MENJAWAB TANTANGAN
ZAMAN
Pemuda adalah aset yang sangat
berharga bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh pemuda.
Bung Karno pernah mengatakan “ Berikanlah aku sepuluh orang tua akan aku cabut
semeru dari akarnya. Berikanlah aku satu pemuda akan aku guncang dunia”. Apa yang
dikatakan oleh Bung karno ada benarnya, karena pemuda adalah Agent of change. Mereka akan mencoba
menkoreksi apa yang telah ada dan membuat suatu terobosan untuk sebuah
kebaikan.
Kemajuan zaman telah menggerus
berbagai lini kehidupan. Tak terkecuali, pemuda yang merupakan agent of change mulai gundah dengan jati
dirinya. Banyaknya pengaruh dari kemajuan zaman, mereka seringkali
terombang-ambing. Mengikuti kebanyakan orang yang katanya simbol kemajuan. Mulai
dari cara berbicara, tingkah laku sampai fashion
telah mencemari pemuda saat ini. Diperlukan suatu rekronstruksi pemahaman dan
pola pikir pemuda.
Sekumpulan anak muda mulai menyalakan
api yang bertahun-tahun padam. Mencoba merangkai mozaik yang berceceran disatu-padukan
untuk menghadapi masa depan. Mereka adalah embrio yang mencoba bermetamorfosis
untuk sebuah harapan. Remaja Masjid Baitul A’la adalah salah satu wadah
berkumpulnya pemikiran dan penghayatan kembali mengenai fungsi pemuda dalam
menghadapi kemajuan zaman. Memang mereka tidak memiliki AD ART yang baku, namun
selalu menyandarkan pada ajaran Islam seperti gotong royong dan saling menghargai.
Mencoba membangun dari fondasi dan filosofi yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Gotong Royong yang merupakan akar dari terumuskannya Pancasila
adalah sandaran untuk menghidupkan kembali semangat pemuda.
Mereka mencoba mengaktifkan kegiatan
seperti rutinan Yasin Tahlil, bersih masjid, kepanitiaan wisuda,dll. Berkolaborasi
dengan pengurus masjid, mereka mencoba menciptakan suatu letupan semangat kecil
dari sebuah kampung. Semangat yang harapannya akan dapat dirasakan oleh suatu
komunitas itu sendiri khususnya dan untuk bangsa dan negara pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar