas dari sosok lapen ini adalah kekuatan kata-kata nya yang bisa meruntuhkan citra orang. Tak urung yang biasa jadi mangsanya adalah Suhar.
Lagu Iwan Fals telah mengalir dalam darahnya hingga menginspirasi kehidupannya. Ya inilah tim sukses berikutnya dan merupakan sosok kontroversial di perikanan yaitu Nanda. Namanya nanda atau anak-anak memanggilnya pak lurah. Style nya yang low profile menjadikannya di hargai oleh anak-anak (harganya berapa mas???). Tembakannya sering mengenai sasaran dan mangsanya pun tak dapat berkutik. Jitu dalam melakukan serangan dan hampir selalu sukses. Badannya yang besar tak sebesar nyalinya ketika berhadapan dengan katak (hehehehe). Ya inilah hewan yang bisa membuatnya lari terbirit-birit seperti kebelet ngengek.
Sosok satu ini terkenal dengan Bacotannya yang bisa menyejukkan jiwa (eh, salah membakar jiwa). Robin biasa dipanggil, dan kadang di panggil Wamena, ada lagi yang memanggilnya Kadir dan yang paling keren adalah panggilan Firman Utina. Wajahnya pas-pasan, bermodalkan bacotan namanya kini mengorbit di kancah perikanan. Bahasanya sangat tinggi hingga melebihi tinggi badannya. Orangnya memang hitam, tapi semoga nasibnya tak hitam (Hahaha). Tim sukses Suhar ini telah berjuang susah payah untuk mengangkat harkat dan mastabat Suhar. Jarang aktif di kampus karena kesibuknnya yaitu tidur dan menulis cerita yang gak penting. Kini hanya bisa menulis sebuah cerita yang kadang gak mutu, dan gak patut untuk dibaca. Kemampuannya menulis menjadikannya pandai dalam mengerjakan laporan. Selain mengandalkan master dalam mengerjakan laporan, logikanya pun dipakai untuk menambah bumbu biar enak dibaca, seperti MSG, natrium sitrat, natrium glutamat,(eh salah itu kan bumbu makanan). Tak urung asistennya pun memberikan nilai yang signifikan (bisa melejit tinggi, dan bisa terjun bebas).
Kalau dibaca cerita ini memang gak mutu, gak penting dan gak berpengaruh dalam kehidupan teman-teman. Namun ini adalah cerita penuh canda dan tawa tentang anak manusia. Ada paragraf yang gak penting dan bahkan gak sinkron dengan yang lain. Memang ini adalah hal yang biasa, karena ini cerita yang biasa. Gak usah bingung tunggu tulisan yang lain tentang teman-teman perikanan.