ANGIN SENJA DAN PADI
Sudah 1 bulan berlalu, banyak
moment yang tak terabadikan dalam lembaran-lembaran blog ku ini. sebenarnya sih
banyak waktu, namun karna kalah dengan kemalasan akhirnya hampir saja di bulan
agustus kemarin kosong tak ada tulisan yang aku posting. Hanya satu tulisan
yang dapat tersangkut dalam blogku. Sukur Alhamdulillah.
Ah aku bingung mau ngisi apa di
blogku agar tak ada kekosongan. Dari pada gak diisi, ku coba untuk menggali
sedikit memori dan mozaik yang sempat tercecer di anganku. Banyak dead line
yang tak terealisasi. Banyak angan yang tetap melambung belum dapat diraih.
Banyak cerita dibalik semua perjalanan ini.
Angin semilir mengalir dengan
anggun di pinggir pesawahan. Menyentuh sela-sela tanaman padi yang mulai
menguning. Bulir-bulir padi terlihat keemasan akibat percikan mentari di sore
itu. lambat laun ia melambai pelan oleh hembusan angin sore. Aku melihat ia,
dengan kerendahannya dan keikhlasan yang melekat erat itu. aku melihat ia
dengan qonaah nya yang begitu menyejukkan dan mendamaikan. Itulah diajarkannya
pada manusia tentang keikhlasan, kerendahan dan qonaah. Itu yang diajarkan
manusia untuk mendekat pada Nya. Hidup terus berjalan, seperti bulir padi yang
tertiup angin pesawahan. Kekiri dan kekanan dengan sabar dipontang-pantingkan
keadaan. Namun ia tetap tenang dan istiqomah dalam jalan yang ia pilih. Hidup
seperti bulir padi yang merunduk dengan ketawadluannya. Dia tidak menampilkan
apa yang ada dan yang dimilikinya namun tetap elegan dengan sikapnya dan
menghargai sesame. Hidup seperti bulir padi yang qonaah dengan keadaannya.
Walaupun seudah tua dan termakan usia, walaupun angin terus menerpanya namun ia
menerima karena inilah jalannya, inilah yang digariskan oleh Tuhan padanya.
Kenapa harus diselali, hidup sekali harus berarti.
Mungkin itu dulu yang dapat aku
tuliskan untuk mengisi blog yang kosong ini. semoga bermanfaat salam ngeblog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar