Persahabatan kita telah mengukir
kan sebuah sejarah kehidupan. Kita adalah berbeda, namun kita mencoba untuk
merangkai perbedaan ini menjadi sebuah jalinan persahabatan yang kuat. Aku tak
pernah menyangka kita dipertemukan atas bingkai KKN. Aku tak pernah berfikir
akan bertemu dengan engkau semua.
Awal mula pertemuan kita, aku
berfikir bagaimana nanti menjalani hidup dengan 20 orang yang berbeda dan ada
20 pemikiran yang berbeda. Aku sulit membayangkannya. Pada pertemuan awal itu,
aku hanya berharap semoga pemikiran ku dan pemikiranmu dapat dipertemukan
sehingga menghasilkan gagasan yang terbaik.
Perjalanan kita dimulai pada
tanggal 2 Juli 2013. Aku sangat berat meningggal kan Jogja untuk jangka waktu 2
bulan ini karena Jogja begitu berkesan dalam diriku. Namun aku harus
merelakannya demi sebuah KKN yang notabene masuk dalam SKS wajib. Jika tidak
wajib, aku tidak akan mengambilnya. Aku masih ingat kawan ketika aku naik truck
sendirian, dan kalian naik mobil avanza dan mini bus. Aku masih ingat kawan,
kita belum begitu akrab saat itu. Apalagi akrab, kenal namanya saja belum.
Ingatkah kawan ketika minggu
pertama setiap malam kita mengadakan rapat. Ditemani sebuah anglo, papan tulis,
dan suara-suara kita. Kita menghabiskan malam untuk sebuah susunan program.
Kita mencoba untuk merangkaikan ide dan gagasan untuk sebuah tujuan yang satu. Melihat
kondisi masyarakat, kita semakin terbenam dengan problema mereka. Nyali kita
semakin menciut dan takut. Bahkan kita ingin berjalan mundur dan melupakan asa
yang telah kita bangun dari awal. Namun
kawan, niatan yang tulus, kita mencoba bangkit dan merubah anggapan itu semua.
Kita berdiri dan mencoba berjalan walaupun tertatih-tatih.
Kawan masih ingat kah engkau,
kita menghabiskan waktu itu untuk menyelesaikan program, jalan-jalan dan
bersantai di pondokan. Ingatkah kawan setiap hari kita ada yang masakin. Tiga kali sehari, cukuplah untuk hidup sehat
dan teratur. Walaupun menu makan kita biasa namun bukan masalah karena kebersamaan
yang kita cari. Bahkan kita tidak perlu mencuci piring sendiri, karena telah
terjadwal rapi. Dari semua kita tak pernah mengeluhkan jadwal masak dan cuci
piring. Kita mencoba bersikap legowo menerimannya. Itulah yang membuatku betah
bersama kalian.
Di malam kita habiskan untuk
membuka lapak. Curhat mengenai diri kita masing-masing. Kita tak memiliki sekat
dan tak ada yang perlu di sembunyikan karena kita mencoba untuk terbuka. Di
temani anglo, sekali lagi kawan, kita mencurahkan setiap beban pada diri kita.
Kita bagi semua masalah kita, sehingga terasa ringan untuk dihadapi. Mengenai
hubungan dengan keluarga, pacar, bahkan masyarakat kita curahkan dimalam-malam
itu. Aku tak pernah menyangka bisa bercerita dimalam itu, karena bagiku
ceritaku untuk orang-orang terdekatku. Dan engkau harus tahu kawan, engkaulah
orang-orang terdekatku. Dan engkaulah pembangkit semangatku.
Apakah engkau ingat kawan ketika
kita berdiri diatas bukit Si kunir. Melihat pemandangan yang luas. Melihat
panorama alam dan kita tak menyadari bahwa kita telah berdiri di negeri diatas
awan. Negeri yang mempersatukan kita. Negeri yang menyajikan kisah-kisah setiap
perjalanan kita. Sungguh ini nyata kawan, negeri diatas awan tak pernah hilang
karena kisahnya telah terukir pada diri kita.
Dan akhirnya kita berada pada
ujung waktu. Tanggal 30 Agustus kita meninggalkan negeri di atas awan. Persahabatan
yang telah kita bangun tak akan pecah begitu saja walaupun di Jogja kita akan
jarang bertemu. Namun kisah yang telah terukir ini, tidak akan luntur dan
hilang oleh waktu dan akan tetap bersamayam dalam diri kita. Suatu saat kita
akan dipertemukan dalam waktu dan tempat yang berbeda.
Kawan aku mengajak pada engkau
semua bahwa jaga dan jagalah persahabatan kita. Jangan kita mengedepankan ego
kita. Dan perjuangkan persahabatan yang telah kita bentuk agar tidak hancur.
Sehingga kita dapat melanjutkan mozaik-mozaik sejarah yang akan kita susun
bersama.
Dalam puing-puing
yang berserakan
Gesekan-gesekan yang
berterbangan
Mozaik-mozaik yang
tak karuan
Aku dan engkau
mencoba
Mencari jalan, merajaut
asa, menjalin kebersamaan
Yogyakarta, 3 September
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar