WpMag

Sabtu, 19 Januari 2013

DOA YANG TERPANJATKAN


 DOA YANG TERPANJATKAN



Setiap hari jatah hidup didunia semakin berkurang. Dan seiring itu, usia kita semakin bertambah. Bertambahnya usia mengantarkan kita pada berbagai hiruk pikuk yang harus dihadapi. Kita dihadapkan pada sikap kita kepada diri dan orang lain. Kita harus banyak belajar dan terus belajar untuk menghadapi hari esok yang penuh dengan tanda Tanya.

 Dalam adat keluargaku tak pernah ada perayaan mengenai hari kelahiran. Hari kelahiran terasa seperti hari-hari biasa karena tak ada yang harus dirayakan. Ketika menginjak SMA aku mengerti dan merasakan betapa hari kelahiran itu sangat penting. Dihari kelahiran itu banyak doa dipanjatkan. Banyak doa bertebaran untuk kabaikan.

Kini aku menginjak di bangku kuliah. Dan setiap ada hari kelahiran selalu disambut dengan suka cita. Berbagai doa kebaikan dipanjatkan kepada kita. Aku sangat senang memiliki banyak teman dimana sangat menghargai hari kelahiran. Aku sangat bangga memiliki banyak teman yang peduli dengan ku, dengan kelahiranku. Doa-doa dipanjatkan untuk kebaikan ketika aku menginjak usia baru. Di usia ku yang semakin bertambah ini tak lupa banyak doa dipanjatkan dan ada pula bingkisan yang diberikan. Bingkisan yang tak ternilai harganya. Tak meilihat isinya, namun aku melihat ada ketulusan yang paling dalam dari setiap yang mereka berikan.

Doa ku pada engkau semua wahai sahabatku, semoga Alloh membalas kebaikan yang engkau berikan padaku, berupa doa maupun bingkisan ini. Thanks for you all….

Kulihat semerbak doa berterbangan….
Baunya harum tercium seantero dunia….
Lantunan doa yang terpanjatkan….
Ribuan ucapan yang mengalir…
Tak ternilai harganya….
 Ku hanya dapat berdoa…..
Semoga Tuhan membalas Kebaikan enkau semua…..


Rabu, 09 Januari 2013

BELAJAR MEMAHAMI



 BELAJAR MEMAHAMI



 Tidak mudah memahami seseorang. Semua butuh proses yang panjang. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mungkin itu yang kita rasakan. Setiap orang yang hadir di depan kita, ia selalu menyimpan rahasia yang kita sulit untuk mengetahuinya. Kadang ia tak menampilkan rahasia dibalik pemikirannya secara langsung. Tidak mengungkapkan sikapnya secara langsung. Namun ia mengungkapkannya dengan tindakan dan tingkah lakunya pada kita.

Sedikit menyelam untuk mengetahui setiap sikapnya adalah sebuah petualangan tersendiri. Setiap hempakan tangan untuk mengarungi lautan adalah sebuah proses yang harus dijalani. Walaupun semakin berat dan lelah tubuh ini, walaupun semakin sesak dada ini namun itu adalah sebuah proses yang harus dijalani. Tak ada yang harus disesali, karena pertemuan ini adalah sebuah takdir dalam perjalanan kita.

Semakin dalam menyelami setiap yang kau lakukan adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Semakin memahami setiap apa yang kau lakukan aku semakin mengerti setiap sikapmu padaku. Aku belajar memahamimu dalam setiap waktu. Namun hipotesisku terhdap setiap sikapmu itu adalah dugaan yang mungkin bisa benar dan mungkin juga salah total. Biarlah waktu yang akan menjawabnya.

Tumbuhan ilalang menghalangi langkah kita. Menyamarkan jalan-jalan tujuan kita. Namun aku yakin ini semua akan dapat kita lalui. Andai kata ilalang semakin tinggi hingga menghalangi perjalan kita, mungkin itu adalah takdir yang diberikan Tuhan yang terbaik untuk kita. Tidak perlu bersedih terlalu lama. Cukup tetesan air yang mengalir ini menjadi pernghapus luka andaikan itu semua terjadi. 

Dan perjumpaan kita saat ini akan menjadi sebuah mozaik perjalan hidup kita yang nanti akan dapat kita ceritakan pada anak cucu. Kepada generasi-generasi sesudah kita. Biar mereka tahu bahwa hidup harus dijalani. Biar mereka tahu bahwa pemahaman kita terhadap orang lain adalah sebuah perabaan dari diri kita dan kita tak dapat menembusnya sampai dalam. Karena hakikatnya kita adalah manusia biasa. 

Ilalang tumbuh tinggi
Diatas tanah lapang ini
Menutupi setiap jalan
Menghalangi setiap langkah

                Kita berjalan dalam perabaan
                Menerjang menghantam setiap penghalang
                Untuk sebuah harapan
                Keindahan, kenikmatan dan kemuliaan

Jumat, 04 Januari 2013

BERJUANG


 BERJUANG

Langit murung tak bersahabat
Tetes embun belum juga beranjak pulang
Hanya suara burung yang terus berkicau
Melantunkan lagu perjuangan

Engkau yang ada di sana
Tetaplah terjaga dalam jalan ini
Istiqomah adalah lebih baik dari seribu karomah

Engkau yang berjuang di sana
Tetaplah dalam jalan-jalan yang terjal ini
Bukan dunia bukan juga keindahannya
Bukan pula kebahagiaan
Kemuliaan adalah salah satu tujuan

Engkau yang berada di sana
Tetaplah berjalan walau badai tak kunjung reda
Walau angin tak kunjung hilang
Walau kabut tak kunjung pulang
Berjuang lah....

KAU HIDUP


 KAU HIDUP


Kau hidup....
Hidup dalam diriku....
Diri yang kotor...
Kotor penuh dengan goresan..
Goresan tinta hitam....
Kau hidup...
Hidup dalam jiwaku...
Jiwa yang hilang...
Hilang ditelan kehidupan...
Kau hidup...
Hidup dalam hatiku...
Hati yang penuh cinta...
Cinta sejati....