catatan jejak-jejak
perjalanan hidup yang mulai hilang dan terlupakan
Terasa sungguh terasa, waktu
terasa sangat cepat. Hingga aku, kau, kita telah digilas sang waktu. Meninggalkan
semuanya. Melenyapkan perjalanan yang pernah ada. Harapan (asa) yang pernah
kita bangun. Iya kita bangun dalam jalinan persahabatan. Semua itu, dan itu
semua menjadi sebuah perjalanan yang (mungkin) kita kenang. Itulah hidup,
itulah waktu, itulah masa yang tak dapat diputar lagi barang sedetik pun.
Jika aku diberikan suatu kewenangan,
ingin aku putar waktu itu. ingin aku putar waktu itu, mengenang persahabatan
kita. Ingin aku kembali pada masa-masa ketika kita masih labil menjadi
mahasiswa. Ketika kita baru pertama kali masuk kuliah. Ketika kita belum kenal
satu sama lain. Waktu terus berjalan, dan persahabatan mulai terbangun. Ingat
ketika kita belajar memahami satu sama lain. Dan semua berjalan mengalir begitu
saja.
Tibalah ketika kita dihadapkan
pada suatu masa yang membuat persahabatn kita semakin erat. Aku rasa bukan sahabat
lagi. Aku merasa itu adalah jalinan keluarga. Dan aku merenung, mengenai itu.
aku temukan bahwa yang mampu membuat kita semakin erat adalah praktikum. Ingatkah kawan bagaimana
ketika kita menjalani rutinitas praktikum. Namun dalam setiap jalinan pastilah
ada riak yang kadang mengusiknya. Namun itulah yang menjadikan kita semakin
erat.
“Sudah…sudah…lupakan semua itu,
karena waktu tak kan kembali. Apa gunanya mengingat itu semua. Hanya membuang
waktu…..sudah tinggalkan itu semua, hanya memuat engkau tulul amal….”
“ah kenapa sih kau ini, datang
tak diundang mengusik kenikmatan lamunanku”
“apa gunanya kau mengingat itu
semua, apa akan kembali waktu itu”
“tidak”
Seketika aku terbangun dari
lamuananku. Ternyata suara itu aku tak tahu datangnya. Tak ada jejak-jejaknya.
Aku bingung sebenarnya suara dari mana itu semua.
Dari mana engkau datang
Aku tak tahu
Kemana engkau menghilang
Aku tak tahu
Kemana gerangan pergi
Aku tak tahu
Aku diam…diam…diam….dan diam….
Hilang…hilang…hilang…dan hilang….
catatan jejak-jejak perjalanan hidup yang mulai hilang dan
terlupakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar