WpMag

Rabu, 12 Desember 2012

RENUNGAN IMAJINER



RENUNGAN IMAJINER


sumber : http://kpu.tarakankota.go.id/galerifoto.php?op=tabel&mmenu=PILEG


Gegap gempita PEMIRA telah didepan kita. Di kampus biru akan segera diadakan pemilihan presiden BEM KM. lucu juga sih namanya Presiden. Ternyata di NKRI ini ada banyak presiden, tidak hanya RI 1 yang duduk di istana Negara, namun di Kampus biru pun ada presiden. Huidih Pak SBY, engkau dapet saingan…. “ enggak cuman bercanda”

Telusur punya telusur setiap saya berselancar di dunia maya alias FB akhir-akhir ini di penuhi dengan kampanye para calon Presma (Presiden Mahasiswa). Ada yang inilah ada yang itulah.  Ada juga sih calon ketua Senat, wah apa lagi itu. Banyak sekali memenuhi dinding FB ku. Tidak hanya disitu, di papan pengumuman kampus juga tak jauh beda, telah terpenuhi oleh wajah murah senyum para calon-calon yang akan bertarung di PEMIRA  ini.
Beberapa waktu lalu aku sempat terusik melihat visi dari salah satu calon PresMa. Ini saya kutipkan isi salah satu poin visi dan misi yang menggelitik itu:
di Internal : 1. Kampus Tanpa Rokok. #Untuk kampus biru
-       Tidak, tidak. kami bukan memusuhi perokok. silakan, itu pilihan.#Untukkampus biru
-       yang kami musuhi adalah Korporasi Rokok yang lebih banyak merugikannya daripada manfaatnya. #Untukkampus biru
-       dan kami akan maju ke rektorat, agar SK pelarangan citra rokok di kampus biru segera diterbitkan.. #Untukkampus biru
-       inget ya,silakan Merokok.justru kmi harus berterimakasih kepada perokok. rela merusak dirinya demi menyumbang uang utk Negara.. :) #Untuk kampus biru
-       Silakan merokok, dan izinkan juga kami mendoakan rekan2 perokok berhenti merokok.. boleh kan? 

Waktu membaca pertama kali point tersebut, saya sudah kaget “ Kampus tanpa rokok”. Waduh jangan-jangan nanti di situ gak boleh merokok sama sekali. Memangnya ini kampus ruangan ber AC. Eh ternyata saya hanya terkecoh kata-katanya. Dalam penjelasannya di sebutkan bahwa yang dimusuhi adalah pelarangan “Citra Rokok di Kampus Biru”. Syukurlah bagi kita-kita yang mungkin perokok aktif . hehehe

Namun hati kecilku masih tergelitik untuk mengurainya. Berarti nanti setiap kegiatan gak boleh ya di sponsori oleh perusahaan rokok. Kalau begitu, di SMA ku dulu sudah lama larangan itu di terbitkan. Namun kalau di kampus biru aku belum tahu. Maklum saya kan mahasiswa kupu-kupu. Terus bagaimana dengan banyaknya beasiswa dari perusahaan rokok. Sudahlah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa banyak beasiswa yang di berikan oleh perusahaan rokok, dan nominalnya terbilang besar. Contohnya, PT Sampoerna, Djarum, Gudang Garam, dll telah memberikan beasiswa bagi para mahasiswa. Apakah nanti juga akan dilarang ya jika salah satu CapresMa itu menjadi PresMa. *masih menerang ke awan dan memikirkan tak ada jawaban*

Ada lagi sih yang agak lucu. Ketika saya melintasi salah satu jalanan di kampus di situ terpampang foto para calon Presma dan senat atau entah apalah. Partai apa aku gak peduli. Namun lagi-lagi ada yang menggelitiku, disitu calon-calonnya yang cewek pada pakek kerudung. “jangan-jangan ini dari pondok pesantren semua ya”. Lucu sih, dalam satu partai ceweknya makek kerudung. Akhirnya aku merenung dan mencoba untuk menerawang kedepan. Dan berimajinasi, “jangan-jangan nanti kalau mereka terpilih akan menerapkan Hukum Islam, dan mereka akan membersihkan setiap tindakan yang tidak sesuai dengan hukum islam. Aku terus berimajinasi melewati labirin-labirin yang sempit mengusik hati yang kadang memang seering terusik. Dan mereka menerapkan hokum islam, nentang segala bentuk riba. Matilah kita yang mendapatkan beasiswa dari Bank konvensional. Kita makan uang riba. Dan beasiswa kita di tarik. Kita hanya terbengong. PAH…POH….  

Akhirnya jingga pun terlihat di ujung barat langit. Memendarkan pesona keindahannya. Aku terbangun dari imajinasi yang mengusik hati.

“ini hanya imajinasi dari mahasiswa yang tak mengerti mengenai politik, dan antek-anteknya" :D

Senin, 10 Desember 2012

SRI GETUK


SRI GETUK


Listrik padam….
Apa yang dapat kita lakukan ketika listrik padam. Barang kali kita akan menghujam pemerintah, memaki-makinya dengan sumpah serapah. Kenapa listrik mati, kan kita sudah bayar pajak, kenapa listrik mati, kan kita sudah memenuhi kewajiban. Dan PLN pun akan tersenyum dan menjawab, “Maaf, ada perbaikan di gardu induk, atau maaf ini untuk penghematan”. Ya, sudahlah kalau itu jawabannya. Kita hanya dapat pasrah, dan beberapa waktu tidak bisa menikmati kemajuan teknologi.
Dan, ketika beberapa waktu lalu listrik pun padam. Di kontrakan hanya ada begundal-begundal yang kehilangan setengah nyawanya. Aku yang dari pulang dari kampus dari memberi makan para “pemalas-pemalas” yaitu sidat itu melihat tingkah laku begundal itu ingin rasanya aku tertawa terbahak-bahak.
“Cung, kamu kenapa?”
“mati lampu cung, koyok wong edan”
“Dolan wae lek no”
“Neng Srigetuk piye Cung?”
“Siap Cung”
“Hubungi Ibnu Komar Cung”
Dan tak berapa lama kami para manusia-manusia suwung telah berada di jalan Wonosari untuk meluncur ke Air Terjun Srigetuk yang katanya indah itu. Perjalanan ke Sri getuk cukup menarik apalagi pemandangan disekitar jalan wonosari yang indah itu. Ingin aku berhenti dan menikmati Susana bukit-bukit yang menawarkan pesona keindahan itu. Dan tak lupa ditengah perjalanan aku mengabadikan setiap moment yang ada. Ini lo Cung, gaya rider kawakan Plat AG.

Eh ternyata, dan ternyata cukup terlampiaskan hasrat untuk menikmati keindahan air terjun Srigetuk. Sampai disana  kerumunan manusia mencoba menikmati akhir pecan di daerah pedesaan. Aku sudah menyangka mereka adalah kaum bourjuis atupun sekalipun marheins yang mencoba menikmati akhir pecan di tengah system kapitalis yang menekan kehidupan mereka. Loh, gok nyambung ya Cung. Maklum, kadung sudah terlanjur di dekte Sistem kapitalis, hingga selalu inget mau nulis apa ujung-ujung nya kapitalis. Hehehe
Kami tak pernah kesini, dan melihat pemandangan bukut-bukit dipadu pesawahan yang disitu ditanami padi mengingatkanku pada rumah. Maklum anak petani, kalau melihat padi yah ingat rumah. Hehehe. Kerumunan orang antri di pinggir sungai untuk menyebrang kea air terjun sri getuk. Kami pun juga ikut-ikutan untuk antri. Ternyata tiketnya 10 ribu, untuk dua kali perjalanan alias pulang pergi. Eh salah pergi pulang. Hehehe.

Kami pun tak ketinggalan untuk mengabadikan moment ini, dan tak lupan moment yang tak penting pun juga harus diabadikan agar selalu ingat kejadian yang gak mutu itu. Sampai di air terjun aku lihat puluhan orang tengah mandi di bawah air terjun. Ada yang berada tepat dibawah percikan air yang jatuh sekitar 20 meter itu. Kepalanya terbentur-bentur oleh air. Dalam hatiku, memangnya dirumah gak ada air, lantas kau mandi disini. Ngapain jauh-jauh, la wong di pom bensin aja sudah ada air dan kamar mandi. Hehehe.

    
Maklum, kamipun akhirnya dijerat oleh keindahan air terjun, dan kita pun tak tahan. Tak tahan untuk mandi dan menikmati sensasi air yang jatuh dari atas itu. Dengan buka kaos dan langsung jebur aku dapat menikmati dinginnya air di daerah pegunungan. Sekali lagi, setiap moment indah harus diabadikan agar suatu hari nanti semua itu menjadi kenangan dan sejarah yang mungkin membangkitkan semangat hidup kita….
  

Kamis, 06 Desember 2012

SINCHI



SINCHI

sumber : http://ctcheery87.blogspot.com/2012_08_01_archive.html

Kadang aku tertawa sendiri ditengah gelapanya malam yang menyambut dengan pelan. Ia berjalan di mengiringi setiap alunan persahabatan kita. Ia mengalir mengantarkan kita pada suatu masa yaitu malam. Disitulah malam selalu datang dan persahabatan kita dimulai. Pertama dulu mengenalmu seorang yang sangat aku harapkan. Dan suatu saat nanti aku bisa merungkuh dan menyatukan persahabatan ini. Namun lambat laun, ada sisi unik yang terkandung dalam dirimu. Aku melihat, aku merasakan, dan aku tetap merasakan. Engkau sahabat yang unik dan ingin aku tetap menjadi sahabatmu. Persahabatan ini sangatlah berarti bagiku.
Andaikan aku boleh memberikan satu nama, ingin aku memanggilmu Sinchi. Tapi itupun jika kau membolehkanku. Ah, aku tak boleh berandai-andai. Mengenai kata itu, sudahlah suatu saat aku akan menceritakannya.

“Hrrrhhrrrr” lagi-lagi Hp ku berdering, langsung aku sabetkan tangan ini untuk megambil Hp kesayanganku. Hp yang telah bertahun-tahun menemaniku, baik ketika hujan ataupun terik mentari disiang. Walaupun bentuknya sudah tak layak, namun inilah penyambung persahabatanku.

“Dingin ya Yas” Sms yang cukup singkat. Aku harus membalas dengan kata apa. Masak aku harus membalasnya dengan satu kata “Iya” kan gak enak banget. Selalu ia muncul dengan kata-kata tak terduga. Walaupun udara di mala mini tidak begitu dingin, ia menanyakan padaku mengenai mala mini. Dalam tulisannya pun ia tak mencamtuman tanda Tanya atau titik. Bingung kan.

“iya, seperti Es di kutub utara, eh salah di ekuator. Hehehe” balasku dalam Sms itu.
Semakin malam, perbincangan dalam SMS ini semakin menjadi. Tapi bukan menjurus, malah semakin menjadi-jadi rancunya. Berbicara mengenai inilah, itulah, pokoknya semua. Dari situlah aku mulai mengenal dia. Orang unik yang pernah aku kenal.

“Yas,” ia memanggilku dengan ‘Yas’. Tahu nggak apa maksudnya?. Padahal namuku bukan Yas. Ia menybut bahwa aku seperti Clarias, yah semacam ikan lele lah. Ikan yang makan di malam hari itu. Dikiraan aku binatang malam. Bukan, yang bener aku manusia malam. Tapi tak mengapalah.

“kenapa?” balasku

Perbincangan dalam setiap ketikan SMS itu terhenti ketika malam semakin larut dn ia entah menghilang kemana. Aku tak tahu keberadaannya. Biarlah ia terbang dengan malamnya dan aku akan terbang dengan malamku. Menuliskan setiap kisah persahabatan kita. kisah yang unik dan lucu.
***
“He, akhirnya kita ketemu juga” sapanya di kantin kampus yang tak begitu ramai itu.

“iya, bagaimana kabarnya? Tanyaku karena gak ada terbelesit pertanyaan

“baik kok Yas, hehe” sembari ia terkekeh kecil

“Eit kamu disini panggil Yas, nanti kalau semua mahasiswa tau, matilah aku. Itu kan panggilan dalam dunia kita, ‘dunia lain” kita berdua pun tertawa tak tertahankan di kantin itu. Hingga Mbak Sri dan punggawanya memandangi kami. Apalah peduli, bagiku. Sudahlah pikirin para pembelimu yang sudah kelaparan.
Ia pun menjulurkan jari telunjuknya di depanku. Aku tak mau kalah, jar telunjuk itulah tali perhabatan kita. kita satukan dan disitulah persahbatan itu mulai tergali dan terjalin untuk selamanya.

“kamu jadi nonton?” tanyanya padaku mendahului pertanyaanku yang juga sama.

“em, kayaknya enggak deh. Ada beberapa tugas yang harus diselesain entar malem”

“padahal bagus lo” tegasnya lagi

“emangnya kamu sudah nonton, Kun “ tanyaku padanya

“belum,” jawabnya sambil tertawa kecil

Di meja itulah kami melepaskan penat siang yang sedari tadi menarik kami. Terik matahari seakan menghantam, memukuli kami dari atas sana. Tiupan angin yang melewati dedauanan ta mampu mengobati panasnya siang ini. Namun pertemuan dengan Kun telah membawa angin segar.

“kau panggil aku Yas, sekarang disiang ini biarkan mentari menyinari dia akan jadi saksi bahwa namamu akan aku ganti”

“enggak, nggak mau” pintanya padaku

“sudah, pokoknya harus mau. Kau aja mengganti namaku, tanpa harus memaksaku. Sekarang giliranmu”

“coba kamu mau beri nama aku apa?”

“Sinchi”

“apa artinya, kayaknya lucu juga”

“Suatu saat aku akan ceritakan mengenai nama itu. Tapi kamu harus janji” sembari jari telunjuk kita bersatu diatas meja dan para makanan yang telah siap dihidang…….

"Sinchi dan Clarias" hahaha ......(bersambung)

Selasa, 04 Desember 2012

SABAR


 SABAR


Kadang kita harus banyak-banyak bersabar menghadapi setiap masalah di depan kita. Kita sering mengatakan dan bahkan aku dulu mengatakan bahwa kesabaran itu ada batasnya. Ternyata asumsiku itu keliru besar, sabar itu ternyata tidak ada batasnya. Hanya kita saja yang membatasinya. Kenapa kita membatasinya?. Itulah manusia, merasa tak kuat menghadapi permasalahan yang merintanginya.

Barag kali dengan sabar itu kita bisa lebih menata hati kita. Dengan sabar itu pula kita dapat membersihkan hati kita. Dengan sabar pula kita bisa menyikapi setiap orang dan permasalahan disekitar kita. Sabar jugalah yang dapat mengantarkan kita lebih dekat dengan Nya.

Kita harus sabar dengan segala hal, segala bentuk dan segala apa yang kita hadapi. Sabar dalam menghadapi masalah maupun sabar dalam taat. Dengan begitu kita lambat laun dapat menaiki setiap maqom hati kita.


JANGANLAH KERANA KELAMBATAN MASA PEMBERIAN TUHAN KEPADA KAMU,
PADAHAL KAMU TELAH BERSUNGGUH-SUNGGUH BERDOA, MEMBUAT KAMU
BERPUTUS ASA, SEBAB ALLAH MENJAMIN UNTUK MENERIMA SEMUA DOA,
MENURUT APA YANG DIPILIH-NYA UNTUK KAMU, TIDAK MENURUT KEHENDAK
KAMU, DAN PADA WAKTU YANG DITENTUKAN-NYA, TIDAK PADA WAKTU YANG
KAMU TENTUKAN.

Diatas saya cuplikkan hikmah ke 6 dari kitab Al Hikam karya Ibn ‘Atha’illah yang mungkin kita sering mengalaminya. Kita sering tidak sabar dalam segala bentuk, bahkan dalam ketaatan sekalipun. Doa yang sering kita panjatkan belum dikabulkan Tuhan, dan kita merasa tidak sabar. Padahal jika kita menyadarinya bahwa Tuhan lebih tahu mengenai diri kita. maka Tuhan memilihkan waktu yang tepat untuk mengabulkan setiap doa-doa kita.

Mungkin Tuhan ingin mengajak kita untuk lebih dekat dengan Nya dengan cara sabar itu. Maka kita sering kali ketika dalam keadaan terhimpit, kita meminta pertolongan pada Tuhan. Dan disitulah kita merasa Tuhan terasa di samping kita. Maka lamanya cobaan ataupun keterkabulan doa itu sebenarnya Tuhan ingin mengajak kita untuk lebih dekat dengan Nya.

Mari belajar sabar... :D

Sabtu, 01 Desember 2012

MASIH


MASIH


Mungkin aku harus memejamkan mata sejenak. Meninggalkan, melepaskan semua permasalahan yang ada. Inilah manusia dan hiruk pikuk permasalahannya. Namun, inilah petualangan yang mengasikkan dan kadang kala menjengkelkan. Biarkan ini semua berjalan, persahabatan yang belum begitu lama ini berjalan biasa-biasa saja. Aku akan berusaha tidak menyesalinya. Mencoba memahami setiap sahabat yang ada disekitar kita. Memahami dari setiap tingkah polahnya. Mencoba sabar walau, sering dikianati. Itulah manusia dengan segala keunikannya.

Aku berjalan, dalm puing-puing yang berserakan. Memandang kedepan dengan penuh harapan. Dan aku menemukan, namun itu hanyalah sebuah ilusi saja. Biarkan, dan jangan menoleh kekiri kanan, tetap focus pada masa depan.

Aku hanyalah manusia biasa. Emosiku naik turun tak karuan. Aku bukanlah para sufi yang dapat mengendalikan nafsunya. Menundukkan dalam keindahan cinta pada Nya. Aku hanyalah manusia biasa, yang mencoba berjalan meski tertatih-tatih. Sahabatku, dengarkan aku. Aku bukanlah sufi yang tak marah meski kau hantam, yang tetap tersenyum meski kau kianati dan kau ingkari. Aku bukan siapa-siapa, hanya ingin berjalan di ruang-ruang sunyi  untuk mencari mimpiku…

Dalam gelap malam…
Aku melihat cahya turun…
Dibarengi gerimis pelan….
Aku melihat pendarannya…
Masuk dalam sela-sela dedaunan…
Aku menyaksikan cahyanya…
Masuk dalam sela-sela ranting pepohonan…
Aku masih menyaksikannya…
Keunikan manusia dan tingkah lakunya…
Aku masih merasakannya…
Sakit dan indahnya persahabatan…
Aku masih ingin menyelaminya…
Meski perih meradang…
Aku masih memerlukannya…
Meski tak kuat menahan…
Aku masih menikmatinya…
Meski sakit tak kepalang…
Aku masih bertahan darinya….
Meski dihantam dan diombang-ambingkan…
Aku masih…..
Masih…
Masih….
Menyaksikannya…..

Kamis, 29 November 2012

BERJALAN


BERJALAN


Ia berjalan pelan dibawah deretan pohon mahoni yang cukup rindang. Pohon-pohon yang berbaris dipinggir jalan itu menjadi atap jalanan dari terik mentari yang tak bersahabat. Sesekali suara burung prenjak menyambar-nyambar di sela-sela ranting pohon. Ia menyaksikannya, burung itu melompat-lompat kesana kemari dengang lentingan kakinya yang lentur. Ia masih menyaksikannya, dan tak lama kemudian seekor burung yang lain datang dengan mingibas-ngibaskan sayapnya. Ia tebarkan pesona keindahan sayap yang diberikan oleh Tuhan pada temannya. Sungguh betapa rapi dan sempurnanya sayap itu diciptakan.

Akhirnya ia urungkan perjalanannya demi sebuah moment yang jarang di temui. Ia bersihkan tempat duduk yang berada tepat di bawah segerombolan pohon mahoni itu. Dedaunan yang jatuh tak ia hiraukan, rintihan ranting pohon yang berderit pun tak dianggapnya. Celoteh burung dan kibasan sayapnya yang indah lah yang mengikatnya untuk tak berpaling.

Hp nya pun bergetar, menandakan kalau ada pesan yang masuk. Walaupun ia merasakan getarannya, tak di hiraukan. Suara nyanyian dari Hp pun juga begitu, tak menyurutkan rasa penasarannya pada dua ekor burung prenjak.

Moment yang ia saksikan itu tak berlangsung lama dan telah selesai. Ia buka Hpnya dan melihat pesan dari siapa. Ia terkaget, dan alangkah menyesalnya. Mendung menggerayut di kelopak matanya, sebentar lagi hujan air mata akan turun. Mukanya sembab, betapa penyesalan tak terkira. Hanya karena moment yang sebentar dan menurutnya indah itu telah memalingkan tujuan awalnya.

Intinya, kita kadang memiliki tujuan yang sangat-sangat jelas. Dan ketika berjalan menuju tujuan itu kita dihadapkan pada sebuah kejadian-kejadian yang membelokkan tujuan kita. Kita di giurkan dengan fantasi dan kesementaraan. Benar sekali kata seorang Ulama bahwa “Istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah”. Untuk tetap dalam misi dan visi kita itu sangat berat dan membutuhkan pengorbanan….. :D 

Senin, 26 November 2012

SAHABAT SEJATI


SAHABAT SEJATI


Saudaraku dengarkanlah celoteh dari sudut-sudut desa. Celoteh sumbang yang kadang tak dihiraukan. Suara yang bergema ini tak mampu untuk menjelma menggugah jiwa-jiwa yang dahaga. Dahaga akan sebuah kedamaian jiwa. Keterasingan, kesendirian, menjadi teman dalam setiap langkah ini. Obor yang menyala tak mampu menerangi jalan yang kadang berliku tajam. Turun naik tak beraturan hingga kita dikoyak olehnya.

Saudaraku, sejenak aku ingin mengajak engkau untuk menundukkan kepala. Membiarkan udara masuk di dada yang akan diikat oleh darah kita. Kita biarkan darah mengalir dengan sendirinya, dan kita lepas untuk terbang bebas diatas sana.

Saudaraku, sahabat sejati itu dimana. Aku mencari di sudut-sudut gang, di belantaran perkotaan, dipedalaman pedesaan pun tak ada. Ia kemana? Di ujung jalan, di gedung-gedung pencakar langit, di bawah tanah pun tak ada. Apakah ia memang tidak ada?. Kembali, aku menunduk, menghirup nafas dalam-dalam. Apakah sahabat itu dapat  aku temukan.???

Saudaraku, sahabat sejati itu apakah seperti burung piaraan yang selalu memberi kedamaian disaat susah ataupun senang. Atau sahabat sejati itu seperti burung liar yang berkicau didepan rumah, dan kemudian pergi entah kemana. Atau sekali lagi memang ia tidak dilahirkan didunia ini.

Saudaraku, sahabat sejati itu dimana?. Mungkin kita harus merefleksikan diri kita. Membangun jiwa kita. Melepaskan setiap ego yang ada didalam diri kita. Membuang kedengkian dan kebencian kita. Kita seharusnya mencuci baju kita, baju rohani kita. Kita harus membersihkan hati kita, hati nurani yang bersemayam dalam diri kita. Biarkan hati kita seperti cermin yang nantinya akan memantulkan setiap yang kita tampilkan.

Saudaraku, dengan membuka hati kita, membersihkan setiap yang ada didalamnya mungkin akan membawa kita pada kedamaian. Dan mungkin kita lah sahabat sejati yang selalu memberi ketenangan, kedamaian di setiap orang yang berada di sekitar kita. Dan sahabat sejati itu ada pada diri kita…diri kita….diri kita……

Rabu, 21 November 2012

REVIEW INTERVENSI PEMERINTAH DALAM PENENTUAN HARGA PRODUK PERTANIAN


REVIEW INTERVENSI PEMERINTAH DALAM PENENTUAN HARGA PRODUK PERTANIAN

Produksi pertanian Amerika yang cukup tinggi akan menjadi suatu kekuatan besar dalam pembangunan perekonomian masyarakat. Di Negara manapun, pertanian adalah salah satu mesin penggerak perekonomian. Hal ini dikarenakan sector pertanian sangat penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Sector pertanian merupakan kebutuhan primer yang di butuhkan oleh masyarakat. Beberapa produk pertanian Amerika meliputi domba, tembakau, gandum, dll. Seperti contoh, gandum yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Amerika. Hal ini gandum merupakan salah satu penyuplai karbohidrat untuk tubuh. Maka tidak heran jika pemerintah Amerika sangat serius dalam menangani produk pertanian.
Peran pemerintah Amerika  dalam sektor pertanian tidak dapat dilepaskan. Tujuan pemerintah tersebut seperti pengendalian harga produk pertanian. Produk pertanian yang sangat penting jika tidak dilakukan pengendaliaan harga oleh pemerintah akan sangat berbahaya terhadap perekonomian Amerika. Hal ini karena produk pertanian sangat penting bagi masyarakat Amerika. Contoh pengendalian harga oleh pemerintah adalah jika penawaran produk pertanian tinggi sedangkan permintaan rendah maka akan mengakibatkan turunnya harga produk pertanian di pasaran. Maka peran pemerintah disini adalah dengan melakukan tindakan preventif dengan membeli produk pertanian dari maasyarakat. Harapannya dengan begitu petani tidak dirugikan karena penurunan harga. Pemerintah akan membeli produk petani dengan harga wajar sesuai dengan aturan yang berlaku. Sedangkan jika terjadi kelangkaan barang di pasaran sehingga harga barang naik tajam maka pemerintah akan segera turun untuk menanggulanginya. Harga barang yang naik tinggi ini akan berdampak pada perekonomian masyarakat sehingga sulit untuk mendapatkan barang. Pemerintah disini akan segera mengeluarkan barang-barang yang telah di beli dari petani ketika harga turun. Maka disini harga produk pertanian di pasaran akan tetap stabil.
Peran pemerintah dalam pengendalian harga pertanian ini juga berkaitan dengan impor. Jika produksi produk pertanian dari petani tidak mencukupi sedangkan pemerintah tidak memiliki simpanan barang untuk mengendalikan harga maka tidak ada pilihan lain kecuali untuk melakukan impor. Hal inilah yang akan menjadi dilema di pemerintah itu sendiri maupun di masyarakat. Ketergantungan impor barang khususnya sektor pertanian akan sangat berbahaya terhadap roda perekonomian masyarakat. Jika ketergantungan impor ini terjadi, sedangkan Negara pengekspor tidak dapat memenuhi kebutuhan Negara nya sendiri maka akan terjadi kelangkaan barang. Tidak hanya itu, suatua saat Negara pengekspor tersebut dapat melakukan embargo barang sehingga, Negara Amerika sendiri yang akan rugi.
Maka tidak ada jalan lain untuk mengendalikan harga produk pertanian selain dengan adanya peran pemerintah. Sistem perekonomian Negara yang neo liberal ataupun liberal pun akan sangat berbahaya jika tidak ada peran aktif untuk mengontrol dari pemerintah. Sehingga dalam suatu sistem ekonomi suatu Negara harus ada peran aktif pemerintah untuk mengontrol kegiatan ekonomi tersebut.

Sabtu, 10 November 2012

MENGENANG KEBERSAMAAN KITA


 MENGENANG KEBERSAMAAN KITA


Masa di SMA, masa indah penuh kenangan. Banyak mengatakan bahwa masa-masa indah adalah ketika kita duduk dibangku sekolah khususnya SMA. Aku pun akan mengamini itu semua. Seperti yang dikatakan oleh Crise dalam lagunya “kisah kasih di sekolah”

“masa-masa paling indah…masa-masa di sekolah”

Sungguh betapa banyak kenangan-kenangan indah di saat itu. Betapa banyak mozaik-mozaik yang berserakan dan suatu saat akan menjadi sebuah alunan kenangan indah yang takkan terlupakan. Perjalanan kisah disekolah, susah senang, gembira bahagia selalu hadir silih berganti dimasa itu. Terlambat dating sekolah adalah suatu kejadian yang tak terlupakan, ketika dimarahi oleh guru dan sdisuruh untuk mengintari sekolah akrena dating terlambat adalah hal wajar yang harus diterima. Itu semua sebagai kenangan.

Masa-masa bersama telah kita lalui sahabat. Kebersamaan kita ketika di pantai pasir putih selalu membekas pada diri kita. Ingatkah kita ketika kita bermain air di pantai itu, dan kita bersenda gurau. Kita tertawa tak memperdulikan identitas kita. Kita lepaskan semua penat yang ada dan kita menemukan apa yang dinamakan kebahagian tak terkira. Seperti inilah masa itu, aku ajak kalian untuk sedikit kembali menengok kebelakang mengenang persahabatan kita. Semoga foto ini menggugah kita mengenai kenangan yang tak terlupakan itu.

Kita terus berjalan menerjang menembus setiap aral yang merintang. Kita terus melaju dalam jalan yang tak lapang, dan kita di punghujung kebersamaan itu. Kita telah berada pada titik tertinggi dan akan lepas landas seiring asa didepan mata. Adakalanya kita ingin bermimpi menjadi cendekiawan, kita bermimpi menjadi petinggi, kita bermimpi mejadi wirausahawan dan itulah mimpi kita. Kita disini di SMA tercinta ini telah banyak menggoreskan tinta persahabatan yang tak ternilai harganya.

Kebersamaan kita pun harus berakhir dalam ruang yang sama ini. Dan kita harus menjejaki mimpi kita yang ada didepan mata. Ingatkah kawan kebersamaan kita diakhir penghujung itu. Kita habiskan disuatu tempat, kita abadikan moment itu dalam satu bingkaian kamera. Kita satukan keberagaman kita, kita jadikan setiap foto itu sebagi perekam jejak kita.

Pada akhirnya, mimpi-mimpi itu akan kah menjadi sebuah kenyataan atau akan di pindah oleh Tuhan untuk ditempatkan pada mimpi yang lain. Kita hanya dapat berusaha, dan Tuhan adalah yang menentukannya. Kita hanya dapat berjalan dan Tuhan yang akan menerangi jalan kita.

Kawan, aku ingin mengajak engkau semua. Sejenak lepaskan semua beban yang ada. Tanggalkan identitas kita, almamater kita, dan entah apalah itu. Mari kita, menatap kebelakang untuk mengenang kebersamaan kita. Dan aku sangat berharap, suatu saat nanti kita akan dapat bersama-sama dalam ruang dan waktu yang berbeda dalam mimpi yang berada dalam genggaman kita.

Yogyakarta, 10 November 2012

Senin, 05 November 2012

BAGI-BAGI JURNAL INTERNASIONAL SECARA GRATIS

BAGI-BAGI JURNAL INTERNASIONAL SECARA GRATIS


Bagi teman-teman yang sudah semester akhir pastilah sibuk untuk mencari pustaka baik itu untuk seminar, KL, laporan praktikum, atau bahkan skripsi. kita meski bolak-balik ke perpus untuk mencari pustaka yang tepat. Kita mungkin sering kesana kemari, bertanya pada petugas perpus untuk mencarikan pustaka yang dimaksud. Selain pustaka dari buku, sekarang lebih banyak mahasiswa yang mencari pustaka dari Jurnal.

Jurnal adalah hasil penelitian ilmiah yang disajikan dalam sebuah laporan yang lebih singkat. Mengenai definisi itu, maka mahasiswa lebih menyukainya untuk dijadikan rujukan. Banyak jurnal baik itu nasional maupun internasional yang dapat diakses dari internet. Jurnal nasional seperti jurnal akuakultur sedangkan jurnal internasional seperti Aquaculture, Aquaculture Engenering, dll. Jurnal internasional dapat diakses dari internet, namun sharus bayar. Jurnal-jurnal tersebut bisa didapatkan di website Elsavier.com . Maka dari itu, banyak mahasiswa yang bingung untuk mendapatkan jurnal internasional.

Maka dari itu untuk menyebarkan ilmu seluas-luasnya kepada semua orang, saya ingin membagikan berbagai jurnal nasional maupun internasional mengenai perikanan baik itu dari jurnal Aquaculture, Aquaculture enggenering, FAO. Jurnal-jurnal tersebut yang telah aku dapatkan gratis dari akses di kampus berisi mengenai budidaya perikanan, rekayasa akuakultur, penyakit ikan, kualitas air, dan yang terbaru mengenai bioflok.

Saya menawarkan kepada anda untuk mendapatkannya secara cuma-cuma dengan cara mengirimkan email pada saya bisa melalui : robinkalituri@gmail.com / robinkalituri@yahoo.co.id
terimakasih salam perjuangan untuk mahasiswa akhir

PENERAPAN TEKNOLOGI BIOFLOC DALAM KEGIATAN BUDIDAYA INTENSIF RAMAH LINGKUNGAN



PENERAPAN TEKNOLOGI BIOFLOC DALAM KEGIATAN BUDIDAYA INTENSIF RAMAH LINGKUNGAN

A.    Latar Belakang
Menurut  The State of Fisheries and Aquaculture 2008, FAO melaporkan bahwasanya kegiatan Aquaculture dunia meningkat dari tahun 2002-2006. Kontribusi kegiatan budidaya sekitar 46 % dari produksi total perikanan dunia. Fenomena lain menunjukkan kegiatan penangkapan mulai menurun dari waktu kewaktu. Produksi ikan tangkap mulai menurun dikarenakan beberapa faktor diantarannya sumber daya ikan yang mulai sedikit dan adanya over fishing diberbagai perairan dunia. Di Indonesia sendiri kegiatan budidaya mulai mengalai peningkatan yang cukup signifikan.
Kegiatan budidaya khususnya di Indonesia terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat. Maka dari itu, penerapan sistem budidaya intensif dan ramah lingkungan sangat diperlukan guna meningkatkan produksi.  Permasalahan utama dalam akuakultur sistem intensif telah menarik perhatian tidak hanya para pelaku kegiatan akuakultur tetapi juga para stakeholder lainnya seperti para pemerhati lingkungan (Allsopp et al., 2008). Lebih jauh lagi, penerapan best aquaculture practices dalam sertifikasi produk akuakultur yang diekspor, mensyaratkan praktek akuakultur yang ramah lingkungan. Sehingga perkembangan teknologi akuakultur saat ini difokuskan pada pemecahan masalah tersebut di atas. Menurut Anonim (2012) Biofloc adalah pemanfaatan bakteri pembentuk flok (flocs forming bacteria) untuk pengolahan limbah. Investigasi pertama terhadap penerapan Biofloc/activated sludge adalah sejak tahun 1941 pada pengolahan air limbah di Amerika, untuk mensubtitusi penggunaan plankton pada tahap treatment biologi yang dinilai lamban dalam uptake nutrien dan oksidasi nitrogen (ammonia, nitrit ) serta ketidakstabilannya dalam proses. Perkembangan yang sama terjadi pada industri akuakultur, penerapan BFT ( Bio Flock Technology ) mulai digunakan menggantikan sistem RAS ( Recirculating Aquaculture System ) yang menggunakan pengenceran air yang banyak untuk pengenceran plankton.

B.     Tujuan
1.      Mengetahui penerapan teknologi biofloc untuk budidaya intensif yang ramah lingkungan
2.      Mengetahui penerapan budiya dengan sistem bifloc untuk meningkatkan produksi dan memperbaiki kualitas air.
C.     Manfaat
Manfaat dari seminar ini adalah agar dapat mengetahui bagaimana penerapan system budidaya ikan dengan teknik biofloc yang ramah lingkungan
D.    Metodologi
Metode yang digunakan dalam seminar ini dengan menggunakan metode tinjauan pustaka. Dengan cara mencari jurnal-jurnal, literatur, buku dan sebagainya.

II. PEMBAHASAN

A.      Nitrogen dalam sistem akuakultur
Nitrogen dalam sistem akuakultur terutama berasal dari pakan buatan yang biasanya mengandung protein dengan kisaran 13 - 60% (2 - 10% N) tergantung pada kebutuhan dan stadia organisme yang dikultur (Avnimeleeh & Ritvo, 2003; Gross & Boyd 2000; Stickney, 2005). Dari total protein yang masuk ke dalam sistem budidaya, sebagian akan dikonsumsi oleh organisme budidaya dan sisanya terbuang ke dalam air. Protein dalam pakan akan dicerna namun hanya 20 - 30% dari total nitrogen dalam pakan dimanfaatkan menjadi biomasa ikan (Brune et al., 2003). Katabolisme protein dalam tubuh organisme akuatik menghasilkan ammonia sebagai hasil akhir dan diekskresikan dalam bentuk ammonia (NH3) tidak terionisasi melalui insang (Ebeling et al., 2006; Hargreaves, 1998). Pada saat yang sama, bakteri memineralisasi nitrogen organik dalam pakan yang tidak termakan dan feses menjadi ammonia (Gross and Boyd, 2000).
B.       Teknologi Bioflok
Bioflok atau Flok merupakan istilah bahasa slang dari istilah bahasa baku “Activated Sludge” (“Lumpur Aktif”) yang diadopsi dari proses pengolahan biologis air limbah (biological wastewater treatment ). Investigasi pertama terhadap penerapan Biofloc/activated sludge adalah sejak tahun 1941 pada pengolahan air limbah di Amerika, untuk mensubtitusi penggunaan plankton pada tahap treatment biologi yang dinilai lamban dalam uptake nutrien dan oksidasi nitrogen (ammonia, nitrit ) serta ketidakstabilannya dalam proses. Perkembangan yang sama terjadi pada industri akuakultur, penerapan BFT ( Bio Floc Technology ) mulai digunakan menggantikan sistem RAS ( Recirculating Aquaculture System ) yang menggunakan pengenceran air yang banyak untuk pengenceran plankton. (Anonim, 2012)
Tidak semua bakteri dapat membentuk bioflocs dalam air, seperti dari genera Bacillus hanya dua spesies yang mampu membentuk bioflocs. Salah satu ciri khas bakteri pembentuk bioflocs adalah kemampuannya untuk mensintesa senyawa Poli hidroksi alkanoat ( PHA ), terutama yang spesifik seperti poli βhidroksi butirat. Senyawa ini diperlukan sebagai bahan polimer untuk pembentukan ikatan polimer antara substansi substansi pembentuk bioflocs.  Bioflocs terdiri atas partikel serat organik yang kaya akan selulosa, partikel anorganik berupa kristal garam kalsium karbonat hidrat, biopolymer (PHA), bakteri, protozoa, detritus (dead body cell), ragi, jamur dan zooplankton.

Bakteri yang mampu membentuk bioflocs diantaranya:
-       Zooglea ramigera
-        Escherichia intermedia
-        Paracolobacterium aerogenoids
-        Bacillus subtilis
-        Bacillus cereus
-        Flavobacterium
-        Pseudomonas alcaligenes
-        Sphaerotillus natans
-        Tetrad dan Tricoda
Berikut gambar bakteri yang dapat membentuk floc
                
Bacillus subtilis & cereus        Tetrad dan tricoda dalam bioflocs      Protozoa dan Zooplankton
dalam bioflocs                                                                                      dalam bioflocs                       

Teknologi bioflok merupakan salah satu alternatif baru dalam mengalasi masalah kualitas air dalam akuakultur yang diadaptasi dari teknik pcngolahan limbah domestik secara konvensional (Avnimelech, 2006; de Schryver et al., 2008). Prinsip utama yang diterapkan dalam teknologi ini adalah manajemen kualitas air yang didasarkan pada kemampuan bakteri heterotrof untuk memanfaatkan N organik dan anorganik yang terdapat di dalam air. Secara teoritis, pemanfaatan N oleh bakteri heterotrof dalam sistem akuakultur disajikan dalam reaksi kimia berikut (Ebeling et al., 2006):
NH4+ + 1.18C6H12O6 + HC03- +  2.06O2 C5H7O2N + 6.06H2O + 3.07CO2

Melihat persamaan tersebut maka secara teoritis untuk mengkonversi setiap gram N dalam bentuk ammonia, diperlukan 6,07 g karbon organik dalam bentuk karbohidrat, 0,86 karbon anorganik dalam bentuk alkalinitas dan 4,71 g oksigen terlarut. Dari persamaan ini juga diperoleh bahwa rasio C/N yang diperlukan oleh bakteri heterotrof adalah sekitar 6.

C.       Aplikasi teknologi bioflok dalam akuakultur

1.        Aplikasi
Kemampuan bioflok dalam mengontrol konsentrasi ammonia dalam sistem akuakultur secara teoritis maupun aplikasi telah terbukti sangat tinggi. Secara teoritis Ebeling et al. (2006) dan Mara (2004) menyatakan bahwa immobilisasi ammonia oleh bakteri heterotrof 40 kali lebih cepat daripada oleh bakteri nitrifikasi. Secara aplikasi de Schryver et al. (2009) menemukan bahwa bioflok yang ditumbuhkan dalam bioreaktor dapat mengkonversi N dengan konsentrasi 110 mg NH4/L hingga 98% dalam sehari.

2.        Pembentukan Biofloc
Pembibitan bioflocs skala kecil dilakukan secara in door, dalam wadah fermentasi tertentu baik dalam drum atau bak fiber. Ke dalam air bersih ( tawar atau asin ) ditambahkan pakan udang dengan konsentrasi 1% , berikut 1% nutrient bakteri yang berupa campuran buffer pH, osmoregulator berupa garam isotonik, vitamin B1, B6, B12 , hormon pembelahan sel dan precursor aktif yang merangsang bakteri untuk mengeluarkan secara intensif enzim, metabolit sekunder dan bakteriosin selama fermentasi berlangsung (nutrient Bacillus spp. 1strain®) serta bibit bakteri baik dari isolat lokal atau bakteri produk komersil berbasis Bacillus spp. yang pasti diketahui mengandung paling tidak bacillus subtilis, sebagai salah satu bakteri pembentuk bioflocs. Campuran diaerasi dan diaduk selama 2448 jam, diusahakan pH bertahan antara 6,0 7,2 sehingga bacillus tetap dalam fasa vegetatifnya, bukan dalam bentuk spora dan PHA tidak terhidolisis oleh asam, sehingga ukuran partikel bioflocs yang dihasilkan berukuran besar, paling tidak berukuran sekitar 100 μm (Anonim, 2012).

3.        Kondisi yang mendukung pembentukan Bioflocs

a.        Aerasi dan pengadukan (pergerakan air oleh aerator)
Oksigen jelas diperlukan untuk pengoksidasian bahan organik (COD/BOD), kondisi optimum sekitar 45 ppm oksigen terlarut. Pergerakan air harus sedemikian rupa, sehingga daerah mati arus (death zone) tidak terlalu luas, hingga daerah yang memungkinkan bioflocs jatuh dan mengendap relatif kecil.

b.         Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida menjadi salah satu kunci terpenting bagi pembentukan dan pemeliharaan bioflocs. Bakteri gram negatif non pathogen seperti bakteri pengoksidasi sulfide menjadi sulfat ( Thiobacillus, photosynthetic bacteria seperti Rhodobacter), bakteri pengoksidasi besi dan Mangan ( Thiothrix ) dan bakteri pengoksidasi ammonium dan ammonia ( Nitrosomonas dan Nitrobacter ) memerlukan karbon dioksida untuk pembentukan selnya, mereka tidak mampu mengambil sumber karbon dari bahan organic semisal karbohidrat, protein atau lemak. Termasuk juga Zooglea, Flavobacterium, tetrad/tricoda dan bakteri pembentuk bioflocs lainnya. Bahkan Bacillus sendiri, sebagai pemanfaat karbon dari bahan organik dan menghasilkan gas karbon dioksida sebagai hasil oksidasinya, memerlukan karbondioksida dalam pernafasan anaerobnya ketika melangsungkan reaksi denitrifikasi.

D.    Penerapan system bioflock dalam budidaya intensif

Penerapan budidaya intensif dengan teknologi bioflok menunjukkan perbedaan yang cukup mencolok. Penerapan budidaya nila dengan teknologi bioflok dari grafik diatas menggambarkan bahwasanya pemberian kanji sebagai bahan pembentuk flok sangat mempengaruhi kualitas air. Terlihat dari grafik 1 bahwasanya formulasi pakan dengan adar protein 23% dengan penambahan tepung kanji 5% menghasilkan kandungan nitrogen yang paling rendah jika dibanding kan dengan perlakuan lain. Perlakuan pemberian pakan dengan protein 30% tanpa adanya tambahan tepung kanji menunjukkan hasil yang paling rendah dimana kandungan nitrogen dalam perairan paling tinggi yaitu sebesar 30 mg/ml. (Avnimelech et al, 2009)






SEMINAR 1 SKS POTENSI DAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN SIDAT



SEMINAR 1 SKS
POTENSI DAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN SIDAT


  

Disusun Oleh:

Robin
09/283398/PN/11661


Program Studi Budidaya Perikanan
Jurusan Perikanan






FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2012
I.      PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Ikan sidat merupakan salah satu jenis ikan yang belum begitu popular bagi masyarakat Indonesia. Namun jika melihat potensi ikan sidat di Indonesia yang begitu besar merupakan peluang untuk dapat dikembangkan. Saat ini ikan sidat belum dapat di benihkan secara masal, sehingga untuk menyuplai kebutuhan benih dalam kegiatan pembesaran masih tergantung dari alam. Terdapat sekitar 13 spesies ikan sidat yang hidup di Indonesia. Banyaknya jenis ikan sidat ini membuka peluang untuk dikembangkan lebih intensif sehingga menimbulkan multyflayer effect.
Pertembuhan ikan sidat dialam relatif lambat (Deekter, 1981). Lecombe-Finger (1983) mengemukakan bahwa pertumbuhan ikan sidat Eropa dari elver hingga sidat ukuran 25 cm adalah 7 cm pertahun. Pertumbuhan sidat budidaya berkisar antara 11-17 cm pertahun (Deelder, 1981). Maka dengan melihat pertumbuhannya yang lambat perlu dilakukan berbagai penelitian untuk meningkatkan pertumbuhan ikan sidat. Harapannya dengan pertumbuhan yang cepat maka proses panen akan lebih singkat sehingga permintaan sidat dunia dapat terpenuhi.
Konsumsi ikan sidat mengalami peningkatan yang signifikan, dimana pada tahun 1985 sebesar 80.000 ton menjadi 140.000 ton pada tahun 1999. Tetapi peningkatan jumlah konsumsi tersebut tidak diimbangi oleh peningkatan produksi. Pada tahun 1994 mampu mencapai 40.000 ton, sedangkan pada tahun 1999 merosot drastis, hanya tinggal 23.000 ton (Tabeta, 2002). Tahun 2012 permintaan ikan sidat dunia mencapai 300 ribu ton, dan setengah permintaan ikan sidat didominasi oleh Jepang yang mencapai 150 ribu ton/ tahun (P2HP, 2012).






A.    TUJUAN 

1.    Mengetahui potensi dan permasalahan pengembangan budidaya ikan sidat
2.   Mengetahui aspek penting dalam pembesaran ikan sidat seperti persebaran ikan, wadah budidaya, pakan, dan penyakit serta pemasaran.

B.     MANFAAT
Manfaat dari seminar ini agar dapat mengetahui potensi ikan sidat untuk dibudidayakan dan berbagai masalah yang nantinya diharapkan dapat dipecahkan dari berbagai penelitian.

C.    METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam seminar ini dengan menggunakan metode tinjauan pustaka. Dengan cara mencari jurnal-jurnal, literatur, buku dan sebagainya.

II.       PEMBAHASAN 
A.    Potensi pengembangan budidaya ikan sidat
Ikan sidat merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Harga ikan sidat dipasaran mencapai 100 – 150 ribu / kg. Saat ini terdapat 13 jenis ikan sidat di alam dan yang sudah dikembangkan untuk dibudidayakan masih minim. Beberapa jenis yang telah dibudidayakan adalah Anguilla bicolor, A. marmorata, A. japonica, dll. Ketersediaan benih yang melimpah menjadi peluang yang sangat besar untuk dikembangkan lebih maju.
Ikan sidat dapat hidup di dua perairan yaitu di perairan tawar dan asin. Ketika akan memijah ikan sidat akan melakukan migrasi ke laut dalam. Tahap selanjutnya ketika sidat mulai memasuki fase glass eel akan kembali ke perairan tawar. Maka dari itu pengembangan budidaya ikan sidat dapat dilakukan di perairan tawar. Potensi perairan Indonesia yang masih besar merupakan peluang untuk dimanfaatkan dalam pengembangan budidaya pembesaran sidat. Potensi perairan di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 1. Potensi , pemanfaata, dan peluan pengembangan perairan Indonesia
sumber : KKP,  2010
            Melihat tabel diatas maka menjadi sangat potensial bahwasanya perairan Indonesia khususnya perairan tawar yang masih luas untuk dimanfaatkan. Dapat dilihat bahwa potensi perairan umum dan kolam cukup besar mencapai mencapai 400 ribu Ha. Jika dimanfaatkan secara maksimal bukan tidak mungkin akan memberikan multiflayer effect yang cukup besar.
            Saat ini teknologi untuk pengembangan budidaya sidat cukup mudah. Artinya bahwa penerapan teknologi untuk budidaya hampir sama seperti budidaya ikan konsumsi lain. Syarat hidup ikan sidat juga tidak begitu sulit sehingga akan dapat dengan mudah untuk dibudidayakan. Ikan sidat juga dapat dipelihara di berbagai bentuk wadah seperti kolam, pen, dan keramba jaring apung (Anonim, 2012).
Ikan sidat dapat hidup pada media air tawar maupun air payau. Namun pada dasarnya kebanyakan pembudidaya membudidayakan ikan sidat pada media air tawar. Selain kemudahan untuk mendapatkan media, juga karena biaya operasional yang dikeluarkan juga lebih murah. Berikut adalah tabel hasil penelitian mengenai ikan sidat yang dibudidayakan pada media air dengan kadar garam berbeda (Sutrisno, 2008).
Tabel 2. Rata-rata sintasan, laju pertumbuhan spesifik dan konversi pakan benih sidat setelah 42 hari pemeliharaan
Salinitas perlakuan
(ppt)
Sintasan
(%)
Laju Pertumbuhan
Spesifik (%)
Konversi Pakan
0
58a
0,02a
21,11
5
100b
2,33b
3,36
10
96b
1,65b
5,11
15
97b
1,57b
5,70
Keterangan : angka dalam kolom yang diikuti huruf superskrip sama menunjukkan tidak beda nyata (P<0,05)
Sumber : Sutrisno, 2008

B.     Permasalahan pengembangan budidaya sidat
Saat ini pengembangan budidaya sidat masih bertumpu oleh ketersediaan benih dari alam. Ketersediaan benih dari alam walaupun cukup melimpah namun sifatnya musiman. Hal ini dikarenakan ikan sidat melakukan migrasi untuk memijah di laut pada waktu-waktu tertentu. Biasanya ikan sidat melakukan pemijahan pada awal musim penghujan. Sehingga ketergantungan benih dari alam minim jika tidak di carikan solusi yang tepat akan menjadi masalah suatu saat nanti. Tidak sampai di situ, jenis ikan sidat untuk kualitas ekspor ke berbagai Negara berbeda-beda. Seperti contoh, Negara Jepang biasanya mengimpor sidat jenis A. bicolor sedangkan Negara Cina dan hongkong cenderung mengimpor jenis A. marmorata.
Ikan sidat merupakan ikan karnivora murni yang membutuhkan pakan berupa hewan lain. Apabila ikan tersebut diberi pakan buatan maka kadar protein pakannya harus tinggi (40%) sehingga harga pakannya mahal., hal ini akan menyebabkan biaya produksi dalam budidaya sidat menjadi tinggi sehingga harga sidat bila dijual menjadi tinggi. Saat ini pakan yang digunakan untuk benih ikan sidat masih mengandalkan pakan alami seperti cacing sutra, cacing darah, maupun artemia. Setelah menginjak dewasa ikan sidat biasanya dapat diberi makanan berupa pelet yang dibentuk pasta.

C.    Persebaran ikan sidat

Ikan sidat, Anguilla spp merupakan salah satu jenis ikan yang laku di pasar Internasional (Jepang, Hongkong, Belanda, Jerman, Italia dan beberapa Negara lain). Dengan demikian ikan ini memiliki potensi sebagai komoditas ekspor. Di Indonesia, ikan sidat banyak ditemukan di daerah-daerah yang berbatasan dengan laut dalam seperti pantai selatan P. Jawa, pantai barat P. Sumatra, pantai timur P. Kalimantan, pantai P. Sulawesi, pantai kepulauan Maluku dan Irian Barat (Affandi, 2010).
Menurut Matsui (1993), mengelompokkan ikan sidat menjadi dua golongan besar   berdasarkan posisi sirip yang dimilikinya yaitu perbandingan antara panjang preanal dan predorsal yang dinyatakan dalam persentase terhadap panjang total. Golongan tersebut adalah:
·         10 Golongan dengan tipe sirip dorsal panjang (long fin) dengan persentase antara 7%- 17%. Sidat yang termasuk dalam kelompok ini berjumlah 14 spesies.
·         Golongan berikutnya adalah tipe sirip dorsal pendek (short fin) dengan persentase antara 0%- 5% yang terdiri atas 4 spesies.
Menurut Nontji (1987), terdapat sekitar 13 spesies dan subspesies ikan sidat dengan daerah penyebaran di Indonesia meliputi perairan pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Menurut Tomiyama (1977), Indonesia setidaknya memiliki enam jenis ikan sidat yaitu Anguilla mormorata, A. celebensis, A. ancentralis, A. borneensis, A. bicolor bicolor, A. bicolor pacifica. Jenis-jenis ikan sidat tersebut menyebar didaerah –daerah yang berbatasan dengan laut dalam. Berikut adalah klasifikasi, zonasi dan distribusi ikan sidat

Tabel 3. jenis spesies, zonasi, dan distribusi geografi ikan sidat
Tipe
Zona
Jenis spesies
Distribusi
Long fin
Temperature
A.      anguilla
Inggris, Jerman, Belanda, Itali
A.      rostrata
Amerika (timur), Kanada
A.      japonica
Jepang, China
Ekuatorial
A.      reinhardti
Australia
A.      marmorata
Afrika, Indonesia
A.      celebensis
Filipina, Indonesia
A.      megaastoma
Kaledonia baru
A.      ancentralis
Indonesia
A.        borneensis
Indonesia
A.       nebulosa nebulosa
Srilanka
A.        mossambica
Afrika
Short fin
A.        bicolor bicolor
Indonesia, Srilanka
A.        bicolor pacifika
Indonesia
A.        obsura
Kaledonia baru
temperature
A.        dieffenbachi
Selandia baru
A.        australis australis
Australia
A.        australis schmidti
Kaledonia baru
Sumber : Affandi, 2010
Pengembangan ikan sidat hingga saat ini masih tergantung pada penangkapan dari perairan umum. Ketersediaan ikan ini di pasaran baik kontinuitas maupun kuantitas tidak dapat dijamin dan sangat tergantung dari keberhasilan usaha penangkapan di alam (Herianti, 2005). Budidaya pembesaran secara intensif telah dilakukan di beberapa negara maju seperti Jepang dan Eropa dengan benih yang diambil dari alam dengan cara mencegat ruaya benih sidat/elver dari perairan asin ke perairan tawar. Di Indonesia usaha pembesaran secara intensif dan terkontrol pernah dilakukan pada tahun 1995 – 1997 di Sukabumi, tetapi kesulitan mencari benih merupakan kendala utama sehingga usaha itu tidak berlangsung lama.
Permintaan akan benih sidat (glass eel) yang cukup tinggi tidak diimbangi oleh produksinya. Sejauh ini untuk memenuhi permintaan benih ikan sidat masih mengandalkan dari penangkapan dari alam. Pembenihan ikan sidat saat ini belum ditemukan sehingga kebutuhan akan benih sidat hanya mengandalkan dari alam. Ikan sidat mempunyai sifat katadromus yakni melakukan ruaya mijah ke laut dan anak-anak sidat melakukan ruaya kembali untuk tumbuh dewasa di perairan tawar. Ruaya merupakan bagian terpenting dalam siklus hidup ikan sidat untuk kelangsungan proses regenerasi. Pemutusan salah satu mata rantai siklus ini dapat mengakibatkan punahnya sumberdaya sidat di alam karena pemijahan hanya terjadi sekali dalam hidupnya (Herianti, 2005).
Berbagai penelitian di lakukan untuk dapat membenihkan ikan sidat secara masal. Namun saat ini belum ada hasil yang maksimal dari berbagai penelitian tersebut. Beberapa hasil penelitian mengenai beberapa aspek untuk pembenihan ikan sidat seperti yang telah dilakukan oleh Herianti (2005), mengenai rekayasa lingkungan untuk memacu perkembangan ovarium ikan sidat.
D.    Pakan sidat

Ikan sidat termasuk hewan karnivora, diperairan umum ikan sidat memakan berbagai jenis hewan khususnya organisme bentik seperti : crustace (udang dan kepiting), polichaeta (cacing), larva chironomous (Tesch, 1977), bivalvia (De Nie, 1982). Ikan sidat termasuk hewan nocturnal yang aktif pada malam hari. Sehingga dalam kaitannya kegiatan pembesaran alangkah baiknya pemberian pakan dilakukan pada malam hari.
Pertumbuhan sangat berkaitan erat dengan pakan. Pakan yang memenuhi kebutuhan gizi dapat berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan. Ketersediaan pakan alami memiliki peran penting dalam budidaya ikan terutama pada stadia benih. Pada budidaya intensif pengadaan pakan buatan sangat diperlukan. Pakan buatan juga dapat melengkapi penyediaan nutrisi yang tidak terdapat dalam pakan alami (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Berikut adalah kandungan nutrient untuk ikan sidat.
Tabel 4. Kandungan nutrient pakan yang dibutuhkan ikan sidat
Nutrient
Kandungan (%)
Protein
 Lemak
 Seratkasar
 BETN
Abu
47,93
10,03
8,00
8,32
25,71
Sumber : Anonim, 2011

Telah banyak publikasi yang membahas mengenai pakan untuk benih ikan sidat. Berbagai penelitian dilakukan guna memberikan landasan dalam pengembangan budidaya ikan sidat. Menurut Arief M et al (2011) pemberian pakan alami dan kombinasi dengan pakan buatan memberikan pengaruh yang cukup mencolok. Hasil penelitian pada ikan sidat dengan ukuran 11 cm pakan yang tepat dan memberikan pertumbuhan terbaik adalah dengan menggunakan pakan alami berupa tubifex. Rata-rata laju pertumbuhan harian pada perlakuan  tubifex adalah 1,7 %. Publikasi lain menyebutkan bahwasanya pemberian pakan alami berupa artemia telah memberikan tingkat kelulus hidupan mencapai 100% . berikut disajikan tabel mengenai pemberian pakan alami terhadap sintasan, laju pertumbuhan spesifik dan konversi pakan (Sutrisno, 2008).
Tabel 5. Rata-rata derajat sintasan, laju pertumbuhan dan konversi pakan benih ikan sidah setelah 42 hari pemeliharaan
Pakan Perlakuan
(jenis)
Sintasan
(%)
Laju Pertumbuhan
Spesifik (%)
Konversi Pakan
Tubifex
83,3a
1,85a
4,34
Artemia
100,0a
2,82b
2,77
Spirulina
80,0a
0,15c
134,33
Keterangan : Angka dalam kolom yang diikuti huruf superskrip sama menunjukkan tidak beda nyata (P<0,05)

Sidat yang masih berbentuk glass eel dan berumur 4-10 hari dapat diberi pakan cacing tanah yang dilumatkan. Cacing tanah segar di lumatkan dengan cara  di blender, dan dibentuk pasta. Pertama kali pasta cacing ini dimasukan ke akuarium, tidak ada elver yang tertarik kecuali saat elver menabraknya dengan tidak sengaja. Ketika elver melakukannya maka dia mulai makan di dasar akuarium. Perlu waktu satu jam atau lebih bagi elver untuk makan, sampai habis (Anonim, 2011)
Sidat yang berumur 10-20 hari diberi makan 2 kali sehari. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari jam 09:00 dan jam 17:00. Elver kemudian secara cepat mendeteksi adanya makanan, dan tertarik dengan bau amis, akan tetapi lambat menentukan lokasi dari pakan, karena arus air akan mendifusikan bau makanan ke seluruh aquarium, elver akan segera berenang menjelajah di dasar kolam. Elver menentukan lokasi pakannya sepenuhnya dengan indera penciuman (eel yang buta yang ditempatkan di akuarium dapat hidup bertahun tahun) akan memakan pakan secara rakus jika mendapatkannya.
Elver akan tumbuh dan dapat terlihat beberapa tumbuh lebih cepat dari pada yang lainnya. Ia akan mulai terbiasa dengan rutinitas pemberian pakan, segera setelah pakan di letakan, dengan cepat sidat menciumnya dan secara rakus memakan pasta pakan. Dapat berlangsung dalam 10 menit. Kandungan protein yang diperlukan untuk Anguilla japonica mencapai 44,5%, sedangkan kandungan protein yang diperlukan untuk sidat eropa berkisar antara 30-48% (Spannhof and Kuhne, 1977; Degani et al., 1984, 1985; Arai et al., 1986).

E.     Tempat Pembesaran


Ikan sidat bersifat katadromous, dimana memijah di laut dalam jauh dari daerah pembesaran yang umumnya di perairan tawar. Benih ikan (glass eel) sidat tropis umumnya beruaya anadromous di muara sungai dalam kawanan multi-spesies (Aoyama, 2009). Migrasi ikan sidat ke perairan laut dilakukan secara pasif mengikuti arus perairan laut. Setelah bermetamorfosis menjadi glass eel, selanjutnya larva sidat fase glass eel tersebut masuk ke sungai. Larva sidat masuk ke sungai hanya pada waktu tertentu dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Larva sidat bermigrasi dari kawasan muara ke arah hulu.(Budiharjo, 2010).
Pembesaran ikan sidat yang telah dilakukan saat ini diperairan tawar dengan berbagai bentuk wadah. Secara praktis ikan sidat dapat dibudidayakan di kolam tanah berdinding bambu, kolam beton (bak beton), pen dan keramba jaring apung. Apa pun jenis wadah yang digunakan dalam budidaya ikan sidat yang harus diperhatikan adalah bagaimana mencegah lolosnya ikan dari media budidaya (Anonim, 2012).
Budidaya pembesaran ikan sidat di keramba jaring apung dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya Satu unit jaring apung memiliki empat kolam berukuran 7 x 7 m, dengan jaring berukuran 7 x 7 x 2,5 m dan mata jaring 2,5 inchi. Untuk menghindari lolosnya ikan, disekeliling tepian kolam bagian atas diberi penutup dari hapa dengan lebar 60 cm.
F.     Penyakit
        Penyakit yang seringkali menyerang ikan sidat dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yakni penyakit menular yang sering disebut parasit, disebabkan oleh aktivitas mikro organisme seperti bakteri jamur, virus dan protozoa. Lalu yang kedua adalah penyakit yang tidak menular, yaitu penyakit yang bukan disebabkan oleh mikro organisme, tetapi disebabkan hal lain misal karena kekurangan pakan, keracunan konsentrasi oksigen dalam air rendah atau penyakit gelembung udara. (Anonim, 2012)
                  Penyakit yang menyerang ikan sidat yang dibudidayakan diberbegai Negara maju seperti di Jepang dan Negara-negara Eropa adalah Anguilla crassus. A.crassus merupakan nematode yang telah menyerang berbagai kolam pembesaran ikan sidat di Jepang dan berbagai Negara Eropa. Serangan A. Crassus ini biasanya terjadi ketika sidat mulai dewasa dan memasuki perairan tawar. Kemungkinan hal ini terjadi lantaran perbedaan salinitas sehingga mempengaruhi sistem dalam tubuhnya. Setelah dapat bertahan di air tawar biasanya kekebalan terhadap serangan penyakit semakin meningkat. Hal ini dikarenakan sidat mulai mengembangkan sistem pertahanan non spesifik sehingga menghasilkan antibodi untuk pertahanan dari serangan penyakit (Kuwahara et al., 1974; Moravec and Taraschewski, 1988).

G.    Pemasaran

Sidat biasa dikonsumsi pada ukuran sekitar 500 gram ke atas, namun ada pula yang mengkonsumsi ukuran di bawah itu. Ikan sidat yang di ekspor ke Jepang biasanya berukuran antara 250-300 gram. Sebelum dipanen sidat perlu dipuasakan terlebih dahulu. Satu atau dua hari sebelum pemanenan sidat tidak perlu diberi makan (Anonim, 2012).
Ikan sidat mempunyai banyak keunggulan. Konon, tekstur dagingnya yang lembut mampu menyembuhkan berbagai penyakit, terutama penyakit kulit. Di Jepang dan Eropa, sidat digemari karena memiliki kandungan protein, terutama vitamin A. Kandungan vitamin A sidat 45 kali lipat dari kandungan vitamin A susu sapi. Kandungan vitamin B1 sidat setara dengan 25 kali lipat kandungan vitamin B1 susu sapi. Kandungan vitamin B2 sidat sama dengan 5 kali lipat kandungan vitamin B2 susu sapi. Dibanding ikan salmon, sidat mengandung DHA (Decosahexaenoic acid, zat wajib untuk pertumbuhan anak) sebanyak 1.337 mg/100 gram sementara ikan salmon hanya 748 mg/100 gram. Sidat memiliki kandungan EPA (Eicosapentaenoic Acid) sebesar 742 mg/100 gram sementara salmon hanya 492 mg/100 gram. Masih banyak lagi kandungan zat ajaib yang terkandung dalam tubuh sidat. Tak heran, di Eropa, Amerika, Taiwan, dan Jepang, konsumsi ikan sidat cukup tinggi (Anonim,2012)
Saat ini permintaan ikan sidat didunia cukup tinggi yaitu mencapai 300 ribu ton pertahun. Permintaan sidat terbesar dari negara Jepang yang mencapai 150 ribu ton/tahun. Budaya orang Jepang mengenai mengkonsumsi sidat mengakibatkan permintaan ikan sidat cukup tinggi. Selain itu anggapan beberapa orang mengenai khasiat ikan sidat meningkatkan permintaan sidat untuk kebutuhan konsumsi. Berikut ini disajikan mengenai permintaan pasar untuk komoditas sidat di Jepang, Cina, dan Taiwan pada tahun 1985-1999.
Tahun
Taiwan

Cina

Japan

Lain

Total konsumsi

Berat (ton)
%
Berat (ton)
%
Berat (ton)
%
Berat (ton)
%
Berat (ton)
1985
36,170
45,11
28,44
3,55
41,094
51,25
81
0,10
80,189
1986
37,044
48,19
16,75
2,18
38,025
49,46
134
0,17
76,878
1987
35,157
46,61
18,79
2,49
38,311
50,79
87
0,12
75,434
1988
44,133
47,08
86,39
9,22
40,893
43,63
66
0,07
93,731
1989
45,850
47,92
86,01
8,89
40,976
42,79
292
0,30
95,757
1990
54, 786
52,45
95,59
9,15
39,983
38,28
132
0,13
104,460
1991
58,954
51,53
14,496
12,69
40,098
35,11
763
0,67
14,207
1992
58,966
51,34
16,012
13,94
37,391
32,55
2491
2,17
114,860
1993
49,547
43,51
25,113
22,05
34,830
30,59
4377
3,84
113,867
1994
31,471
28,29
45,073
40,52
30,380
27,31
4308
3,87
111,232
1995
20,320
19,87
49,073
47,96
29,496
28,84
3407
3,33
102,264
1996
18,817
16,11
66,104
56,60
29,517
25,27
2358
2,02
116,796
1997
17,331
13,25
86,188
65,90
25,031
19,14
2242
1,71
130,792
1998
13,016
10,62
83,432
68,08
22,845
18,64
3255
2,66
122,548
1999
8,765
6,75
92,255
73,39
23,637
18,21
2137
1,65
129,794
Tabel 6. Produksi dan permintaan pasar untuk ikan sidat di Taiwan, Cina, dan Jepang
Sumber: Wu-Chung Lee et al, 2003



III.    KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
·         Potensi sidat untuk dikembangkan semakin menjanjikan selain harganya yang tinggi juga karena sumber daya yang melimpah dan kemudahan teknologi dalam budidaya.
·         Permasalahan yang timbul dalam budidaya adalah keterbatasan benih, penyediaan pakan, dan penyakit
·         Aspek penting dalam pembesaran ikan sidat meliputi persebaran benih, wadah pembesaran, pakan, dan penyakit serta pemasaran.
Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut khususnya untuk mengupayakan pemebenihan ikan sidat, sehingga kebutuha benih untuk kegiatan pembesaran dapat terpenuhi.














DAFTAR PUSTAKA
Affandi, R. 2001. Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Sidat. Prosiding Seminar Riptek Kelautan dan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor

Affandi dan Etty Riani, 1994. Studi adaptasi benih ikan sidat (elver) Anguilla bicolor bicolor pada berbagai tingkat salinitas. Fakultas Perikanan - IPB. Bogor. 11 hal.

Afrianto, E., dan E. Liviawaty. 2005. Pakan Ikan. Kanisius : Yogyakarta. Hal 9-77.

Anonim, 2012. Menjajal Peruntungan Budidaya Sidat.  http://galeriukm.web.id/unit-usaha/perikanan/menjajal-peruntungan-budidaya-sidat

Anonim, 2011. Penyakit Ikan Sidat. http://www.sidatonline.com/

Aoyama J. (2009). Life History and Evolution of Migration in Catadromous Eels (Anguilla sp.). Aqua-Bio Science Monograph (AMSM), Vol. 2, No. 1, pp 1-42.

Bertin, 1942. Les Anguillis. Payot ed. Paris

Budiharjo, A. 2010. Migrasi Larva Sidat (Anguilla spp.) Di Muara Sungai Progo. Disertasi UGM. Yogyakarta

Deelder, C.L. 1981. Expose Synoptique des DonnesBiologigues Sur L’Anguille, Anguilla L. 1,758. Synop. FAO

De Nie, H. W. 1982. A Rate on the Significanse of Dreissena sp. In. The Food of The Ell Anguilla Anguilla in Tjeukemeer Hydrobiologia.

Ditjen Pengolahan dan Pemasaran hasil Perikanan (P2HP). 2012. Permintaan Ikan Sidat Dunia 300 ribu Ton. Kliping Surat Kabar 2012. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Jakarta

Herianti I. 2005. Rekayasa Lingkungan Untuk Memacu Perkembangan Ovarium Ikan Sidat (Anguilla bicolor). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah

Kuwahara, A., Niimi, A. and Itagaki, H., 1974. Studies on nematode parasitic in the air bladder of the eel. 1. Description of Anguillicola crussa n.sp. (Phimetridae, Anguillicolidae). Jpn. J. Parasitol., 23(5): 275-279.

Matsui, I. 1982. Theory and practice of eel culture. AA-Balkema. Rotterdam: 7 – 87

Nontji, A. 1987. Laut nusantara. Djambatan Press. 368 h.

Sutrisno. 2008. Penentuan Salinitas Air dan Jenis Pakan Alami yang Tepat Dalam Pemeliharaan Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor)

Tesch, F. W. 1977. The Eel. Biology and Management of Eels. Chapmen and hall. London

Tomiyama, T and T. Hibiya. 1992. Fisheries in Japan Eel. Japan Marine Product Photo Material Association

Wu-Chung Lee, et al. 2003. The competitiveness of the eel aquaculture in Taiwan, Japan, and China. Aquaculture. www.elsevier.com/locate/aqua-online