WpMag

Kamis, 12 Desember 2013

SAHABAT


SAHABAT

Candamu mungukir indah di kalbuku
Senyummu menggantung indah dimataku
Cahaya wajahmu melekat erat
Engakaulah yang menyapaku ketika orang lain berpaling dan berjalan sendiri-sendiri. Ketika para manusia terus mengejar mimpinya, dan engaku masih disampingku. Engkaulah yang mengangkat tubuhku ketika terjatuh dan tak kuat berdiri. Engkau yang menuntunku berjalan tertatih-tatih sedangkan para manusia mencoba lari dengan cara mereka masing-masing. Mereka pun berkata, “tak akan kau sampai mengejarku”. Kubiarkan mereka tertawa dengan puasnya. Mereka tak tahu bahwa kita juga berjalan namun dengan mengambil jalan lain.
Sahabat, bersamamu adalah jalinan yang tak dapat terpisahkan. Bersamamu ku dapat mengarungi hidup dengan penuh semangat. Bersamamu pula kita menggantungkan mimpi diatas langit. Mencoba menariknya perlahan. Bahkan kita mencoba untuk terbang dan menikmati setiap langkah menggapai asa. Aku, kau adalah jalinan sahabat yang tak pernah lekang oleh waktu.
Waktu terus berlalu, mengisahkan setiap perjalanan kita. Mengabadikan setiap moment yang telah terlewati bersama engaku. Suatu saat nanti aku ingin kita bertemu dan bercerita mengenai kisah kita. Mengenai kisah kita di negeri diatas awan. Menganai canda dan tawa yang  telah lahir disana. Mengenai air mata yang menetes membasahi pipi kita. Ketika arang terbakar diatas anglo, secangkir teh tersaji didepan mata, kita curahkan semuanya. Aku ingin mengenang kebersamaan kita.
Sahabat, suatu saat ketika kita sudah berkeluarga kita akan merasakan detik, menit, dan jam yang telah kita lewati bersama. Aku ingin mengajak engkau berjalan mundur sejenak menelusuri gua-gua kehidupan yang pernah kita lewati bersama.

DI UJUNG PERJALANAN KITA


DI UJUNG PERJALANAN KITA

Sebuah kedai kopi di pinggiran Yogya adalah tempat yang tepat untuk menghabiskan sebagian hari-harinya. Ditemani secangkir kopi dan sebatang rokok yang melilit dijarinya ia terus berimajinasi. Laptop didepannya terus menyala, dan ketukan jari pada keyboard menjadi saksi kehidupannya. Kota besar selalu  menyajikan kehidupan yang keras. Penindasan, pengkianatan adalah hal yang biasa dan banyak dijumpai.
Ia terus memainkan jari jemarinya diatas keyboard. Memulai huruf demi huruf, merangkai kata demi kata untuk menjadi sebuah kalimat utuh. Sejenak ia lepaskan tangan yang terus mengetuk keyboard. Ia ambil sebatang rokok dan mencoba menikmatinya. Merasakan karbon monoksida itu masuk dalam paru-paru dan jantungnya. Menggetarkan jantung dan terus bereaksi dengan darah yang mengalir ditubuhnya. Seakan inspirasi untuk menulis terus datang ketika kopi dan rokok dipadukan untuk menjadi teman.  
***
Malam hanya dingin yang dirasakannya. Tak ada angin dan terlihat bulan terang benderang. Ia masih dalam kondisi yang capek karena tadi sore baru datang. Kemarin ia habiskan waktu di Yogya untuk mengurus kuliahnya. Jam 21.00,ia duduk santai bersama teman-temannya. Hawa dingin menyeruap lewat jendela yang tidak tertutup rapat. Menusuk ke kulit dan menaikkan bulu roma. Tak ada kegiatan, hanya obrolan seperti biasa. Ia hubungi pacarnya yang ada di Yogya untuk sekedar menanyakan kabar. Karena beberapa minggu ini pacarnya sulit untuk dihubungi. Entah karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau kegiatan lain yang menyita waktunya. Ia selalu berfikir positif ketika pacarnya sulit untuk dihubungi.
“Yang, lagi ngapain?, kok beberapa hari ini sulit dihubungi, apa sibuk?”
Tak lama berselang, Hp nya bergetar menandakan ada pesan masuk. Ia ambil Hp yang tergeletak disamping tempatnya duduk.
“Mas, sebaiknya kita sendiri-sendiri dulu ya, aku takut kamu terlalu memikirkanku ketika aku tak bisa dihubungi”
Seketika hatinya bergemuruh, jantungnya berdetak kencang dan ia tak dapat berbicara apa-apa. Sulit rasanya membalas sms dari pacarnya. Ia hanya termenung dan tak mampu untuk memainkan jari jemarinya. Ia tarik nafas dalam-dalam dan mencoba membalas sms dari pacarnya.
“Maaf yang, apa sudah dipikirkan matang-matang”
“Iya mas, dari pada aku sulit untuk dihubungi dan kamu kepikiran aku terus”
Dan malam itu menjadi malam kelabu. Ia mencoba untuk menenangkan diri dengan mendengarkan lagu di laptopnya. Malam semakin larut mengantarkan pada peraduan yang terasa menyakitkan.
***
Ia masih khusu’ memainkan jarinya diatas keyboard. Seorang pelayanan mengantarkan pesanannya. Dengan senyum ramah pelayan tersebut meminta izin untuk meletakkan kopi yang telah ia pesan. Ia pun menjawab dengan anggukan. Di depan warung terdapat sebuah sekolah yang telah berdiri puluhan tahun yang lalu. Tempat para siswa di gembleng untuk menjadi seorang yang terdidik. Menjadi generasi penurus bangsa.
Semenjak pacarnya memutuskan hubungan secara sepihak ia banyak menghabiskan waktu di warung kopi milik sahabatnya itu. Sekedar mengingat masa lalu bersama pacarnya atau untuk menghabiskan waktu pagi. Memang ia belum pernah merasakan pacaran sebelumnya. Dia adalah pacar pertama yang telah mengisi hatinya. Dan ketika memutuskan untuk pacaran ia pun telah berjanji dalam hati bahwa ini adalah pacaran yang pertama dan terakhir.
Memang ia sendiri menyadari bahwa ia bukan ahli dalam pacaran. Bahkan ia tidak pernah “menembak” pacarnya waktu itu. Memang ia seorang yang pemalu dan cintanya selalu menggebu-gebu. Ketika pertama bertemu pacarnya ia telah menaruh hati pada pujaan hati. Ia habiskan waktu untuk sekedar sms menanyakan kabar. Memang ia seorang yang sangat perhatian pada pacarnya.
Sayang seribu sayang pacarnya memiliki tipikal yang acuh. Tidak suka diperhatikan. Mungkin jarang kita temui seorang cewek yang tidak suka diperhatikan. Namun pujaan hatinya tersebut salah satu dari sekian cewek yang tidak suka diperhatikan.
Awal-awal pacaaran ia banyak menghabiskan waktu untuk keluar bersama. Bahkan ia seringkali main kerumah pacarnya. Sekedar untuk bertemu dan ngobrol. Membahas hal-hal sepele yang mungkin tidak penting bagi kita. Namun bagi dia itu adalah obat yang mujarab ketika kerinduan mendera.
“Yang aku mau ngomong” ia berkata didepan kekasihnya
“Ngomong apa yang?”
“Kamu serius kan sama aku?”
Pacarnya pun diam sejenak dan tidak menjawab.
“Kamu serius kan sama aku?”
“Ya, di jalani saja” jawabnya santai
“Oh ya yang, kalau sama aku jangan mengharap ingin kaya atau ingin punya mobil, rumah mewah dan lain-lain”
Kekasihnya pun terkaget, dan balik bertanya
“Emangnya kenapa yang?”
“Karena aku bukanlah tipikal orang yang ingin punya semua itu. Aku ingin menjalani hidup itu tanpa banyak memikirkan hal-hal yang nantinya tidak kita bawa mati. Apalah arti kita punya uang banyak, rumah megah, dan mobil kalau hubungan kita dengan Tuhan jauh. Dan Tuhan murka dengan ketamakan kita”
Kekasihnya pun diam dan tak menjawab apa-apa.
***
Hubungan mereka telah menginjak usia 7 bulan, dan tak ada pertengkaran yang serius. Memang karena dia seseorang yang cukup sabar. Ketika ada perbedaan dia mencoba mengatakannya dengan cara yang baik. Dan ketika marah pun ia selalu mendahulukan kata maaf.
“Maaf yang, saya kurang suka dengan caramu itu”
“Emangnya kenapa?”
“Ya kurang suka saja, kalau bisa mbok yang lain saja”
Itulah caranya dalam menyikapi perbedaan. Kalaupun marah sampai puncak ia hanya bicara nrocos terus menerus, namun dengan nada yang tidak terlalu tinggi. Mungkin kita yang berada didekatnya mengira bahwa ia tidak marah.
Kadang kala ia berfikir dan merenung mengenai sikap pacarnya yang cenderung acuh. Sedangkan dia, dia seorang yang ingin diperhatikan terus. Mungkin inilah salah satu perbedaan yang mencolok. Namun ada lagi yang menjadi pertimbangan dari pacarnya. Karena ia belum bekerja dan hanya memiliki hobi menulis yang sampai sekarang tak menghasilkan uang. Mungkin inilah yang menjadi pertimbangan pacarnya untuk memutuskan hubungan.
Ia belum bekerja dan setiap hari menghabiskan waktu berjam-jam didepan laptop. Hobinya menulis itu dimulai ketika ia masuk bangku kuliah. Karena kesibukan di waktu kuliah ia tak bisa membagi waktu untuk sekedar bekerja part time. Akhirnya sisa waktunya ia habiskan untuk menulis dan menulis. Tulisannya tak pernah laku di media, hanya sekali masuk nominasi essay nasional. 
Walaupun sikapnya terhadap pacar sangat lembut namun ia sebenarnya tegas dan tidak mau diatur. Ketika ia berpendirian A maka ia akan terus berjalan pada garis A karena baginya itu adalah jalan yang ia yakini benar. Ketika itu ia ditawari pacarnya untuk menjadi guru private untuk anak SMA, ia pun mengiyakan walaupun dalam hatinya menolak. Ia mencoba memahami perhatian yang diberikan pacarnya. Dan memang ia tak berbakat pada bidang itu. Akhirnya hanya sekali ngajar ia meminta untuk mundur.
Walaupun pacarnya acuh, namun kadang kala perhatian dan berharap ia memiliki pekerjaan. Mungkin bagi pacarnya, bagaimana nantinya hidup dengan orang yang tidak jelas pekerjaannya. Mau diberi makan apa keluarganya nanti. Atau mau tidur dimana nantinya dan anak-anaknya apakah tidak membutuhkan pendidikan.
***
Kita tak pernah tau takdir Tuhan yang sangat rahasia itu. Kita didudukkan pada takdir yang kadang kala tidak sesuai dengan harapan kita. Mengenai arti sebuah cinta dan pengorbanan kadang tidak sesuai dengan yang ada dalam lubuk hati kita. Tuhan berbicara pada kita (manusia) mengenai arti sabar dan ikhlas. Dan di penghujung waktu kita akan tahu sebenarnya Tuhan merencanakan apa terhadap manusia.
Ia pun melepaskan tangannya yang sedari tadi berada diatas laptop. Memainkan jari jemari tiada hentinya itu. Mengambil tas yang berada disampingnya dan membukanya. Aku tak tahu apa yang hendak dia ambil. Tak lama berselang sebuah benda mungil kecil ia keluarkan dari tas tersebut. Ternyata sebuah flashdisk berwarna biru. Aku masih menatap gerak geriknya. Ia tancapkan flashdisk tersebut di laptop yang masih menyala dari dini hari tadi.
“San, tolong print nin file yang namanya ‘di ujung perjalanan kita’”
“Baik mas “
“Setelah kamu print masukkan ke amplop ini dan kirim ke kantor pos” sembari memberikan amplop berwarna coklat ukuran besar
“Siap mas” sembari ku tersenyum. Namun ia menampilkan muka yang muram.
“Ini uangnya” sambil mengeluarkan uang sepuluh ribuan
Dan akhirnya kisah percintaannya terabadikan pada sebuah catatan kecil yang sedari dini hari dirampungkannya di depan laptop. Mengenai mimpi-mimpi hidup bersama, mengaruhi bahtera rumah tangga adalah mimpi yang belum tercapai sampai kini. Dan ia masih saja duduk di depan latop dan memainkan jari jemarinya.
Aku berjalan keluar mengambil motor untuk segera menuntuskan amanah yang diberikannya. Ia telah banyak memberikan arti dalam hidupku. Bahwa cinta adalah anugrah Tuhan dan cinta pada manusia akan lenyap seiring berjalannya waktu. Tuhan lah tempat kembali dan segala tempat untuk mencintai. Karena Cinta Tuhan tak akan mati walaupun maut kan menjemput di hari ini. Tuhan begitu dekat karena cintaNya yang abadi.

Jumat, 27 September 2013

MASA DEPAN KITA

MASA DEPAN KITA

Kita tak pernah tahu bagaimana esok itu akan terjadi. Matahari akan menyambut dengan senyum atu malah berwajah muram dan mencibiri kita. Hari kemarin adalah masa lalu, besok adalah tanda tanya. Dan hari ini adalah hari sebenarnya. Bagaimana kita hidup untuk besok, akan ditentukan pada hari ini. Mimpi kita, harapan kita, asa yang kita gantungkan di atas langit adalah tanda tanya. Dan disinilah, di hari inilah kita menatap masa depan.

Miris, mendengar apa yang terjadi kemarin. Miris merasakan apa yang terjadi hari ini. Dan tak dapat kita bayangkan apa yang terjadi esok hari. Dan apa yang terjadi kemarin telah kita lalui. Mengenai Indonesia kita yang tak tahu arah besok akan berjalan kemana. Menganai hajat hidup warganya yang sampai sekarang tergantung oleh asing.

Tak usah jauh-jauh mencarinya. Kita tengok apa yang kita makan hari ini. Nasi, tempe, mie , dan roti itu sumua dari mana?. Semua dari asing, dan kita dibuat tak berdaya menghadapinya. Katanya ini adalah negeri agraris, namun sering kita ketahui beras kita masih impor. Berbicara tentang tempe kita akan kembali ke permasalahan pokok, dimana kedelai kita masih impor. Mie dan roti apalagi kita tak punya lahan gandum. Dan kini kita telah terhimpit pada sebuah pola hidup yang sulit.

Aku tak pernah membayangkan kawan, ketika kita setiap hari makan mie dan roti. Aku tak bisa membayangkan bagaimana hari esok kita akan makan. Kita tak punya lahan gandum sendiri untuk produksi itu semua. Kita masih mengandalkan impor yang kian lama kian menggemuk. Dan tinggal kita mengalikan berapa jumlah penduduk Indonesia yang makan hasil olahan tepung terigu dan berapa jumlah tepung terigu tiap tahunnya yang di impor Indonesia.

Dan lebih jauh lagi, ketika kita menatap masa depan ketika krisis pangan terjadi. Ketika alam mulai tak bersahabat lagi dan kondisi iklim tak dapat diperdiksi. Ketika alam mulai murka dan terjadi apa yang namanya kegagalan panen di belahan dunia. Dan pastilah Negara ekportir tepung terigu akan menghemat bahan pangannya untuk warganya sendiri. Lantas bagaimana dengan kita?. Apakah kita akan meringik-ringik minta pada mereka?. Apakah kita akan membelinya berapapun harganya?

Namun, mereka tak menjualnya untuk kita kawan. Mereka lebih mementingka warganya tercukupi kebutuhan pokoknya karena mungkin telah diamanatkan oleh undang-undang. Mereka tak ingin melihat rakyatnya merintih dan menangis karena kelaparan. Dan disitulah kita akan dihadapkan pada pilihan fatamorgana.

Embargo telah dimulai, semua Negara menghemat bahan pangannya sementara alam sudah tak dapat diajak bicara. Alam telah muak dengan manusia, hingga ia tak mau diajak untuk sekedar negosiasi. Alam tak dapat disalahkan, karena manusialah yang sering mengdzaliminya. Ia telah marah sangat luar biasa melihat tingkah kita.

Kita hanya dapat menahan air mata, melihat saudara-saudara kita yang tak dapat menikmati sesuap nasi. Kita hanya dapat menggigit jari dan melihat negeri tetangga dapat mencukupi warganya. Kita hanya dapat menatap langit dan bertengadah sembari memanjatkan doa demi doa. Meminta pada Yang Kuasa untuk dapat menikmati kebutuhan pokok.

Dan kita telah berada pada ujung waktu ketika pilihan untuk hidup dimasa akan datang ditentukan pada hari ini. Tak ada kata lain untuk hidup esok, kecuali kita merubah sedikit demi sedikit pola hidup kita. Kita mencoba untuk menikmati apa yang ada di negeri tercinta ini. Bukan masalah idealis lantas kita tidak mau makan olahan dari tepung terigu, namun ini adalah salah satu cara agar kita dapat hidup di masa yang akan datang tanpa tergantung pada asing. Ini salah satu bentuk nasionalisme yang mencoba kita bangun.

Tak usah memperdulikan Negara yang sedari dulu acuh mengenai ini semua. Tak usah kita berpanas-panas dan meneriakkan ketidak setujuan kita pada kebijakan yang mereka buat. Biarlah mereka menikmati apa yang telah ia lakukan saat ini. Mengenai kong kalikong dengan importer, mafia  maupun kartel semua lupakan. Tak usah mengurusi mereka, mari kita bangkit dan sambut masa depan dengan cara kita. Mencoba menyesuaikan hidup dengan apa yang ada dan kita miliki saat ini.


Salam cinta untuk negeri Indonesia……

Minggu, 08 September 2013

KEHIDUPAN NEGERI DIATAS AWAN

KEHIDUPAN NEGERI DIATAS AWAN



Kegiatan KKN memang banyak memberikan manfaat terutama pada mahasiswa. Kita diajarkan bagaimana berkomunikasi dengan masyarakat dan merasakan kondisi hidup ditengah masyarakat. Pada awal KKN kita dihadapkan pada kondisi masyarakat yang beragam. Terdapat perbedaan yang terbungkus dalam bingkai saling menghargai. Kemudian saya diajarkan bagaimana bersikap terhadap masyarakat.

Saya mencoba untuk mendalami apa yang ada di desa ini terutama dan apa yang ada di dataran tinggi Dieng ini. Banyak informasi yang saya gali di desa ini. Pada minggu-minggu pertama saya telah mencoba mendesain apa yang harus saya dapatkan dan saya gali dari masyarakat. Beberapa hal itu diantaranya adalah kondisi pertanian, budaya masyarakat, sejarah kehidupan di Dieng, dan anak-anak di Dieng.

Setiap malam sehabis sholat tarawih saya mencoba melakukan sosialisasi dengan masyarakat. Sarana yang tepat untuk sosialisasi dengan masyarakat di bulan Ramadhan adalah di Masjid/mushola dengan cara ikut nimbrung dengan masyarakat ketika tadarusan. Dari situlah saya mendapatkan banyak informasi yang tidak saya dapatkan dari perangkat desa. Mengenai kondisi pertanian saya banyak mendapatkan informasi bagaimana dulunya kentang itu masuk di daerah Dieng, Berdasarkan penuturan salah satu masayrakat bahwasanya dulunya kentang dieng berasal dari jawa barat. Awal mulanya adalah beberapa orang dieng belajar pertanian di daerah Jawa Barat. Pada tahun sekitar 1972 kentang dibawa oleh orang Dieng yang belajar pertanian di daerah Jawa Barat. Kemudian budidaya kentang di Dieng semakin menyebar sampai saat ini. Pada awalnya tanaman kentang tidak memerlukan pestisida dan hanya menggunakan pupuk organik. Bahkan tanaman kentang bisa ditanaman sampai 2 kali. Ketika panen, umbi kentang diambil dan batangngnya di tanaman kembali masih dapat berbuah.

Budaya masyarakat dieng adalah sarung yang melekat di tubuhnya dan anglo yang menemani dalam setiap kali masyarakat berkumpul. Sarung adalah salah satu alat untuk menghangatkan diri dan biasanya digunakan oleh masyarakat ketika sore dan malam hari. Masyarakat Di Dieng selalu menggunakan sarung atau jaket dalam setiap aktifitasnya. Anglo (tungku) adalah alat penghangat yang terbuat dari besi plat yang dibentuk seperti tungku. Anglo digunakan untuk penghangat dan selalu menemani dalam setiap masyarakat berkumpul. Anglo tersebut diberi arang dan nantinya dinyalakan maka disitulah kehidupan dan obrolan masyarakat Dieng berlangsung. Tidak ada satupun rumah di Dieng yang tidak memiliki anglo karena itu merupakan simbol budaya masyarakat. Tidak cukup duduk didepan anglo tanpa ditemani secangkir teh hangat dan sebatang rokok. Sarung (jaket), anglo, teh hangat, sebatang rokok adalah budaya yang sampai saat ini melekat di masyarakat Dieng. Semua itu adalah warisan leluhur yang tak ternilai harganya. Kehidupan di negeri diatas awan yang memiliki local wisdom yang tak dapat dibeli.

Mengenai sejarah kehidupan di Dieng banyak cerita yang simpang siur. Saya mencoba mencari informasi mengenai hal itu. Saya menemui salah satu warga yang cukup dihargai dimasyarakat. Saya menanyakan bagaimana kehidupan masyarakat di Dieng dahulu. Berdasarkan penuturan beliau bahwasanya yang babat alas di Dieng adalah Tumenggung Kala tirta yang pesinggahannya di Balai kambang. Tumenggung Kala Tirta berasal dari Yogyakarta. Namun makam beliau sampai saat ini belum ditemukan. Pada tahun 1940an Belanda masuk di daerah Dieng dan membuat rumah didaerah tersebut. Orang belanda yang tinggal di Dieng hanya 7 keluarga namun banyak menyengsarakan masyarakat. Masyarakat menjadi miskin dan tanah-tanah dikuasai oleh pihak Belanda. Tepat pada tahun 1948 Belanda dapat di usir oleh masyarakat. Rumah-rumah orang Belanda dibakar, dan meraka semua meninggalkan daerah Dieng.

Kehidupan di Dieng tidak dapat dilepaskan dari kehidupan anak-anak. Anak-anak adalah aset yang sangat berharga dimana nantinya suatu masyarakat sangat ditentukan oleh generasi penerusnya. Mengenai anak Gimbal adalah salah satu mitos yang ada di Dieng. Berdasarkan penuturan salah satu warga bahwa untuk mengambil gambar anak Gimbal harus memberikan sebuah hadiah, bisa uang atau barang. Pemotongan rambut Gimbal di Dieng dilakukan satu tahun sekali. Pemotongan rambut gimbal disertai keinginan si anak itu untuk memotong rambutnya. Tidak hanya itu, permintaan anak gimbal harus dituruti ketika akan dilakukan pemotongan rambut.

Banyak ilmu yang dapat digali di dataran tinggi Dieng ini. Banyak cerita masyarakat yang menjadi pembelajaran bagi kita semua. Inilah kekayaan budaya yang dimiliki oleh negeri tercinta. Hanya kitalah yang dapat menjaganya agar nantinya apa yang kita miliki ini tetap ada dan menjadi milik kita selamanya. Bahwasanya kebudayaan, cerita rakyat, dan kehidupan masyarakat harus dihargai dimanapun itu semua ada. Dengan cara itulah kita mencoba menumbuhkan sikap nasionalis dalam diri kita.

Kehidupan negeri diatas awan tak pernah mati dan hilang walaupun modernitas terus menggerus zaman. Ia akan bermetamorfosa seiring kehidupan yang terus berjalan. Nyala arang diatas anglo, sarung yang melekat ditubuh, secangkir teh hangat dan sebatang rokok akan terus menjadi teman dalam setiap semangat kehidupan masyarakat Dieng.


Salam dari Dieng untuk negeri tercinta. 

Kamis, 05 September 2013

PERBEDAAN BUKAN MENJADI ALASAN

PERBEDAAN BUKAN MENJADI ALASAN


Tulisan ini aku tujukan kepada diriku pribadi yang masih terlalu naif dan kepada semua sahabatku. Kepada mereka yang merindukan kebersamaan. Kepada mereka yang selalu menjunjung tinggi persahabatan. Kepada para pejuang yang terus berjalan menembus mimpinya. Menggapai asa yang telah tertanam dalam benaknya.

Kedewasaan diperlukan agar kita dapat berdiri dan berbicara
Namun kedewasaan juga diperlukan agar kita dapat duduk dan mendengarkan (Gus Mus)

Sejenak kita mencoba merenung dan memahami apa yang di katakan Gus Mus. Kita diajarkan bagaimana agar dapat bersikap dewasa. Memahami dan menghargai setiap apa yang dikatakan oleh orang lain. Apa yang mereka katakan sudah selayaknya kita dengarkan walaupun itu tidak sependapat dengan kita. Adat timur mengajarkan kepada kita bagaimana bersikap terhadap orang lain yang berbeda pendapat. Bukan saya menyalahkan salah satu pihak atau bagaimana namun ini adalah pembelajaran kepada kita semua. Apa yang kita lakukan secara tidak langsung sering kali bertabrakan dengan pemikiran orang lain.

Kemudian Gus Mus melanjutkan. “kedudukan perintah berfikir dan dzikir itu sama”. Maka dari itu ketika ada orang lain berfikir dan mengeluarkan argumentnya sebenarnya yang harus kita lakukan adalah mengahargainya. Apa yang ia lakukan adalah buah pemikirannya, buah karyanya. Sudah selayaknya kita hargai bersama. Walaupun itu salah. Tak ada manusia yang sempurna. Kita semua pasti pernah melakukan kesalahan entah kecil ataupun besar, entah terhadap masyarakat ataupun orang-orang terdekat.

Dan Tuhan pun berfirma “ Bersabarlah, sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar”. Maka ketika kita dihadapkan pada suatu masalah, kemudian kita sabr dan menghadapinya Alloh akan meningkatkan derajat manusia. Bukan saya pandai men dalil, tapi inilah sebuah ungkapan rasa cintaku pada persahabatan kita.

Sahabatku, ingatkah kita apa yang telah dibangun selama ini. Canda tawa selama ini adalah penghibur lara. Senyum yang mengembang dari setiap insann adalah anugrah yang tak ternilai. Buah pikiran yang berbeda adalah pandangan dari setiap kita. Dan hakikatnya kita adalah satu, dalam jalinan persahabatan.

Sekali lagi atas nama persahabatan

 Aku titipkan rindu kebersamaan ini pada angin yang berhembus
Aku titipkan canda tawa ini kepada cahaya bulan dimalam benderang
Aku titipkan janji satu untuk bersama kepada bintang yang berterbangan


Senin, 02 September 2013

LA TAHZAN

LA TAHZAN

Barang kali Tuhan mengajak kita untuk berbicara mengenai arti sabar, ikhlas dan kecintaan pada Nya. Kita di dudukkan pada posisi dimana mungkin kita merasakan sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan kita. Kita berjuang terus menerus untuk menggapai setiap target kita, setiap asa yang membumbung tinggi, dan mimpi-mimpi kita. Namun Tuhan berkehendak lain, dan kita di posisikan oleh Tuhan pada posisi ini.

Namun itulah takdir yang diberikan Tuhan pada kita, tinggal kita bagaimana menjalaninya. Disitulah mungkin Tuhan sedang mengajak berbicara dengan kita mengenai kesabaran, keikhlasan dan kecintaan pada Nya. Sungguh Tuhan sangat cinta pada hambanya, dan kita harus yakin bahwa Tuhan begitu dekat dengan kita. Jika kita saat ini berada pada titik yang jauh dari makhluk, mungkin Tuhan menginginkan kita untuk mendekat pada Nya, sehingga makhluk-makhluk dijauhkan dari kita. Jika Tuhan menarik makhluk-makhluk itu dari kita dan kita berada pada titik tertentu, mungkin Tuhan ingin menunjukkan bagaimana kita harus ikhlash menerima. Ikhlash bukan berada di lisan, namun ikhlash itu berada di hati kita. Ikhlash adalah ilmu yang sangat samar dan kadang ketika kita sudah ikhlas di lisan sebenarnya itu belum ikhlash. Ikhlash adalah kita tak pernah mengingat apa yang kita berikan, apa yang kita lakukan, karena pada hakekatnya itu semua karena pertolongan Alloh SWT. La haula wala kuata ilabillah. Tak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh SWT. Itu semua kan pertolongan dari Alloh, kenapa kita mengklaim itu semua dari kita. Itu semua kan milik Alloh, kenapa kita menginginkan untuk mendapatkan sanjungan dari manusia, atau mungkin ingin mendapatkan imbalan.

Alloh menarik kita dari makhluk supaya kita dapat mendekat pada Nya. Sehingga kita didudukkan pada titik kesabaran. Makhluk dan dunia mencoba meninggalkan kita, supaya kita dengan Alloh dapat ber dua-dua an dengan mesra. Mereka adalah penghalang kita menuju kedekatan cinta. Semua yang telah hilang dan lenyap itu adalah jalan kita menuju sabar dan akan digantikan oleh Alloh dengan yang lain. Alloh sangat sayang kepada  kita, sehingga apa yang menurut Alloh kurang tepat bagi kita, Ia ambil dan digantikan yang lain pada suatau hari nanti.


Kecintaan dengan Alloh tidak ada dua nya. Karena itu adalah cinta sejati. Alloh sangat sayang kepada hambaNya. Rasa sayang dan cinta itu ditunjukkan dengan berbagai takdir yang itu untuk kehidupan masa yang akan datang. Dunia akan lenyap dan meninggalkan kita, manusia akan hilang dan tergantikan yang lain, kedudukan akan sirna seiring waktu yang berjalan. Namun Alloh tetap ada dan selalu mengiringi langkah hidup kita. La Tahzan. Jangan bersedih, hidup adalah permainan. Kecintaan dengan Alloh adalah kesejatian yang tak akan lenyap, musnah, dan hilang….

MERAJUT ASA MENJALIN KEBERSAMAAN

 MERAJUT ASA MENJALIN KEBERSAMAAN



Persahabatan kita telah mengukir kan sebuah sejarah kehidupan. Kita adalah berbeda, namun kita mencoba untuk merangkai perbedaan ini menjadi sebuah jalinan persahabatan yang kuat. Aku tak pernah menyangka kita dipertemukan atas bingkai KKN. Aku tak pernah berfikir akan bertemu dengan engkau semua.

Awal mula pertemuan kita, aku berfikir bagaimana nanti menjalani hidup dengan 20 orang yang berbeda dan ada 20 pemikiran yang berbeda. Aku sulit membayangkannya. Pada pertemuan awal itu, aku hanya berharap semoga pemikiran ku dan pemikiranmu dapat dipertemukan sehingga menghasilkan gagasan yang terbaik.

Perjalanan kita dimulai pada tanggal 2 Juli 2013. Aku sangat berat meningggal kan Jogja untuk jangka waktu 2 bulan ini karena Jogja begitu berkesan dalam diriku. Namun aku harus merelakannya demi sebuah KKN yang notabene masuk dalam SKS wajib. Jika tidak wajib, aku tidak akan mengambilnya. Aku masih ingat kawan ketika aku naik truck sendirian, dan kalian naik mobil avanza dan mini bus. Aku masih ingat kawan, kita belum begitu akrab saat itu. Apalagi akrab, kenal namanya saja belum.

Ingatkah kawan ketika minggu pertama setiap malam kita mengadakan rapat. Ditemani sebuah anglo, papan tulis, dan suara-suara kita. Kita menghabiskan malam untuk sebuah susunan program. Kita mencoba untuk merangkaikan ide dan gagasan untuk sebuah tujuan yang satu. Melihat kondisi masyarakat, kita semakin terbenam dengan problema mereka. Nyali kita semakin menciut dan takut. Bahkan kita ingin berjalan mundur dan melupakan asa yang telah kita bangun dari awal.  Namun kawan, niatan yang tulus, kita mencoba bangkit dan merubah anggapan itu semua. Kita berdiri dan mencoba berjalan walaupun tertatih-tatih.

Kawan masih ingat kah engkau, kita menghabiskan waktu itu untuk menyelesaikan program, jalan-jalan dan bersantai di pondokan. Ingatkah kawan setiap hari kita ada yang masakin.  Tiga kali sehari, cukuplah untuk hidup sehat dan teratur. Walaupun menu makan kita biasa namun bukan masalah karena kebersamaan yang kita cari. Bahkan kita tidak perlu mencuci piring sendiri, karena telah terjadwal rapi. Dari semua kita tak pernah mengeluhkan jadwal masak dan cuci piring. Kita mencoba bersikap legowo menerimannya. Itulah yang membuatku betah bersama kalian.

Di malam kita habiskan untuk membuka lapak. Curhat mengenai diri kita masing-masing. Kita tak memiliki sekat dan tak ada yang perlu di sembunyikan karena kita mencoba untuk terbuka. Di temani anglo, sekali lagi kawan, kita mencurahkan setiap beban pada diri kita. Kita bagi semua masalah kita, sehingga terasa ringan untuk dihadapi. Mengenai hubungan dengan keluarga, pacar, bahkan masyarakat kita curahkan dimalam-malam itu. Aku tak pernah menyangka bisa bercerita dimalam itu, karena bagiku ceritaku untuk orang-orang terdekatku. Dan engkau harus tahu kawan, engkaulah orang-orang terdekatku. Dan engkaulah pembangkit semangatku.

Apakah engkau ingat kawan ketika kita berdiri diatas bukit Si kunir. Melihat pemandangan yang luas. Melihat panorama alam dan kita tak menyadari bahwa kita telah berdiri di negeri diatas awan. Negeri yang mempersatukan kita. Negeri yang menyajikan kisah-kisah setiap perjalanan kita. Sungguh ini nyata kawan, negeri diatas awan tak pernah hilang karena kisahnya telah terukir pada diri kita.

Dan akhirnya kita berada pada ujung waktu. Tanggal 30 Agustus kita meninggalkan negeri di atas awan. Persahabatan yang telah kita bangun tak akan pecah begitu saja walaupun di Jogja kita akan jarang bertemu. Namun kisah yang telah terukir ini, tidak akan luntur dan hilang oleh waktu dan akan tetap bersamayam dalam diri kita. Suatu saat kita akan dipertemukan dalam waktu dan tempat yang berbeda.

Kawan aku mengajak pada engkau semua bahwa jaga dan jagalah persahabatan kita. Jangan kita mengedepankan ego kita. Dan perjuangkan persahabatan yang telah kita bentuk agar tidak hancur. Sehingga kita dapat melanjutkan mozaik-mozaik sejarah yang akan kita susun bersama.

Dalam puing-puing yang berserakan
Gesekan-gesekan yang berterbangan
Mozaik-mozaik yang tak karuan
Aku dan engkau mencoba
Mencari jalan, merajaut asa, menjalin kebersamaan


Yogyakarta, 3 September 2013

Kamis, 27 Juni 2013

MANUSIA DAN KARAKTERNYA


MANUSIA DAN KARAKTERNYA 


Manusia merupakan mahkluk yang unik. Dari masingmasing orang tak ada satupun yang memiliki kesamaan baik fisik maupun karakter. Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda dan telah tertanam dalam dirinya masing—masing. Menguak dan mempelajari karakter manusia adalah hal yang sulit dan membutuhkan waktu. Begitu juga memahami setiap tingkahlaku dan sikapnya terhadapa kita merupakan proses yang panjang.

Mungkin kita sering dihadapakan pada sikap orang disekitar kita yang aneh dan kadang menggelitik bagi kita. atau mungkin kita dihadapkan pada karate orang yang membuat kita naik pitam atau bahkan menyujukkan diri kita. bagaimana kita menyikapi setiap manusia yang memiliki karakter berbeda dari satu dengan yang lain agar kita dapat berkomunikasi dengan nyaman tanpa ada beban. Disini kita memerlukan tahapan belajar memahami orang lain. kita belajar bagaimana kita bersikap dan menyikapi orang lain.

Penulis pun menyadari bahwa tidak mudah memahami dan menyikapi setiap manusia yang hadir dalam hidup kita. kita mesti sabar dan mencoba belajar dari setiap kejadian yang bersentuhan dengan orang-orang didekat kita. kita pelajari karakternya mulai dari kebiasaan makan, kebiasaan bicara bahkan munkin dapat lebih detail lagi sampai kebiasaan tidur. Melalui pembelajaran tersebut kita dapa sedikit demi sedikit memahami orang-orang disekitar kita.

Pemahaman kita terhadap orang lain mungkin sulit untuk mencapai titik terdalamnya. Maka dari itu diperlukan sikap keikhlasan kita untuk menerima setiap sikap yang berbeda dari orang lain. kita membutuhkan “ati seng legewo, nerimo” sehingga kita tidak disibukkan dengan berbagai permasalahan yang bisa timbul dari gesekan dengan orang-orang disekitar kita.


Kesimpulan yang dapat diambil dari setiap interaksi yang kita lakukan adalah bagaimana kita menumbuhkan sifat legowo, nerima lan pengerten. Mungkin tiga sifat tersebut nantinya yang dapat menjadi tameng dari gesekan yang mungkin akan kita alami dengan orang lain. 

Senin, 24 Juni 2013

KENAIKAN HARGA BBM

KENAIKAN HARGA BBM


Harga BBM telah ditetapkan naik pada hari sabtu tanggal 22 Juni 2013. Seiring terjadinya kenaikan harga BBM maka harga bahan pokokpun akan mengikutinya. Kita dihadapkan pada berbagai permasalahan yang mungkin akan terjadi karena dampak kenaikan harga BBM. Namun itulah kebijakan pemerintah yang menurutnya tepat dilakukan untuk saat ini. Entah parameter apakah yang mendasari kenaikan harga BBM. Usut punya usut ternyata kenaikan harga BBM terjadi dikarenakan 2 sebab, pertama karena kenaikan harga minyak mentah dunia. Kedua, karena subsidi BBM yang membengkap tiap tahunnya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa Pemerintah melalui APBN telah menggelontorkan dana Trillunan untuk mensubsidi BBM. Tujuannya sih katanya agar rakyat bisa menjangkau harga BBM sehingga perekonomian stabil. Memang itu tujuan yang sangat mulia.

Sebagai rakyat kecil yang tak mengerti dunia politik saya sih manggut-manggut saja mengikuti kebijakan pemerintah. Biarlah mereka yang pandai yang mengurusi rakyat kayak saya ini. Mungkin banyak dari teman-teman saya (mahasiswa) yang melakukan demo menolak kenaikan harga BBM. Namun perjuangan mereka tak menghalangi ketok palu pimpinan DPR RI untuk mengesahkan RAPBN. Yah, akhirnya naik juga. Namun aku salut dengan perjuangan teman-temen ku yang telah melakukan demo. Berpanas—panas ria demi perjuangan untuk rakyat kecil.

Sebenarnya sih, kalau kita mau merenung permasalahannya pun kembali Kediri kita masing-masing. Membengkaknya subsidi untuk BBM pun dikarenakan diri kita. maksudnya bagaimana sih?. Yah simpelnya gini aja, mampu kah kita menyadarkan diri kita bahwa BBM subsidi itu untuk rakyat kecil. Kemudian ketika kita telah sadar bahwa diri kita secara ekonomi cukup beranikah kita membeli BBM non subsidi. Mungkin paradigm dimasyarakat kita yang menginginkan pengeluaran sekecil mungkin dan mendapatkan keuntungan sebesar mungkin. Yah mau gimana lagi kalau sudah begitu.
Tak ada yang perlu disesali karena kenaikan harga BBM. Namun yang perlu dicatat dan ditanamkan dalam-dalam pada diri kita adalah menumbuhkan sikap malu dan tahu diri. “mbok yo o ngerteni sedulure seng kesusahan, ora jupuk sing duduk hak e”. hehehe


Minggu, 12 Mei 2013

BIARKAN MEREKA


BIARKAN MEREKA

Waktu hadir di setiap langkah kita
Mengantarkan dalam rajutan asa
Biarkan anjing menggong-gong
Biarkan burung berkicau ria
 Biarkan ayam dan para penghuni alam bersuara
Ku ingin kita tetap berjalan
Tak usah risaukan yang ada
Tak usah pikirkan yang mereka kata
Hidup bukan untuk mendengarkan suara pedas dari mereka
Hidup untuk menjalani setiap waktu yang diberikan Tuhan
Jika suara serak mereka menusuk tajam
Menyayat kulit kita
Menghancurkan denyut jantung kita
Mari kita lawan dengan cara diam dari kata
Dan berjalan untuk berbuat

Kamis, 18 April 2013

ZAED DISTRO


ZAED DISTRO



 




Zaed distro sebuah toko yang berbasis di Tulungagung. menyediakan berbagai pakaian yang lagi trend. Zaed Distro juga telah membuka cabang di daerah Bono Tulungagung. Tak usah bingung cari pakaian yang gaul dan murah, pastinya di Zaed Distro lah solusinya.....



KKN


 KKN 

Lama gak nulis bingung mau nulis apa.. dari pada blog gak ada tulisan mending nulis yang iseng-iseng aja. Oh ya udah semester akhir gak ada kerjaan, cumin kuliah 2 mata kuliah dan focus skripsi. Ada lagi satu yang harus dijalani yaitu KKN. Rencananya sih KKN antar semester besok, semoga lancer gak ada halangan suatu apapun.

KKN antar semester tahun ini bertabrakan dengan bulan puasa. Apalagi sampai nabrak hari raya. Mampus, harus berlebaran di tempat KKN. Untuk pertama kalinya dalam hidupku berlebaran di luar kampong. Biasanya walaupun di jogja pas lebaran pasti pulang, namun untuk tahun ini harus merelakan tidak pulang karena menjalani kewajiban KKN.

Mungkin bagi banyak kampus di Indonesia KKN sudah dihapus di SKS nya, namun di kampus biru tidak dihapus justru terus ditingkatkan. Hal ini dikarenakan KKN merupakan bentuk wujud pengamdian warga kampus biru pada rakyat Indonesia. Kenapa Indonesia karena KKN yang dilakukan oleh kampus biru tersebar dari sabang sampai merauke. Luar biasa bukan, sekitar ribuan mahasiswa terjun langsung ke masyarakat dan mengabdikan dirinya selama 2 bulan.

Sabtu, 30 Maret 2013

HIDUP STAGNAN


HIDUP STAGNAN


Hari-hari terus stagnan. Tak ada perubahan berarti. Hari disibukkan dengan skripsi yang tak kunjung mendapatkan jalan terang. Ditambah lagi tak ada kuliah. Pikiran terfokus untuk penelitian. Lebih baik sih, tapi malah kepikiran terus itu penelitian. Memang nasib telah memasuki usia senja di kampus biru. Harus bergelut dengan yang namanya skripsi. Seperti orang yang menghadapi monster besarnya segunung.

Jenuh terus menghadapi yang namanya skripsi seperti jenuhnya diriku yang menyaksikan berita akhir-akhir ini. Lucu juga jika diperhatikan berita mengenai prahara democrat. Parti yang tengah berkuasa ini sedang mengadakan KLB dan telah menetapkan Pak SBY sebagai ketum secara aklamasi. Lucu nya dimana?. Pak SBY ini memang memiliki pengaruh yang sangat besar di Demokrat. Memang beliau serba bisa dan sekarang merangkap jabatan. Jadi ketua Pembina, ketua majelis tinggi, ketua umum, dan pemimpin Negara. Sungguh luar biasa. Jadi kasihan sama bapak, sibuk sekali pekerjaannya.

Daripada mikirin politik yang kian memanas dan penuh intrik itu mending tidur dimalam minggu ini. Walaupun sulit tidur, dipaksa aja untuk tidur. Salam hangat untuk negeri tercinta Indonesia.

Jumat, 29 Maret 2013

SEKTOR BUDIDAYA PENOPANG PERIKANAN INDONESIA


SEKTOR BUDIDAYA PENOPANG PERIKANAN INDONESIA

Sektor budidaya Indonesia memiliki potensi yang cukup besar yaitu 55 juta ton. Namun sampai saat ini yang sudah tergarap baru 6 juta ton1. Artinya sektor budidaya baru termanfaatkan sekitar 10% dari potensi yang ada. Beberapa ikan budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti kerapu, udang, patin, nila, gurame, dan rumput laut. Khusus kerapu, udang dan rumput laut merupakan andalan ekspor perikanan Indonesia. Negara-negara tujuan ekspor hasil perikanan Indonesia seperti Jepang, Hongkong, Cina, dan Negara-negara eropa.
Potensi yang sukup besar dan belum tergarap maksimal ini harus segara diselesaikan. Kebijakan-kebijakan pemerintah diharapkan mendorong terlaksananya program untuk pemanfaatan lahan dalam kegiatan budidaya. Tidak hanya itu, kebijakan pemerintah ini akan membuka kran peluang usaha di sektor perikanan khususnya budidaya. Maka diperlukan kerjasama yang sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Kemajuan sistem budidaya saat ini menjadi catatan penting dalam pengambangan dan perluasan usaha budidaya di Indonesia. Jangan sampai kemajuan toknologi budidaya mengesampingkan kondisi lingkungan. Jika ini terjadi maka runtuhnya usaha budidaya udang di Indonesia tahun 90 an akan terulang kembali. Dan sejarah membuktikan sulitnya membenahi permasalahan tersebut. Hal ini terlihat dari adanya serangan virus pada udang di tahun 90an sampai saat ini tidak dapat diatasi secara maksimal.
Tidak ada jalan lain kecuali kita harus belajar pada sejarah. Teknologi yang diterapkan dalam kegiatan budidaya harus memperhatikan kondisi dan kemampuan lingkungan untuk kegiatan budidaya. Jika ini dilakukan secara terintegrasi maka bukan tidak mungkin peningkatan produksi di sektor budidaya akan lebih besar. Sehingga kegiatan budidaya dapat sustainable.

Selasa, 19 Maret 2013

TULUNGAGUNG SENTRA IKAN HIAS


TULUNGAGUNG SENTRA IKAN HIAS


Tulungagung merupakan kabupaten yang terletak di daerah pesisir pantai selatan pulau Jawa. Letak tulungagung sekitar 150km dari ibukota provinsi yaitu Surabaya. Bagi pelaku usaha di bidang perikanan pasti snagat kenal dengan kota Tulungagung. Hal ini dikarenakan Tulungagung merupakan salah satu sentral perikanan khususnya perikanan air tawar. Beberapa komuditas ikan yang dikembangkan oleh masyarakat Tulungagung seperti ikan lele, Gurame, dan ikan hias.

Ikan hias merepakan komuditas unggulan dari kabupaten Tulungagung. Beberapa ikan hias yang laris di pasaran seperti ikan berta (cupang), mas koki, Sumatra, guppy, dll. Saya sendiri pernah berkenjung ke salah satu pembudidaya ikan di daerah bendil jati wetan. Banyak masyarakat yang membudidayakan ikan cupang, Sumatra, mas koki, dll. Banyaknya masyarakat yang membudidayakan ikan ini tidak terlepas dari mudahnya memelihara ikan hias, lahan yang dibutukan relatif sempit, kemudahan mendapatkan pakan, dan keuntungan yang cukup menjanjikan.

Kemudahan memelihara ikan hias ini tidak terlepas dari kondisi lingkungan yang mendukung. Tidak hanya itu, kebutuhan air yang tidak terlalu banyak dapat dipenuhi dari air sumur. Ikan hias seperti cupang malah tidak membutuhkan banyak air. Yang repenting adalah pemberian pakan. Pergantian air pun cukup minim dilakukan.

Budidaya ikan hias hanya membutuhkan lahan yang sempit. Berbeda dengan budidaya ikan konsumsi yang membutuhkan lahan besar. Budidaya ikan hias dapat dilakukan dipekarangan rumah, ataupun dilahan tegalan. Biasanya lebar kolam tidak lebih dari 5x5 m. namun untuk amsalah luas kolam tergantung ebutuhan.

Khusus ikan hias pada fase benih biasanya membutuhkan pakan alami. Melimpahnya pakan alami berupa cacing sutra di Tulungagung memberikan kemudahan bagi pembudidaya untuk mendapatkan pakan. Beberapa sungai menjadi sumber pakan alami untuk kebutuhan ikan hias.

Keuntungan yang diddapat dari budidaya ikan hias ini lumayan menjanjikan. Hal ini jika dilakukan secara besar dan berkelanjutan. Untuk ikan cupang halfmon biasanya petani menjualnya dengan harga 2 ribu, sedangkan cupang serit 1 ribu. Bayangkan jika petani memelihara ribuan ikan, tinggal mengalikan keuntungannya.

Sabtu, 16 Maret 2013

IA DILUPAKAN IA TERLUPAKAN

IA DILUPAKAN IA TERLUPAKAN

Aku tertegun melihatnya bersama sebuah gelas plastik
tenggorokanku kering, mataku mulai sembab
butiran-butiran air ini tak kuasa melihatnya
berlari diantara kendaraan yang terparkir di belakang lampu merah
sesekali tangannya melambai diluar pintu mobil
tangannya adalah sebuah harapan
suaranya adalah mesin-mesin penarik rupiah dari para dermawan

resah melangkah kakinya yang mulai ngapal oleh aspal jalanan
mengeras bagaikan batu ungkal
bajunya lusuh karena satu minggu, satu bulan, bahkan satu tahun tak ganti
tangannya kotor oleh debu jalanan
ia dilupakan....ia terlupakan oleh zaman

Kamis, 07 Maret 2013

MALAS

 MALAS

Rasa malas meerupkan musuh kita bersama. Ia hadir kapanpun dan dimanapun untuk merasuk dalam pikiran kita, ddalam tubuh kita. Ia menarik tubuh kita ketika akan berdiri dan beraktifitas. Ia manarik mata kita ketika akan bangun dari tidur. Sungguh ia hadir dalam hidup kita untuk merobek semangat hidup kita.

Rasa malas ini telah hadir berminggu-minggu dalam diriku. Ia telah menusukku dari belakang mengenai tulang rusukku. Ia telah merobek semangatku hingga luluh lantah berkeping-keping. aku tak kuat lagi menahannya. Namun disisa semangat yang kadang padam membara aku ingin taklukkan kau di bawah telapak kakiku. Akan kuinjak-injak kau yang telah menghancurkan hariku. Dan akan ku isi waktu yang terus berjalan dengan aktifitas.

Tak ku biarkankau meniupkan malas dalam hidupku. Walaupun kau wangi seperti bunga mawar namun kau menyimpan duri yang teramat tajam. Duri-durimu telah menusukku hingga ke ulu hatiku. Dan kini tibalah saatnya kau berada di genggamanku. Oh, Rasa malasku. Akan ku remas-remas engkau dengan tanganku. Or rasa malasku

Selasa, 05 Maret 2013


Perahu berlubang dan akan karam
Deburan ombak menari-nari menertawakan
Air masuk dari lubang-lubang dinding perahu
Menusuk perlahan-lahan

Sabtu, 19 Januari 2013

DOA YANG TERPANJATKAN


 DOA YANG TERPANJATKAN



Setiap hari jatah hidup didunia semakin berkurang. Dan seiring itu, usia kita semakin bertambah. Bertambahnya usia mengantarkan kita pada berbagai hiruk pikuk yang harus dihadapi. Kita dihadapkan pada sikap kita kepada diri dan orang lain. Kita harus banyak belajar dan terus belajar untuk menghadapi hari esok yang penuh dengan tanda Tanya.

 Dalam adat keluargaku tak pernah ada perayaan mengenai hari kelahiran. Hari kelahiran terasa seperti hari-hari biasa karena tak ada yang harus dirayakan. Ketika menginjak SMA aku mengerti dan merasakan betapa hari kelahiran itu sangat penting. Dihari kelahiran itu banyak doa dipanjatkan. Banyak doa bertebaran untuk kabaikan.

Kini aku menginjak di bangku kuliah. Dan setiap ada hari kelahiran selalu disambut dengan suka cita. Berbagai doa kebaikan dipanjatkan kepada kita. Aku sangat senang memiliki banyak teman dimana sangat menghargai hari kelahiran. Aku sangat bangga memiliki banyak teman yang peduli dengan ku, dengan kelahiranku. Doa-doa dipanjatkan untuk kebaikan ketika aku menginjak usia baru. Di usia ku yang semakin bertambah ini tak lupa banyak doa dipanjatkan dan ada pula bingkisan yang diberikan. Bingkisan yang tak ternilai harganya. Tak meilihat isinya, namun aku melihat ada ketulusan yang paling dalam dari setiap yang mereka berikan.

Doa ku pada engkau semua wahai sahabatku, semoga Alloh membalas kebaikan yang engkau berikan padaku, berupa doa maupun bingkisan ini. Thanks for you all….

Kulihat semerbak doa berterbangan….
Baunya harum tercium seantero dunia….
Lantunan doa yang terpanjatkan….
Ribuan ucapan yang mengalir…
Tak ternilai harganya….
 Ku hanya dapat berdoa…..
Semoga Tuhan membalas Kebaikan enkau semua…..


Rabu, 09 Januari 2013

BELAJAR MEMAHAMI



 BELAJAR MEMAHAMI



 Tidak mudah memahami seseorang. Semua butuh proses yang panjang. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mungkin itu yang kita rasakan. Setiap orang yang hadir di depan kita, ia selalu menyimpan rahasia yang kita sulit untuk mengetahuinya. Kadang ia tak menampilkan rahasia dibalik pemikirannya secara langsung. Tidak mengungkapkan sikapnya secara langsung. Namun ia mengungkapkannya dengan tindakan dan tingkah lakunya pada kita.

Sedikit menyelam untuk mengetahui setiap sikapnya adalah sebuah petualangan tersendiri. Setiap hempakan tangan untuk mengarungi lautan adalah sebuah proses yang harus dijalani. Walaupun semakin berat dan lelah tubuh ini, walaupun semakin sesak dada ini namun itu adalah sebuah proses yang harus dijalani. Tak ada yang harus disesali, karena pertemuan ini adalah sebuah takdir dalam perjalanan kita.

Semakin dalam menyelami setiap yang kau lakukan adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Semakin memahami setiap apa yang kau lakukan aku semakin mengerti setiap sikapmu padaku. Aku belajar memahamimu dalam setiap waktu. Namun hipotesisku terhdap setiap sikapmu itu adalah dugaan yang mungkin bisa benar dan mungkin juga salah total. Biarlah waktu yang akan menjawabnya.

Tumbuhan ilalang menghalangi langkah kita. Menyamarkan jalan-jalan tujuan kita. Namun aku yakin ini semua akan dapat kita lalui. Andai kata ilalang semakin tinggi hingga menghalangi perjalan kita, mungkin itu adalah takdir yang diberikan Tuhan yang terbaik untuk kita. Tidak perlu bersedih terlalu lama. Cukup tetesan air yang mengalir ini menjadi pernghapus luka andaikan itu semua terjadi. 

Dan perjumpaan kita saat ini akan menjadi sebuah mozaik perjalan hidup kita yang nanti akan dapat kita ceritakan pada anak cucu. Kepada generasi-generasi sesudah kita. Biar mereka tahu bahwa hidup harus dijalani. Biar mereka tahu bahwa pemahaman kita terhadap orang lain adalah sebuah perabaan dari diri kita dan kita tak dapat menembusnya sampai dalam. Karena hakikatnya kita adalah manusia biasa. 

Ilalang tumbuh tinggi
Diatas tanah lapang ini
Menutupi setiap jalan
Menghalangi setiap langkah

                Kita berjalan dalam perabaan
                Menerjang menghantam setiap penghalang
                Untuk sebuah harapan
                Keindahan, kenikmatan dan kemuliaan