WpMag

Sabtu, 04 Juni 2011

SOSOK BERPENGARUH DIPERIKANAN UGM

SOSOK BERPENGARUH DIPERIKANAN UGM

Gerimis yang terus turun telah membasahi aspal di sepanjang jalan menuju Malioboro. Perjalanan kami telah sampai di suatu tempat nongkrong, yaitu KR. Disinilah kami sering nongkrong bareng, bercanda gurau melepas penat yang ada. Angkringan kecil yang menyajikan banyak macam menu telah menemani obrolan kami. Setelah nonton futsal, yang akhirnya team kami (Perikanan) seri,dan menandakan kami gagal memperoleh juara, membuat kami kecewa. Tapi tak mengapa, itu hanya sebuah permainan yang tentu pasti ada yang menang dan ada yang kalah.
Beberapa kalimat menjurus tajam telah membuka obrolan kali ini. Sindiran silih berganti dilontarkan oleh masing-masing. Balasan, tembakan, tak mau menyerah ditunujukkan oleh semua yang duduk menikmati pemandangan lalu-lalang kendaraan yang lewat. Selain membicarakan hal-hal yang sangat menusuk, kami pun tak lupa membahas hal yang sangat lucu, dan bahkan disertai canda tawa tiada henti. sosok kontroversial di kampus juga ikut terbahas dalam obrolan santai kali ini. Inilah moment yang jarang ditemukan dikampus, dan hanya ada dalam obrolan canda penuh tawa di Angkringan KR. Sebenarnya aku hanya ingin menuliskan beberapa sosok kontroversial di kampus. Mungkin ini adalah sosok yang lagi hit dan merupakan orang yang sangat berpengaruh di perikanan (hahha)
Sosok kontroversial yang hadir dan dibahas oleh teman-teman adalah Suhar. Nama lengkapnya gak dikenal oleh teman-teman kampus. Hanya nama kerennya saja yang dikenal yaitu Suhar. Namanya didapat dari perjuangan yang sangat melelahkan dan sampai titik darah penghabisan (4L4Y). Menurut sumber yang didapat dari teman-teman kampus, nama Suhar ini lahir ketika si Nanda, Suhar, dan Sarkali (Putra) magang di BBAT Sukabumi. Daripada membahas nama yang gak begitu jelas mending kita bahas kisah pencitraannya di kampus perikanan UGM. Siapa yang gak kenal nama Suhar di Kampus, (pasti gak ada yang kenal.....hehehe). Ya enggak lah, semua orang pasti kenal dan bahkan tahu seluk-beluk dan sepak terjangnya di kampus. Sosok kontroversial ini terkenal dengan politik Pencitran nya. Berkat tim sukses yang dibentuk dengan sukarelawan beranggotakan 3 orang yaitu Sarkali, Nanda, dan Robin telah melejitkan namanya di kancah percaturan perikanan UGM. Namanya patut disandingkan dengan Prof Kamiso, Prof Rustadi, atau bahkan kajur kita Dr triyanto (hehehe). Kelihaiannya melobi sana-sini telah melambungkan namanya (Termasuk melobiTeeettttt). Jangan heran dengan sosoknya yang menjadi idola dimana-mana termasuk orang-orang di kebun binatang gembira Loka. Yai iyalah kan di guide nya.
Lain halnya dengan sosok kontroversial satu ini, melejit dengan nama yang gaul yaitu Lapen alias Sarkali alias putra alias ngantuk . Namanya yang banyak membebani hingga tubuhnya tak kuat menyangga. Raup mukanya kini terlihat pucat, dan bahkan nama lapen telah menggandoli matanya hingga terlihat ngantuk (kasihan bener anak ini, sabar yo le). Kadep PKSG ini dikenal dengan kebijksanaannya dalam setiap tindakan. Tak urung staf-satafnya menjadi sungkan dalam rapat hingga selalu terdiam tak bersuara menandakan ketawadhuanya (hehehe). Yang paling khas dari sosok lapen ini adalah kekuatan kata-kata nya yang bisa meruntuhkan citra orang. Tak urung yang biasa jadi mangsanya adalah Suhar.
Lagu Iwan Fals telah mengalir dalam darahnya hingga menginspirasi kehidupannya. Ya inilah tim sukses berikutnya dan merupakan sosok kontroversial di perikanan yaitu Nanda. Namanya nanda atau anak-anak memanggilnya pak lurah. Style nya yang low profile menjadikannya di hargai oleh anak-anak (harganya berapa mas???). Tembakannya sering mengenai sasaran dan mangsanya pun tak dapat berkutik. Jitu dalam melakukan serangan dan hampir selalu sukses. Badannya yang besar tak sebesar nyalinya ketika berhadapan dengan katak (hehehehe). Ya inilah hewan yang bisa membuatnya lari terbirit-birit seperti kebelet ngengek.
Sosok satu ini terkenal dengan Bacotannya yang bisa menyejukkan jiwa (eh, salah membakar jiwa). Robin biasa dipanggil, dan kadang di panggil Wamena, ada lagi yang memanggilnya Kadir dan yang paling keren adalah panggilan Firman Utina. Wajahnya pas-pasan, bermodalkan bacotan namanya kini mengorbit di kancah perikanan. Bahasanya sangat tinggi hingga melebihi tinggi badannya. Orangnya memang hitam, tapi semoga nasibnya tak hitam (Hahaha). Tim sukses Suhar ini telah berjuang susah payah untuk mengangkat harkat dan mastabat Suhar. Jarang aktif di kampus karena kesibuknnya yaitu tidur dan menulis cerita yang gak penting. Kini hanya bisa menulis sebuah cerita yang kadang gak mutu, dan gak patut untuk dibaca. Kemampuannya menulis menjadikannya pandai dalam mengerjakan laporan. Selain mengandalkan master dalam mengerjakan laporan, logikanya pun dipakai untuk menambah bumbu biar enak dibaca, seperti MSG, natrium sitrat, natrium glutamat,(eh salah itu kan bumbu makanan). Tak urung asistennya pun memberikan nilai yang signifikan (bisa melejit tinggi, dan bisa terjun bebas).
Kalau dibaca cerita ini memang gak mutu, gak penting dan gak berpengaruh dalam kehidupan teman-teman. Namun ini adalah cerita penuh canda dan tawa tentang anak manusia. Ada paragraf yang gak penting dan bahkan gak sinkron dengan yang lain. Memang ini adalah hal yang biasa, karena ini cerita yang biasa. Gak usah bingung tunggu tulisan yang lain tentang teman-teman perikanan.

1 komentar:

  1. Wah, bisa kita ketemu Dek? Kita bisa orbitkan adek jadi penulis novel masa datang (kapan tapi masanya datang yak?) Jiaaaaaaaaaa. . . .
    ;DD

    BalasHapus