JALAN YANG AKU PILIH
Kita memang jarang bertatap muka.
Ah, rasanya sangat jarang sekali kita bertutur kata. Ya, memang ada sesuatu
yang harus kita jaga. Ada kaidah-kaidah yang harus dijalankan. Ada aturan yang
membuat kita untuk sementara tersekat. Namun, tak mengapa itu semua demi
kebaikan.
Walaupun engkau tak tahu apa yang
sedang kurasakan, namun aku yakin akan sebuah pilihan. Iya, memantapkan hati
untuk tetap teguh dalam pendirian. Sembari memperbaiki diri untuk memantaskan
jika suatu saat kita dipertemukan. Setidaknya inilah jalan yang kupilih. Terkadang
jalan ini sangat menjenuhkan. Banyak rintangan maupun godaan untuk lepas dari
pendirian. Namun, ada sesuatu yang membuat untuk tetap bertahan.
Engkau yang aku tak tahu apa juga
memiliki rasa yang sama. Biarkanlah rasa ini ada dan bersemayam hingga suatu
saat Tuhan yang akan membukakan. Aku takut jika terlalu dini untuk kunggkapkan,
barangkali Tuhan tak merestui. Aku takut, Tuhan tak berkenan lantaran cara ku
yang terlalu norak dan gegabah dalam mengambil keputusan. Ingin mendahului kehendak
Tuhan sehingga menerobos batasan-batasan. Biarkanlahh doa-doa ini terpanjatkan
untuk sebuah kebaikan. Biarkanlah diri ini untuk terus memantaskan, walaupun
getir perih terus kurasakan.
Engkau yang masih mengejar mimpi.
Teruslah berjuang tanpa kenal berhenti. Mimpimu pantas untuk diperjuangkan. Tak
usah kau hiraukan manusia yang rendah nan kecil ini. Manusia yang terpinggirkan
dan tak dianggap oleh khalayak. Aku akan berusaha meneguk setiap air kesabaran.
Aku akan berusaha terus hingga aku tak tahu betapa rindu ini menenggelamkan.
Engkau yang duduk dan membaca
buku untuk merampungkan studi. Engkau yang masih merangkai kata demi kata untuk
mendapatkan gelar sarjana. Engkau yang terus berjalan dalam sebuah mimpi yang
membentang. Jangan kau lihat diriku. Jangan kau tengok aku. Aku hanyalah debu
pengganggu matamu untuk meraih mimpi. Aku hanyalah penghalang setiap jalanmu
dalam merampungkan studi. Teruslah berjalan.
Pertemanan kita, biarlah begini
adanya. Aku yang terus berusaha memperbaiki dan memantaskan diri engkau yang
terus meraih mimpi. Kita terus berjalan walaupun dalam tempat yang berbeda. Anggaplah
aku penghibur penatmu dikala rutinitas kampus melanda. Biarkanlah aku selalu
melontarkan guyonan yang dapat
membuat kita tertawa. Dan kita terus berjalan tanpa kenal lelah.
Semoga cara ini adalah cara
terbaik yang direstui Tuhan. Biarkanlah waktu yang menjawab perjalanan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar