WpMag

Jumat, 14 Oktober 2011

MAKALAH PRAKTIKUM DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN (DPKP) KUNJUNGAN DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN CUPANG “DORA”




MAKALAH
PRAKTIKUM DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN (DPKP)
KUNJUNGAN DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN CUPANG “DORA”










 Disusun oleh :

                    Robin                                       (11661)
        Muhammad Firdaus Ismail  (11812 )
        Eka Satria                               (11890)
       
                                   



                                   

LABORATORIUM DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Cupang merupakan ikan yang amat banyak penggemarnya, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ukurannya yang kecil merupakan kelebihan dari cupang sehingga memudahkan dalam pemeliharaannya karena tidak butuh wadah yang besar. Selain itu,warna ikan yang beraneka ragam mulai merah, hitam, hijau, ungu, dan bahkan ada yang putih, cukup memikat banyak kalangan. Ada lagi yang membuat ikan cupang banyak peminatnya, yaitu bentuk siripnya yang unik dan warna sirip yang indah. Bentuk sirip cupang ada yang setengah lingkaran yang biasa disebut cupang jenis halfmoon ada lagi yang siripnya pendek yang disebut cupang plakat.
Membudidayakan atau mengembangkan ikan cupang tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi.  Budidaya ikan cupang dapat dilakukan diatas dak rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau Daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.
Mudahnya membudidayakan ikan cupang dan tidak membutuhkan modal yang begitu banyak, menjadikan ikan ini sebagai salah satu komuditas ikan hias yang banyak dibudidayakan. Sehingga saat ini banyak dijumpai kelompok-kelompok  tani pembudidaya ikan cupang.








BAB II
PEMBAHASAN UMUM
A.           Keadaan Umum KPI “DORA”
Salah satu Kelompok Pembudidaya Ikan (KPI) yang diwawancarai dalam praktikum DPKP pada acara 3 yang berjudul pembuatan alat peraga penyuluhan adalah Kelompok Pembudidaya Ikan “DORA”. Nama kelompok tani ini memang sedikit aneh. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan nama kelompok tani ini tidak sengaja. Kelompok tani “DORA” adalah sebuah kelompok tani ikan hias yang spesifik membudidayakan jenis cupang. Kelompok tani “DORA” berdiri sejak tahun 1994 yang diprarkasai oleh salah satu warga yang bernama Bambang Sumantri. Latar belakang pendirian kelompok tani ini adalah melihat kondisi masyarakat di daerah tersebut yang hobi memelihara ikan, khususnya ikan hias Cupang. Dari sekedar hobi yang disukai oleh cukup banyak warga, mas Bambang berinisiatif memberikan suatu wadah kebersamaan berupa kelompok tani “DORA”. Dengan adanya kelompok tani ini, diharapakan masyarakat tidak hanya sekedar hobi, namun dapat dijadikan menjadi sebuah pekerjaan yang sangat prospek. 
Banyak agenda dan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tani “DORA” meliputi budidaya ikan hias cupang, kumpul-kumpul dengan pecinta ikan hias, sampai mendirikan koperasi untuk kemajuan kegiatan budidaya. Dalam perjalanannya kegiatan dari kelompok tani “DORA” tak terlepas dari peran aktif Dinas Perikanan dan Kelautan. Seperti adanya koperasi simpan pinjam, merupakan bantuan dari pemerintah untuk memberikan sokongan dana guna keberlanjutan usaha dan pengembangan usaha. Selain sokongan dana untuk koperasi Dinas Perikanan dan Kelautan juga memberikan dana untuk pembangunan kolam dan mendatangkan indukan berkualitas. Kelompok tani “DORA” telah tercatat secara resmi di Dinas Kelautan dan Perikanan.


Banyak hal yang didapatkan oleh anggota kelompok tani “DORA” diantaranya memberikan pekerjaan khususnya para anak muda. Dalam proses pengembangbiakan banyak dihasilkan varietas-varietas unggul yang sangat menguntungkan. Dengan adanya varietas unggul ini, harga jual ikan akan naik sesuai kualitasnya.
B.            Pelaksanaan Wawancara
Tanggal     : 25 September 2011
Tempat      :  Kelompok tani “DORA” , Kec Kasihan Kab Bantul
Waktu       : 15.00 – 16.30 WIB
C.           Permasalah Petani
Membudidayakan ikan cupang memang bukan hal yang sulit.  Akan tetapi, dalam praktiknya dilapangan, budidaya ikan cupang banyak ditemukan beberapa kendala. Demikian halnya yang dihadapi oleh kelompok tani “DORA” . Kelompok tani tersebut juga mengalami kendala dalam pembudidayaan ikan cupang, diantaranya :
1.      Banyaknya hama, misalnya : tikus, kucing, katak, dll,
2.      Adanya hujan (air asam),
3.      Adanya penyakit yang terkadang menyerang ikan seperti White Spot,
4.      Fluktuasi suhu yang bisa menyebabkan ikan mati mendadak.
Masalah – masalah yang dihadapi kelompok tani “DORA” tersebut juga banyak dialami oleh kelompok tani lainnya. Akan tetapi, yang paling krusial dari masalah-masalah tersebut adalah fluktuasi suhu. Hal ini dikarenakan, fluktuasi suhu dapat menyebabkan kematian pada ikan secara mendadak dan dalam jumlah yang banyak.
Ikan merupakan hewan ektotermik yang berarti tidak menghasilkan panas tubuh, sehingga suhu tubuhnya tergantung atau menyesuaikan suhu lingkungannya (Sugandy, 2002). Ikan memiliki derajat toleransi terhadap suhu dengan kisaran tertentu yang sangat berperan bagi pertumbuhan, inkubasi telur, konversi pakan dan resistensi terhadap penyakit. Ikan akan mengalami stres manakala terpapar pada suhu diluar kisaran yang dapat ditoleransi. Kisaran suhu antar spesies ikan satu dengan lainnya berbeda-beda.
Kisaran suhu air optimal untuk ikan cupang adalah 24-27 o C (Lesmana,2009). Jika suhu air diatas normal (>28 oC) dapat berakibat gangguan status kesehatan untuk jangka panjang, misalnya stress yang ditandai dengan tubuh lemah, kurus, dan tingkah laku abnormal. Bahkan, kenaikan suhu secara mendadak dapat menyebabkan ikan mati. Sementara itu, pada suhu rendah (<24 0C) akibat yang ditimbulkan antara lain ikan menjadi lebih rentan terhadap infeksi fungi dan bakteri patogen akibat melemahnya system imun. Pada dasarnya suhu rendah memungkinkan air mengandung oksigen lebih tinggi, tetapi suhu rendah menyebabkan stress pernafasan pada ikan berupa menurunnya laju pernafasan dan denyut jantung sehingga dapat mengakibatkan pingsannya ikan-ikan akibat kekurangan oksigen. Bahkan, bisa berakibat kematian pada ikan.
Perubahan suhu yang drastis terjadi pada musim seperti ini (musim kemarau). Pada siang hari suhu bisa sangat tinggi karena panas, sedangkan pada malam hari suhu bisa sangat rendah karena dingin. Perubahan suhu yang sangat mendadak ini berpengaruh terhadap perubahan suhu air dalam kolam budidaya ikan, Karena permukaan air pada kolam sangat peka terhadap perubahan suhu. Menurut Kordi (2010), perubahan suhu yang mendadak sebesar 5oC dapat menyebabkan stress pada ikan bahkan kematian.

D.          Solusi yang Ditawarkan
Salah satu solusi untuk mengatur suhu agar tetap pada kisaran yang optimal adalah dengan pengelolaan air yang tepat. Cara pengelolaan air aalah dengan melakukan pergantian air sebanyak 1/3 bagian dari tinggi air di kolam , tujuan pergantian air ini adalah untuk menjaga kualitas air kolam dan ikan pada kondisi optimal. Selain itu penguarangan air bertujuan untuk menghilangkan sisa pakan dan kotoran yang mengendap didasar kolam.
 Ketika telur ikan telah menetas dan menjadi larva, disinilah suhu air yang stabil sangat diperlukan. Perubahan suhu yang dratis akan mengakibatkan ikan mengalami goncangan. Ikan akan mengalami stress sehingga kerja organ tubuhnya terganggu. Akibat yang sangat fatal adalah ikan akan mengalami kematian ketika perubahan suhu yang sangat ekstrim. Suhu air pada kolam dapat dipertahankan dengan cara memberikan penutup pada kolam atau akuarium. Penutup tersebut bisa berupa paranet. Caranya adalah dengan memasang paranet pada atap kolam, hal ini bertujuan agar kolam sedikit teduh dan air hujan tidak terlalu banyak masuk kedalam kolam sehingga suhu kolam tetap terjaga. Namun sebaiknya, jika ikan dalam usia larva ditempatkan diruang yang teduh dan tertutup. Tujuannya untuk menjaga suhu air agar stabil. Selain itu pada ruang yang tertutup, akan menghindarkan ikan dari serangan hama yang biasanya menyerang seperti, katak, tikus, atau bahkan kucing.

E.             Kelebihan dan Kelemahan Alat Peraga Poster
Kelebihan poster antara lain
·         Poster dapat dipasang di mana saja terutama di tempat-tempat strategis
·         Poster memiliki gambar yang simpel dan syarat akan makna, sehingga orang yang sepintas melihat langsung dapat mengetahui isinya
·         Poster dapat disimpan dan dapat digunakan lagi pada kesempatan lain
·         Poster dapat mmbantu masyarakat mengenai masalah yang dihadapi dengan lebih cepat karena terdapat gambar
Kekurangan poster antara lain
·         Diperlukan keahlian dalam bahasa dan ilustrasi agar pembaca dapat memahami maksud dari pesan yang ada pada poster dengan mudah.
·         Poster dapat menimbulkan kesalahan tafsir oleh pembaca karena gambar dan tulisannya sangat simpel









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
·         Pemberian solusi dalam penyuluhan di Kelompok Pembudidayan Ikan “DORA” dengan menggunakan alat bantu poster sebenarnya cukup efektif.
·         Pendidikan anggota Kelompok Pembudidaya Ikan “DORA” cukup baik, sehingga dengan menggunakan poster cukup membantu dalam pemahaman permasalahan yang dihadapi dan solusi.


B.     Saran
·         Praktikum pembuatan alat peraga ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, namun alangkah baiknya jika dilakukan secara berkelanjutan.
·         Jika ada waktu luang sebaiknya praktikan dan asisten bersma-sama mengunjungi kelompok tani tersebut untuk mengetahui perkembangannya.


DAFTAR PUSTAKA
Ghufran M dan K.  Kordi. 2010. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Penerbit Lily Publisher. Yogyakarta
Lesmna S dan Daelami D. 2009. Panduan Lengkap Ikan Hias Air Tawar Populer. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta
Sugandy dan Irwan. 2002. Budidaya Cupag Hias. Penerbit Agro Media Pustaka. Jakarta






Lampiran Gambar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar