Kata orang nenek moyang kita
seorang pelaut, berjiwa pemberani dan pantang menyerah. Kita pun bangga punya
orang-orang hebat yang tangguh dimasa lampu. Ekspansi-ekspansi yang dilakukan
telah menggugah dunia kemaritiman. Disamping itu nusantara ini sangat luas
dengan berbagai sumberdaya alamnya. Sumberdaya ikan yang ada sungguh begitu
besar dan kita pun menjadi bangga karenanya. Bangsa lain pun ikut senang dan
memanfaatkan sumber daya alam negeri kita ini. telah menjadi kodrat bangsa kita
adalah bangsa yang besar. Telah digariskan oleh Tuhan bahwa kita hidup di
negeri yang besar dengan sumberdaya alam yang melimpah.
Barang kali itu menjadi
malapetaka ketika manusia-manusia lupa atau bahkan melupakan aturan-aturan yang
berlaku. Boleh jadi aturan alam ataupun aturan manusia itu sendiri yang
dilanggar. Kita semakin terlena dan dilenakan oleh waktu hingga kita bahkan
lupa akan kebesaran itu. mungkin kita terlalu tamak dalam memanfaatkan sumber
daya alam di negeri ini, hingga terbabat habis berkeping-keping tak tersisa
lagi. Kita hanya menyisakan sejarah mengenai bangsa yang besar ini. kita
menyisakan cerita pada anak cucu kita bahwa dulu dinusantara ini sumber daya
alamnya melimpah. Lautan dipenuhi oleh ikan, sungai dan danau pun tak
terkecuali. Kita bangga dengan itu semua. Dan suatu ketika tibawah waktu itu,
kita ditanyai oleh generasi penerus. Kemanakan ikan dilaut itu, kok sekarang
tak ada? Dimanakan ikan disungai itu, hilang tak berbekas? Apakah yang terjadi
di negeri yang katanya kaya ini?. lantas bagaimana kita menjawabnya. Sungguh
kita akan dihadapkan pada berbagai jawaban yang dilematis.
Beberapa abad yang lalu seorang
pujangga jawa telah mengingatkan kepada kita mengenai kondisi saat ini.
Ronggowarsito, seorang pujangga dalam serat Kalatido nya telah menggugah kita
dan mengingatkan.
- Amenangi jaman edan ewuh aya ing pambudi
- melu edan ora tahan
- yen tan melu anglakoni boya kaduman melik
- kaliren wekasanipun
- Dillalah karsaning Allah
- Sakbeja-bejane wong kang lali
- luwih beja kang eling lan waspada..
Ketajamannya dalam membaca
kondisi masa depan telah membuat kita untuk selalu mawas diri. Pada masa ini
lah apa yang dikatakan Ronggo warsito itu benar. Tak usah kita mengais-ngais
bukti, karena itu telah dapat kita ketahui di realita kehidupan kita. jaman kita
ini, jaman edan. Ah, bukan edan ini lebih dari edan entah apa menyebutnya. Kita
terlena hingga kita membabat habis sumberdaya alam di nusantara ini. ikan-ikan
di peraian kita ini dirampas oleh orang-orang edan. Bingun untuk mendeinisikan
mereka, namun tak ada pilihan lain selain orang edan, orang rakus, tamak dan
entah apalagi. Namun Ronggo warsito pun masih mengingatkan kita mengenai
beberapa orang baik dijaman kita ini. mereka adalah orang yang ingat dan
waspada. Kini orang-orang seperti inilah yang jarang ditemui, dan keberadaan
mereka seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar