WpMag

Senin, 21 November 2011

JAMUR YANG MENYERANG IKAN


JAMUR YANG MENYERANG IKAN
1.    Saprolegnia
a.      Morfologi Saprolegnia
            Jamur  Saprolegnia sp juga diistilahkan dengan jamur "air dingin" karena menyebar di air dingin, namun ia bisa hidup secara baik di air dengan suhu dari 37°F hingga 91°F (3 sampai 31°C) (Carlson 2007).
     Pertumbuhan jamur  Saprolegnia sp pada tubuh ikan/telur atau substrat yang cocok dipengaruhi oleh suhu air. Sebagian besar saprolegniaceae mampu berkembang ( minimum ) pada suhu air antara   0 – 5 °C, tumbuh sedang pada 5 - 15°C, pertumbuhan optimum pada 15 – 30 °C, dan menurun pada suhu 28 - 35 °C. Walaupun sebagian besar ditemukan di air tawar, namun jamur ini juga toleran dengan air payau sehingga ditemukan juga hidup di air payau (Nursanto Didik Budi, 2007).
Jamur  Saprolegnia sp  tersusun atas filamen-filamen yang cenderung memiliki ujung-ujung berbentuk speris. Di ujung-ujung inilah yang menjadi rumah bagi zoospore, atau sebagai "benih" dari jamur  Saprolegnia sp, yang memungkinkan bisa berkembangbiak. Filamen-fIlamen tersebut disebut dengan hyphae dan inilah yang membuat jamur  Saprolegnia sp terlihat seperti kapas. Hyphae inilah yang menyerang jaringan ikan. Pada gambar dapat  dilihat hyphae dengan ujung-ujungnya yang berbentuk speris. Dengan menggunakan mikroskop 400x, struktur tersebut akan terlihat sama.
Di air,  jamur  Saprolegnia sp terlihat seperti kapas, namun jika tidak di air akan terlihat sebagai kotoran kesat. Jamur  Saprolegnia sp memiliki warna putih ataupun abu-abu. Warna abu-abu juga bisa mengindikasikan adanya bakteri yang tumbuh bersama-sama dengan struktur  jamur  Saprolegnia sp tersebut. Selama beberapa saat,  jamur  Saprolegnia sp bisa berubah warna menjadi coklat atau hijau ketika partikel-partikel di air (seperti alga) melekat ke filament.


b.      Siklus hidup  saprolegnia sp.
saprolegnia cicle
JamurSaprolegniaspmemilikisikluskehidupandiploid, baikdenganreproduksiseksualmaupunaseksual, sporadariSaprolegniaspakanmelepaskan zoospore utama.Dalambeberapamenit, zoospore iniakanmelakukan encyst, berkecambah, danmelepaskan zoospore lainnya. Zoospora yang keduainimemilikisiklus yang lebih lama selama dispersal terjadi;  Saprolegniaspakanterusmelakukan encyst danmelepaskanspora-sporabarudidalam proses yang disebutdenganpolyplanetismsampaibisamenemukansubstrat yang cocok. Ketika media ditemukantepat, makarambut-rambut yang menutupisporaakanmenguncikedalamsubstrattersebutsehinggafasereproduksiseksualnyadapatdimulai.DidalamtahappolyplanetismejugaterjadibahwaSaprolegniaspdapatmenyebabkaninfeksi; sebagianbesarspesies pathogenic memilikikait-kait yang sangatkecilpadaujungRambutnyauntukmendukungkemampuaninfeksinya.Ketikasudahterlekatkansecarakuat, makareproduksiseksualdimulaidimanajantandanbetinanyamengeluarkangametangium, antheridia danoogonium.Penyatuandilakukanmelaluitabungfertilisasi.Zygote yang dihasilkandisebutdengan oospore.
2.    Ichthyophonushoferi
a.      MorfologiIchthyophonushoferi
Ichthyophonus hoferi diketahui sebagai jamur patogen yang penggolongannya masihdiragukan.Secarataksonomisangatrumitdalampenentuannya.Keberadaanjamurinisangatkhaspada stadium Resting spora.Bentuksperik, dindingseltebaldengan diameter 10-250 um.Diameterintiselantara 2-4 um.Denganmenggunakanpewarnaan PAS, sitoplasmaberisiglikogen, sedangdindingsporaterlihattebaldengan diameter 2-11 um dandindingsporaterdiridaripolisakarida.Ketebalandaridindingseliniberfungsiterhadaprespondariinduksemang.Diagnosis secaraserologibelumbanyakdikembangkan.
b.      SiklusHidupIchthyophonushoferi
Beberapaahlimenyebutkanbahwasiklushidup dari I. hoferi sangatsimpel, halinidisebabkankarenatidakmempunyaiselreproduksi.Dalamperkembangannyadengancaraselmultinukleatdarisporaterbagi-bagimenjadiendospora yang kecildandarimasing – masingendosporatersebutmembentukhifaatau, pecah. Perkecambahandarisporaakanterjadidengancepatsetelahsporamati, danmemproduksihifadenganjumlah yang bervariasi. Sitoplasmadarisporaakanberpindahkehifa, melaluipembelahansecara endogenous terbentuksporabaru yang bervariasiukurannyadanjumlahintinya. Cara reproduksilainadalahspora yang baruakanlepasdanmembentukrestingspora, diluarbentukhifakemudian resting sporainiakanpecahdanintiakanterlepasdansedikit demi sedikitsitoplasmaakanmemperkuatdindingsel danmembentukhifa yang akanmenginfeksijaringan. Ada beberapapendapatbahwaendosporabergeraksecaraamuboid.
3.       Branchiomycosis
a.      MorfologiBranchiomycosis
Secaramorfologi, hifadari branchiomycesdemigrans mempunyaidinding yang lebihtebaldenganukuran 0,5dampai 0,7 um dansporadenganukuran 12-17 um, sedangdinding B. sanguinis berukuran 0,2 um. Antaraduaspesiestersebutsangatsulituntukdibedakan.Sporangia yang dihasilkanoleh Branchiomyces samadengan sporangia dariSaprolegnia.Gejalapadainsang yang disebabkanoleh saprolegniahampirsepertikejadian Gill Rot yang disebabkanoleh Branchiomyces.Strukturantigenikdari Branchiomyces baru-baruiniditemukanmenyerupai Saprolegnia.Branchiomycetes tidakpernahdapatterisolasidarisumberlainselainjaringaninsangikan.
b.      SiklusHidupBranchiomycosis
Ikanlain yang dapatterinfeksiolehBranchiomycesiniadalahikanmasdanikan koi. Kejadianiniberkaitandenganadanyastresdanluka.Infeksiolehjamuriniakancepatmemburukapabilakolamsangatpenuh, banyakpertumbuhan algae, temperatur air lebihdari20 derajatCataumeningkatnyaamonia, walaupunpadasemuakasustidakbergantungpadakualitas air.Cara penularanpenyakitinibelumdiketahuiwalaupunduacarainfeksisudahdiketahui.Didugabahwasporadarijamurinimenyebardanmenginvasiinsang yang mengalamilukaakibatdarikualitasair.Infeksimungkinjugamelaluispora yang tertelandanmemasukiususdanmengalamipenetrasikepembuluhdarah.Sporamenempatisaluran yangbanyakkandunganoksigennyayaitudaeraharteribronkhial, danberkembangmengalamiperkecambahandalampembuluhdarahdanmelaluidaerahtubulusmasukkesistemrespirasi.Hifaakhirnyaberpindahkejaringaninduksemangdanmenyebabkanalirandarahterhentidanmenyebabkanterjadinyakongestidandestruksipembuluhdarah.
4.       Aphanomycessp
a.      MorfologiAphanomyces sp.
Aphanomycesmemilikimiseliumberdiameter5-15mikrondansedikitbercabang.Zoosporamunculpadaujung sporangium dalambentukmemanjangkemudianmenjadikista di sekitarujungsporangium.Hifabercabang, tidakbersepta, danberpigmen.Salah satuciriAphanomycesiniadalahmenghasilkankantungsporalebihdarisatudankeluardaritengah (samping) hifa, sedangkan cirri saprofitikhanyamenghasilkansatukantungspora yang keluardaribagian terminal (ujunghifa).Aphanomycesinimerupakanpenyebabutamapenyakit EUS (ulceratif epizootic syndrome) padaikan.Gejalaklinisdari EUS antara lain bercakputihpadadagingbawahkutikula (terlihatjelas di bawahmikroskop), danpadabeberapakasustimbulwarnakecoklatanpadakutikulaatauotot.






b.      SiklusHidupAphanomyce



Kamis, 17 November 2011

PEMBESARAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mozambicus)


PEMBESARAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mozambicus)

Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun
monokultur.
a) Polikultur
1. ikan mujair 50%, ikan tawes 20%, dan mas 30%, atau
2. ikan mujair 50%, ikan gurame 20% dan ikan mas 30%.
b) Monokultur
Pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk jantan dan betina. Pembesaran ikan mujair pun dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan mujair. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.
1) Pemupukan
Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyakbanyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m2
2) Pemberian Pakan
Apabila tingkat produkivitas dan kesuburan kolam sudah semakin berkurang, maka bisa diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan munjair secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak dua kali per hari yaitu pada pagi dan sore hari. Disamping itu juga kondisi pakan dalam perairan tersebut sesuai dengan dosis atau ketentuan yang ada. Yaitu selain pakan dari media dasar juga  perlu diberi makanan tambahan berupa hancuran pellet atau remah dengan dosis 10% dari berat populasi per hari. Pemberiannya 2-3 kali/hari.
3) Pemeliharaan Kolam/Tambak
Dalam hal pemeliharaan ikan mujair yang tidak boleh terabaikan adalah
menjaga kondisi perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta tidak
tercemari/teracuni oleh zat beracun.

Panen
Pemanenan ikan mujair dapat dilakukan dengan cara : panen total dan panen sebagian.
1.      Panen sebagian atau panen selektif
Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan dipanen dipilih dnegan ukuran tertentu (untuk pemanenan benih).
2.      Panen total
Umumnya panen toal dipakai untuk menangkap/ memanen ikan hasil pembesaran. Umumnya umur ikan mujair yang dipanen berumur 5 bulan dengan berat berkisar antara 30-40 gr/ ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air sampai 10-20 cm. petak pemanenan/ petak penangkapan dibuat seluas 1 meter persegi didepan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panasdengan menggunakan waring atau scopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.
Pasca Panen
Pengananan pascapanen ikan mujair dapat dilakukan dengan cara penaganan ikan hidup maupun segar.
1.      Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi in akan lebih mahal harganya bila dijual ddalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
a.       Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
b.      Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
c.       Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.


POSTULAT RIVER


POSTULAT RIVER
Postulat River merupakan suatu diagnose yang digunakan untuk mengetahui  virus yang menyerang suatu organisme. Postulat ini pertama kali ditemukan oleh River. Penemuan postulat River diawali adanya penemuan filtrat bebas bakteri oleh Iwanowsky. Iwanowsky menemukan bahwa filtrat bebas bakteri -(cairan yang telah disaring dengan saringan bakteri)- dari ekstrak tanaman tembakau yang terkena penyakit mozaik, ternyata masih tetap dapat menimbulkan infeksi pada tanaman tembakau yang sehat. Dari kenyataan ini kemudian diketahui adanya jasad hidup yang mempunyai ukuran jauh lebih kecil dari bakteri (submikroskopik) karena dapat melalui saringan bakteri, yaitu dikenal sebagai virus. 
Dalam Postulat River berbunyi bahwa agen virus harus: 1) ditemukan dalam cairan tubuh sewaktu sakit atau dari sel yang menunjukkan lesio spesifik; 2) diperoleh dari hewan terinfeksi dapat menginfeksi hewan percobaan dalam bentuk antibodi terhadap virus tertentu; dan 3) yang diisolasi dari hewan percobaan harus dapat ditularkan ke hewan peka lainnya.

Untuk membuktikan penyakit yang disebabkan oleh virus, dapat digunakan
postulat River (1937), yaitu: 
1. Virus harus berada di dalam sel inang. 
2. Filtrat bahan yang terinfeksi tidak mengandung bakteri atau mikroba lain yang dapat ditumbuhkan di dalam      media buatan. 
3. Filtrat dapat menimbulkan penyakit pada jasad yang peka. 
4. Filtrat yang sama yang berasal dari hospes peka tersebut harus dapat menimbulkan 
kembali penyakit yang sama. 



Aplikasi uji Postulat River dalam dunia perikanan hampir sama dengan uji postulat Koch. Pertama ikan yang terserang penyakit di pisahkan dan kemudian diambil bagian organ tertentu yang dirasa terjangkit penyait. Organ tersebut dicampur dengan PBS dengan perbandingan 1:9 kemudian digerus. Suspensi yang didapat disentrifuge dan diambil supernatannya. Supernatant disaring dengan diameter saringan 0,22 mikro meter. Hasil penyaringan ini disuntikkan pada ikan yang sehat. Setiap hari ikan yang telah di suntik oleh virus tersebut diberi pakan dan diamati tingkah laku serta penampakan luar. Jika ada ciri-ciri bagian luar tubuh ikan seperti ikan yang terserang virus tersebut. Maka dapat dikatakan postulat river dapat diterima. Namun sebaiknnya diuji lagi dengan prosedur ulang bagian organ tertentu. Agar dalam penyimpulan penyebab penyaikit lebih meyakinkan.
Beberapa virus yang sering menyerang ikan dan dapat diuji dengan postulat River meliputi Koi Herpes Virus (KHV), Herpes Virus Salmonis (HPV), Infection pancreatic necrosis virus (IPNV), Viral Haemorrahagic Secticaemia Virus (VHSV), dll.

Sumber :
Anonim. 2011. Postulat Koch dan   Postulat River.        http://Bamboekuning.wordpress.com/2011/01/02/postulat koch dan postulat river/
Anonym .2009. Sejarah Mikrobiologi. http://wrghar.blogspot.com/2009/11/sejarah-mikrobiologi.html sejarah mikrobiologi


PROSES DEKAPSULASI CANGKANG ARTEMIA


PROSES DEKAPSULASI CANGKANG ARTEMIA
Dekapsulasi dapat diartikan sebagai proses penipisan/pembersihan cangkang. Dekapsulasi biasanya terjadi pada Artemia dengan mengunakan bahan dekapsulan yaitu berupa kaporit (Ca(OCl)2). Siafa t dari dekapsulan ini adalah desinfektan yang akan memebersihkan kiste artemia dari kotoran serta berbagai bakteri dan penyakit yang dapat menyerang artemia.  Artemia memiliki cangkang luar yang terbuat dari lipoprotein yang mengandung banyak hematin (semacam hemoglobin). Lipoprotein ini dapat larut oleh  oleh bahan-bahan oksidator seperti senyawa hipoklorit, baik berupa NaOCl (natrium hipoklorit) maupun Ca(OCl)2. Nantinya senyawa hipoklorit ini dapat berperan sebagai pendekap kista artemia dan disinfektan. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Cl2 + H2O HOCl + H+ + Cl-
HOCl yang dihasilkan dari reaksi kaporit dengan air nantinya akan bereaksi dengan Chorion atau cangkan kista artemia selama proses dekapsulasi dilakukan. HOCl selanjutnya menghasilkan OCl- dan HCl yang memiliki fungsi sebagai pendekap cangkang kista artemia.  Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ca(OCl)2 + 2H2O Ca(OH)2 + 2HOCl
HOCl H+ + OCl-
2H+ + Cl2 2HCl

BAKTERI PENYABAB PENYAKIT PADA IKAN


BAKTERI PENYABAB PENYAKIT PADA IKAN

Aeromonas hydrophila
Aeromonas hydrophila merupakan bakteri heterotrophic unicellular, tergolong protista prokariot yang dicirikan dengan adanya membran yang memisahkan inti dengan sitoplasma. Bakteri ini biasanya berukuran 0,7-1,8 x 1,0-1,5 µm dan bergerak menggunakan sebuah polar flagel (Kabata 1985). Hal ini diperkuat oleh Krieg dan Holt (1984) yang menyatakan bahwa Aeromonas hydrophila bersifat motil dengan flagela tunggal di salah satu ujungnya. Bakteri ini berbentuk batang sampai dengan kokus dengan ujung membulat, fakultatif anaerob, dan bersifat mesofilik dengan suhu optimum 20 - 30 ºC (Kabata 1985). Bakteri ini bersifat gram negatif, berbentuk batang, motil. Merupakan agensia penyebab hemoragik septicemia atau MAS (Motile Aeromonas Septicaemia) pada beragam spesies air tawar.
Tanda-tanda klinis infeksi Aeromonas hydrophila bervariasi tetapi umumnya ditunjukkan adanya hemoragik pada kulit, insang, rongga mulut, dan borok pada kulit yang dapat meluas kejaringan otot. Sering juga tanda-tanda klinis ditunjukkan dengan terjadinya eksoptalmia, ascites, pembengkakan limfa dan ginjal. Secara histopatologis tampak terjadinya nekropsi pada limfa, hati, ginjal dan jantung. Seringkali bakterimia ditandai oleh penampakan sel-sel bakteri pada jaringan-jaringan tersebut.    
Pencegahan dapat dilakukan dengan menekan masuknya pathogen dan kontak dengan ikan. Kemudian perlu dihindari pula pemasukan ikan dari daerah yang merupakan sumber penyakit. Pengobatan saat ini masih terbatas pada empat antibiotik, yaitu Terramycin, Oxytetracycline, dan Remet-30, Potentiated Sulfonamida.
Streptococcus sp
Bakteri ini memiliki bentuk bulat atau kokus dan bersifat gram positif umumnya dijumpai dalam bentuk kumpulan sel-sel yang membentuk rantai. Bakteri ini merupakan pathogen pada ikan tilapia, striped bass hibrida, dan oncorhiynchus mykis. Penyakit yang ditimbulkan dapat dijumpai dalam bentuk septicemia berat yang akut atau dalam bentuk kronikdengan serangan terbatas pada system syaraf pusat. Septicemia kemungkinan disertai dengan hemoragik pada sirip, kulit dan permukaan serosal, dapat pula terbentuk borak. Secara mikroskopis, akibat penyalit bakteri ini dapat terlihat oleh adanya meningoensefalitis, poliserositis, epikarditis, miokarditis dan selulitis. Sel-sel bakteri akan dijumpai pada area yang mengalami inflamasi. Pada infeksi kronik dapat terjadi granuloma pada hati, ginjal dan otak. Sebelum terlambat, penyakit ini masih bisa diobati. Bahkan untuk pencegahannay vaksinnya pun sudah tersedia. I Jepang telah digunakan erythromycin dan ampisilin untuk mengatasi penyakit ini.
Vibrio sp
Secara umum, bakteri vibrio bersifat aerob, tetapi ada pula yang bersifat anaerob fakultatif. Selain itu, vibrio juga bersifat motil karena pergerakannya dikendalikan oleh flagela polar, tergolong bakteri gram negatif dan berbentuk batang yang melengkung (seperti tanda koma ).vibrio pada umumnya menyerang ikan air laut atau ikan air payau, tetapi ada laoran mengenai infeksi vibrio pada ikan air tawar.
Tanda-tanda vibriosis mirip dengan penyakit infeksi bacterial lainnya. Umumnya dimuali dengan latargik dan kehilangan nafsu makan. Selanjutnya kulit akan mengalami pemucatan atau diskolorisasi, terjadi peradangan dan nekrotik, dilanjutkan oleh kulit melapuh atau borok. Disekitar mulut dan insang terjadi bercak berdarah. Jika infeksi berlanjut sistemik, maka terjadi eksoptalmia serta pendarahan pada saluran pernafasan dan muara pengeluaran.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan vaksinasi meliputi cara oral , rendaman, suntikan, dan secara semprotan dengan emulsi vaksin pada tubuh ikan. Beberapa odat yang dapat digunakan meliputi oksitetrasiklin dan sulfonamid. Efek sampingan yaitu timbulnya strain bakteri yang resisten terhadap obat-obatan.
Pseudomonas sp.
Pseudomonas sp. Meruakan bakteri berbentuk batang pendek, motil dengan flagella polar dan bersifat gram-negatif. Bakteri ini menyerang ikan air tawar dan merupakan pathogen oportunistik. Secara umum tanda-tanda klinis infeksi bakteri ini mirip dengan Aeomonas Hydrophila antara lain terjadi hemoragik septicemia, hemoragik pada insang dan ekor, dan borok pada kulit.
 Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kondisi lingkungan yang baik. Selain itu pengobatan yang dapat dilakukan adalah pengobatan untuk baktei gram negatif.
Pengujian Total Plate Count (TPC)
Pengujian Total Plate Count (TPC) digunakan untuk menunjukkan jumlah mikroba yang terdapat dalam suatu produk dengan cara menghitung koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media agar.
Postulat Koch
Postulat Koch atau Postulat Henle-Koch ialah 4 kriteria yang dirumuskan Robert Koch pada tahun 1884 dan disaring dan diterbitkannya pada 1890.  Koch mengungkapkan keempatnya harus dipenuhi untuk menentukan hubungan sebab-musabab antara parasit dan penyakit.robert Koch menerapkannya untuk menentukan etiologi antraks dan tuberkulosis, namun semuanya telah diterapkan pada penyakit lain.
Isi postulat Koch adalah:    
§  Organisme (parasit) harus ditemukan dalam hewan yang sakit, tidak pada yang sehat.
§  Organisme harus diisolasi dari hewan sakit dan dibiakkan dalam kultur murni.
§  Organisme yang dikulturkan harus menimbulkan penyakit pada hewan yang sehat.
§  Organisme tersebut harus diisolasi ulang dari hewan yang dicobakan tersebut
LD( Lethal Dosage)
LD( Lethal Dosage) yaitu dosis yang jika diberikan pada kondisi spesifik menyebabkan kematian populasi dalam jangka waktu tertentu.
LD50 yaitu dosis yang dalam kondisi spesifik menyebabkan kematian 50% dari total populasi dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu, LD70 adalah dosis yang dalam kondisi spesifik menyebabkan kematian 70% dari total populasi dalam jangka waktu tertentu. 

RESTRUKTURISASI DAN ORIENTASI PENYULUHAN PERTANIAN




RESTRUKTURISASI DAN ORIENTASI PENYULUHAN PERTANIAN
Pertanian merupakan suatu faktor penting dalam menjaga pangan suatu negara. Jika pertanian dalam suatu negara telah dapat berkembang dengan baik dan pelakunya dapat hidup sejahtera maka negara tersebut berhasil menjadi negara yang mandiri. Tulisan dari Bapak Margono Slamet yang berjudul “Restrukturisasi dan Orientsi Penyuluhan Pertanian” sangat menarik. Dimana dalam tulissan tersebut dipaparkan mengenai masalah klasik di pertanian, tantangan penyuluh, otonomi daerah,dll.
Kebijakan pemerintah pusat untuk membentuk Otonomi daerah sangatlah penting bagi daerah masing-masing. Hal ini dikarenakan pemerintah pusat memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan sumberdaya alam yang ada bagi kesejahteraan daerah. Akan tetapi sepertinya pemerintah daerah tak siap dalam menjalankan Otonomi Daerah. Tujuan dibentuknya otonomi daerah untuk memudahakan dalam pengembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat malah salah dipersepsikan. Akibatnya kebijakan-kebijakan daerah malah justru mensengsarakan para rakyat khususnya petani. Dengan otonomi daerah diharapkan penyuluhan pertanian dapat dilakukan dengan mudah, malah tak berjalan dengan lancar. Yang sangat disayangkan kesejahteraan petani masih sangat rendah. Tujuan penyuluhan untuk memberdayakan petani sehingga dapat mendapatkan penghasilan yang cukup dan hidup sejahtera sampai saat ini belum juga berhasil.
Pemaparan Bapak Margono Slamet mengenai persepsi penyuluhan petanian dimasyarakat saat ini sangatlah penting. Dimana penyuluhan pertanian dianggap sebagai “alat” sosialisasi kebijakan pemerintah, cara promosi hasil industri tertentu, Penyaluran dan pengumpul kredit pertanian,dll. Memang sekarang persepsi masyarakat seperti itu dan yang sering saya dengar biasanya yang banyak terjadi penyuluh diwaktu memberikan penyuluhan juga mempromosikan suatu produk dan juga sering mensosialisasikan kebijakan pemerintah. Kejadian ini sangat bertentangan dengan tujuan penyuluhan itu sendiri. Dimana penyuluhan memiliki pengertian suatu sistem pendidikan non-formal yang ditujukan kepada petani dan keluarganya dan yang bertujuan meningkatkan harkat dan kesejahteraan hidup mereka.
Penyuluhan pertanian bukan saja menjadi kewajiban pemerintah saja melainkan semua stakeholder pertanian, seperti LSM Pertanian, dunia bisnis, dunia industri dan industri jasa yang berkaitan dengan pertanian dan segala produknya, dengan pihak Pemerintah sebagai koordinatornya dan penanggungjawabnya. Selain itu penyuluhan tidak harus kelapangan terus dan dekat dengan petani melainkan juga melalui berbagai media masa seperti TV, radio, surat kabar, dll.
Setiap kegiatan harus selalu ada pengawasan begitu halnya penyuluhan harus ada yang mengawasi. Pengawas sangatlah penting agar nantinya dalam perjalanan penyuluhan jika ada kesalahan, pengawas melakukan teguran dan untuk mengambil jalan keluar. Sehingga penyuluhan dapat berjalan dengan lancar dan tujuan penyuluhan dapat dicapai.


Tugas mata kuliah DPKP, Jurusan Perikanan UGM