WpMag

Selasa, 29 Maret 2011

Konsumen Nikmati Stabilitas Harga Beras

Penulis: Doddy Wisnu Pribadi | Editor: Benny N Joewono
Selasa, 29 Maret 2011 | 22:07 WIB
 
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA ILustrasi



BLITAR, KOMPAS.com - Harga beras pada sentra produksi beras di Kabupaten Blitar dan Malang cenderung stabil pada harga Rp 7.500 per kg untuk beras yang disebut kwalitas rendah dan Rp 7.800 per kg kwalitas bagus.
Konsumen yang belanja beras dalam ukuran cukup besar untuk dijual lagi, yakni pedagang makanan di warung makan, mengaku harga beras tidak banyak berubah sejak akhir tahun 2010 lalu, hingga saat ini tibanya masa panen pertama dan awal tanaman beras kedua tahun 2011 ini.
Bu Rubiyatun (50), penduduk Desa Mronj o, Kecamatan Selorejo, Selasa (29/3), yang berdagang warung gule mengungkapkan, beras di kecamatan perbatasan Malang Blitar ini tetap diperoleh dari pasar, bukan dari simpanan panen petani setempat. "Tiyang tani mriki gabahe disade (orang tani disini gabah hasil panenan berasnya dijual)," katanya.
Artinya, wilayah produksi beras di lembah Sungai Brantas di Kabupaten Malang seperti Kecamatan Kepanjen h ingga Sumberpucung, lalu Kecamatan Selopuro dan Kesamben di Kabupaten Blitar ini, cukup produktif dan komersial sehingga mampu menjual hasil panennya ke pasar.
Petani dengan ketahanan ekonomi lebih rentan cenderung menyimpan hasil panennya, unt uk dikonsumsi sendiri. Jika gabah atau beras dijual, artinya pula, petani mampu membeli beras di pasar yang telah dipoles sebagai komoditas. Warga mengenal hanya dua jenis beras, kwalitas bagus dan rendah.
Menurut Ny Fatonah, di Sumberpucung yang ditemui sedang menjemur beras, warga umumnya menggunakan jasa penyosohan beras keliling untuk bisa menjual gabah dalam bentuk beras, demi memperoleh harga dan nilai tambah lebih baik. "Harga jual beras bisa menyamai harga beras di pasar, diatas Rp 7.000 per kg, apalagi jika memiliki jumlah beras hingga ratusan kilogram," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar