WpMag

Selasa, 27 Oktober 2015

TASYAKURAN HAJI

TASYAKURAN HAJI 


Senin malam tanggal 26 Oktober kampung Kalituri ramai. Di salah satu rumah warga ada kegiatan Tasyakuran haji. Setelah satu bulan lebih menunaiakan ibadah  haji di tanah suci keluarga bapak H. Achmad Mugiono mengadakan tasyakuran. Tasyakuran haji kali ini sedikit berbeda karena mendatangkan grup sholawat Ahbabul Mustofa dari Madiun dan mauidhoh khasanah oleh Habib Musthofa Alaydrus.

Acara di mulai puku 19.00 dengan dimulainya lantunan sholawat. Ratusan warga sekitar mulai berbondong-bondoong datang untuk memenuhi undangan. Masyarakat dan tamu undangan dipersilahkan masuk oleh tuan rumah dan langsung menuju meja makan yang telah disediakan. Menyantap hidangan yang disajikan sembari menunggu acara inti yaitu mauidhoh khazanh.

Keterangan : Rekan "remas" sedang packing snack
Keterangan : Rekan "remas" tengah sibuk persiapan parkir

Rekan-rekanita remas turut andil dalam kegiatan tersebut. Membantu untuk mengatur jalannya acara agar lancar sampai akhir. Ada yang hilir mudik mengantar hidangan maupun snack. Di dapur para rekanita tengah sibuk membuat es untuk disajikan kepada para tamu undangan. Sementara di luar, rekan remas tengah sibuk mengatur lalu lintas para tamu undangan dan menata parkir kendaraan.

Keterangan : Duduk santai sembari menunggu parkir
Keterangan : Tamu undangan duduk menunggu acara dimulai
Acara inti dimulai sekitar pukul  21.00 dengan sambutan dari pihak keluarga. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh bapak H. Achmad Mugiono. Seelah pembacaan doa dilanjutkan sholawatan dengan melantunkan beberapa syair seperti turi putih, sholatun bissalamil mubin, dll. Tak lupa diatas panggung hadir ketua Majelis Rotib sholawat (Rosho) Habib Husein bin Abu bakar ba’abud.


Keterangan : Rekanita "remas" sedang mendengarkan mauidhoh khasanah
Sekitar pukul 22.00, mauidhoh khasanah dimulai. Para tamu undangan khidmat mendengarkan pengajian yang disampaikan oleh Habib Mustofa Alaydrus. Pukul 23.30 acara selesai dan tamu undangan mulai meninggalkan rumah kediaman bapak H. Mugiono. Rekan remas mulai bergerak menata lalu lintas dan membantu mengeluarkan kendaraan tamu undangan.

Keterangan : Sedang menikmati hidangan yang telah disajikan               
Acaara telah selesai. Beberapa rekan dan rekanita remas mulai membersihkan tempat dan dilanjutkan makan-makan. Acara tasyakuran haji berjalan lancar dan semoga bapak H. Achhmad Mugiono beserta istri menjadi haji yang mabrur.


Citizen Jurnalis Remas

Jumat, 23 Oktober 2015

MALAM

 MALAM

Malam- malam sunyi
Sepi menari
Gerak mengisi
Raga jiwa lenyap
Berterbangan seperti kapas
Berhamburan tak karuan
Terkoyak –koyak
Terpelanting
Hancur lebur
                Menyatu menuju satu



Rabu, 21 Oktober 2015

KEINDAHAN KOLAM ALAMI DI PANTAI KEDUNG TUMPANG

KEINDAHAN KOLAM ALAMI DI PANTAI KEDUNG TUMPANG

Weekend enaknya kemana?. Banyak orang bingung mau ngapain di akhir pekan. Setelah bekerja satu minggu, lantas diberi kesempatan libur bingung mau digunakan untuk apa. Begitu juga kami, biasanya minggu pagi menikmati secangkir kopi di salah satu kedai kopi terkenal di Tulungagung ayaitu Mak Tin  sambil membicarakan rutinitas yang telah dijalani selama sepekan ini. Namun tak sekedar membicarakan mengenai pekerjaan, kadang bisa sampai mengenai isu politik hukum bahkan ekonomi skala makro.

Namun, agak berbeda ketika salahh satu teman mengalihkan pembicaraan kami. Topik kami pindah untuk agenda setelah kopi pagi. Salah satu dari kami mengajak untuk main ke pantai. Kebetulah Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang berbatasan dengan samudra Hindia sehingga memiliki beberapa pantai yang cukup terkenal. Setelah berdiskusi, kami memtutuskan untuk mengunjungi pantai yang lagi ngehit di Tulungagung yaitu pantai Kedung Tumpang.


Perjalanan kami dimulai pukul 08.00 menuju arah selatan. Melewati kecamatan Sumbergempot, Campur darat dan kemudian Pucanglaban. Pantai Kedung Tumpang terletak di Kecamatan Pucanglaban. Kecamatan Pucang laban merupakan salahh satu kecamatan yang terletak di deretan pegunungan. Membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai di kecamatan Pucang laban. Jalan yang kami lalui semakin terjal ketika sampai di Kecamatan Pucang laban. Beberapa ruas jalan mulai bergelombang dan berlubang. Membuat kami ekstra hati-hati. Tidak hanya itu, tanjakan dan turunan menyambut kami menuju Pantai Kedung Tumpang.

Sebelum memasuki daerah pantai kami harus melewati jalan tanah dengan debu yang siap terbang ketika kendaraan melintas. Di kiri dan kanan jalan gersang dan sedikit pohon yang tumbuh. Semenatara motor kami terus membelah jalan pegunungan tersebut. Memainkan stang dan rem dengan ekstra hati-hati agar tidak terjatuh.

Sekitar satu jam perjalanan, pukul 09.00 kami tiba di parkiran. Sebelumnya memang kami berempat belum satupun yang pernah ke Pantai Kdung Tumpang. Seketah sampai di parkiran takjub lantaran sudah ratusan motor terparkir rapi. Tidak ada area parkir resmi seperti di tempat wisata lain dengan bangunan sebagai peneduh. Di sini motor-motor tertata di pinggir jalan dan ada beberapa orang yang mengatur dan menjaganya.

Keterangan : Area parkir di lahan terbuka

Memang Pantai Kedung Tumpang tidak seperti pantai Popoh, Sidem atau Sine yang telah terkenal terlebihh dahulu. Pantai Kedung Tumpang mulaii banyak dikunjungi pada tahun  2015 ini. Sehingga akses jalan, area parkir, maupun fasilitas lain belum tersedia dengan maksimal.

Biaya masuk sekaligus parkir di patok 5 ribu rupiah per motor. Cukup murah jika dibandingkan dengan tempat wisata lain. Setelah memarkirkan motor kami segera menuju pantai yang jaraknya sekitar 500 m. Akses jalan menuju pantai cukup sempit dan masih tanah alami. Kamipun harus berhenti ketika berpapasan dengan pengunjung lain. Jalan menuju pantai menukik terun dengan kemiringan mencapai 45 derajat. Kamipun harus ekstra hati-hati.

Keterangan : jalan menuju pantai yang curam

Sekitar 100 meter sebelum samapai di pantai, kami harus melewati jalan menurun dengan tali tambang sebagai pegangan. Hanya ada satu jalan, sehingga pengunjung yang mau balik hharus menunggu pengunjung yang turun menuju pantai agar tidak terjadi kecelakaan. Setelah melewati rintangan yang cukup berat akhirnya kamipun samapai di Pantai Kedung Tumpang.

Di lihat dari topografinya, Pantai Kedung Tumpang sebenarnya lebih mirip dengan deretan jurang. Jurang-jurang tersebut tersesun oleh batu pantai yang mulai terkikis oleh pasang air laut. Di salah satu spotnya. Terlihat curukan batu yang dimana membentu menyerupai kolam alami dengan air berwarna kehhijauan. Banyak masyarakat menyebutnya sebagai kolam alami. Sebelum di pasang papan larangan mandi di kolam tersebut dulunya banyak pengunjung yang berenang di salahh satu spotnya. Karena ombak laut yang tidak dapat di prediksi, masyarakat sekitar dan para pecinta alam mulai memberlakukan larangan berenang.

Keterangan : Ombak menghantam bibir pantai
Keterangan : Warna air laut terlihat hijau di kolam alami

Keterangan : Background kolam alami 

Deburan ombak yang menghantam batu karang, hijaunya air di kolam alami, dan semilir angin yang merontokkan dedaunan menjadi pemandangan di  Pantai Kdung Tumpang. Pantai Kedung tumpang ini akan menjadi salah satu destinasi wisata bahari yang menarik bagi wisatawan jika dikelola dengan baik. Maka diperlukan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah untuk mempercepat pembangunan. Namun yang perlu diperhatikan adalah pebangunaan yang berwawasan lingkungan adalah salah satu tongga dasar agar tetap menjaga keseimbangan alam.


Selasa, 20 Oktober 2015

BERSIH KAMPUNG

BERSIH KAMPUNG

Minggu pagi udara kampung Kalituri masih segar. Hanya sedikit kendaraan yang melintas jalan kampung. Sementara, suara burung mulai memainkan ritmenya. Beberapa pemuda tengah berkumpul di salah satu rumah warga. Mereka telah merencanakan untuk melakukan kerja bakti bersih kampung.

Kerja bakti bersih kampung merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh pemuda Kalituri setiap 2 minggu sekali. Tepatnya yaitu di awal dan tengah bulan. Tujuan diadakan bersih kampung yaitu pertama untuk menjadikan kampung Kalituri bersih. Jika suatu kampung bersih maka nantinya berbagai penyakit yang berkembangbiak di lingkungan kotor akan berkurang. Kedua, untuk menumbuhkan kesadaraan masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat. Ketiga, menjalin kerukunan dan kekompakan antar pemuda kampung.


Keterangan : Para pemuda Kalituri tengah sibuk bersih kampung

Kegiatan bersih kampung dimulai pukul 06.30 di bagian timur. Para pemuda Kalituri telah siap dengan alat kebersihan yang telah dibawa mulai dari sapu, sabit (arit), cangkul, dll. Pinggir jalan dibersihkan bahkan sampai halaman rumah warga. Tidak hanya itu, karena musim kemarau juga dilakukan penyiraman jalan. Tujuannya untuk mengurangi debu yang berterbangan dan mengganggu warga yang beraktifitas.

Setelah melewati beberapa rumah, akhirnya salah seorang warga memberikan apresiasi yang bagus. Tidak hanya apresiasi berupan ucapan namun juga memberikan makanan dan minuman. Hal ini membuat para pemuda lebih giat.Akhirnya hampir setiap rumah memberikan apresiasi dan makanan ringan. Ternyata apa yang dilakukan oleh para pemuda Kalituri merupakan tindakan positif dan sangat bermanfaat.


Keterangan : Istirahat sambil menikmati snack di sela-sela bersih kampung

Perubahan tidak harus menunggu pemerintah, namun dapat dilakukan dengan sukarela dan dari hati nurani kita.

Tidak perlu muluk-muluk mengharapkan perubahan yang besar, namun cukup melakukan tindakan kecil yang nyata.


Kamis, 15 Oktober 2015

MIMPI-MIMPI KAMI

MIMPI-MIMPI KAMI

Kampung kami kecil, memang kami mengakuinya. Sebuah kampung yang terletak di selatan kota Tulungagung. Sebelah barat berbatasan dengan sungai Ngrowo yang aliran airnya bermuara di Samudra Hindia. Sebelah timur berbatasan dengan sobontoro, utara berbatasan dengan Moyoketen dan sebelah selatan berbatasan dengan Bono. Nama kampung kami Kalituri, kampung sederhana yang mencoba menawarkan berbagai keelokannya.

Memang sedikit orang yang tahu kampung kami. Tapi tak mengapa, kami akan siap berbenah untuk menyambut perubahan ini. Jika selama ini orang hanya tahu nama kampung kami, itupun tak mengapa. Suatu saat, kami akan mencoba menawarkan sepercik keindahhan dan kebersamaan warga kampung kami. Memberikan sebuah pemandangan dari keberagaman yang ada di kampung kami.

Mimpi-mimpi itu masih ada dan melekat dalam setiap insan pemuda Kalituri. Mimpi akan sebuah kampung yang nyaman, aman, dan berwawasan edukatif. Kampung yang semua orang bisa menemukan keIndonesiaannya disini. Mimpi yang dimana semua orang bisa menggalai jati diri kebangsaannya disini. Mengenai gotong royong, saling menghargai sampai berwawasan edukatif.

Kami siap untuk mewujudkannya. Walaupun semua ini membutuhkan proses yang panjang, kami akan mencoba mencapainya. Tak ada keberhasilan yang didapat dengan gratis. Semua membutuhkan pengorbanan baik tenaga, fikiran bahkan sampai materi.

Kami mencoba menjawab berbagai mimpi-mimpi itu dengan tindakan nyata. Sebuah letupan semangat dan cita-cita yang masih terus tertanam. Mencoba menggalai dari kehidupan para pemuda kampung. Main bola voli, futsal, bersih kampung, lomba PHBN, dan pentas seni merupakan berbagai kegiatan yang telah kami lakukan.

Mungkin ini adalah hal kecil yang kami lakukan. Namun tak mengapa, tak ada perubahan besar yang dilakukan tanpa hal kecil terlebih dahulu.  Kami mencoba menanamkan kesadaraan masyarakat untuk suatu perubahan menuju kampung yang nyaman, aman, dan berwawasan edukatif.

keterangan : bersih kampung


keterangan : istirahan disela bersihh kampung


keterangan : bermain voli di bantaran sungai Ngrowo

keterangan : peringatan PHBN



PERAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT DESA

PERAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT DESA


Desa meruapakan wujud kecil dari negara. Desa memiliki komponen meliputi perangkat desa (pemerintah desa) dan masyarakat. Pemerintah desa merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah pusat yang diharapakan mampu merealisasikan program kerja. Berbagai program pemerintah pusat meliputi pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan maupun peningkatan mutu pendidikan diharapakan akan terwujud dengan adanya pemerintah desa.

Kemajuan zaman membawa dampak positif maupun negatif dalam lingkup desa. Dampak positif dapat terlihat dengan infrastruktur dan tingkat pedidikan yang baik. Walaupun demikian ada beberapa dampak negatif seperti pudarnya budaya gotong royong dan gesekan yang sering terjadi antar warga.
Pemuda merupakan salah satu komponen dari sebuah masyarakat desa. Peran pemuda sangat strategis dalam menjawab berbagai persoalan yang tengah dihadapi oleh desa. Pemikiran pemuda diharapankan mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Maka pemuda sudah selaknya ikut andil dalam mensukseskan berbagai program pemerintah desa.

Banyak hal yag dapat dilakukan oleh pemuda. Mulai dari penyaluran ide serta gagasan untuk pebangunan desa, peningkatan kebersihan lingkungan dan peningkatan mutu pendidikan. Pemuda biasanya memiliki ide dan gagasan yang bagus untuk kemajuan desa. Namun kendala yang sering terjadi adalah mereka tidak mampu untuk menyampaikannya. Akhirnya ide itu hanya mengendap di kepala. Maka, sudah selayaknya pemerintah desa dan masyarakat khususnya pemuda duduk bersama untuk musyawarah dalam pembangunan desa.

Selama ini kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab pribadi masyarakat. Banyak kita jumpai fasilitas-fasilitas umum yang tidak terawat dengan baik. Maka dari itu, kita perlu menumbuhkan cinta kebersihan pada masyarakat. Selain itu, perlu diadakan kegiatan bersih fasilitas umum sebagai wujud cinta lingkungan. Tidak perlu menunggu instruksi dari pemerintah desa, sebenarnya kita mampu untuk melakukannya. Walaupun kegiatan kecil, namun jika dilakukan secara kontinue akan memberikan damapak yang besar bagi desa.

Peningkatan mutu pendidiakan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah pendirian taman bacaan masyarakat. Tujuannya ada memberikan ruang kepada masyarakat untuk mengakses berbagai ilmu demi meningkatkan intelegensi. Pendirian taman bacaan ini juga sebagai tempat diskusi masyarakat serta untuk ajang silaturahmi.


Berbagai kegiatan ini jika dapat terealisasi dengan baik akan menciptakan suatu perubahan untuk kemajuan masyarakat. 

Rabu, 14 Oktober 2015

ANNIVERSARY 28TH CB NGANJUK

ANNIVERSARY 28TH CB NGANJUK

Anniversary 28 th CB Nganjuk Anti Tobat akan di helat di lapangan Warujayeng Nganjuk. Anniversary ini mengambil tema The Legend CB Nganjuk. Berbagai Agenda telah disiapkan mulai dari kontes motor, pembukaan stand, santunan anak yatim dan orkes yang akan dihelat di panggung utama.

Ribuan bikers CB Nusantara mulai berbondong-bondong melintasi aspal Nganjuk. Mereka ingin mengikuti dan memeriahkan acara tersebut. Mulai dari motor CB standar sampai CB oplosan. Mulai model CB 100 sampai CB 200. Mulai yang model glatik sampai japstyle bahkan ekstrim.

Rencana untuk menghadiri Anniversary 28 th CB Nganjuk sebenarnya sudah aku agendakan jauhh-jauh hhari. Sekitar bulan september rencana itu telah aku susun. Tepat pada tanggal 10 Oktober 2015 acara dihelat. Aku bersama seorang teman bernama Pendik telah merencakanan untuk menghadiri acara tesebut.

Sore sekitar pukul 15.30 kami pun telah siap untuk melakukan perjalanan ke Nganjuk. Sebenarnya kota kami Tulungagung tak jauh dari Nganjuk, kira-kira membutuhkan waktu 1,5 jam perjalanan. Namun karena merupakan jalur bus dan kendaraan besar kami pun memutuskan untuk berangkat sore. Alasannya selain untuk menghindari padatnya jalan karena akhir pekan juga karena untuk mendapatkan dokumentasi di acara tersebut.

Sekitar pukul 16.30 kami pun tiba di kota Kediri. Kami istirahat sebentar di depan masjid agung Kediri. Merenggangkan otot yang mulai mengencang dan menikmati udara sore di kota tahu. Lalu lalang kendaraaan menghiasi jalanan kota. menambah riuh kesesakan kota yang mulai berkembang pesat tersebut. Duduk di halama masjid, kami pun tak lupa mengabadikan besi tua kami.

Foto : Dokumen pribadi
Setelah 20 menit istirahat, kami pun melanjutkan perjalanan. Melintasi perkotaan untuk satu tujuan lapangan Warujayeng Nganjuk.  Waluapun sempat macet sebentar di  daerah kecamatan namun kamipun tiba dengan selamat. Sekitar pukul 17. 30 kami pun tiba di lapangan warujayeng.

Langsung memasuki lapangan untuk bertemu bikers CB Nusantara. Memarkirkan motor dan mencari spot untuk istirahat sejenak. Kamipun segera hunting foto untuk diabadikan dalam perjalanan kali ini. Mulai dari foto pribadi sampai foto motor CB yang terparkir rapi di lapangan.




Sekitar pukul 19.00 acara inti dimulai. Panggung telah siap dihentakkan oleh salah satu orkes lokal Nganjuk. Berbagai lagu dinyanyikan untuk menghibur bikers CB yang telah menyempatkan hadir dalam acara tersebut.



Malam semakin larut, sekitar pukul 23.00 acara pun resmi ditutup. Acara berlangsung dengan tertib dan aman. Tak ada kerusuhan, hanya kemacetan yang terjadi di sekitar lapangan. Maklum, ribuan orang datang untuk menghadiri acara tersebut.  Perjalanan kali ini merupakan mozaik yang terus terangkai untuk sebuah catatan hidup.


ANNIVERSARY 28 th CB NGANJUK

Selasa, 13 Oktober 2015

MENCARI SOSOK PEMIMPIN DESA

MENCARI SOSOK PEMIMPIN DESA

Gegap gempita pemilihan kepala desa di depan mata. Perangkat desa dan masyarakat menyambut dengan seksama. Di sudut-sudut kampung, di gang jalan, di toko pracangan dan di warung-warung mulai membicarakan tentang pemilihan kepala desa. Mengenai pribadi masing-masing calon, visi-misi, dan berbagai isu yang berkembang. Sebenarnya bagaimana kita sebagai warga menyikapi pemilihan kepala desa.

Pemimpin adalah ujung tobak suatu orgaisasi baik pemerintahan maupun komunitas. Segala bentuk kebijakan dari pusat akan dapat terealisasi dengan maksimal jika seorang pemimpin mampu menerjemahkannya dengan baik. Lantas bagaimanakah pemimpin yang baik dan dapat membawa perubahan.\

Pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas. Program kerja yang realistis dan mampu direalisasikan dalam pemerintahannya. Namun, tidak  hanya program kerja yang jelas, juga diperlukan leadership yang mumpuni guna mengeksekusi berbagai program tersebut. Banyak pemimpin yang memiliki berbagai program yang bagus untuk kemajuan suatu desa namun kesulitan dalam merealisasikannya. Maka, seorang pemimpin yang baik adalah yang mampu memberikan ide dan gagasannya dan mampu menerjemahkannya dalam tindakan yang nyata.

Dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki jiwa peka. Maksudnya, seorang pemimpin harus peka dalam berbagai kondisi yang tengah dihadapi oleh masyarakat. Banyak sekali pemimpin yang hebat, namun kurang peka dengan kondisi masyarakat. Seperti contoh pemimpin yang mampu membangun berbagai fasilitas umum seperti jalan maupun tempat ibadah namun kurang peka dengan kondisi ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.

Banyak sekali pemimpin yang mampu membuat suatu ide dan gagasan yang bagus namun tidak dapat merealisasikannya. Maka dari itu, sebelum memilih seorang pemimpin, mari kita lihat rekam jejak pribadi dan keluarganya, kontribusi terhadap masyarakat, dan kepekaan terhadap kondisi lingkungan.


Sudah tepatkah pilihan kita selama ini?.