Sejarah
perkembangan perikanan di Eropa utara-Merekonstruksi
kronologi interaksi antara alam dan manusia
kronologi interaksi antara alam dan manusia
Penelitian
yang dilakukan di daerah Eropa Utara ini melibatkan beberapa disiplin ilmu.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perkembangan perikanan sejak dulu
sekitar tahun 700SM sampai sekarang abad 20. Beberapa disiplin ilmu yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi ilmu sejarah, arkeologi, perikanan,
dll. Ilmu ini sangat diperlukan karena dalam penelitian yang dilakukan menitik
beratkan pada berbagai data yang tertulis pada abad terdahului seperti data
pendaratan ikan, rekening pajak, eksport, dll. Data tersebut diharapkan dapat
menguak perkembangan perikanan yang ada di daerah Eropa Utara.
Dalam
penelitian ini terdapat beberapa spesies ikan yang menjadi komuditas utama
karena perannya dalam kehidupan manusia. Hal ini merujuk dari data yang didapat
mengenai penangkapan spesies-spesies tersebut. Beberapa spesies yang menjadi
komuditas utama dalam kegiatan ekonomi perikanan di Eropa Utara meliputi cod (Gadus morhua), herring (Clupea harengus) dan
salmon (Salmo salar). Berdasarkan data-data yang diperoleh dapat diidentifikasi
spesies-spesies yang memiliki sifat-sifat seperti catadromous, anadromous,
beruaya, menetap. Data arkeolog pada periode hangat diatlantik menunjukkan
bahwa suhu hangat dapat mempengaruhi adaptasi ikan. Pada suhu hangat banyak
spesies ikan yang muncul di perairan dekat Denmark. Namun pada musim dingin
sebagian spisies tersebut menghilang dari catatan arkeolog dan muncul lagi pada
musim hangat (Enghoff et al., 2007). Salah satu spesies yang paling umum
ditemukan dalam catatan arkeologi dari periode hangat adalah cod, meskipun suhu
laut lebih hangat dari sekarang. Demikian pula, menangkap ikan haring dan ikan
pesisir lainnya (misalnya, flounder Platichthys flesus dan eelpout Zoarces viviparous ) di dekat Estonia di midand akhir abad 19
bervariasi mungkin dikarenan fluktuasi iklim ketika penangkapan (Lajus et al.
2007c). ). Kelimpahan Cod di Laut
Baltik selatan pada akhir 1930-an meningkat dibuktikan dengan peningkatan
pendaratan perikanan yang relatif stabil (Eero et al, 2007.).
Runtuhnya herring di Limfjord Denmark pada 1820-an
didokumentasikan dengan baik, didahului dengan upaya peningkatan penangkapan
ikan dasar selama dekade sebelumnya (B. Poulsen dkk., 2007). Contoh lain adalah
perikanan salmon selama 17-18 berabad-abad di sungai barat laut Rusia berkurang
ke White dan Barents Laut. Berdasarkan data dokumentasi Perubahan tangkapan
ikan salmon dipengaruhi oleh usaha penangkapan itu sendiri dan teknologi.
Dalam penelitian lain, bukti kualitatif dan tidak
langsung digunakan untuk mengidentifikasi efek penangkapan ikan pada populasi. Studi lain menunjukkan bahwa
peningkatan besar dalam pendaratan ikan tuna sirip biru, Thunnus thynnus, di
Eropa utara pada paruh pertama dari abad ke-20 adalah disebabkan peningkatan
usaha penangkapan dan pengembangan metode purse sein
Hasil dari penelitian ini memberikan kontribusi penting
untuk pembentukan acuan dasar baru untuk pengelolaan ekosistem laut, termasuk
strategi untuk konservasi sumberdaya hayati
dan pengendalian eksploitasi secara berlebihan. Dengan mengacu dari
penelitian yang dilakukan diharapkan pembangunan perikanan di daerah Eropa
Utara dapat dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar