PENCEGAHAN DINI
HIV/AIDS
HIV
adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS adalah
singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. AIDS muncul setelah
virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh
tahun atau lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih
penyakit dapat timbul. Virus HIV dapat menular dengan adanya hubungan sex
bebas, penggunaan jarum suntik yang sembarangan, transfus darah maupun dari
keturunan. Virus HIV sangat berbahaya dikarenakan menyerang system kekebalan
tubuh manusia. Virus ini reaksinya akan muncul cukup lama dan membutuhkan waktu
5-10 tahun untuk dapat muncul.
Sampai
saat ini obat yang mampu menyembuhkan penyakit HIV/AIDS belum ditemukan.
Terdapat berepa obat yang mampu menekan pertumbuhan Virus tersbut. Dengan
melakukan pengobatan yang rutin maka Virus dapat ditekan. Namun jika pengobatan
yang dilakukan tidak rutin malah akan berbahaya karena virus menjadi kebal oleh
obat tersebut.
Sampai saat ini
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh
dunia meningkat jumlahnya hingga mencapai 5,2 juta jiwa. Padahal pada tahun
lalu, jumlahnya hanya 1,2 juta jiwa saja. Di Indonesia sendiri jumlah penderita
HIV/ AIDS cukup banyak. Pada pertengahan 2011 dilaporkan terdapat 2001 kasus
dari 59 kabupaten/kotata dari 19 provinsi. Sedangkan jumlah total baru kasus
HIV/AIDS positif mencapai 6087orang. Kasus yang terbanyak menimpa kaum
laki-laki dengan perbandingan 2:1 dengan perempuan. Dan proporsi kasus HIV/AIDS
tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun dengan 36,45%, kelompok umur 30-39
tahun 34,5%, dan kelompok 40-49 tahun 13, 3 %.
Berdasarkan
data tersebut maka dapat diketahui bahwasanya usia produktif dan remaja sangat
rentan terserang HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan adanya pola pergaulan yang salah
ditambah tingkat emosional remaja yang
masih labil. Pola pregaulan yang salah akan membuat remaja nekad dalam setiap
tindakannya sehingga ia tidak tahu mana yang baik dan tidak baik bagi dirinya.
Ditambah lagi tingkat emosional yang labil akan mempengaruhi sikap remaja.
Mereka akan bertindak gegabah. Akibat yang sangat fatal para remaja tak
menghiraukan bahaya dari tindakannya yang terlihat baik namun sangat fatal
akibatnya dikemudian hari.
Maka
dari itu tindakan dini dalam mencegah bahaya HIV/AIDS sangat diwajibkan. Karena
dengan melakukan tindakan dini berupa pencegahan akan sangat membantu khususnya
para remaja untuk memikirkan ulang tindakannya. Tindakan dini dalam pencegahan
adalah berupa penyuluhan bahaya HIV. Penyuluhan ini bisa di lakukan di
sekolah-sekolah, lingkungan masyarakat atau tempat umum. Penyuluhan ini tidak
hanya membebankan pada pemerintah, namun selayaknya pemerintah melakukan
kerjasama dengan pihak terkait seperti sekolah, pengurus desa, maupun dinas
lain untuk melakukan penyuluhan. Selain itu sebaiknya di lingkungan sekolah
bahaya HIV/AIDS ini dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Bersamaan dengan
beberapa penyakit masyarakat seperti narkoba, tindak criminal serta HIV/AIDS
dapat dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Tujuannya untuk memberikan wawasan
kepada siswa tentang bahaya berbagai kegiatan tersebut. Tidak hanya dengan
melakukan penyuluhan, sebaiknya juga dibuatkan sebuah poster yang berisi
bahayanya HIV/AIDS bagi manusia. Poster-poster itu dapat dipasang di lingkungan
sekolah maupun lingkungan masyarakat dan yang pasti ditempat-tempat umum.
Namun
yang terpenting ketika kita berhadapan dengan masyarakat yang terkena HIV/AIDS
kita tidak mengucilkannya. Karena dengan tindakan mengucilkan akan menambah
berat beban mereka dalam hidup. Dengan memandang bahwa mereka adalah saudara
kita yang memiliki hak yang sama dalam setiap tindakan akan menjadikan mereka
lebih kuat dalam menjalini hidup ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar