SABAR
Sungguh sangat bersyukur sekali
aku punya teman yang baik-baik dan selalu mengerti keadaanku. Oh ya, sebelumnya
tak afdhol jika belum tahu siapa aku sebenarnya. Aku dilairkan dengan nama
Robin, disuatu kampung kecil bernama kalituri. Untuk lebih tepatnya aku lahir
dikabupaten Tulungaung, Jawa Timur.
Kini aku sedang menuntut ilmu di
kota yang kata banyak orang disebut kota pelajar. Ya, disinilah, di Jogja ini
aku sedang menuntut ilmu. Di Jogja kini aku tinggal bersama kelima temanku yang
sangat baik-baik dan selalu mengerti keadaanku. Walaupun terkadang mereka
sering menjengkelkan, namun Alhamdulillah masih dapat dikontrol. Dari semua
temenku gak ada yang neko-noko apalagi samapai memiliki kebiasaan extrime.
Hari-hariku dikampus maupun
dikontrakan cukup menyenangkan namun aku lebih menyukai menghabiskan waktu
dikontrakan bersama teman-teman satu kontrakan. Kontrakan yang baru ini cukup
nyaman karena jauh dari bising lalu lalang kendaraan bermotor.
Hari ini, ada hal yang cukup
menjengkelkan namun biasalah namanya persahabatan. Aku tak marah dan harus
tetap sabar. Katanya sih Tuhan beserta orang-orang yang sabar. Mending aku sabr
sehingga aku dapet deket dengan Tuhan.
Oh ya, gini ceritanya tadi pagi
ia ngajak janjian mau jahitin sepatu yang lagi rusak di tukang jahit. Letaknya
sih cukup jauh, dekat mirota kampus, katanya. Aku mengiyakan dan rencananya
pukul 14.00 kita mau kesana. Namun apa yang terjadi ketika aku mengaaknya
berangkat, eh malah ia asik berselancar di dunia imajinasinya yaitu dunia game.
Aku apanggil ia,
“San jadi gak, ayo jahitin
sepatu”
“Entar”jawab ia dengan nada
enteng
Aku balik kekamar, tak lama
berselang aku kekamarnya dan berkata
“Jadi gak,?”tanyaku
“Entar,”
ah, emosiku memuncak.....aku
masuk kamar dan nikmatin musik di komputer......
akhirnya singkat kata kamipun gak
jadi jahitin sepatu. Entah besok senin pakai sepatu apa, untuk kuliah, aku juga
bingung, nyante ajalah....hidup kok dibikin susah.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar