PERBEDAAN BUKAN MENJADI
ALASAN
Tulisan ini aku tujukan kepada
diriku pribadi yang masih terlalu naif dan kepada semua sahabatku. Kepada mereka
yang merindukan kebersamaan. Kepada mereka yang selalu menjunjung tinggi
persahabatan. Kepada para pejuang yang terus berjalan menembus mimpinya. Menggapai
asa yang telah tertanam dalam benaknya.
Kedewasaan diperlukan agar kita
dapat berdiri dan berbicara
Namun kedewasaan juga diperlukan
agar kita dapat duduk dan mendengarkan (Gus Mus)
Sejenak kita mencoba merenung dan
memahami apa yang di katakan Gus Mus. Kita diajarkan bagaimana agar dapat
bersikap dewasa. Memahami dan menghargai setiap apa yang dikatakan oleh orang
lain. Apa yang mereka katakan sudah selayaknya kita dengarkan walaupun itu
tidak sependapat dengan kita. Adat timur mengajarkan kepada kita bagaimana
bersikap terhadap orang lain yang berbeda pendapat. Bukan saya menyalahkan
salah satu pihak atau bagaimana namun ini adalah pembelajaran kepada kita
semua. Apa yang kita lakukan secara tidak langsung sering kali bertabrakan
dengan pemikiran orang lain.
Kemudian Gus Mus melanjutkan. “kedudukan
perintah berfikir dan dzikir itu sama”. Maka dari itu ketika ada orang lain
berfikir dan mengeluarkan argumentnya sebenarnya yang harus kita lakukan adalah
mengahargainya. Apa yang ia lakukan adalah buah pemikirannya, buah karyanya. Sudah
selayaknya kita hargai bersama. Walaupun itu salah. Tak ada manusia yang
sempurna. Kita semua pasti pernah melakukan kesalahan entah kecil ataupun besar,
entah terhadap masyarakat ataupun orang-orang terdekat.
Dan Tuhan pun berfirma “
Bersabarlah, sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar”. Maka ketika
kita dihadapkan pada suatu masalah, kemudian kita sabr dan menghadapinya Alloh
akan meningkatkan derajat manusia. Bukan saya pandai men dalil, tapi inilah
sebuah ungkapan rasa cintaku pada persahabatan kita.
Sahabatku, ingatkah kita apa yang
telah dibangun selama ini. Canda tawa selama ini adalah penghibur lara. Senyum yang
mengembang dari setiap insann adalah anugrah yang tak ternilai. Buah pikiran
yang berbeda adalah pandangan dari setiap kita. Dan hakikatnya kita adalah
satu, dalam jalinan persahabatan.
Sekali lagi atas nama persahabatan
Aku titipkan rindu kebersamaan ini pada angin
yang berhembus
Aku titipkan canda tawa ini
kepada cahaya bulan dimalam benderang
Aku titipkan janji satu untuk
bersama kepada bintang yang berterbangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar