WpMag

Kamis, 31 Maret 2011

Agenda Minggu Ini

Ujian tengah semester tinggal menghitung hari. kira-kira kurang 3 hari aku harus dihadapkan oleh lembar2 soal ujian. minggu yang ssangat padat sekali, laporan praktikum ada 4 belum selesai, tugas time line Fish cup yang amburadul, dan yang menanti-nanti ujian tengah semester yang didepan mata. yang paling menyedihkan, tugas time line Fish Cup X yang harus cepat diselesaikan karena sudah diburu sama panitia lain.
 Oh ya, Fish Cup X ini telah memberikan beban yang cukup berat dalam pikiranku.Aku disini ditunjuk  sebagai kordinator acara. Tugas yang cukup berat, yaitu mendesain acara se baik mungkin, dan membuat jadwal agar tidak banyak yang berbenturan dengan hajat orang banyak. Fish Cup X ini merupakan agenda kegiatan KMIP UGM yang berbasic pada olah raga khususnya sepak bola.
Namun aku yakin,itu semua pasti selesai, yang terpenting aku harus yakin dulu.
buat teman-temanku di panitia inti
Terry, indah, anggi, brian, catra, Ti'in, husain, maaf ya kalau desain acaranya kurang baik......
tetap semangat......sukseskan Fish Cup X.......

JURNAL LIMNOLOGI 1

MORFOMETRI PERAIRAN LENTIK
Robin
2009/283398/PN/11661
INTISARI
Danau merupakan perairan lentik (tenang) yang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan, baik manusia maupun organisme didalamnya. Karakteristik suatu danau dapat diketahui dengan mengukur morfometrinya. Praktikum morfometri perairan lentik dilaksanakan dilaboratorium teknik penangkapan ikan (TPI) pada tanggal 21 oktober 2010. Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui keadaan morfometri (bentuk dan ukuran) dan keadaan perairan danau/waaduk pada setiap level (tingkat) genangan. Praktikum dilakukan dengan menduplikasi peta waduk sermo. Diambil sampel 1X1 cm sebagai pembanding dengan gambar peta waduk sermo. Skala yang digunakan pada peta adalah 1: 15.000. Peta yang digunakan adalah peta waduk Sermo tahun 2000 dan 2005. Hasil praktikum yang telah dilakukan, didapat bahwa nilai shore development (Sd) waduk Sermo pada tahun 2000 di level 110 = 2,196 ; 120= 2,594 ; 130 = 3,945 ; 137 = 3,601. Nilai shore development waduk Sermo tahun 2005 pada level 110 = 1, 884 ; 120 = 2,929 ; 130 = 3,55 ; 137 = 4,42. Hasil yang diperoleh dalam penghitungan di praktikumdapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan berbagai aspek seperti luas, keliling, volume, dan shore development serta kesuburan waduk Sermo ditahun 2000 dengan 2005.
Kata kunci : Morfometri, perairan lentik, waduk sermo, shore development.
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan di dunia yang memiliki wilayah pantai dan laut yang cukup luas. Indonesia memiliki sekitar 17.085 pulau besar dan kecil yang tersebar dari sabang sampai merauke. Di samping itu Indonesia juga memiliki luas wilayah laut sekitar 5,8 juta km2 dengan panjang garis pantai sekitar 81.000. Meskipun perairan darat memiliki luas yang lebih kecil daripada perairanlaut, namun potensi yang dihasilkan cukup besar. Salah satu perairan darat yang memiliki potensi untuk pembangunan adalah danau/waduk. Danau merupakan perairan yang sangat baik untuk dikembangkan guna kesejahteraan rakkyat Indonesia.banyak fungsi dari danau/waduk seperti PLTA,sumber irigasi,budidaya ikan, dll.
Perairan dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu perairan diam (lentik) dan perairan yang bergerak (lotik). Perairan lentik adalah perairan yang tenang di mana tidak ada arus atau kecepatan air, meskipun ada itu hanya dalam skala kecil dan tidak diperhitungkan (Wetzel, 2001). Perairan lentik atau perairan tenang dapat dibagi menjadio 3 bentuk, meliputi rawa, waduk, dan danau. Suatu perairan disebut rawa apabila perairan itu dangkaldengan tepi yang landai serta dipenuhi oleh air. Petrairan danau yaitu periran dalam, dengan bagian tepi yang umumnya curam. Air danau biasanya terlihat jernih dan dipinggir danau banyak ditemukan tumbuhan air. Waduk adalah perairan menggenang yang terbentuk akibat pembendungan aliran sungai (Suwignyo,1990). Menurut Triyatmo (2001) waduk merupakan bendungan air yang berfungsi untuk suplai air irigsi, air minum, pembangkit listrik mikrohidro dan [erikanan. Berdasarkan morfometri waduk, awal penggenangan ditentukan tempat pengamatan produktivitas primer perairan waduk. Tingkat produktivitas primer perairan waduk dapat digunakan sebagai dasar dalam mengetahui potensi produktivitas perairan. Morfometri adalah nilai kuantitatif dari parameter-parameter yang terkandung pada suatu daerah aliran sungai (DAS) atau danau (Welch, 1952). Penentuan karakteristik danau dilakukan dengan mengukur morfometri danau. Pengukuran morfometri sebuah perairan membutuhkan bantuan peta topografi. Peta topografi tersebut akan memberikan gambaran tentang ketinggian dasar danau. Parameter morfometri terdiri dari panjang, lebar, kedalaman, luas area, volume, keliling garis pantai, dan shore development (Cole, 1993). Menurut Hardaningsih (1998) dalam buku Triyatmo (1997), waduk sermo merupakan waduk kebanggaan dan yang pertama kali dibangun di DIY.
Praktikum tentang morfometri perairan lentik berguna untuk mendukung mata kuliah limnology. Selain itu, praktikum ini dapat memberikan informasikepada masyarakat luas mengenai kedalaman air setiap tempat dalam waduk, bentuk dan tipe pantai serta potensi pengembangannya bagi kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tersebut dapat digunakan dalam usaha perikanan, baik potensi budidaya maupun penangkapan ikan. Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam perikanan yang produktif dan bertanggung jawab.
Metode
Praktikum morfometri perairan lentik dilakukan untuk mengetahui luas, volume, keliling, dan shore development pada masing-masing level. Praktikum ini menitikberatkan pada perbedaan yang terjadi pada waduk sermo ditahun 2000 dengan tahun 2005. Ukuran waduk yang dipelajari pada elevasi (ketinggian) 110, 120, 130, dan 137 diatas permukaan laut (dpl). Informasi ini akan digunakan untuk mengetahui kesesuaian lahan secara fisik untuk pengembangan perikanan. Alat dan bahan yang digunakan meliputi, jarum, gunting, penggaris, pensil, peta waduk atau danau, dan benang. Prinsip kerja atau tata laksana praktikum morfomteri perairan lentik ini dimulai dengan menggambar duplikasi gambar peta bathimetri pada kertas kalkir. Duplikat gambar pada kertas kalkir dipotong, kemudian menimbangnya dengan timbangan analitik. Mengambil sampel duplikat peta dari kertas kalkir 1 cm X 1 cm. Kemudian menimbang sampel tersebut dengan timbangan analitik. Hasil data yang diperoleh digunakan utnuk menghitung luas, keliling, volume, dan shore development (sd). Skala yang digunakan pada peta adalah 1:15.000. Parameter morfometri dihitung berdasarkan rumus yang sudah ada , antara lain luas dengan rumus W1=W2 di
L1 L2
mana W1 berat peta (gram), W2 = berat sampel; L1 = luas peta(km2); volume dengan rumus V= h/3 (a1+a2+√a1 X a2) di mana V volume (km2), h = kedalaman vertical (m); a1 = luas area permukaan lebih atas (m2); a2 = luas area pada tempat permukaan tertentu yang lebih rendah (m2); dan shore development dengan rumus Sd= SL
2√πAo
di mana Sd (shore development) (km2); SL = keliling peta (km); Ao = luas peta (km2).
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1
Tahun 2000 1:15.000
Level (m) Berat sampel (gr) Berat peta (gr) Luas peta (km2) Volume (km3) Keliling (km) Sd (km)
110 0,012 0,089 0,167 0,00247

0,00488 3,18 2,196
120 0,012 0,18 0,3375
5,34 2,594
130 0,012 0,35 0,66 11,325 3,945
137 0.012 0,61 1,44 0,00622 13,65 3,601

Tabel 2
Tahun 2005 1:15.000
Level (m) Berat sampel (gr) Berat peta (gr) Luas peta (km2) Volume (km3) Keliling (km) Sd (km)
110 0,012 0,035 0,066 0,00184

0,00513 1,71 1,884
120 0,012 0,18 0,3375
6,03 2,929
130 0,012 0,38 0,7125 10,62 3,55
137 0,012 0,6 1,1250 0,00638 16,6 4,42

Morfometri suatu danau atau waduk berbeda-beda, mulai dari luas, keliling, volume, serta shore development. Perbedaan ini mempengaruhi kedaan kesuburan perairan waduk/danau tersebut. Sehingga pengukuran morfometri ini penting untuk mengetahui karakteristik suatu perairan guna pengembangan pemanfaatan kawasan perairan sesuai dengan potensinya.
Shore development merupakan salah satu parameter yang diukur pada praktikum kali ini. Shore development yaitu indeks besarnya atau jauhnya penyimpangan bentuk perairan dari bentuk lingkaran. Apabila nilai Sd semakin besar menunjukkan tingkat kesuburan suatu perairan semakin tinggi (Anonim, 2008). Danau yang memiliki nilai Sd ± 2 berbentuk agak bulat atau elips. Jika nilai Sd <2 menunjukkan bentuk danau bulat, sedangkan jika Sd > 2 danau cenderung berbentuk makin tak beraturan. Hasil praktikum didapatkan pada level yang berbeda nilai Sd nya juga berbeda. Waduk sermo tahun 2002 pada level 110 nilai Sd nya 2,197 dan terus meningkat pada level yang tinggi. Namun hasil yang berbeda didapat pada level 137 nilai Sd nya justru menurun dibandingkan pada level 130 yaitu dari 3,945 menjadi 3,601. Dari nilai sd yang didapat maka pada level 110 bentuk dari waduk sermo mendekati bulat/elips. Hal ini terlihat dari nilai Sd yang didapat yaitu mendekati 2. Namun untuk tingkat kesuburan, pada level 130 yang memiliki kesuburan paling besar. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai Sd pada level tersebut dibandingkan nilai Sd pada level yang lain, dengan nilai Sd 3,945.
Nilai Shore development masing-masing level di waduk Sermo pada tahun 2005 berbeda-beda. Hasil yang didapat menunjukkan semakin tingginya level maka nilai Sd semakin meningkat. Pada level 110 nilai Sd nya 1,884 dan terus meningkat seiring meningkatnya level. Nilai Sd tertinggi adalah pada level 137 dengan nilai Sd 4,42. Berdasarkan teori semakin tinggi nilai Sd maka semakin tinggi tingkat kesuburannya. Jadi dapat disimpulkan pada level 137 nilai kesuburan waduk sermo tertinggi dibandingkan pada level lain. Nilai Sd terendah adalah pada level 110 dengan nilai Sd 1,884. Nilai Sd yang mendekati 2 ini menunjukkan bahwa pada level 110 memiliki bentuk morfometri mendekati bulat/ elips.
Nilai Sd tidak hanya digunakan untuk mengetahui bentuk suatu danau, tetapi juga mengetahui tringkat kesuburan suatu danau. Nilai Sd menunjukkan derajat penyimpangan bentuk danau dari bentuk lingkaran, makin besar penyimpangan maka semakin subur suatu danau. Terjadi perubahan morfometri waduk sermo pada tahun 2000 dengan 2005. Dimana terjadi peningkatan nilai Sd pada tahun 2000 dengan 2005. Sehingga dapat disimpulkan bentuk morfomtri waduk sermo mngalami perubahan menjadi makin tidak beraturan. Selain itu terjadi perubhan tingkat kesuburan pada waduk sermo ditahun 2000 dengan 2005. Dimana dari nilai sd yang didapat pada level 120 dan 137 mengalami peningkatan dari tahun 2000 dengan tahun 2005. Namun terjadi penurunan nilai Sd pada level 110 dan 130. Level yang tinggi ini mengakibatkan debit air meningkat dan area danau menjadi luas sehingga tingkat kesuburannya pun meningkat.
Pengetahuan mengenai morfometri danau sangat penting dalam kajian budidaya perikanan. Pengetahuan morfologi danau paling tidak telah memberikan gambaran kepada kita mengenai perubahan yang terjadi pada suatu danau dalam kurun waktu tertentu. Perubhan-perubahan tersebut meliputi perubhan debit air, keanekaragman ikan, dan yang paling penting adalah tingkat kesuburan. Tingkat kesuburan perairan sangat penting karena merupakan faktor yang mempengaruhi kegiatan budidaya perikanan
Kesimpulan
Kondisi Waduk Sermo pada tahun 2005 lebih subur dibandingkan pada tahun 2000 dibuktikan dengan nilai shore development yang tinggi. Terjadi perubahan luas,volume, keliling waduk sermo pada level berbeda ditahun 2000 dengan 2005. Kondisi waduk Sermo ditahun 2005 masih layak untuk digunakan budidaya perikanan.
Daftar Pustaka
Anonim. 2008. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia (Volume 34, nomor 1). Pusat Penelitian Oseanografi dan Limnologi LIPI. Jakarta, Bogor.
Cole, Gerald. 1993. Buku Teks Limnologi (Alih Bahasa Fatimah MD. Yusoff dan Shamsiah MD. Said). Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia. Kuala Lumpur.
Sostrodarsono, S. 1997. Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan. PT. Pradnya Paramita. Jakart
Triyatmo, B. 2001. Kajian Morfometri Berdasarkan Kondisi Topografi dan Estimasi Potensi Perikanan Waduk Sermo. Jurnal Perikanan UGM (GMU J. Fish Sci.). III(2); 27-35.
Welch, P.S. 1952. Limnology. McGraw-Hill. New York.
Wetzel, Robert G. 1975. Limnology Third Edition. Sounders College. Philadelphia.

JURNAL LIMNOLOGI 2

PRODUKTIVIOTAS PRIMER PERAIRAN
ROBIN
2009/283398/PN/11661
INTISARI
Produktivitas primer adalah kecepatan terjadinya fotosintesis atau pengikatan karbon. Praktikum produktivitas primer dilakukan dikolam perikanan dan lembah danau UGM pada tanggal 30 oktober 2010. Pengukuran produktivitas primer dilakukan dengan menggunakan metode botol terang gelap. Botol terang gelap ditanam pada perairan di kedua kedalaman yaitu 30 cm dan 50 cm. Penanaman botol; dilakukan pada waktu pagi hari jam 06.00 dan pengamatan dlakukan pada pukul 12.00 wib dan pukul 18.00 wib. Selain itu juga dilakukan pengamatan densitas dan diversitas plankton. Hasil pengukuran propduktivitas primer dikolam dan di danau dapat disimpulkan bahwa produktivitas primer dikolam lebih besar daripada di danau. Hasil ini dapat dijadikan acuan bahwa dikolam sangat mendukung kegiatan budidaya perikanan.
Kata kunci: Densitas, diversitas, fitoplankton, produktivitas primer
Pendahuluan

Danau merupakan salah satu perairan lentik (tenang) yang memiliki banyak kegunaan seperti sup[lai air bersih, irigasi, PLTA, dan perikanan. Khususnya dalam bidang perikanan danau harus memiliki beberapa syarat untuk dapat dijadikan tempat budidaya. Salah satu syarat yang sangat penting adalah produktivitas primer yang ada di perairan itu. Produktivitas primer sangat berpengaruh karena merupakan awal dari rantai makanan di perairan. Tingginya produktivitas primer diharapkan nantinya produksi ikan dalam budidaya meningkat sehingga dapat memenuuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat.
Produktivitas primer adalah kecepatan erjadinya fotosintesis atau pengikatan karbon. Produktivitas primer terdiri dari produktivitas kotor (grass productivity) dan produktivitas bersih (net productivity) (Romimohtarto dan Juwana, 2001). Selain itu Produktivitas primer diartikan sebagai hasil aktivitas perubahan zat-zat anorganik (C anorganik) menjadi zat-zat organic (C organic) oleh tumbuhan berkhlorofil (Brum and McKane, 1989). Produktivitas primer dapat dihitung dengan mengukur perubahan kandungan oksigen terlarut yang diakibatkan oleh proses fotosintesis (Wetzel, 1975). Fotosintesis adalah salah satu permulaan yang penting dimanan mereka dapat membuat atau mensintesa glokusa (karbohidrat) dari ikatan-ikatan anorganik karbondioksida dan air. Energi dibutuhkan untuk membantu berlangsungnya fotosintesis. Sumber energi ini diambil dari sinar matahari yang diabsorsi oleh klorofil (Hutabarat, 2000). Produktivitas perairan juga ditentukan kedalaman, semakin dalam suatu perairan maka semakin rendah produktivitas perairannya (Nybakken, 1982).
Pengukuran produktifitas primer sangat penting dalam bidang perikanan, karena dapat diketahui potensi suatu perairan bagi pengembangan khususnya budidaya. Produktifitas primer merupakan salah satu daya dukung dalam menjga keseimbangan ekosistem perairan. Nilai produktifitas primer yang tinggi nmenunjukkan kualitas perairan yang baik, hal ini dikarenakan peningkatan produktifitas priemer sebanding dengan kadar O2 terlarut dalam air oleh organisme produsen seperti plankton dan algae.



Metode
Praktikum produktivitas primer dilakukan di dua tempat yaitu kolam perikanan dan danau lembah UGM. Praktikum dilaksanakan pada tanggal 30 oktober 2010. Metode yang digunakan dalam praktikum produktivitas primer adalah metode botol terang gelap. Prinsip kerja yang dilakukan pertama setiap botol di isi air permukaan dari perairan yang ditetapkan produktivitas primernya. Pengisian dilakukan pada waktu matahari belum cukup intensif bersinar (sekitar pukul 06.00 wib). Pengukuran kadar O2 dilakukan pada waktu siang hari sekitar pukul 12.00 wib dan sore hari pukul 18.00 wib. Penghitungan Produktivitas primer dilakukan dengan menggunakan rumus: produktivitas primer kotor= (LB-DB)(1,375)
(1,2)t
Dengan LB= kandungan O2 akhir botol terang; DB= kandungan O2 akhir dalam botol gelap; 1,2= angka pembagi untuk prposes fotosintesis; 1,375= faktor konfersi dari pembentukan oksigen ke karbon dioksida yang digunakan; t= waktu inkubasi. Selain itu kepadatan plankton juga dihitung. Kepadatan plankton dapat diketahui dengan mengambil sampel air kemudian menfiksasi menggunakan larutan 4% formalin. Sampel dimasukkan kedalam Sedgwick rafter kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop. Kepadatan plankton dihitung menggunakan rumus, densitas plankton= d x b/c individu/L , dengan d= jumlah
a
semua plankton; b= volume air dalam botol; c= volume sedgwick rafter; a= sampel air . Indeks diversitas plankton dapat dihitung dengan rumus: Plankton H = -∑Ni/N 2logNi/N
Hasil dan Pembahasan
1. Kolam
Tabel 1. Tabel produktivitas primer di kolam perikanan UGM
LOKASI WAKTU STASIUN NILAI PROPER
30 cm 50 cm
KOLAM 12.00 INLET 300 -12,5
OUTLET 31,25 72,9
18.00 INLET 105,11 21,02
OUTLET 14,2 13,64

Semakin dekat jarak suatu perairan dengan permukaan maka intensitas cahaya yang diterima semakin besar, sehingga fotosintesis akan berlangsung optimal dan menyebabkan nilai produktivitas primer menjadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan perairan yang jauh dari permukaan (Odum, 1993). Hasil pengamatan yang dilakukan di kolam didapatkan bahwa pada kedalam 30 cm nilai proper lebih besar daripada kedalam 50 cm. Hal ini dikarenakan pada kedalaman yang dekat dengan permukaan intensitas cahaya yang tinggi sehingga plankton dapat dapat melakukan proses respirasi dan fotosintesis menyebabkan nilai produktivitas primer semakin meningkat. Selain itu pada pada kedalaman yang tinggi tekanannya akan meningkat sehingga kadar O2 nya menurun. Akibat penurunan kadar O2 yang rendah nilai produktivitas primer akan menurun. Inlet nilai produktivitas primer lebih besar dibandingkan dengan didaerah outlet. Hal ini dikarenakan inlet kualitas airnya cukup baik sehingga mendukung untuk proses fotosintesis dan respirasi mikroorganisme.
Hasil pengamatan pada pukul 12.00 wib lebih besar dibandingkan pada pukul 18.00 wib. Hal ini dikarenakan pada siang hari cahaya matahari cukup tinggi sehingga dapat membantu aktivitas fotosintesis oleh fitoplankton yang menghasilkan O2 yang tinggi. Nilai produktivitas primer pada siang hari di inlet dengan kedalaman 30 cm dan 50 cm masing-masing adalah 300 dan -12,5. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan ditempat yang kedalamannya sama pada waktu sore hari yaitu 105,11 dan 21,02. Di daerah outlet pada waktu siang hari nilai produktivitas primer juga lebih tinggi dibandiingkan pada sore hari. Di siang hari pada kedalaman 30 cm nilai produktivitas primernya 31,25 dan pada kedalaman 50 cm nilai produktivitas primernya 72,9. Namun pada waktu sore hari nilai produktivitas primer menurun yaitu pada kedalaman 30 cm nilainya 14,2 dan kedalaman 50 cm nilaianya 13,64.
Hasil pengukuran mengenai densitas plankton didapat bahwa pada waktu siang hari nilainya tinggi dan pada waktu sore hari. Nilai densitas plankton pada waktu siang hari 630 mdf/L dan menurun disore hari dengan nilai 145,5 indf/L. Di siang hari nilai densitas meningkat karena pada siang hari intensitas cahaya yang masuk ke kolam lebih besar sehingga dapat membantu proses fotosintesis fitoplankton. Hasil fotosintesis ini berupa O2 yang juga dimanfaatkan oleh organisme lain seperti zooplankton unntuk respirasi dan metabolisme. Hasil yang sama juga terjadi pada diversitas plankton. Pada siang hari diversitas plankton menjadi 10 dan menurun pada sore hari menjadi 5. Hasil inini sama dengan nilai produktivitas primer dimanan disiang hari meningkat dan menurun pada waktu sore hari.
Kondisi produktivitas primer dikolam cukup baik hal ini terlihat dengan tingginya nilai proper. Aktivitas mikroorgaanisme perairan juga cukup normal. Di lihat dari hasil pengamatan ketika siang hari nilai produktivitas primer meningkat dan kemudian menurun pada waktu sore hari. Hasil ini sesuai dengan teori dimanan pada waktu siang hari kadar O2 tinggi sehingga produktivitas primer menjadi meningkat.
2. Danau
Tabel 2. Tabel produktivitas primer di danau lembah UGM
LOKASI WAKTU STASIUN NILAI PROPER
30 cm 50 cm
DANAU 12.00 INLET -16,67 104,17
OUTLET 25 12,5
18.00 INLET 46,88 42,48
OUTLET 0 3,4

Hasil pengmatan yang telah dilakukan pada kedalamn 30 cm dan 50 cm di inlet outlet hasilnya bahwa pada kedalaman 30 cm nilai produktivitas primernya lebih tinggi dari pada kedalaman 50 cm. Di daerah inlet nilai produktivitas primernya lebih tinggi daripada daerah outlet. Hal ini dikarenakan pada daerah inlet kualitas airnya cukup baik dan kandungan O2 nya cukup tinggi. Di daerah outlet produktivitas primernya rendah karena didaerah kualitas airnya rendah dan banyak mengandung kotoran sehingga O2 nya rendah dan berimbas pada penurunan produktivitas primer.
Hasil pengamatan pada waktu siang hari produktivitas primer lebih tinggi dibandingkan dengan sore hari. Seperti pada daerah ilet kedalaman 50 cm produktivitas primernya 104,17 lebih tinggi dibandingkan daerah sama pada waktu sore hari yaitu 42,48. Hasil yang sama juga terjadi pada daerah outlet di kedalaman 30 cm nilai produktivitas primernya disiang hari 25 dan menurun pada waktu sore hari yaitu 0. Di siang hari cahaya matahari yang masuk keperairan cukup tionggi sehingga dapat digunakan untuk menmbantu proses fotosintesis oleh fitopankton. Hasil O2 ini akan besar dan meniongkatkan produktivitas primer perairan tersebut.
Densitas plankton didaerah inlet pada waktu pagi hari 110 indv/L lalu meningkat pada siang hari yaitu 615 indv/L dan menurun pada sore hari menjadi 207,5 indv/L. Densitas tertinggi pada waktu siang hari hal ini dikarenakan di siang hari cahaya matahari tinggi sehingga membantu fitoplakton untuk fotosintesis. Densitas plankton di daerah outlet pad waktu soiang hari 157,5 indv/L dan menurun pada waktu sore hari menjadi 30 indv/L. Didaerah inlet densitasnya tinggi karena merupakan tempat masuknya air yang memiliki kualitas cukup baik dan kaya akan O2. Di daerah inlet inilah produktivitas primer akan lebih tinggi karena banyaknya mikroorganisme beraktivitas untuk fotosintesis maupun respirasi. Diversitas plankton juga lebih besar pada daerah inlet daripada daerah outlet. Diversitas planktonjuga lebih besar pada sore hari seperti disiang hari diversitas plankton 10 dan menurun pada sore hari menjadi 6.
3. Produktifitas primer kolam dan danau
Kondisi produktivitas di danau relaitf lebih kecil dari pada di kolam. Hal ini bisa di karenakan kondisi perairannya kurang baik karena perairannya mengalami pendangkalan dan kekeruhan meningkat. Hal ini akan berakiat pada kandungan O2 yang menjadi menurun. Debit air yang re;latif kecil pada daerah danau megakibatkan produktivitas primer menurun karena banyak mikroorganisme yang mati akibat lingkungan yang kurang mendukung.
Hasil pengamatan produktivitas primer di kolam dan danau didapatkan bahwa di kolam produktivitas primernya lebil tinggi dari pada di danau. Dilihat dari segi densitas dan diversitas pun di kolam densitas dan diversitasnya lebih tinggi daripada di danau.
Kesimpulan
Produktivitas di kolam lebih tinggi daripada produktivitas di danau. Produktivitas di kolam dan danau tertinggi terjadi pada pukul 12.00 wib. Semakin tinggi produktivitas primer suatu perairan maka semakin baik untuk mendukung kelangsungan hidup organisme didalamnya. Produktivitas primer sangat di perngaruhi oleh intensitas cahaya.







Daftar Pustaka
Brum, GD. Dan LK. McKane. 1989. Biology of Exploring Life. John Wiley & Sons Press. New York.
Hutabarat, S. 2000. Produktivitas Primer Perairan dan Plankton, Telaah Terhadap Ilmu Perikanan dan Kelautan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Nybakken, James W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Odum, Eugene P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Romimohtarto, K. dan Juwana S. 2001. Biologi Laut; Ilmu pengetahuan tentang Biota Laut. Djambatan. Jakarta.
Wetzel, Robert G. 1975. Limnology, Lake and River Ecosystem, 3th Edition. Sounders College. Philadelphia.

JURNAL LIMNOLOGI 3

PENGUKURAN DEBIT AIR
ROBIN
09/283398/PN/11661
INTISARI
Debit air adalah besarnya air yang megalir persatuan waktu tertentu. Praktikum pengukuran debit air bertujuan untuk mengetahui meode dan cara pengukuran debit air. Praktikum dilakukan di kolam perikanan pada tanggal november 2010. Ada tiga metode yang digunakan dalam pengukuran debit air yaitu Embody’s float, rectangular weir, dan 90 triangulair north weir. Nilai debit air dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bentuk dan ukuran salaran perairan , kondisi dasar perairan, dan kemiringan bidang perairan. Hasil dari praktikum dengan menggunakan ketiga metode ini adalah metode Embody’s float 4,94 x 10-2 m3/s, rectangular weir yaitu 14,42 x 10-2 cfs dan 90 triangular north ewir adalah 5,08 x 10-2 cfs. Pengukuran debit air memiliki banyak manfaat seperti untuuk mengetahui volume yang masuk dan keluar kolam atau tambak. Selain itu pengukuran debiat air sangat bermanfaat untuk mengatur sirkulasi air serta digunakan untuk budidaya.
Kata kunci : Debit air, kecepatan air, metode, pengukuran, saluran
Pendahuluan
Debit air adalah besarnya air yang mengalir persatuan waktu tertentu. Kondisi suatu perairan sangat tergantung dengan debiat air yang ada. Jika debit air cukup tinggi maka dapat mendukung kelangsungan hidup organisme didalamnya. Debita air yang cukup, mampu mendukung kegiatan perikanan khususnya bbudidaya ikan. Pengukuran debit air penting guna untuk mengetahui kemampuan perairan untuk dapat dimanfaatkan secara optimal.
Debit air didefinisikan sebagai laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang perairan persatuan waktu. Debit air salam satuan SI dinyatakan dalam meter kubik perdetik (m3/sekon) (Asdak, 1995). Aliran permukaan air di alam, mengalir tanpa dibuat, hubungannya terbuka, sejajar yang berasal dari kondisi yang sama sesuai dengan rumus hidrolik yang aplikasinya tergantung pada kecermatan (Welch, 1948). Arum merupakan faktor yang paling mengendalikan dan faktor pembatas utama pada ekosistem sungai. Arus juga mempunyai kaitan yang sangat erat dengan debit air yang mengalir dalam ekosistem sungai (Odum, 1993). Pergerakan air sangat dipengaruhi oleh jenis bentang alam, jenis batuan dasar, dan curah hujan. Semakin rumit bentang alam, semakin besar ukuran batuan dasar, dan semakin banyak curah hujan, pergerakan air semakin kuat dan kecepatan arus semakin cepat, sehingga akan mempengaruhi debit air pula (Effendy, 2003). Pengukuran debit air dapat digunakan beberapa metode, antara lain metode Embody Float, dan Weir (Rectangular Weir dan 90o Triangular North Weir) (Wetzel, 2001).
Pengukuran debit air sangat memiliki peranan yang penting dalam dunia perikanan atau pemanfaatan perairan. Melalui pengukuran debit air maka dapat diketahui kemampuan perairan untuk menyuplai air untuk kebutuhan mahkluk hidup seperti manusia, maupun hewan dan tumbuhan. Didalam dunia perikanan memiliki peran yang setrategis dimana air adalah komponen utama dalam budidaya perikanan.


Metode
Praktikum pengukuran debit air dilaksanakan pada tanggal 25 november 2010 diselokan jurusan perikanan UGM. Metode yang digunakan dalam pengukuran debit air ada tiga, yaitu rfectangular weir, Embody’s float method, dan 90o triangular north weir. Embodys float method dilakukan dengan meentukan panjang selokab yang akan diukur, menghitung waktu untuk menempuh jarak yang telah ditentukan, dan menentukan konstanta perairan dengan melihat dasar keadaan perairan. Debit air dapat dihitung dengan rumus: R=WDAL/T, dengan R= debit air (m3/s); W= rata-rata lebar; D=rata-rata kedalaman; L= jarak yang ditempuh; A=konstanta; T= waktu tempuh pelampung.
Metode rectangular weir dan 90o triangular north weir , memiliki cara kerja yang hampir sama. Prinsip kerjanya meliputi menentukan lebar weir, membendung selokan, mengukur tinggi perairan, dan mengukur ketinggian air. Debit air dapat dihitung dengan menggunakan metode weir maupun metode 90o triangular north weir. Rumus untuk menghitung debit air dengan metode Q=3,33 X H3/2 (L-0,2H), dengan Q= debit air (cfs); H= tinggi weir (feet); L= lebar weir (feet). Rumus untuk menghitung debit air dengan metode 90o triangular north weir adalah Q= 2,54X H , dengan Q= debit air (cfs), dan H= tinggi weir.
Pembahasan
Praktikum pengukura debit air ini dilakukan dengna menggunakan tiga metode pengukuran yaitu Embody’s float, rectangular weir, dan 90o triangular notch weir. Hasil yang didapat dengan meggunakan metode Embody’s float adalah 4,94 x 10 -2 m3/s. Hasil yang didapat ini dilakukan dengan dua kali ulangan hal ini dimaksud agar data yang diperoleh lebih akuarat. Konstanta yang digunakan pada percobaan ini adalh 0,8 karena dasar selokan berbatu dan berkerikil. Metode kedua yang digunakan adalah rectangularweir. Hasil dari pengukuran dengan menggunakan metode ini adalah 14,42 x cfs. Metode yang ketiga adalah90 triangular north weir. Hasil yang didapat dengan mengunakan metode ini 5,08 x10 cfs. Hasil yang didapat pada 90o triangular weir dan rectangular weir tidak sama meskipun dilakukan pada tempat yang sama. Hal ini dikarenakan adanya air yang lolos ketika dibendung pada metode 90o triangular north weir, sehingga nilai debit airnya menhjadi kecil.
Pengukuran debit air dengan menggunakan ketiga metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Embody’s float method memiliki kelebihan yaitu mudah dilakukan dan dalam pelaksanaanya lbih cepat. Kekurangan dari metode ini adalah pelampung yang digunakan mudah terpengaruh oleh aliran angin sehingga laju pelampung bisa berubah-ubah setiap waktu dan bisa mengakibatkan kesalahan dalam pengukuran. Metode rectangular memiliki kelebihan berupa mudah dan cepat dilakuakan, tidak membutuhkan banyak pengukuran dan tidak terpengaruh oleh konstanta perairan. Metode ini juga memiliki kekurangan diantaranya adalah sulit dalam ketinggian air saat membendung dan adanya air yang lolos ketika dibendung. Metode 90o triangular north weir juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode ini adalah tidak membutuhkan banyak pengukuran mudah dan cepat dilakukan serta tidak terpengaruh oleh konstanta peairan. Kekuranan pengukuran kurang efektif dan sulit untuk membaca ketinggian. Penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode dapat dijadikan dasar dalam mempraktikkan metode ini dilapangan. Metode embody’s float cocok digunakan pada perairan yang mengalir dengan pengaruh angin yang kecil, karena kecepatan arus disungai dapat memungkinkan pengukuran dengan metode ini. Metode rectangular weir cocok digunakan pada perairan yang kecil dan tidak efektif pada perairan yang luas karena harue membendung aliran sungai. Metode 90o triangular north weir cocok digunakan pada perairan yang kecil seperti selokan karena metode ini dilakukan dengan membendung aliran air.
Hasil pengukuran dan pengamatan dengan menggunkan ketiga metode tersebut dapat dikatakan bahwa metode 90o triangular north weir adalah metode yang paling benar. Metode 90o triangular north weir memiliki hasil penghitungan yang relative kecil (teliti) dari pada dua metode lain. Selain itu dalam metode 90o triangular north weir pengambilan datanya hanya tinggi air tanpa lebar, hal ini dapat meminimalisir kesalahan. Praktikum pengukuran debit air ini memiliki banyak manfaat dalam bidang perikanan khususnya budidaya perikanan. Debit air ini dapat digunakan dalam pendistribusian dalam kolam atau tambak. Pengukuran debit dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan air untuk irigasi. Pengukuran debit air dapat digunakan untuk budidaya ikan khususnya ikan nila ataupun udang galah karena adanya aliran air yang deras. Hal ini dapat digunakan untuk mengatur besar kecilnya air yang masuk ke kolam.
Pengukuran debit air dengan menggunakan ketiga metode didapatkan hasi bahwa dengan metode embody’s float 4,04 x 10-2 m3/s , dengan metode rectangular weir 14,42 x 10 -2 cfs , metode 90o triangular north weir 5, 08 x 10-2 cfs. Debit dipengaruhi oleh bentuk saluran air, kondisi dasar perairan, ukuran saluran air, dan kemiringan bidang lahan. Pengukuran debit air sangat bermanfaat dalam mengatur pendistribusian air ke kolam atau tambak ntuk kegiatan budidaya.
Saran
Pelaksanaan kurang puas, karena hanya dilakukan dengan simunlasi
Daftar pustaka
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Effendy, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta.
Odum, Eugene P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Welch, P. S. 1948. Lymnological Method. McGraw-Hill Book Company Inc. New York.
Wetzel, Robert G. 2001. Limnology; Lake and River Ecosystems. Academic Press.

101 Things To Do Before You Graduate,

1. Selesaikan rencana akademismu
Setiap menit yang kamu habiskan dalam perencanaan waktumu di kampus akan meningkatkan keinginanmu lulus tepat waktu, atau bahkan lebih cepat. Dengan memiliki rencana, kamu tak hanya akan mampu mengambil berbagai mata kuliah wajib, tetapi juga membuka kesempatanmu untuk mengambil mata kuliah di semester selanjutnya lebih cepat, menulis skripsi, atau mengambil kuliah singkat di luar negeri.

2. Bertemu dengan dosen walimu setidaknya tiga kali dalam setahun
Dosen wali seharusnya bisa menjadi teman terbaikmu di kampus. Dia bisa menjadi seperti seorang penasihat keuangan pribadi atau seorang pelatih yang membantumu dalam navigasi perjalananmu. Selain dosen wali, kamu juga bisa mendapat bantuan dari orang lain.

3. Temui dosenmu di jam kerja
Jangan merasa terintimidasi oleh dosenmu, terlebih oleh mereka yang mendapat julukan "killer". Sebenarnya, mereka ingin membantumu, loh. Mereka ingin berbagi hasrat tentang ilmu kepadamu, karena itulah mereka mengajar. Bertanyalah kepada mereka, dan izinkan mereka mengenalmu. Jika mereka tidak mendekatimu, maka kamulah yang harus mendekati mereka.

4. Temui ketua jurusanmu
Ketua jurusan (kajur) mengetahui tak hanya perkembangan dunia kerja dalam bidangmu, tetapi juga dosen dan mata kuliah mana yang harus kamu ambil untuk perkembangan studimu. Tiap jurusan memiliki kesempatan yang berbeda bagi mahasiswanya, misalnya untuk beasiswa, berbagai kegiatan, dan kesempatan kerja. Makanya, temenan dengan kajurmu, ya!

5. Ajak dosen makan siang
Seorang dosen adalah orang yang tepat untuk kamu ikutsertakan dalam jaringan yang kamu bangun. Dosen dapat berfungsi sebagai penghubungmu dengan kampus dan semua sumber dayanya. Mereka tak hanya membantumu belajar lebih tentang jurusanmu, tetapi juga mengenalkanmu pada orang-orang di dunia kerja yang mungkin saja mempekerjakanmu. Seru, kan?

6. Belajar ke luar negeri


Seiring perkembangan dunia yang mengglobal, memiliki perspektif internasional akan memberimu keuntungan dalam hidup dan kariermu. Pekerja suka menghabiskan waktu untuk bepergian ke luar negeri, sebab hal itu memperluas pengetahuan serta menunjukkan inisiatif dan ide mereka.

7. Bertanya di dalam kelas


Ini adalah kesempatanmu untuk menjadi pahlawan dan tetap rendah hati. Di satu sisi, kamu mendapat kesempatan untuk menanyakan pertanyaan yang ingin diajukan semua orang di kelas. Di sisi lain, dengan menanyakan hal itu, kamu akan tunjukkan bahwa kamu memang bingung atau benar-benar tidak mengetahui materi yang kamu tanyakan. Pada akhirnya, kamu membantu semua orang. Kamu membantu dosen untuk menjadi pengajar yang lebih baik. Kamu membantu teman sekelasmu. Dan kamu membantu dirimu menemukan kepastian.

8. Belajar bahasa asing

Di era globalisasi ini, makin banyak orang berbicara dalam beberapa bahasa. Inggris hanyalah salah satu dari empat bahasa yang banyak dipakai di dunia ini. Selain Inggris, ada bahasa Mandarin, India, dan Spanyol. Seiring mengecilnya dunia, kemampuan berkomunikasi akan menjadi keahlian yang berharga.

9. Ambil mata kuliah non-jurusan
Cobalah untuk mengambil mata kuliah yang tidak ada hubungannya dengan jurusanmu. Pilih subjek yang memnag menarik perhatianmu sejak lama tapi kamu belum memiliki waktu dan sumber daya untuk mengeksplorasinya. Tapi ingat, jangan mengambil mata kuliah itu hanya karena kamu pikir akan mudah. Siapa tahu, kelas yang kamu pilih secara acak ini justru akan menjadi penentu perubahan dalam hidupmu.

10. Melakukan penelitian dengan dosen
Riset adalah kemampuan dasar untuk pemecahan masalah secara efektif. Dan, jika penelitian itu dilakukan dengan baik dan benar, ia akan mengumpulkan berbagai pemikiran atau pertanyaan tentang suatu topik khusus, yang dapat digunakan untuk menciptakan nilai lebih baik bagi dunia. Ini adalah kesempatanmu untuk memperdalam pemahamanmu tentang materi kuliah dan kemampuanmu. Tidak hanya itu, dengan meneliti bersama dosen, kamu juga bisa mengembangkan hubungan dengan dosen yang kamu kagumi, kan? (rfa)(rhs) 
sumber: www.okezone.com

SERYUNYA DUNIA KAMPUS


Dalam buku 101 Things To Do Before You Graduate, Patricia Hudak dan Jullien Gordon menuliskan hal-hal seru agar para mahasiswa dapat memaksimalkan pengalaman mereka dan bersiap menghadapi dunia.

Berikut sepuluh poin kedua yang mereka jabarkan seperti dilansir The Huffington Post, Rabu (30/3/2011).

11. Selesaikan tugas satu minggu lebih awal

Ini adalah kesempatanmu untuk menemukan atau membuat tantangan yang sangat kamu sukai dan membuatmu larut menekuninya, yaitu dengan menyelesaikan tugas kuliah sesuai dengan tenggat waktumu sendiri, bukan batas yang diberikan dosen. Kamu perlu menantang diri sendiri untuk menyelesaikan tugas dengan sangat baik, dari pada sekadar untuk mendapatkan nilai. Hasil kerja yang baik jauh lebih bernilai dibandingkan nilai, ia akan menjadi pekerjaan yang kamu banggakan di samping nilai yang pasti kamu raih.

12. Publikasikan karyamu

Banyak cara untuk memublikasikan karyamu di kampus. Kamu bisa menulis opini untuk koran kampus sebagai cara membagikan idemu tentang isu yang sedang berkembang.  Kamu juga bisa menulis hasil penelitian yang kamu lakukan dengan dosenmu (lihat nomor 10). Atau kamu juga bisa menerbitkan buku. Dengan menerbitkan karyamu di media selain blogmu sendiri, akan menambah kredibilitas atas ide, pikiran, serta tulisanmu.

13. Lamar beasiswa
Banyak beasiswa tersedia untuk berbagai bidang studi jika kamu tekun mencarinya. Proses lamaranmu sendiri bernilai lebih di luar alikasimu diterima atau tidak. Menulis esai yang bisa membuatmu mendapatkan $10 ribu adalah semudah menulis semua esai yang pernah kamu buat. Kapan lagi punya kesempatan mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat, kan?

14. Sarjana 10 kali lebih siap
Meski kamu akan siap menghadapi dunia, kamu tetap harus lulus kuliah. Ketika banyak dari teman sekelasmu kembali ke rumah, kamu akan mendapatkan hasil dari yang kamu investasikan. Dengan lulus kuliah, kamu akan membuat orangtuamu bangga. Tapi yang paling penting, kamu akan membuat dirimu bangga dengan meraih gelar sarjana dan memersiapkan dirimu menghadapi hidup dengan lebih baik.

15. Berpartisipasi dalam tradisi kampus

Beberapa kampus memiliki tradisi unik yang membedakannya dengan kampus lain, seperti kekhasan ospek tiap kampus. Jangan lupa juga tradisi lain seperti tur kampus. Kamu bisa saja tidak mengikuti ritual 'kuno' atau 'norak' itu, tapi dengan begitu, kamu tidak akan merasakan asyiknya bersenang-senang bersama teman sekampus dan menjadi bagian dari sejarah kampusmu.

16. Menjadi pemimpin organisasi kampus  
Kepemimipinan kini menjadi mata uang nomor satu dalam pasar tenaga kerja. Ia lebih penting daripada nilai indeks prestasi kumulatif (IPK)-mu, fakultas atau jurusan yang kamu masuki, atau bahkan dari mana kampusmu. Masa kuliah adalah masa paling baik untuk mengembangkan sisi kepemimpinanmu karena banyak kesempatan yang bisa kamu ikuti. Misalnya dengan menjadi anggota badan eksekutif mahasiswa (BEM), himpunan mahasiswa (Hima), dan unit kegiatan mahasiswa (UKM)

17. Ikuti tur kampus

Tur kampus akan membantumu leih mengenal kampusmu dan mengajarimu hal-hal yang tidak kamu ketahui. Cari tahu tradisi kampusmu (lihat nomor 15), atau cari tahu jalan tercepat menuju kelasmu. Kampus menawarkan berbagai sumber daya dan kesempatan. Jika kamu tidak mengetahui apa yang ada di kampusmu, kamu akan kehilangan banyak hal dari biaya pendidikan yang sudah kamu bayar.

18. Hadiri kuliah umum

Dekanat atau rektorat ahli dalam mendatangkan berbagai pakar dan tokoh ke kampus. Tidak ada tempat lain di mana kamu bisa belajar langsung dari para ahli dan bertemu langsung dengan mereka selain kampus. Dengan menghadiri kuliah umum, kamu tak hanya mendapat berbagai pemikiran dari orang-orang besar tapi juga nilai lebih dari dosenmu.  

19. Masuk ke ikatan alumni

Ikatan alumni adalah tempat di mana kamu bisa mengembangkan jejaring dengan para profesional dari almamatermu. Jejaring ini dapat membantumu mengembangkan sisi profesional lewat proses mentoring baik secara formal maupun informal. Selain itu, ikatan alumni dapat menjadi wadah bagi kamu yang ingin mengeksplorasi berbagai tipe karier.

20.  Persiapkan ujian kelulusanmu

Seperti halnya kamu belajar ketika menghadapi ujian masuk ke perguruan tinggi, kamu juga sebaiknya mempersiapkan diri untuk ujian kelulusanmu di kampus. Dengan begitu, kamu tidak akan 'ngos-ngosan' ketika sidang kelulusan.  
(rhs)
sumber: www.okezone.com 

Rabu, 30 Maret 2011

SEJARAH TULUNGAGUNG

Masjid Al Munawar Masjid yang terletak di pusat kota
Banyak hal yang ternyata kebanyakan orang tidak tahu menahu. Diantaranya mengenai asal usul dan sejarah dari kota tempatnya tinggal. Sejarah satu hal yang sering dilupakan dan dianggap sebagai sesuatu yang kurang penting.
Sebagai pembuka yang akan saya kisahkan adalah cerita tentang asal usul kota Tulungagung. Ternyata ada banyak menarik yang layak untuk disimak dan menjadi tambahan pengetahuan baru.
Wilayah Tulungagung ternyata sudah dihuni sejak zaman pra sejarah dulu. Yang dianggap sebagai penghuni awal adalah homo wajakensis. Manusia pra sejarah yang fosilnya ditemukan oleh Eugene Dubois di daerah Tulungagung Selatan. Lokasi penemuannya konon terletak di dusun Nglepung desa Wajak Kecamatan Campurdarat.
Nama Tulungagung sebenarnya berasal dari dua kata 'Toeloeng dan Agoeng. Arti dari dua kata itu Toeloeng berarti mata air dan Agoeng berarti besar. Sebelumnya nama kota ini adalah Kabupaten Ngrawa. Penyebutan kata Ngrawa sendiri konon dari banyaknya daerah berawa yang ada atau dalam bahasa jawanya “Ngrowo”. Tulungagung awalnya hanya merupakan bagian dari distrik dari kabupaten Ngrawa. Waktu itu ibu kotanya masih berada di daerah Kalangbret.

Pegununungan Kapur di Wilayah Tulungagung Selatan
Sejak beberapa tahun lalu ada koreksi mengenai penentuan hari jadi kota Tulungagung. Merunut dari prasasti yang ditemukan di daerah Thani Lawadan yang kini diyakini bernama Wates, Campurdarat uisa kota ini sudah termasuk sangat tua usianya. Dari prasasti Lawadan menunjukkan kota ini berdiri sejak tahun 12 November tahun 1205.
Prasasti yang bertanggal 18 Nopember 1205 -- hari Jumat Pahing- dikeluarkan oleh Prabu Srengga raja terakhir kerajaan Daha. Raja yang terkenal dengan nama Prabu Dandanggendis. Isinya kurang lebih berisi pemberian keringanan pajak dan hak istimewa semacam bumi perdikan atau "sima". Alasannya pemberian ''hadiah'' tersebut adalah karena jasa prajurit Lawadan atas dedikasi dan bantuan mereka kepada kerajaan dalam mengusir musuh dari Timur. Berkat bantuan para prajurit Lawadan sang raja yang tadinya harus meninggalkan kraton dapat kembali berkuasa.
Pada jaman Mataram Islam yaitu jaman Sri Pakubuwono I dan VOC tahun 1709 mengadakan perjanjian nama Kalangbret tetap digunakan sebagai ibukota kabupaten Ngrawa. Begitu juga pada perjanjian Giyanti (1755) nama Kalangbret disebut salah satunya wilayah manca negaranya kerajaan Yogyakarta.
Kalangbret sebagai kadipaten Mancanegara Mataram terbentuk sejak perjanjian Giyanti. Wilayah tersebut selanjutnya dijadikan ibu kota kabupaten Ngrawa tahun 1750-- 1824 Masehi. Yaitu mulai masa Mataram Islam hinnggan jaman colonial. Bupati pertama Kabupaten Ngrawa adalah Kyai Ngabehi Mangundirono.
Nama ''Kalang bret '' telah dikenal sejak tahun 1255 M (prasasti Mula -Malurung) dan disebut ulang dalam Negara Kretagama (1635 M) dengan nama Kalangbret. Atas dasar tersebut legenda yang ada tentang asal Kalabret dari adipati kalang yang tewas dalam kondisi tersembret-sembret oleh pangeran Lembu peteng dimentahkan.
Sebelum bernama kabupaten Ngrawa di wilayah Tulungagung sudah berdiri Katumenggungan Wajak tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Agung. Katumenggungan ini bertahan hingga pembentukan kadipaten Ngrawa dengan pusat pemerintahan di Wajak sejak perjanjian Giyanti. Ini terjadi antara tahun 1615 - 1709 M pada masa Mataram Islam dan masa kolonial.
Saat masih berbentuk Katumenggungan yang menjadi tumenggung adalah Senapati Mataram bernama Surontani. Tokoh yang sangat melegenda tersebut dimakamkan di Desa Wajak Kidul Boyolangu.
Katumenggungan Wajak berakhir dengan berdirinya Kabupaten Ngrawa beribu kota di Kalangbret. Nama "Rawa'' telah dikenal sejak tahun 1194 M (Prasasti Kemulan) dan disebut ulang dalam Negarakertagama (1365 M). Nama ini kemudian berubah menjadi ''Ngrawa''.
Saat tampuk kepemimpinan berada di tangan KRT Pringgodiningrat Bupati Ngrawa ke IV, yang memerintah tahun 1824 --1930, ibu kota kabupaten Ngrawa dipindahkan kesebelah Timur sungai Ngrawa yaitu pada lokasi sekarang ini. Selanjutnya kota baru ini dijadikan pusat pemerintahan atau ibu kota Kabupaten Ngrawa. Terjadi pada masa colonial sampai sekarang .Pada tahun 1800--an sampai 1901 nama ''Toeloeng Agoeng'' dipakai sebagai nama salah satu dist rik dalam wilayah Kabupaten Ngrawa. Nama Kabupaten Ngrawa berubah menjadi Kabupaten Tulungagung pada tanggal : 1 April 1901 yaitu pada masa pemerintahan bupati Ngrawa ke 11: RT Partowijoyo.
MF ARIEF
Berbagai Sumber

Read more: http://fathoniarief.blogspot.com/2007/11/babad-tulungagung_12.html#ixzz0cjTt6lH2

HAL-HAL INGIN AKU CAPAI

1. Naik haji sama ortu
2. kuliah di luar negeri
3. budidaya ikan hias dan konsumsi
4. menjadi pegawai negeri
5. pulang dari jogja ke Tulungagung naik sepeda
6. brkeliling Indonesia
7. membuat perpus di rumah
8. ternak burung
9. ipk>3
10. lulus tepat waktu
masih banyak yang ingin aku capai..........

Selasa, 29 Maret 2011

Konsumen Nikmati Stabilitas Harga Beras

Penulis: Doddy Wisnu Pribadi | Editor: Benny N Joewono
Selasa, 29 Maret 2011 | 22:07 WIB
 
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA ILustrasi



BLITAR, KOMPAS.com - Harga beras pada sentra produksi beras di Kabupaten Blitar dan Malang cenderung stabil pada harga Rp 7.500 per kg untuk beras yang disebut kwalitas rendah dan Rp 7.800 per kg kwalitas bagus.
Konsumen yang belanja beras dalam ukuran cukup besar untuk dijual lagi, yakni pedagang makanan di warung makan, mengaku harga beras tidak banyak berubah sejak akhir tahun 2010 lalu, hingga saat ini tibanya masa panen pertama dan awal tanaman beras kedua tahun 2011 ini.
Bu Rubiyatun (50), penduduk Desa Mronj o, Kecamatan Selorejo, Selasa (29/3), yang berdagang warung gule mengungkapkan, beras di kecamatan perbatasan Malang Blitar ini tetap diperoleh dari pasar, bukan dari simpanan panen petani setempat. "Tiyang tani mriki gabahe disade (orang tani disini gabah hasil panenan berasnya dijual)," katanya.
Artinya, wilayah produksi beras di lembah Sungai Brantas di Kabupaten Malang seperti Kecamatan Kepanjen h ingga Sumberpucung, lalu Kecamatan Selopuro dan Kesamben di Kabupaten Blitar ini, cukup produktif dan komersial sehingga mampu menjual hasil panennya ke pasar.
Petani dengan ketahanan ekonomi lebih rentan cenderung menyimpan hasil panennya, unt uk dikonsumsi sendiri. Jika gabah atau beras dijual, artinya pula, petani mampu membeli beras di pasar yang telah dipoles sebagai komoditas. Warga mengenal hanya dua jenis beras, kwalitas bagus dan rendah.
Menurut Ny Fatonah, di Sumberpucung yang ditemui sedang menjemur beras, warga umumnya menggunakan jasa penyosohan beras keliling untuk bisa menjual gabah dalam bentuk beras, demi memperoleh harga dan nilai tambah lebih baik. "Harga jual beras bisa menyamai harga beras di pasar, diatas Rp 7.000 per kg, apalagi jika memiliki jumlah beras hingga ratusan kilogram," katanya.

Stop Impor Ikan "KW2"

Editor: Erlangga Djumena
Selasa, 29 Maret 2011 | 07:17 WIB

 
SERAMBI INDONESIA/BUDI FATRIA Nelayan Indonesia dan ikan tuna hasil tangkapanya.
KOMPAS.com — Penahanan ribuan ton ikan impor beku dan segar yang masuk ke Indonesia membuat kita tersentak. Tercengang bukan saja karena banyaknya volume ikan impor tersebut, melainkan juga karena jenis-jenis ikan itu sesungguhnya banyak dihasilkan di dalam negeri.
Belum lama ini, Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan memusnahkan 525 lele yang berpenyakit di Entikong, Kalimantan Barat.
Sebanyak 200 kontainer berisi 5.300 ton ikan beku ditahan di Pelabuhan Belawan di Medan, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, Tanjung Mas di Semarang, dan di Bandar Udara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. Ikan beku itu ditahan karena tidak memiliki izin impor.
Mayoritas berupa ikan kembung, layang, teri, tongkol kecil, sampai ikan asin. Di kalangan masyarakat, ikan kembung, teri, tongkol, dan ikan asin banyak dikonsumsi karena harganya relatif terjangkau. Namun, secara prestise, ikan-ikan laut tersebut kalah ”kelas” dibandingkan ikan kakap, tuna, dan kerapu yang banyak diekspor. Tak dimungkiri, membanjirnya ikan ”kualitas dua” (KW2) ke dalam negeri karena harganya lebih murah.
Sebagai ilustrasi, harga ikan kembung impor dari China berkisar Rp 5.000 per kilogram, sedangkan ikan kembung lokal Rp 20.000 per kilogram. Harga lele dari Malaysia Rp 8.000-Rp 15.000 per kilogram, sedangkan harga lele di Kalimantan Barat Rp 20.000-Rp 25.000 per kilogram.
Di sinilah ironisnya negeri kita. Perairan Indonesia dengan beragam jenis ikan belum mampu dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan mutu baik dan harga terjangkau. Akankah kita membiarkan ikan impor berpenyakit itu masuk dan dikonsumsi oleh masyarakat kita?
Indonesia dikenal ketat menyeleksi ikan-ikan yang akan diekspor. Patuh mengikuti standar mutu dan keamanan produk perikanan yang disyaratkan oleh negara-negara importir. Tidak hanya kesehatan ikan, tetapi juga lingkungan dan asal ikan. Saatnya menerapkan parameter yang sama untuk mutu dan keamanan produk perikanan dalam dan luar negeri.
Juga ada pekerjaan besar dan mendesak bagi pemerintah untuk mendorong efisiensi usaha perikanan dengan menekan biaya produksi, baik di sektor perikanan tangkap maupun budidaya. Daya saing hanya bisa dicapai dengan menekan biaya produksi. Tanpa itu semua, ketergantungan impor ikan sulit diatasi. Jangan lagi pasar kita menjadi ”tong sampah” atas ikan impor yang tidak bermutu! (BM Lukita Grahadyarini)

Senin, 28 Maret 2011

KESENIAN JARANAN BUDAYA KABUPATEN TULUNGAGUNG


images

Di Jawa Timur, seni ini akrab dengan masyarakat di beberapa daerah, seperti Malang, Nganjuk, Tulungagung, dan daerah-daerah lainnya.
Memandang sekilas kabupaten Tulungagung merupakan daerah kecil yang tidak bergaung di tingkat nasional, tetapi dibalik itu kabupaten Tulungagung sebenarnya daerah yang menyimpan pesona keindahan alam yang apik dan pantas untuk dinikmati. Di Tulungagung mempunyai banyak kesenian yang cukup unik dan menarik diantaranya adalah manten kucing, ritual tiban, jaranan, reog gendang, jemparing, kentrung, dan waranggana.
Dalam bahasan kali ini kami akan mncoba menyajikan salah satu kesenian yang cukup unik dan menarik srta banyak diminati masyarakat yang tidak hanya berasal dari Tulungagung melainkan juga dari luar daerah yaitu jaranan. Dalam sejarahnya jaranan merupakan tarian yang menggambarkan perjuangan pangaran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda, perjuangan raden Patah yang dibantu Sunan Kalijaga dalam menghadapi penjajah Belanda, mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I beseta raja Mataram untuk menghadapi pasukan Belanda.
Jaranan biasanya dipertunjukkan pada acara-acara seperti penyambutan petinggi daerah, syukuran, acara keluarga, bahkan pada saat memperingati hari besar kenegaraan. Di Tulungagung jaranan merupakan kesian daerh yang begitu merakyat jadi bagi masyarakat disana bila mengadakan suatu acara tidak lengkap jika tidak mempertunjukkan jaranan.
Jaranan sendiri mempunyai banyak jenis, diantaranya adalah jaranan senterewe, jaranan campursari, jaranan pegon, jaranan jawa. Di Tulungagung sendiri jaranan yang biasanaya dipertunjukkan adalah jaranan campur sari. Perlengkapan jaranan ada beberapa jenisnya dianataranya adalah gandang, kenong, gong, slompet, kostum dan aksesoris, serta kuda-kudaan.
Dalam setiap pagelarannya, tari Kuda Lumping ini menghadirkan 4 fragmen tarian yaitu 2 kali tari Buto Lawas, tari Senterewe, dan tari Begon Putri.
Pada fragmen Buto Lawas, biasanya ditarikan oleh para pria saja dan terdiri dari 4 sampai 6 orang penari. Beberapa penari muda menunggangi kuda anyaman bambu dan menari mengikuti alunan musik. Pada bagian inilah, para penari Buto Lawas dapat mengalami kesurupan atau kerasukan roh halus. Para penonton pun tidak luput dari fenomena kerasukan ini. Banyak warga sekitar yang menyaksikan pagelaran menjadi kesurupan dan ikut menari bersama para penari. Dalam keadaan tidak sadar, mereka terus menari dengan gerakan enerjik dan terlihat kompak dengan para penari lainnya.
Untuk memulihkan kesadaran para penari dan penonton yang kerasukan, dalam setiap pagelaran selalu hadir para datuk, yaitu orang yang memiliki kemampuan supranatural yang kehadirannya dapat dikenali melalui baju serba hitam yang dikenakannya. Para datuk ini akan memberikan penawar hingga kesadaran para penari maupun penonton kembali pulih.
Pada fragmen selanjutnya, penari pria dan wanita bergabung membawakan tari senterewe.
Pada fragmen terakhir, dengan gerakan-gerakan yang lebih santai, enam orang wanita membawakan tari Begon Putri, yang merupakan tarian penutup dari seluruh rangkaian atraksi tari Kuda Lumping.
Seringkali dalam pertunjukan tari Kuda Lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada jaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.
Dengan mengatahui begitu unik dan menariknya kesenian daerah yang ada pada daerah kita masing-masing sebagai generasi penerus yang berilmu kita wajib melestarikan budaya yang telah diwariskan kepada kita sebagai harta yang paling berharga untuk kita miliki dan banggakan.
images

Minggu, 27 Maret 2011

Produksi agar Dibenahi Jumlah Ikan Impor Ilegal yang Ditahan Terus Bertambah


 JAKARTA, KOMPAS- Penahanan ikan impor ilegal terus bertambah. Hingga rabu (23/3), jumlah ikan impor yang ditahan  mencapai 7.600 ton.Sejumlah kalangan mendesak pengendalian impor diikuti upaya serius pembenahan produksi agar tidak mematikan industri pengolahan.
Ribuaan ikan beku ditahan karena tidak berizin impor hasil perikanan yang diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2010.Sebagian besar ikan ituberasal dari China, Thailand, dan Vietnam.
Di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa, terjadi penahanan 2.630 ton ikan tuna sirip kuning dan cakalang (skip jack). Pekan lalu, terjadi penahanan 5.300 ton ikan di pelabuhan Belawan di Medan, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, Tanjung Mas di Semarang dan di Bandar Udara Soekarni-Hatta di Tanggerang.
Sebagian besar ikan beku impor yang ditahan itu berupa ikan kembung, tuna, layang, tri,tongkol, dan ikan asin.
Ketua Harian Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia Ady Surya  mengemukakan, upaya penggendalian impor harus dibarengi dengan peningkatan produksi. Sebab, industri pengolahan ikan kerap terkendala bahan baku akibat suplai nasional tidak mencukupi.
Sebagai ilustrasi, kapasitas terpakai iindustri pengalengan tuna dan cakalang saat ini berkisar 12.000 ton atau 40 persen dari kapasitas terpasang. Sekitar 30-40 persen kebutuhan bahan baku mengandalkan impor.
Pada musim tertentu, suplai bahan baku lokal kerap merosot. Hal ini membuat industri mengandalkan bahan baku impor.
"Pengendalian impor hanya efektif dilakukan dengan syarat kapasitas produksi dalam  negeri diperkuat,"ujar Ady.
Senada dengan itu, ketua I Asosiasi Tuna Indonesia Eddy Yuwono meminta pemerintah berhati-hati dalam melarang impor seluruh jenis ikan yang diproduksi dalamnegeri sebaab harga impor ikan layang dan lele yang lebih murah diperlukan nelayan untuk umpan.harga ikan layang lokal mencapai Rp 12.000- Rp 15.000 per kg, sedangkan harga layang impor Rp 10.000- Rp 11.000 per kg.
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad,  pihaknya hanya memberikan izin impor hasil perikanan terhadap jenis ikan impor yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri.Langkah ini agar nelayan dalam negeri mendapatkan perlindungan dan daya bersaing.

Pihaknya memberikan  kesempatan pada pengimpor ikan ilegal itu untuk memulangkan ikan itu dalamwaktu satu minggu.
Sekretaris Jendral Koalisi Rakyat Perikanan Riza Damatik menilai, Permen Kelautan dan PErikanan No 17/2010 yang emnjadi acuan penahanan ribuan ton ikan impor ilegal hanya melarang impor ikan yang tak memilki dokumen mutu.
Guna menjamin terlindunginya pasar domestik dari arus impor ikan, maka pemeriintah harus meningkatkan pengawasan impor. Selain itu, pemerintah juga harus mempertegas kebijakan larangan impor ikan yang jenisnya sudah diproduksi dalam negeri.
Hal lain, pemerintah memberikan subsuidi dan insentif perikanan guna menekan biaya produksi serendah mungkin. "Pengendalian impor hanya bisa dilakukan dengan syarat kapasitas produksi dalam negeri diperkuat," ujar Riza.
Kemnterian Kelautan dan Perikanan melansir ada 13 perusahaan pengimpor ikan beku yang tidak berizin. Ada indikasi perusahaan itu hanya dimilki sekitar empat perusahaan dari Jakarta, Medan dan Surabaya, yang bekerja sama dengn pengusaha dari China.
Sumber : Kompas 24 Maret 2011 hal 19

Kurang Oksigen, Jutaan Ikan Mati


Jutaan ikan yang mati di AS (Reuters)
Jutaan ikan yang mati di AS (Reuters)
LOS ANGELES – Jutaan ikan kecil ditemukan mati di King Harbor, Redondo Beach, dekat Los Angeles, Amerika Serikat. Menurut pejabat setempat, ikan-ikan ini kemungkinan mati karena kekurangan oksigen di dalam air.


Dalam beberapa hari terakhir, kematian jutaan ikan di pelabuhan menjadi perhatian bagi para ilmuwan dan menimbulkan spekulasi atas penyebabnya. Namun para ilmuwan dari Departemen Perikanan California (CDFG) mengatakan, tes yang dilakukan atas ikan menunjukkan mereka mati karena kekurangan oksigen. 

Menurut para ilmuwan, hembusan angin mencapai 45 meter per jam mendorong kawanan ikan sarden bersama makarel dan ikan kakap putih, berkumpul di pelabuhan dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, pergerakan air berkurang dan meminimalisasi kadar oksigen. 

Ikan Sarden biasanya bergerak dalam kumpulan raksasa, terkadang disebut bola umpan. Juru bicara CDFG Andrew Hughan mengatakan, para ilmuwan menyakini kumpulan ikan ini tersesat dan salah belok ke perairan di pelabuhan, demikian dilansir Xinhua, Kamis (10/3/2011).

Penelitian awal menunjukkan, tidak ada tanda keracunan alam, seperti domoic acid, yang terkadang membunuh kehidupan biota laut. 

Hughan memastikan, kota Redondo Beach tidak memiliki resiko bahaya kesehatan dan telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menangani pembersihan. Walikota Redondo Beach Mike Gin mengatakan pembersihan ikan diperkirakan memakan waktu seminggu dan biaya sekitar USD100.000 atau sekira Rp875,8 juta (Rp8,750 per dolar).
(faj) 
dikutip dari Okezone.com

Minapadi diandalkan untuk genjot produksi ikan budi daya



JAKARTA : Kementerian Kelautan dan Perikanan mengandalkan minapadi sebagai program andalan untuk memenuhu target produksi perikanan budi daya sebesar 6,84 juta ton pada tahun ini.

"Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung program minapadi adalah penebaran benih di lahan sawah. Kamai juga akan menebar benih di tempat genangan air agar bisa dinikmati warga dan mensosialisasikan konsumsi ikan lebih banyak oleh masyarakat," ujar Dirjen Perikanan Budidaya Ketut Sugama, di sela sela peninjauan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara belum lama ini.

Pada periode Maret-Juni 2011, Kementerian akan menebar benih ikan pada lahan sawah seluas 10.000 hektare, sedangkan pada periode Juli-Desember akan ditebar benih ikan pada lahan sawah 40.000 hektare. 

sumber: KKP

Impor Produk Jepang Wajib Bebas Radioaktif Nuklir


JAKARTA : Pemerintah mewajibkan impor produk makanan olahan dan segar asal Jepang mengantongi sertifikat bebas kontaminasi raioaktif nuklir dari otoritas di Jepang untuk pengapalan pasca 11 Maret.

Produk makan impor asal Jepang yang beredar di pasar Indonesia saat ini dijamain aman karena merupakan barang yang dikapalkan  sebelum 9 Maret atau sebelum terjadinya bencana nuklir di Jepang.

Menteri Kesehatan Edang Rahayu Sedyaningsih mengatakan segera mengeluarkan permenkes untuk mengatur masalah wajib sertifikasi radioaktif bagi produk makan an asal Jepang itu akan bisa di implementasikan di lapangan.

"Permenkes serupa sebenarnya sudah pernah dikeluarkan pada 1987 untuk produk asl Eropa Timur saat bencana nuklir terjadi di Chernobyl, Rusia. Tinggal melengkapi permenkes itu saja untuk produk dari Jepang," katanya di Istana Presiden kemarin.

Dia menambhkan beberapa produk makanan olahan yang diimpor dari Jepan, seperti jenis mi, bumbu masakan, dan bahan penyedap. Selain itu menurut Endang, perlakuan deteksi khusus bagi bagi orang yang datang dari Jepang masih diberlakukan untuk keatangan di bandara Soekarnao-Hatta Jakarta dan bandara Ngurah Rai Bali.

"Setiap orang yang datang dari Jepang di periksa tingkat paparan radiasainya oleh Bapeten. Ini berlaku sampai Senin daan akan ditinjau lago saat itu,"

Menurut dia, perlakauan itu akan diturunkan menjadi wajib lapor kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mendapatkan surat pengantar pemeriksaan di Puskesmas terdekat.

"Nanti kalau keadan baik di Jepang, kami tidak melakukan cek radiasi itu tapi cukup dengan pengumuman di pesawat siapa orang diatas 11 Maret itu berkunjung di fukushima atau daerah sekitarnya, diminta melapor ke KKP," ujarnya.

Aebelumnya Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu Menegaskan pemerintah tidak melarang produk impor dari Jepang, tetapi memeperketat pengawasannya dengan mensyaratkan adanya sertifikat. Bebas radiasi produk dari Jepang yang dikapalkan setelah 11 Marret.

"Intinya kita tidak larang produk dari Jepang tapi kita memperketat pengawasanya," tegas Mari.

Menurut Mari, Pemerintah sudah melakukan koordinasi di tngkat Kementerian baik itu Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bea Cukai, BPOM, Badan Krantina Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi produk impor dari Jepang.

Dia mengatakan pernyataan bebeas radiasi tersebut harus berasal ddari pemerintah Jepang atau instansi yang berwenang di Jepangnya.

SUMBER : BISNIS INDONESIA, JUM'AT 25 MARET 2011 HAL 6

up grading

Setelah kemarin mengikuti kegiatan yang sangat padet, tubuh ini terasa lemas. mulai pagi sampai malem terus ada kegiatan. namun aku sangat senang, bisa kumpul-kumpul bareng sama teman2 satu agkatan maupun teman2 atar angkatan. kemarin adalah moment yang mungkin sulit untuk aku lupakan ketika sebagai mahasiswa. aku ingin moment2 seperti yang kemarin ini bisa terulang di hari kemudian, ketika kita udah jauh. 
Acara upgrading walaupn tidak sebagus yang tahun lalu, tapi aku sudah cukup puas. bagiku yang terpenting adalah kekompakan dan sifat kekeluargaan di tubuh KMIP itu sendiri.

Jumat, 25 Maret 2011

Jembatan Mangunsari

Add caption
Posted by Picasa


pantai Popoh memiliki
panorama indah. pantai ini terletak di selatan kota tulungagung kira-kira
sekitar 30 KM dari pusat kota. pantaidengan fasilitas yang komplit ini akan
memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya.

Posted by Picasa
foto ini diambil didepan perpus sekolah. foto ini mengingat kan aku akan masa-masa di SMA dulu. disinilah aku menuntut ilmu. di SMA 1 boyolangu, Tulungagung...

Posted by Picasa

Kamis, 24 Maret 2011

BELIMBING KALITURI


Buah belimbing adalah buah yang berasal dari Malaysia. Bentuknya lonjong dan memiliki lima buah segi yang sama. Rasanya manis dan banyak mengandung air.Seiring dengan berkembangnya kemajuan zaman buah belimbing mulai menyebar ke seluruh dunia. Tak ter kecuali di Indonesia, buah belimbing mulai dibudidayakan. Buah belimbing merupakan salah satu buah yang hidup di daerah tropis oleh sebab itu di Indonesia cukup bagus untuk budidaya belimbing. Banyak daerah di Indonesia yang sekarang ini mulai mengembangkan budidaya belimbing.di antaranya adalah di daerah Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dll.
Di Jawa Timur sendiri banyak orang mulai mengenal dan mencoba membudidayakan buah belimbing. Salah satu kabupaten yang mulai membudidayakan buah belimbing adalah kabupaten Tulungagung. Tulungagung adalah kabupaten yang terletak di selatan pulau jawa yang banyak mengandung potensi alam, membuat kota yang berhadapan dengan Samudra Hindia ini selalu memberikan berbagai keunikan. Salah satu kekayaan alam yang mulai berkembang di Tulungagung adalah budidaya buah belimbing. Awalnya belimbing di Tulungagung di budidayakan oleh petani didesa Cluwok Bono, Kecamatan Boyolangu. Namun kini telah merembet kedesa sekitarnya.Didesa waung contohnya sekarang banyak di jumpai tanaman belimbing di sekitar rumah penduduk. Ke khas an buah belimbing Tulungagung adalah Rasa yang manis dan buahnya yang tidak mudah rusak ataupun busuk. Buah belimbing khas Tulungagung ini mulai di minati oleh berbagai kalangan. Belimbing khas Tulungagung ini mulai menyebar dan di minati oleh berbagai daerah. Mulai dari kota di sekitar Tulungagung sampai luar propinsi Jawa Timur. Bahkan sudah mencapai kota metropolitan(Jakarta). Bali pun tak luput dari pemasaran buah belimbing Tulungagung. Masyarakat Tulungagung yang mayoritas sebagai petani tak sulit membudidayakan buah belimbing. Ada berbagai jenis buah belimbing yang dibudidayakan di Tulungagung, seperti belimbing lokal,philipin, sampai yang kini lagi tenar dan banyak di minati oleh petani yaitu belimbing bangkok merah. Kini banyak masyarakat di Tulungagung membudidayakan belimbing bangkok merah, yang mana buahnya besar dan berwarna kemerahan dan rasanya sangat manis,hal ini cukup menarik perhatian para pecinta buah untuk mencicipi buah belimbing .
Kini petani dihadapkan pada berbagai kesulitan, di antaranya sulitnya mendapatkan pupuk, modal untuk pengembangan buah belimbing olahan sampai harga jual buah belimbing yang tak menentu. Petani belimbing di Tulungagung hanya berharap ketika panen tiba belimbing harganya tak lagi turun. Biasanya harga belimbing dari petani empat ribu rupiah per kilonya,tapi ketika panen turun sampai tiga ribu.Ini membuat para petani belimbing kadang gelisah. Sebenarnya pemerintahpun sudah tanggap. Pihak pemerintah Tulungagung pun telah mengupayakan berbagai cara dalam mengatasi permasalahan yang di hadapi para petani. Pemerintah Tulungagung sendiri sudah pernah membantu memberikan alat untuk pengolahan buah belimbing menjadi keripik. Namun hal itu tak begitu berhasil, karna sulitnya pemasaran keripik belimbing.
Kelemahan dari berbagai macam buah adalah mudah busuk dan rusak. Hal itu juga di alami oleh buah belimbing. Belimbing adalah buah yang mudah busuk. Namun biasanya belimbing dapat bertahan hingga beberapa minggu. Hal itu dapat terjadi jika buah yang di simpan tidak mengalami cacat/rusak. Buah yang cacat/rusak tidak dapat bertahan lama dan mudah membusuk dan tidak laku dijual. Buah yang telah cacat/rusak tidak laku di jual ataupun jika laku harganya murah. Harga yang murah juga dipengarui oleh para pembeli(tengkulak), hal ini terlihat tidak adanya patokan harga yang pasti ketika musim panen tiba. Peran pemerintah dalam hal ini kurang terlihat sehingga tengkulak dengan mudah dan sesukanya membeli belimbing para petani dengan harga yang rendah.
Kini di butuhkan terobosan-terobosan baru dari para petani ataupun pemerintah untuk memajukan budidaya buah belimbing di kabupaten Tulungaung.Sehingga kehidupan para petani belimbing bisa makmur dan kabupaten Tulungagung bisa lebih maju dalam hal pertanian.

CINTAI PRODUK INDONESIA

1.Polygon

.

2. Polytron









3. Byon



4. Bodypack dan Eiger





5. Lea



6. J.co donuts and coffe



7. California Fried Chicken






8. Zyrex



9. Cococha

SIMTEM BUDIDAYA DAN AIR BUDIDAYA

A. Tempat Budidaya
Budidaya ikan dapat dilakukan dimana saja, selagi dapat terpenuhinya kebutuhan utama yaitu air. Budidaya ikan dapat dibedakan menjadi dua tempat yaitu budidaya air tawar dan budidaya air laut. Budidaya air tawar dapat menggunakan kolam, tambak, keramba, mina padi. Sedangkan budidaya laut dapat menggunakan keramba jarring aung (KJA), rakit, dan tambak.
Budidaya air tawar kebanyakan menggunakan kolam. Kolam untuk budidaya ini dapat dibedakan menjadi kolam tradisional, semi permanen, dan kolam permanen. Kolam tradisional ini biasanya hanya dengan melubangi tanah sehingga bentuknya tidak bias bagus dan rata. Kolam tradisional biasanya dibuat didaerah yang memiliki tanah dengan struktur baik atau tanh lemung. Tujuannya jelas agar nantinya air tidak mudah meresap ketanah, sehingga pergantian air tidak terlalu sering dan banyak. Kolam-kolam tradisional ini banyak di temukan didaerah boyolali, tepatnya dikampung lele. Kebanyakan dari masyarakat menggunakan kolam tradisional karena tanahnya yang relative padat sehingga air tidak mudah meresap. Kolam semi permanen biasanya dibuat dengan menggunakan plastic ataupun terpal. Kolam semi permanen biasanya digunakan didaerah dengan struktur tanah yang kurang baik dimana air mudah meresap. Struktur tanah berpasir sanagt tepat jika digunakan untuk kolam semi permanen. Umur untuk kolam semi permanen ini tidak terlalu lama sekitar 3-5 tahun, namun itu semua tergantung pengelolaannya. Kelebihan kolam semi permanen ini adalah mudah untuk dibongkar pasang serta menghemat biaya. Penggunaan kolam dengan terpal sangat efisien dan bias menekan pengeluaran. Kolam air tawar selanjutnya adalah kolam permanen. Kolam permanen ini terbuat dengan semen, sehingga strukturnya kuat. Kelebihan dari kolam permanen ini adalah air tidak mudah merembes ketanah dan menjadikan proses pengairan menjadi efisien. Namun kolam permanen ini dalam pembuatannya memerlukan biaya yang cukup besar.
Budidaya air laut kebanyakan menggunakan keramba jarring apung (KJA). Hal ini mengingat laut yang cukup luas, sehingga untuk memudahkan budidaya menggunakan KJA. Keramba digunakan dalam budidaya laut karena lebih efisien dan mudah. Ikan-ikan yang biasa dibudidayakan dikeramba jarring apung adalah ikan kerapu, bandengang, tuna, dll. Keramba jarring apung sangat bagus dikembangkan di laut. Selain untuk budidaya ikan laut juga dapat digunakan untuk budidaya rumput laut.

B. Teknologi dan Pengelolaan
Budidaya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu intensif dan ekstensif. Ciri-ciri Budidaya intensi adalah dilakukan pada lahan yang sempit, padat tebar tinggi, menggunakan pakan buatan, kuantitas dan nilai produksinya cukup tinggi. Budidaya intensif biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang besar dengan menggunakan modal yang cukup besar. Pasar yang dituju dari perusahaan-perusahaan itu adalah pasar nasional dan bahkan pasar internasional. Komoditas yang biasa dikembangkan dalam budidaya intensif diantaranya nila, udang, bandeng,dll. Udang merupakan komuditas yang utama dalam budidaya intensif karena harga jualnya yang cukup tinggi, dan kebutuhan pasar internasional akan komunitas udang ini sangat tinggi. Khususnya di Indonesia, udang dibudidayakan dengan intensif untuk diekspor ke Jepang, eropa, maupun amerika.
Budidaya ekstensif dicirikan dengan lahan yang luas, padat tebar rendah, pakan alami, dan kuantitas serta nilai produksi rendah. Budidaya ekstensif bisanya dapat ditemui didesa-desa dengan lahan yang masih luas. Namun karena minimnya modal menjadikan budidaya ekstensif ini sulit untuk berkembang. Minimnya modal ini memicu pada pemenuhan bibit yang kurang dan kebutuhan pakan buatan yang sulit unutk terpenuhi. Akibatnya padat tebar pada budidaya ekstensif menjadi rendah dan juga menggunakan pakan alami untuk pemenuhan pakan ikan.penggunaan pakan alami ini memang tidak mengeluarkan biaya yang banyak, namun kurang efisien waktu karena akan memperlambat masa panen. Seharusnya pakan alami ini dibarengi dengan pakan buatan seperti pelet ikan sehingga masa panen lebih cepat karena kebutuhan gizi ikan dapat terpenuhi. Hasil dari budidaya ekstensif ini hanya untuk memenuhi pasar local saja tidak untuk pasar luar negeri. Karena kualitas dari budidaya ekstensif ini kurang maksimal dan sulit untuk diterima dipasar luar negeri