JALAN KERINDUAN
Ia berjalan menelusuri jalanan kampus yang tak begitu ramai.
Memang benar hari ini sabtu, segikit orang yang melakukan kegiatan di kampus. Ia pun
sebenarnya juga tak ingin kekampus, namun apalah daya ada sesuatu yang
mengganjal hatinya dan menariknya untuk kekampus. awalnya ia tak tahu apa yang
ingin ia lakukan di kampus, mungkin hanya sekedar Wifi an yang disediakan oleh
pihak kampus untuk mahasiswa. Sekedar melepas penat karena semingguan dhajar
dengan berbagai tugas dan laporan kuliah.
“Oh, Sil ngapain kamu?” seorang yang taka sing dari
ingatannya nyamperin.
Ia masih bingung dan memandang orang tersebut lekat-lekaat. Seolah
memorinya sulit untuk menemukan siaa gerangan yang menyapanya. Apakah karena
kebanyakan tugas yang ia hadapi beberapa hari ini hingga menurunkan daya
ingatnya. Ah tidak.
“masak kamu lupa? Temenmu sendiri lo?
“maaf siapa ya?”
“kita harus memegang mimpi itu, dan merengkuhnya dengan
hangat suatu saat itu semua akan jadi kanyataan”
“oh aku ingat, kau Lisa kan”
“iya….wah amu ini baru 2 tahun gak ketemu udah lupa”
“enggak aku gak lopa kok Lis”
“gimana studimu, lancar?” sembari mengambil tempat duduk
disamping Silma
“Ya Alhamdulillah lancar, ini juga mau ngerjain
Skripsi. Kalau kamu gimana Lis?”
“ Alhamdulillah juga lancar.
Obrolan pun semakin hangat ditengah suasana kampus yang
sepi. Seolah ada kerinduaan persahabatan yang tak ternilai. Semua itu dibalas
dengan pertemuan mereka. ada canda, ada tawa, ada senda gurau menyertai obrolan
mereka. mngenang 2 tahun lalu awal persahabatan mereka yang tak ada kabar. Mengenang
kebersamaan yang tak ternilai.
“Bersambung”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar