WpMag

Sabtu, 21 Januari 2012

BIARLAH

BIARLAH

Mungkin meraka menganggap kita tidak ada
Atau mereka menganggap kita ada
Namun mereka mungkin lupa
Atau mereka melupakan kita
Mungkin mereka sadar
Dan Mereka merasa
Mungkin mereka tidak sengaja
Atau mungkin mereka sengaja

Biarlah mereka
Biarlah mereka menari-nari
Tentang kesewenang-wenangan
Ketidak adilan
Keotoriteran

Mungkin mereka tertidur 
Hingga lupa akan kita
Mungkin mereka lelap dan capek dengan urusannya
Hingga kita di telantarkan

Biarlah mereka
Biar
Jika kata-kata tak sanggup mengingatkan mereka
Jika tulisan tak sanggup mengetuk pintu gati mereka
Jika perbuatan nyata tak dapat meluluhkan hati mereka

Sudahlah, hanya doa yang bisa kita perbuat
Hanya doa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Yang dapat merubah segalanya
Semoga perubahan itu cepat
Atau lama
Namun semoga kita tetap diberi kesabaran
Dalam menjalani setiap perjalanan

KETEP PASS YANG TAK TERLUPAKAN


KETEP PASS YANG TAK TERLUPAKAN

Awal sebuah perjalan yang sangat menyenangkan di tengah kesibukan kuliah. Perjalanan ketempat wisata, siapa yang gak bakal ikut. Pastilah semua orang mau untuk ikut liburan. Di hari sabtu yang cerah itu, kami sengaja untuk melakukan perjalanan menuju Magelang, tepatnya di Ketep Pass. Kenapa tidak ke Borobudur? Mungkin karena sudah pernah kesana, dan yang terpenting tiketnya yang menurut kami, sebagai mahasiswa cukup mahal. Maklumlah, mahasiswa carinya yang murah dan bahkan gratis. Apa itu Ketep Pass, awalnya aku juga gak tahu. Hanya di beri gambaran sama temenku mengenai kondisi disana.
Lokasi Ketep Pass berada di puncak Bukit Sawangan (pertengahan antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Ketep Pass berada pada ketinggian 1200 meter dpl dan luas areanya kurang lebih 8000 meter persegi. Ketep pass ini berjarak 21 km dari Mungkid, 17 km dari Desa Blabak ke arah timur, 30 km dari Kota Magelang, 35 km dari Kota Boyolali, dan 30 km dari Candi Borobudur. Dari Kota Salatiga yang berjarak sekitar 32 km, Ketep Pass dapat dicapai melalui kopeng dan Desa Keponan. Dari gardu pandang di Kepetp Pass kita dapat mengetahui pemandangan gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Tidar, Andong, dan pegunungan Menoreh serta hamparan lahan pertanian.
Setiba disana aku takjub dengan keindahan alam yang begitu sulit untuk digambarkan dengan kata-kata. Sungguh indah lukisan agung Tuhan. Walaupun cuaca sedikit rintik hujan namun tak menghalangi kami untuk menikmati keindahan panorama alam. Yang paling membuatku takjub adalah di depanku, adalah sebuah gunung besar yang sangat terkenal yaitu Gunung Merapi. Gunung yang pada akhir tahun 2010 kemarin meletus terlihat begitu elok. Walaupun tak terlihat dengan jelas karena ditutup oleh awan namun sangat indah. Gunung yang memiliki ktinggian sekitar 3ribu meter dpl itu telah membiusku untuk berlama-lama memandanginya. Asap kecil keluar dari puncak gunung. Bagaikan orang yang asik menikmati rokok di pagi hari. Inilah gunung teraktif didunia yang sering menyemburkan larva sebagai aktifas kehidupannya. Gunung Merapi, gunung yang penuh berkah dan indah.
1326968196396444024
Tak hanya mengabadikan gunung Merapi saja, akupun tak lupa narsis ria bersama teman-teman. Beberapa foto yang terabadikan di camera kami memgggambarkan suatu keharmonisan, kebersamaan dalan jalinan sahabat.
13269684952059029289
Itulah secarcik perjalan liburan bersama sahabat yang tak akan mungkin terlupakan begitu saja. Bagaikan menulis diatas kertas yang tak akan mudah terhapus. Salam hangatku untuk sahabatku semua. Salam perjuangan untuk kita dalam menggapai asa di tanah Yogya. Di kampus tercinta Universitas Gadjah Mada. Demi sebuah gelar…Sarjana….hahahaha….
*teruntuk sahabatku semua yang akan menikmati liburan semester*

Jumat, 06 Januari 2012

TULISAN CINTA


TULISAN CINTA
1321144045809343399
Ketika cinta tak dapat diungkapkan  dari bibir….
Ketika cinta hanya diam dan membisu didalam kalbu….
Ketika cinta hanya tersimpan dan tak terbuka….
Lama-lama akan usang ditelan zaman….
Akan keropos dan rapuh oleh tetesan hujan….
Akan kering dan mengkerut oleh panas siang…..
Cinta terus berkembang….
Ditengah keusangan zaman….
Cinta terus berjalan…
Dalam keterjalan dan rintangan….
Hanya coretan ini yang dapat memuaskan….
Atas ungkapan rasa cinta yang terkubur dalam….
Tergali dari hati yang penuh akan harapan….
Sebuah jawaban akan rasa rindu yang mendalam…..
Dipagi yang penuh kesendirian
Yogyakarta, 13 november 2011…

Bulan dan Bintang


Bulan dan Bintang


Malam semakin larut….
Hawa dingin menyeruap masuk ketulang rusuk….
Terus berjalan di sela-sela tulang rawan
Bulan, bintang, tak terlihat batang hidungnya….
Semua malu menampakkan diri….
Atau mungkin hilang ditelan sang awan malam….
Tapi anak kecil mengira bulan dan bintang tak lagi hadir disana….
Ia hilang tanpa meninggalkan pesan….
Anak kecil pun menangis, karena tak dapat melihat bulan dan bintang….
Mereka tak tahu, jika sebenarnya bulan dan bintang tetap setiap menemani….
Walau dingin malam dan tetes rintik hujan turun membasahi bumi….

Ijinkan Aku

Ijinkan Aku


Disaat mataku tak mampu lagi memandangmu…
Disaat telingaku tak mampu lagi mendengar kata-kata indahmu….
Disaat kaki tak lagi dapat berjalan menuju dekatmu….
Hanya kata yang mampu ku ucapkan padamu…
Jangan kau jauh pergi meninggalkanku….
Sahabatku…, apa engkau tahu isi dihatiku…
Jika engkau tahu…
Jika kau tahu maksud hatiku…
Ijinkanlah sejenak ku singgah di dermaga hatimu…
Ijinkanlah kayuhan perahu ini melewati laut cintamu…
Dan ku kan menjaga…memelihara…selamanya…cinta kita….
Dan takkan lupa kusirami bunga cinta yang terus mekar…
Kujaga…kurawat…dari gangguan orang yang tak suka….
Oh…coblah engkau mengerti wahai sahabatku…

SURAT UNTUK SAHABAT


SURAT UNTUK SAHABAT
Ketika kutulis surat ini, dadaku terasa sesak dipenuhi rasa kagumku padamu. Mataku menerawang jauh kedepan membayangkan dirimu. Ingatanku lepas dari raga dan sekarang berada didepanmu. Sahabatku, mungkin aku hanyalah puing yang berserakan, mungkin aku hanyalah debu yang berterbangan, mungkin aku hanyalah kotoran yang terabaikan. Setelah mengenal engkau beberapa lama ini, aku merasa memiliki rasa kagum padamu. Entah ini rasa kagum atau rasa cinta itupun samar-samar, perbedaannya pun tipis sekali. Seorang yang mencintai, pastilah mengagumi, namun orang yang mengagumi belum tentu mencintai. Lantas bagaimana bisa kagum. Ah hanyalah kata, hakikatnya ada didalam diri setiap manusia
Sahabatku, ku tulis surat ini dalam suasana kesendirian, dalam keheningan malam, dalam dekapan gelap sunyi, sepi, sendiri. Namun, aku langsung terperanjat, teringat ibu yang dirumah. Ibu yang selalu bangun pagi dan bekerja untuk anak-anaknya. Pikiranku pun melayang, sampai ke bapak. Bapak yang dipagi hari pergi kesawah untuk beraktifitas. Sungguh, aku teringat beliau berdua. Ah, tidak itu saja, pikiranku langsung terpenuhi oleh ingatanku pada kakak-kakakku. Merekalah yang menjadikan aku sekarang bisa disini. Bisa menuntut ilmu bersama teman-teman dari penjuru nusantara.
Dulu, ketika masih duduk di bangku sekolah, ibu pernah berpesan padaku “ nak kamu belum boleh pacaran, entar kalau sudah dewasa”. Kata-kata itu, terngiang di kepalaku hiangga detik ini. Ketika SMA aku memncoba menaksir seorang wanita, tapi memang takdir membawaku harus menelan kepahitan ditolak olehnya. Tapi, dari situlah aku mulai belajar mengenai persahabatan. Dari situpula aku mulai mengerti apa yang dinamakan sahabat. Kata yang pernah ia tulis di pesannya padaku kini selalu kuingat “ cintailah seseorang alakadarnya, barangkali orang yang kamu cinta menjadi orang yang kamu benci, bencilah orang alakadarnya, barangkali orang yang kamu benci menjai orang yang kamu cintai”. Kata-kata itu, masih melekat didalam memori otaku.
Sahabatku, biarlah rasa kagumku kepadamu tetap jadi penghibur kesendirianku ini. Biarlah, engkau mengisi relung hatiku yang terdalam, hingga engakau berada dilubuk hatiku yang sulit untuk dilepaskan. Namun aku tahu, aku hanyalah gembel yang tak berdaya. Tak pantaslah aku mendongakkan kepala untuk melihatmu. Jikalau engkau melihatku selama ini aku tak berani bicara terus terang padamu, itu adalah bagian dari sifatku yang hinggap selama ini.bagian dari pembentuk pribadiku.
Sahabatku, engkau berada nan jauh disana. Dalam buaian orang-orang tercinta. Dalam dekapan mereka yang menyayangimu. Mungkin aku hanyalah mainan ataupun boneka yang dapat menghiburmu. Namun, itupun tak mengapa, bagiku aku dapat melihatmu tersenyum adalah anugrah terbesar.
Sahabatku, maafkanlah aku jika selama ini aku lancang mengagumimu. Maaf, jika selama ini, aku selalu merepotkanmu dan membikin engkau malu olehku. Itulah aku, anak petani kere yang tak punya apa-apa. Bahkan bajus aja yang melekat ditubuhku, adalah pinjaman dari Tuhan. Seorang manusia lahir tanpa membawa apapun di dunia, dan layaklah jika pulang tak membawa apa-apa kecuali amalnya. Ah, aku begitu nyeleweng munulis surat ini. Seolah aku menjadi uztad yang pandai dalam ilmu agama.
Sahabatku, cukuplah isi tulisan ini untukmu. Karena, aku tahu mungkin muak dengan apa yang aku tuliskan ini. Mungkin juga engkau tertawa terbahak-bahak dengan surat ini, atau mungkin engkau menjadi iba karena adanya surat ini. Maaf, jika adanya surat ini, mengganggu kenyamanmu dalam menjalani hiup.
Salam hangat dari sahabatmu

PERSAHABATAN


PERSAHABATAN
13210494531292136295
Persahabatan yang kita jalin antara kita …..bersama….
Kini telah tumbuh bagai bunga….. kamboja…..
Persahabatan yang kita bangun dalam keberagaman….kebersamaaan….
jangan pupus dan layu oleh panas siang…..
kawan, ingatlah akan kebersamaan antara kita……bersama….
Saat-saat indah bersama ….selamanya…..
Kawan ingatlah saat kita berjalan dalam asa…cita….
Yang ingin kita raih bersama…selamanya….
Walau badai kan menghadang…..menghalang…..
Jangan kau gentar dan takut karena kita bersama….selamanya …
Mengahdapi itu dengan jiwa lapang dada….
Teruslah berjalan kawan…….
Karana asa didepan mata……
Sambut kemenangan dengan suka cita…..

Senin, 02 Januari 2012

LIBURAN DI PULAU PANJANG


LIBURAN DI PULAU PANJANG
Sore itu udara cukup dingin, angin sepoi-sepoi berlarian di pinggir pantai. Setelah melakukan kunjungan di balai budidaya pengembangan air payau (BBPAP) Jepara, kami pun menyempatkan bermain di pantai Kartini. Terlihat pemandangan yang indah dan hawa sejuk menyeruap di sore itu. Beberapa perahu nelyan terlihat bersandar di pinggir pantai. Para penjual sibuk menjajakan dagangannya di sepanjang pantai Kartini. Mereka menjajakan berbagai makanan olahan dari laut, souvenir, dll. Mereka menawarkan kepada setiap pengunjung yang sedang menikmati pantai Kartini.

Kami sendiri hanya berjalan-jalan menulusuri pantai yang mulai dipadati oleh pengunjung. Tak ada niat untuk membeli oleh-oleh ataupun jajan untuk dinikmati di pantai. Satu hal yang menarik dan membuat kami penasaran adalah seseorang nelayan yang menawarkan jasa untuk pergi ke sebuah pulau. Pertama kami hanya cuek mendengarkan tawaran nelayan tersebut. Namun setelah dipikir-pikir kayaknya itu ide bagus. Mereka menawarkan dengan harga 15 ribu per orang. Sebenarnya tidak begitu mahal, namun kami masih berfikir dulu. Karena jika nanti kami pergi kepulau yang ditawarkan tersebut, kami hanya punya waktu satu jam di pantai Kartini.
“ayo mas, ke pulau sepanjang, cukup 10 ribu aja?” ajak nelayan tersebut.

Langung kamipun menyetujui tawaran tersebut karena lebih murah. Untuk masalah waktu, kami juga masih bingung. Akhirnya kamipun mengumpulkan teman-teman satu prodi yang masih berkeliyaran di pantai Kartini. Satu persatu kami panggil untuk ikut ke pulau tersebut. Oh ya, tujuan kami adalah kepulau sepanjang. Letaknya sebelah kanan pantai Kartini dan bila ditempuh oleh perahu nelayan kira-kira sekitar 10 menit. Setelah semua terkumpul, kamipun berangkat kepulau sepanjang.
Mesin motor perahu dinyalakan, suaranya menggelegar  bersaingan dengan deru ombak. Baru pertama kali sebenarnya aku naik perahu motor. Hatiku sangat kawatir, karena ombaknya cukup tinggi. Mungkin itu juga dirasakan oleh teman yang lain. Di perjalanan kami menikmati pemandangan yang sangat indah dan sulit dan akan terkenang sepanjang masa. Selain itu persahabatan yang sangat erat telah mulai  terjalain dengan kebersamaan ini.

Tak lama berselang kami pun tiba di pulau sepanjang. Papan nama besar terampang didepan dengan tulisan selamat dating di pulau Sepanjang. Kamipun segera turun dari kapal dan berfoto ria. Berbagai kejadian kami abadikan lewat foto kecil ini.
1324974267415146116
1324974465259039509
1324974813793130161
Banyak moment indah yang terjadi di pulau ini. Banyak cerita yang akan menjadi bahan dongeng untuk hari esok. Banyak kenangan yang tertinggal di pulau ini. Disinilah persahabatan itu tumbuh berkembang. Dipulau Sepanjang inilah kami menikmati indahnya dunia bersama sahabat-sahabat yang baik hati.

Salam buat teman-teman semua…salam cinta dan perjuangan  untuk perikanan UGM

TUGAS MANAJEMEN KUALITAS AIR PENGARUH PEMBERIAN KANGKUNG AIR (Ipomoea Aquatica Risk) UNTUK PENGENDALIAN AMONIAK (NH3) DALAM BUDIDAYA LELE SANGKURIANG (Clarias sp)


TUGAS MANAJEMEN KUALITAS AIR
PENGARUH PEMBERIAN KANGKUNG AIR (Ipomoea Aquatica Risk) UNTUK  PENGENDALIAN AMONIAK (NH3) DALAM BUDIDAYA LELE SANGKURIANG (Clarias sp)













OLEH :
Robin
09/2833b/PN/11661
BUDIDAYA PERIKANAN



JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2012



PENGARUH PEMBERIAN KANGKUNG AIR (Ipomoea Aquatica Risk) UNTUK  PENGENDALIAN AMONIAK (NH3) DALAM BUDIDAYA LELE SANGKURIANG (Clarias sp)

I.                    PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKA
L             Lele merupakan jenis ikan air tawar yang telah dibudidayakan secara masal di Indonesia. Banyak masyarakat yang telah membudidayakan lele sebagai pekerjaan utama. Kesadaraan masyarakat akan pentingnya gizi khususnya yang berasal dari ikan membuat permintaan ikan semakin meningkat. Akibatnya tidak ada jalan lain kecuali membudidayakan ikan yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Menurut Dirjen Budidaya Departemen perikanan dan Kelautan Made L Nurjana, lele menjadi komuditas unggulan yang mudah dibudidayakan, dapat dipelihara dalam padat tebar tinggi dan lahan terbatas dikawasan marginal dan hemat air. Selain itu lele memiliki pertumbuhan yang cepat, tahan terhadap penyakit, teknologi budidaya lele yang relative mudah dikuasai oleh masyarakat, modal usaha dan pemasaran relative rendah, dipastikan banyak menyerap tenaga kerja, dan terbukti menjadi usaha yang menguntungkan. Sehingga lele dapat diproduksi secara besar-besaran dan dapat diekspor kemancanegara (Depetemen Kelautan dan Perikanan,2006).
Seiring dengan perkembang dan pesatnya kegiatan budidaya maka terdapat berbagai masalah yang mulai muncul. Salah satu masalah yang muncul adalah kualitas air. Kualitas air yang sangat berpengaruh dalam budidaya adalah kandungan amoniak. Amoniak dalam perairan besifat toksik dan bahkan bisa mematikan ikan. Menjaga kualitas air sangat diperlukan guna kesuksesan kegiatan budidaya (Craigh, S. and L.A. Helfrich, 2002).
Amoniak merupakan kandungan unsur dalam suatu perairan yang mana dihasilkan oleh proses degradasi sisa pakan dan feses yang dikeluarkan ikan. Limbah pakan ikan menimbulkan pencemaran perairan serta meningkatkan kadar N,P,K yang pada akhirnya terjadi eutrofikasi atau penyuburan (Wardojo, 1975). Kegiatan budidaya intensif khususnya ikan lele sangat dipengaruhi oleh kualitas air. Amoniak akan menjadi faktor pembatas kesuksesan budidaya ikan lele. Dengan pengendalian amoniak dalam suatu perairan maka akan sangat diharapkan kegiatan budidaya dapat berhasil.
Amoniak diperairan dapat menghilang melalui proses vola-tilisasi karena tekanan parsial amoniak dalam larutan meningkat seiring meningkatnya pH (Effendi, 2003). Kadar amoniak pada bahan aperairan alami biasanya kurang dari 0,1 mg/l. kadar amoniak bebas yang terionisasi pada perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,02 mg/l (PT Sucofindo dan LPKM ITB,1999).
Tanaman air khususnya kangkung merupakan tanaman yang dapat memanfaatkan kandungan nutrient buruk suatu perairan untuk dimanfaatkan dalam proses hidupnya. Tumbuhan air dapat mengahsilkan oksigen dan menyerap nutrient yang masuk keparairan seperti nitrogen dan fosfor (Hidayat,1993).


B.      TUJUAN
Mengetahuai peranan kangkung air (Ipomoea Aquatica Risk) dalam mengontrol dan mengendalikan kualitas air khususnya ammonia (NH3)
C.      MANFAAT
Diharapkan penggunaan kangkung dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan kualitas air dalam budidaya lele khususnya amoniak (NH3)


II.                  TINJAUAN PUSTAKA

A.      KANGKUNG (Ipomoea aquatica Forsk)
Kangkung pertama kali trcatat dalam sejarah sebagai salah satu tanaman sayur pada masa dinasti Chin sekitar 300M (Edi dan Ho, 1969 dalam Mc khan Book, 1996). Tanaman kangkung berasal dari asia tenggara dan India. Jenis kangkung yang dibudidayakan terdapat dua masam yaitu kangkung air dan kangkung darat. Kangkung air atau Ipomoea aquatic memiliki cirri bentuk daun yang panjang 5-15 cm dengan ujung yang tumpul, lebar 2-10 cm , berwarna hijau kelam, batangnya berlubang. Kangkung memiliki bunga seperti terompoet berwarna putih ke kuning-kuningan atau kemerah-merahan (Paciffic Island Ecosistem at risk, 2002). Klasifikasi dari kangkung air adalah sebagai berikut :
Kingdom       :Plantae (Tumbuhan)
 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan bunga)
 Divisi            : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas             : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil
 Sub Kelas    : Asteridae
 Ordo           : Solanales
  Famili         : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
 Genus         : Ipomoea
  Spesies       : Ipomoea aquatica Forsk.
      Kangkung air hidup di tempat yang digenangi air seperti tanah becek, tepi-tepi danau, kolam-kolam, dan selokan (Heyne, 1987). Tempat yang mengandung bahan organic tinggi dan memiliki pH antara 5,5-6,5 akan membuat kangkung tumbuh subur. Menurut Hidayat (1993) kangkung air dapat mengurangi pencemaran limbah roti, tekstil dan obat-obatan. Tanaman tersebut pada siang hari dapat meningkatkan oksigen terlarit dan menurunkan CO2 di perairan tercemar. Sehingga tanaman dapat juga digunakan untuk alternative mengurangi limbah budidaya.

B.      LELE SANGKURIANG
Ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetiK dari persilangan balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi ke enam (F6).  Induk betina kedua berasal dari balai budidaya air tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang introduksi ke Indonesia pada tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi. Klasifikasi ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut:
Filum      : Chordata
Kelas       : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo       : Ostariophysi
Subordo : Siluroidae
Famili     : Caridae
Genus    : Clarias
Spesies  : Clarias sp
Ikan lele memiliki alat pernafasan tambahan yaitu aborescent sehingga memungkinkan untuk mengambil oksigen dari udara secara langsung. Sifatnya yang toleran terhadap lingkungan yang buruk menjadikan lele sering dibudidayakan oleh masyarakat (Hernowo dan Suyanto, 2003)
Seperti halnya lele Dumbo terdahulu, lele sangkuriang memiliki sifat omnivore. Di alam maupun budidaya  lele sangkuriang dapat memanfaatkan plankton, ikan kecil, udang, dan berbagai makanan untuk dimakan (Departemen kelautan dan Perikanan, 2006). Habitat lele dialam adalah diperairan tergenang yang relative dangkal, ada pelindung atau tempat yang agak gelap, dan lebih menyukai substrat berlumpur. Ikan lele bersifat nocturnal, yaitu aktif dimalam hari (Hernowo dan suyanto, 2003).
C.      AMONIAK (NH3)
Menurut Craigh dan helfrich (2002) Meskipun melalui menajemen yang baik, pakan yang diberikan pada ikan pasti akan menghasilkan limbah. Dari 100 unit pakan yang diberikan kepada ikan, biasanya 10 % tidak termakan, 10 % merupakan limbah padatan, dan 30 % merupakan limbah cair yang dihasilkan oleh ikan. Dari sisanya, 25 % digunakan untuk tumbuh dan 25 % lainnya untuk metabolisme. Prosentase ini tergantung dengan jenis ikan, aktifitas, suhu air dan kondisi lingkungan lainnya.
Limbah yang sangat berbahaya dan bersifat toksik bagi ikan khususnya adalah amoniak. Limbah amoniak ini sangat berbahaya dan mampu memicu timbulnya racun ataupun penyakit pada ikan. Limbah amonia dari budidaya ikan yang dibuang langsung ke perairan sekitarnya merupakan sumber pencemaran yang perlu mendapat perhatian. Potensi pasokan amonia ke dalam air budidaya ikan adalah sebesar 75% dari kadar nitrogen dalam pakan (Gunardi dan Hafsari, 2008). Keberadaan amoniak mempengaruhi pertumbuhan karena mereduksi masukan oksigen akibat rusaknya insang, menambah energi untuk detoksifikasi, menggangu osmeregulasi dan mengakibatkan kerusakan fisik pada jaringan (Boyd, 1990).



III.                METODOLOGI
A.             RANCANGAN PERCOBAAN
Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 kali pengulangan. Terdapat 3 perlakuan dan 1 kontrol. Masing-masing perlakuan dilakukan penguangan sebanyak 3 kali. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian kangkung dengan berat yang berbeda. Perlakuan 1 (P1) dengan berat 25% dari biomasa ikan, Perlakuan 2 (P2) dengan berat 50%, perlakuan 3 (P3) dengan berat 75%.

IV.                TATA LAKSANA
A.      BAHAN DAN ALAT
-          Bahan
Ikan lele sangkuriang ukuran 10-12 cm
Kangkung air
Pellet ikan
Air sebagai media budidaya

-          Alat
Kolam ukuran 1,5X1,5 meter
Terpal
Stereform
Alat pengukur sampling
Paranet

B.      PROSEDUR
1.    Persiapan Kolam
Pertama adalah pembuatan kolam dengan ukuran 1,5 meter X 1,5 meter dengan kedalaman 80 cm. Kolam yang dibuat berjumlah 12 dan masing-masing mengguanakan terpal.  Selanjutnya dilakukan pengisian kolam dengan ketinggian air kurang lebih 70 cm. dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kotoran ayam yang telah kering dan dimasukkan kedalam karung.
2.    Penebaran
Masing-masing kolam ditebar ikan lele dengan kepadatan 50 ekor. Ikan lele yang ditebar memiliki ukuran 10-12 cm. sebelum ditebar, dilakukan aklimatisasi untuk meminimalisir kematian. Kolam diberi perlakuan berupa pemberian kangkung dengan berat Perlakuan 1 (P1) dengan berat 25% dari biomasa ikan, Perlakuan 2 (P2) dengan berat 50%, perlakuan 3 (P3) dengan berat 75%.
3.    Pemberian pakan
pemberian pakan dilakukan setiap hari pada pagi dan sore. Dosis berat pakan yang diberikan adalah 3 % dari biomasa ikan. Pemeliharaan dilakukan selama 60 hari atau 2 bulan.
4.    Pengamatan kualitas air dan pertumbuhan
Pengamatan kualitas air dan pertumbuhan ikan dilakukan setiap 2 minggu sekali. Parameter diamati meliputi kualitas air baik fisik, kimia dan biologi dan pertumbuhan ikan. Parameter fisik yang diamati adalah suhu air dan udara, serta kecerahan. Parameter kimia yang diamati adalah DO, CO2, Alkalinitas, amoniak, TSS, dll. Parameter biologi yang diamati adalah densitas dan diversitas plankton
5.    Panen
Panen dilakukan setelah 60 hari dari waktu pemeliharaan. Pemanenan dilakukan pada waktu pagi hari dengan menguras masing-masing kolam. Setelah air terkuras, ikan ditangkap dengan seser, kemudian diukur panjang dang beratnya.

C.      DATA/VARIABEL YANG DIAMATI
Data yang diamati meliputi kualitas air baik fisik, kimia dan biologi dan pertumbuhan ikan. Parameter fisik yang diamati adalah suhu air dan udara, serta kecerahan. Suhu air dan udaara diamati dengan termometer alcohol, kecerahan dengan Sechi disk. Parameter kimia yang diamati adalah DO, CO2, Alkalinitas, amoniak, TSS, dll. Oksigen terlarut dengan metode Winkler,karbondioksida bebas dengan metode alkalimetri, amoniak diukur dengan metode Nassler , pH diukur dengan pH meter, kedahan dan alkalinitas diukur dengan metode titrasi. Parameter biologi yang diamati adalah densitas dan diversitas plankton.

Parameter pertumbuhan yang diamati adalah pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik. Pertumbuhan mutlak adalah ukuran rata-rata organism pada umur tertentu (Effendi, 1997). Pertumbuhan mutlak yang diamati mulai dari panjang pertumbuhan mutlak dan berat pertumbuhan mutlak. Laju pertumbuhan spesifik adalah kecepatan pertumbuhan ikan atau udang pada waktu tertentu (Effendi, 1997). Pengukuran laju pertumbuhan spesifik yang diamati adalah panjang laju peertumbuhan spesifik dan beratnya.






DAFTAR PUSTAKA
Boyd, C. E. 1990. Water Quality Management in Aquaculture and Fisheries 
Science. Elsevier Scientific Publishing Company Amsterdam. 3125p.
Craigh, S. and L.A. Helfrich . 2002. Understanding Fish Nutrition, Feeds, and Feeding , Viginia Coperative  Extension Service. Publication 420-256 : 1-4
Depetemen Perikanan dan Kelautan,2006. Budidaya Lele Sangkuriang (Clarias sp.). http://www.dkp.go.id/index.phd
Effendi, M.I. 1997. Metoda Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bandung.
Effendi, M.I. 2003.Biologi Perikanan. Yayassan Pustakan Nusantara. Bandung
Gunardi, B dan Hafsari D.R, 2008. Pengendalian Limbah Amonia Budidaya Ikan Lele dengan Sistem Heterotrofik Menuju Sistem Akuakultur Nir-Limbah. Jurnal Riset Akuakultur Vol 3.
Hernowo, Suyanto,S.R. 2003. Pembenihan dan Pembesaran Lele  di Pekarangan, sawah dan logyam. Penebar Swadaya. Jakarta.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. ED ke 3 BPPK Departemen Kehutanan
Hidayat, S. 1993. Peranan Enceng Gondok dan Kangkung Air Terhadap Peningkatan Kualitas Air limbah. Disertasi. Fakultas Pascasarjana Program KPK UGM-Unibraw. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta
Paciffic Island Ecosistem at risk, 2002. Ipomoea Aquatica Forsskal Convolvulaceae. http//: Hear-org/pier/ipqu.htm
PT Sucofindo dan LPKM ITB. 1999. Database Dampak Lingkungan dari Kegiatan Industri.
 Wardojo, S.T.H. 1975. Pengelolaan Kualitas Air. Proyek Pneingkatan Mutu Perguruan Tinggi ITB. Bogor


LUCU YA…..


LUCU YA…..
Negeeri ini masih mengimpor garam….
Apakah laut dinegeri ini tak dapat dijadikan garam?
Katanya panjang laut negeri ini nomor  dua didunia….
Namun apalah daya rakyat tak dapat menikmatinya….
LUCU YA……
Luas wilayah negeri ini dua pertiganya lautan….
Namun hingga saat ini masih saja import ikan….
Apakah Sumberdaya Alam yang ada tak cukup untuk bangsa Indonesia….
Atau sudah habis karena telah dieksploitasi sedemikian rupa…..
LUCU YA….
Katanya negeri ini perekonomiannya telah berkembang….
Namun Para nelayan, petani, buruh tetap saja di bawah garis kemiskinan…..
mereka tetap saja terpinggirkan oleh berbagai kebijakan….
Tetap dalam lumpur yang sulit terentaskan……
LUCU YA…….
Mereka yang berjuang mencari nafkah di tengah lautan…..
berjibaku dengan gelombang….bertarung dengan ombak yang menggulung…
tetap saja terpinggirkan…
Ketika hasil tangkapan telah bersandar…..
Hargapun naik turun tak karuan….
Para tengkulak menguasai pasaran….
Para pemodal menguasai perekonomian….
Pemerintah hanya dapat duduk dan tanda tangan…..
Semoga saja itu menjadi sejarah tahun lalu…
Dan sambut tahun baru dengan perubahan….
Perubahan yang membawa pada kesejahteraan kaum Marginal….
Yang terus berjuang untuk hidup yang lebih baik…..