YOGYAKARTA 2 MARET
2012….PUKUL 03.15
Sampai detik ini aku belum
merasakan ngantuk. Entah kenapa rasa ngantuk hilang dtielan dinginnya malam.
Lenyap dibawa pergi oleh gelapnya malam. Sepi sendiri disini tak ada kawan yang
menemani. Jika engkau bertanya aku sedang apa, jawabnya mudah, ya sedang
menulis. Entah aku mau menulis apa masih bingung. Akhirnya aku merenung dan
sampai sekarang belum aku temukan jawabannya. Aku juga bingung apa yang aku
pikirkan. Aku kembali memikirkan kebingunganku. Merenungkan pikiranku. Jika
engkau bingung aku sebebanrnya malah bingung, aku nulis apa ini. ah sudahlah
lupakan tulisan ini. mari baca tulisan dibawah ini
Malam semakn larut dengan membawa
kegelapannya. Sebentar lagi matahari akan muncul dengan senyum manisnya.
Menyapa manusia bahwa kehidupan dimulai lagi. Jutaan orang terbangun dari
mimpinya. Mereka akan bangun untuk menggapai mimpinya. Mewujudkannya menjadi
sesuatu yag nyata. Semua akan melakukan apa yang dimaksud proses. Semua akan
menjalani proses itu. Dan prose situ itu tak tahu kapan akan selesainya dan
sehingga kita dapat menapaki tanah kesuksesan. Dalam sepinya malam ditemani
cicak yang menggerong-gering kelaparan(mungkin). Kutuliskan sajak mengani
kehidupan.
Jika engkau bingung jalan pulang
Tengoklah kebelakang
Tengoklah kesamping
Atau lihatlah kedepan
Jika engkau tak menemukan
Tanyalah pada orang
Barangkali merekalah
yang membawa peta pulang
kini jam 3 kurang satu menit.
Rasa ngantuk yang aku harapkan belum juga datang. Aku mau ngapain?. Ah bingung
juga. Jejak-jejak kehidupan telah kita lalui bersama. Ada suka ada duka. Silih
berganti mengisi ruang waktu kita. Selalu menemani setiap langkah hidup kita.
Menghiasi perjalanan sejarah kita. Membuat mozaik-mozaik kehidupan yang mampu
mengingatkan kita akan perjalanan hidup. Kegagalan, kegagalan, kegagalan sering
itu terjadi dalam diri kita. Aku juga merasakan itu. Aku juga melakukan itu.
Aku juga mengalami itu semua. Dan sekarang aku masih berdiri disini. Untuk
mencapai mimpi. Berjuang terus sampai nanti. Entah kapan berhenti. Jika waktu
mengizinkan ingin aku menggenggam dunia. Ingin aku menggapai cia-cita. Hingga
orang tua bangga dan berkata “engkau memang anak yang mulia nak”.
Kadang aku jenuh menjalani ini
semua. Kadang aku muak menghadapi ini semua. Terlalu berat untuk dijalani,
dilalui. Semoga saja Alloh SWT selalu membimbingku. Hingga aku dapat memasuki
pintu itu. Iya pintu kesuksesan, Fidunya wal Akhirat. Sukses dunia dan akirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar