WpMag

Senin, 27 Februari 2012

PERHATIKAN SIKAP DAN TINDAKAN KITA


18-19 februari 2012
PERHATIKAN SIKAP DAN TINDAKAN KITA

Ternyata sms yang tidak sengaja atau iseng itu kadang salah arti oleh si penerima. Terkadang itu (sms) menjadi penyebab keruhnya suasana. Disadari atau tidak, aku baru sadar bahwa itu aku alami. Malem minggu, iseng gak ada kerjaan, akhirnya aku mengirim sebuah sms pada seorang temen ku. Seketika ia tak membalas.awalnya, ah memang aku Cuma iseng sms. Gak aku pikirin.
Pagi hari, tak sengaja ada sms dari seseorang. Seketika kubuka HP mungilku. Hp yang lusuh termakan usia itu, selalu menemaniku disetiap waktu. Hp bergetar, langsung kubuka. Ternyata sms dari temanku yang tadi malem aku sms. Oh ya lupa aku, nama temanku ini sebut saja Dwi. Cewek yang baru aku kenal ini berasal dari luar jawa. Tubuhnya kecil gak, besar juga gak. Biasa saja. Ia berkerudung dan kini memasuki semester akhir di universitas negeri yang ternama di Indonesia. Kubaca sms yang ia kirim
“aku gak ngerti, maksudnya apa?”
Kuanggap itu biasa, langsung aku bales sms nya
“gak kok, cuman iseng tadi malem, gak ada kerjaan jadi aku sms itu pada teman-teman”
Akhirnya terjadilah dialog lewat sms. Sebuah dialog, aku juga gak begitu mengerti maksudnya. Tapi lambat laun menceritakan runtut permasalahannya. Setelah aku pikir2 ternyata sms ku tadi malem kayaknya menyinggung Dwi. Segera aku minta maaf,
“maaf ya, atas ketidak sengajaan sms ku tadi malem”
Ia tak menjawab sms ku, dan hanya diam. Setelah aku piker lagi, kayaknya masalah yang ia hadapi cukup berat. Aku hanya diam, daripada aku meneruskan sms dengannya malah memperkeruh suasana. Kubiarkan semua ini. Biarlah, semoga ia diberi kesabaran dalam menjalani masalah ini.
Akhirnya aku merenung, ku buka lembaran demi lembaran memori diotakku. Ku telusuri, sejenak diam, kemudian bicara dalam hati.
“Diam itu kadang kala lebih baik, dan tak berteman itu juga lebih baik, untuk menjauhkan segala sesuatu selain ALLOH. Uzlah adalah jalan untuk menuju lebih dekat padaNya”. Sebuah mozaik yang aku temukan dalam sebuah kitab karya ulama besar Imam Al Ghazali yatu “Minhajul Abidin” mengingatkanku atas segala tindakanku. Isinya kurang lebih gitu, aku juga agak lupa. Yang aku inget itu, ya masalah Uzlah….hehehe
Ku tarik kesimpulan perenunganku. Namun aku sadar sebagai mahkluk social, aku tak bisa hanya diam. Mungkin pelajaran yang aku dapatkan adalah, bahwasanya kadang kala kita harus diam dan hati-hati dalam bertindak. Barang kali apa yang kita anggap benar dalam tindakan kita, malah merugikan orang lain.