WpMag

Minggu, 09 September 2012

ANGIN SENJA DAN PADI


ANGIN SENJA DAN PADI

Sudah 1 bulan berlalu, banyak moment yang tak terabadikan dalam lembaran-lembaran blog ku ini. sebenarnya sih banyak waktu, namun karna kalah dengan kemalasan akhirnya hampir saja di bulan agustus kemarin kosong tak ada tulisan yang aku posting. Hanya satu tulisan yang dapat tersangkut dalam blogku. Sukur Alhamdulillah.
Ah aku bingung mau ngisi apa di blogku agar tak ada kekosongan. Dari pada gak diisi, ku coba untuk menggali sedikit memori dan mozaik yang sempat tercecer di anganku. Banyak dead line yang tak terealisasi. Banyak angan yang tetap melambung belum dapat diraih. Banyak cerita dibalik semua perjalanan ini.
Angin semilir mengalir dengan anggun di pinggir pesawahan. Menyentuh sela-sela tanaman padi yang mulai menguning. Bulir-bulir padi terlihat keemasan akibat percikan mentari di sore itu. lambat laun ia melambai pelan oleh hembusan angin sore. Aku melihat ia, dengan kerendahannya dan keikhlasan yang melekat erat itu. aku melihat ia dengan qonaah nya yang begitu menyejukkan dan mendamaikan. Itulah diajarkannya pada manusia tentang keikhlasan, kerendahan dan qonaah. Itu yang diajarkan manusia untuk mendekat pada Nya. Hidup terus berjalan, seperti bulir padi yang tertiup angin pesawahan. Kekiri dan kekanan dengan sabar dipontang-pantingkan keadaan. Namun ia tetap tenang dan istiqomah dalam jalan yang ia pilih. Hidup seperti bulir padi yang merunduk dengan ketawadluannya. Dia tidak menampilkan apa yang ada dan yang dimilikinya namun tetap elegan dengan sikapnya dan menghargai sesame. Hidup seperti bulir padi yang qonaah dengan keadaannya. Walaupun seudah tua dan termakan usia, walaupun angin terus menerpanya namun ia menerima karena inilah jalannya, inilah yang digariskan oleh Tuhan padanya. Kenapa harus diselali, hidup sekali harus berarti.
Mungkin itu dulu yang dapat aku tuliskan untuk mengisi blog yang kosong ini. semoga bermanfaat salam ngeblog. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar