WpMag

Selasa, 05 Juli 2011

BINGUNG DAN PUSING

BINGUNG DAN PUSING

Aku bingung mau ngapain. Karena gak ada kerjaan, kunyalakan PC butut ini. Entah mau ngapain aku juga masih bingung. Setelah neunggu lama, PC hidup dengan normal (maklumlah kan PC tua, Cuma pentium 4 gitu). Tapi aku sangat bersukur sudah punya. Masih banyak orang lain yang belum mempunyai. Tapi setelah hidup, aku masih bingung mau ngapain. Mau nonton film, g punya film terbaru, mau browsing, pulsa modem telah habis, halah akhirnya aku nulis aja lah.
Entah mau nulis apa, aku juga masih bingung nih?. Karena akhir –akhir ini banyak yang membingungkan, mulai hukuman mati TKW di arab saudi, kasus nazaruddin hingga pemalsuan surat MK. Wah sungguh, berita di TV membuat aku jadi bingung dan pusing gini.
“ngapain bingung, kayak pejabat aja. La wong pejabat aja duduk disana gak bingung”
“Emangnya kamu tahu,”
“Tahu lah, aku kan orang terdekat mereka”. mereka itu orangnya bijak, selalu berfikir dan merenung sebelum memutuskan masalah. Mempertimbangkan dengan hati-hati.”
“Halah, sok tahu kamu.”
“Loh, kamu g percaya”. Coba lihat waktu ada beberapa kasus yang lagi hit di media. Mereka pasti lamban kan menyelesaikannya. Sebenarnya gak lamban, tapi terlalu lama mempertimbangkan”
“Jadi sama saja. Lemot.itu namanya”
“Gak lemot, Cuma kurang waktu aja.”
“Halah,kamu dari tadi ngeles aja.”
Kutinggalkan ia, soalnya gak nyambung. Malah membuat aku menjadi tambah bingung. Melihat mukanya aja aku mau muntah. Aku mencoba membuka file-file yang kemarin ku download. Ada beberapa file mengenai konggres PSSI yang akan diadakan di Solo. Daripada gak ada kerjaan Ku buka satu persatu file tadi. Kubaca dan semakin bingung saja aku. Semakin kepala ini puyeng. Entah mengapa, aku juga gak tahu. Entah darima ini datangnya aku juga gak ngerti. Mungkin terlalu banyak membaca file-file tadi, yang isinya hanya kisruh PSSI.
“Emangnya kamu ngerti masalah PSSI?”. Tanya ia
“Ngertilah, aku ngikutin beritanya”.
“Coba, kapan konggres akan diadakan?”
“Tanggal 9 juli.”
“Wah ngawur kamu, yang bener, ya kapan-kapan.”
“Loh kok, gituu”
“Ya iyalah , wong kemarin aja, gak jadi terus diundur tanggal 30 juni. Setelah mendekati hari H, malah diundur lagi tanggal 9 juli. Entar kalau sudah tanggal 8 juli diundur lagi , entah kapan. Jadi yang bener kan jawabnnya kapan-kapan.”
Aku semakin pusing, bingung, sumpek melihat ia. Ia semkin membosankan. Tamu gak diundang yag sangat menyebalkan. Sungguh aku muak sekali sama dia. Ingin kucabik-cabik mulutnya yang ngaco itu. Ingin ku bungkam mulunya dan kujejali sandal jepit. Kurobek mukanya yang sok-sok an itu. Kucakar-cakar mukanya yang sok cool. Kuikat tangan dan kakinya di pohon, biar gak bisa mendekat dan menggangguku.
“Sebenarnya kamu punya niat buruk ya sama aku?”
“Enggak, aku gak punya.”
“Tapi kelihatannya kamu mau mecideraiku.”
“Tidak,”
“Beneran,”
“Iya, kalu gak percaya belah dadaku”.
Aku masih berada didepan komputer butut ini. Setelah berselancar di PSSI, kini aku mau nonton vidio pemberian temenku. Ku coba membukanya.
Peettt. Langsung, komputer mati, dan restart. Aduh, malah tambah puyeng aku. Mau refreshing nonton video kok malah komputer restart. Virus apalagi yang menyerang. Kemarin virus yuyun dan northon yang menjangkit komputerku telah musnah di sapu oleh smadav versi terbaru.
“kenapaini.?” Kayaknya gak ada tanda-tanda ada virus.
“Mungkin, itu virusnya sudah lama menjangkit dan beranak-binak dikomputermu”.
“Halah, kamu itu sok tahu. Kamu lo sekolah gak lulus, malah ngajari aku.”
“Loh, biasanya gitu, jika sampai restart atau mati itu virus dan tumbuh serta beranak-binak disitu. Komputermu sudah menjadi sarang virus.”
“Emangnya, ini virus apa?.”
“Itu virus korupsi.”
“Virus apalagi itu?”
“Ya, virus yang mencoba mengmabil uang rakyat, mengambil hak rakyat. Dan menindas rakyat.”
“kamu, ngawur lagi.”
“Aku gak ngawur, kalu gak percaya coba kamu tanya ahli komputer, mereka pasti mengamini kata-kta ku.”
Ini orang tambah sinting omongannya. Nglantur, jadi aku sendiri yang ikut sinting. Edan. Dia dulu ndak kayak gini, sintingnya. Walaupun sudah sinting, gak separah ini. Mungkin terlalu banyak makan mie instan, terlalu banyak merokok, atau terlalu banyak makan jajan dijalan.
“Loh, kamu gunjing aku lagi ya.”
“Enggak,”
“Halah ngaku, aku tahu lo.”
“Sumpah enggak.”
Biarin makan mie, yang penting kan halal. Gak kayak mereka, yang duduk disana, entah yang ia makan halal atau haram, aku juga gak tahu. Walaupun aku pecandu rokok, yang penting kan aku masih cinta Indonesia. Biar apa kata mereka yang mengharamkam rokok, aku tak peduli. Kalu aku nggak ngrokok, mereka, para petani tembakau mau makan apa?. Walaupun ada yang mengharamkan, tapi kan masih ada yang membolehkan. Biarin aku suka jajan dijalan. Dari pada mereka jajan, diluar negeri memakai uang rakyat, mending jajan disini, dengan uang sendiri.
Aku tambah bingung saja sama orang ini. Kok ia tahu isi hatiku. Apakah ia telah dirasuki malikat, atu malah dirasuki setan. Kalau dirasuki setan, ini setan dari mana?.Ah, malah pusing aja kepalaku, dibuatnya. Ingin rasanya aku tidur, biar sembuh rasa pusingku.
“Jangan tidur dulu.”
“Kenapa?”
“Ya,gak apa-apa”. Kamu pusingkan.” Nyante aja, wong mereka aja yang korupsi uang rakyat gak pusing.”
“Emangnya kamu tahu, kalau mereka gak pusing?”
“Tahulah.”
“Tahu darimana.?”
“Kan, sudah kubilang, mereka itu sahabatku, aku kan dekat dengan mereka.”
“Wah, edan, orang ini.”
“Coba kamu lihat, para koruptor yang dipenjara, ia masih dapat berjalan-jalan. Entah itu kemana. Mereka juga masih bisa nonton olahraga. Mereka juga masih bisa pulang menemui sanak keluarga. Apakah, mereka pusing, karena dipenjara, kan enggak.”
Kubiarkan ia, ngoceh didekatku. Tak kuhiraukan lagi. Soalnya jika terus kutanggapi, gak ada habisnya. Kupejamkan mata. Mecoba menenangkan pikiran. Melepas segala penat yang ada. Meninggalkan segala beban yang menghadang. Dan mencoba untuk masuk dalam dimensi lain. masuk dan menikmati sejenak waktu untuk berselancar dialam mimpi.

3 juli,2011....catatan wong edan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar