WpMag

Minggu, 17 Juli 2011

DENGAN MEMBACA AKU MEMULAI MENULIS

DENGAN MEMBACA AKU MEMULAI MENULIS
Setahun yang lalu, ketika berada di rumah. Aku melihat ada sebuah buku novel tergeletak di meja. Kulihat buku itu dan kubaca judulnya “Ayat-ayat cinta”. Tak asing judul buku itu dalam diriku. Soalnya ketika SMP aku juga pernah melihat buku itu dirumah temenku. Ia pun menawariku untuk membacanya, katanya isinya bagus. Ah, aku yang pada waktu itu mau ujian, males untuk membacanya. Namun kini, buku itu kembali hadir didepanku. Ya, dihadapanku. “Ayat-ayat cinta”, karya habiburraman as saerozi, buku best seller ini, telah ada didepanku. Aku menjadi tertarik dan ingin sekali membacanya. Soalanya tahun, kemarin aku belum membacanya. Memang aku tak begitu suku dengan buku novel, dan aku tak memiliki hobi membaca. Kalaupun, aku membaca, akau hanya sering membaca berita dikoran yang temanya olah raga. Maklumlah, aku memiliki hobi olahraga.
Entah buku ini datangnya darimana, aku juga gak tahu. mungkin ini yang naruh adik keponakanku yang memang ia suka baca novel. Kubuka dan ku baca kata-demi kata yang tertulis. Diawal buku ini, tersaji suatu puisi yang sangat menarik. Suatu puisi yang mengantarkanku untuk membaca buku ini. Sungguh, aku takjub tak kala membaca isi keseluruhan novel ini. Sungguh aku kagum kepada pengarang yang bisa membawa pembaca dalam situasi yang ada di dalam novel. Pikiranku melayang dan seolah berada dalam suatu tempat dimana berbagai kejadian yang ada di novel itu terjadi. Ketika Fahri dijenguk keluarga maria, ketika fitnah menimpa fahri dan akhirnya ia masuk penjara, ketika pernikahan dengan aisya yang sangat mendebarkan. Kejadian-kejadian ini sangat menarik dan aku bisa bersama tokoh-tokoh yang ada di dalam novel itu. Aku bisa menyaksikan tokoh-tokoh itu sangat dekat. Bahkan aku juga bisa menjadi salah satu tokoh itu. Hingga aku trenyuh ketika Fahri difitnah dan dimasukkan ke penjara. Aku seolah-olah menjadi Fahri, yang hidupnya teraniaya.
Berawal dari membaca novel “ayat-ayat cinta” kini aku mulai gemar membaca novel ataupun buku. Banyak novel yang sudah kubaca mulai ayat-ayat cinta, dibalik mihrab cinta, sang pemimpi, dll. Aku mulai bisa merasakan indahnya membaca novel. Tak hanya itu saja aku juga mulai sering menulis. Memang hobi menulisku sudah ada sejak aku SMA. Namun ketika itu aku hanya sering menulis tentang kejadian-kejadian yang sering aku alami. Hanya moment-moment yang mendebarkan, sedih, dan bahkan lucu. Namun kini, aku lebih sering menulis cerpen dan beberapa opini di media. Seperti di kompasiana, okezone, dan bahkan di blog pribadiku. Tak hanya itu saja, aku juga kini berusaha menulis di media cetak. Walaupun masih dalam proses. Soalnya aku masih minim pengalaman. Sehingga, tulisan-tulisanku tak di terbitkan. Mungkin aku kurang giat membaca. Kini aku berusaha untuk lebih sering membaca. Soalnya, ketika menulis kadang tulisanku tak begitu logis dan terkesan ngawur karena tak didukung oleh referensi yang akurat.
Sejak aku mulai menyukai membaca yang berawal dari membaca novel “ayat-ayat Cinta”, kini aku mulai menancapkan cita-citaku menjadi seorang penulis. Ya, seorang penulis novel. Cita-citaku menjadi seorang penulis novel yang handal yang mampu menghadirkan karya yang dapat membanggakan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar