Segala sesuatu yang tidak direncakanan
dengan matang kadang lebih spesial. Seperti perjalan touring kemarin. Sehari
sebelumnya, tepatnya hari selasa waktu ngopi di Warung Kopi Waris tanpa sengaja
obrolan berlanjut untuk mengisi waktu luang di lebaran tahun ini. Pertama
bingung menentukan tempat, namun ada ide untuk mengunjungi tempat yang tidak
jauh dan membutuhkan waktu lama. Akhirnya kesepakatan dibuat utnuk mengunjungi
Pantai Klayar di Pacitan. Pertimbangannya adalah disana nanti bisa mampir
dirumahh salah satu teman dan cukup memakan waktu sehari.
Setelah Ngopi, segera kami
menyiapkan perjalanan besok. Mulai menghubungi teman yang lain dan chek up kendaraan. Rencana besok rabu
jam 04.00 WIB kami sudah berangkat. Dan setelah disiapkan matang, pukul 03.30
WIB kamipun telah berkumpul. Mengecek kendaraan, barang bawaan dan tak lupa
berdoa untuk keselamatan dijalan sampai pulang.
Pukul 03.45 WIB kamipun bertolak
dari Tulungagung untuk menuju Pantai Klayar Pacitan. Jalur yang kami tempuh
yaitu Tulungagung-Trenggalek-Ponorogo-Pacitan. Kami memilihi lewat Ponorogo
karena jalur yang sering kami lewati adalah jalur Trenggalek Ponorogo.
Sedangkan rencana pulang melewati Jalur Lintas Selatan tanpa harus singgah di Ponorogo.
Sekitar pukul 04.30 WIB kami
rehat sebentar untuk menjalankan sholat subuh. Touring ya Touring, tapi tetap eling marang kewajiban (hehehe). Tak
lama berselang kamipun segera meneruskan perjalanan agar segera sampai di
tujuan. Jalan di perbatasan Trenggalek-Ponorogo cukup baik sehingga memudahkan
kami memacu kuda besi seoptimal mungkin.
Sekitar pukul 05.50 WIB kami
rehat lagi untuk sarapan. Sebenarnya saya pribadi belum begitu lapar, tapi
karena salah satu teman sudah merasakan panggilan alam kamipun rehat untuk
makan sembari menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok.
Jalan menuju Pacitan yang baik
membuat kami semangat memacu kuda besi. Sedikitnya kendaraan roda empat yang
melintas memudahkan kami untuk mengoptimalkan memacu kendaraan. Sekitar pukul
07.30 kami telah tida di Kota Pacitan. Rehat sebentar untuk segera menuju rumah
salah satu teman. Setiba di rumah teman, kamipun diminta untuk sarapan. Yah,
apa booleh buat kalau ditawari makan ya harus diterima rezeki kok ditolak...hehehe.
Setelah sarapan sembari menikmati
teh hangat dan sebatang kretek kami pun merancang perjalanan selanjutnya. Kami
memutuskan untuk mengunjungi Goa Gong terlebih dahulu kemudian Pantai Klayar.
Perjalanan ke Goa Gong tidak membutuhkan waktu lama sekitar 15-20 menit dari
rumah teman kami.
Foto : Dukumen pribadi
Memang ini suatu keajaibabn
proses alam. Stalaktit dan stalaknit yang terbentuk memenunjukkan begitu
hebatnya alam. Kamipun mengelilingi area
Goa Gong. Memukul beberapa batu yang katanya menimbulkan bunyi seperti Gong.
Ada beberapa batu yang memang jika dipukul berbunyi seperti gong. Suaranya
berdengung merdu. Beberapa sudut goa di beri lampu penerangan yag berwarna
warni sehingga menambah keindahan.
Foto : Dokumen Pribadi
Perjalanan yang cukup menyita
waktu ketika menuju Pantai Klayar. Banyaknya jalan yang rusak membuat kami
untuk berhati-hhati dan sering memainkan rem motor. Ditambah lagi macet
diperjalanan akibat adanya mobil yang berpapasan membuat kami untuk
banyak-banyak mengelus dada. Sekitar pukul 11.30 WIB kami tiba di Pantai
Klayar. Dari atas Pantai klayar terlihat indah sekali. Sepanjang pantai
dipenuhi kerumuhan pengunjung yang ingin menghabiskan waktu liburannya.
Foto : Dokumen Pribadi
Kami berjalan untuk mencari spot
yang bagus. Namun karena udara disiang cukup panas, kami memutuskan untuk rehat
disalah satu warung untuk menikmati secangkir kopi dan nasi tiwul khhas
Pacitan. Melihat lalu lalang para pengunjung ditemani desiran angin yang mulai
berhembus membuat kami merasa nyaman. Apalagi lantunan ombak yang menepi,
ayunan daun pohon kelapa yang melambai menambah keindahhan pantai Klayar. Setelah istirahat kami pun segera jalan-jalan
menyisiri pantai sembari mengabadikan moment indah dalam gedget.
Foto : Dokumen Pribadi
The next time, kami segera
berkemas untuk bertolak ke Jogja. Mengambil jalur Pracimantoro-Wonosari-Jogja.
Jalanan yang mulai ramai menuju Jogja membuat kami harus hati-hati dalam memacu
kendaraan. Hal ini disebabkan banyaknya mobil yang melintas untuk arus balik.
Sebelum sampai di Jogja kami rehat sebentar untuk makan di sebuah angkringan
khas Jogja. Menikmati nasi kucing, mendoan, dan sate ampela yang gurih. Dipadu
dengan secangkir kopi hitam maupun teh hangat yang khas dan hanya ada di Jogja.
Sebelum memasuki Jogja kami
memutuskan untuk rehat di Bukit Bintang. Bukit Bintang adalah salah satu tempat
favorit anak muda untuk memadu kasih dan menghabiskan waktu malam sembaari
menikmati gemerlap lampu kota Jogja. Sekitar satu jam kami menikmati gemerlap
lampu kota Jogja segera memutuskan untukk menuju kota. tujuannya adalah Tugu
kota Jogja dan Malioboro.
Foto : Dokumen Pribadi
Di Tugu Jogja kami mengabadikan
moment bersama sembari menyaksikan lalu lalang para wisatawan. Baik wisatawan
lokal maupun manca sangat mudah ditemui. Menambah keriuhan kota Jogja di malam
hari. Melanjutkan perjalan ke Malioboro untuk mencari souvenir dan ke pusat
bakpia di Pathuk..
Malam itu kami berisitirahat di
kost salah satu teman dan menutup hari dengan sebuah kenangan yang tak
terlupakan....
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar